JURNAL AGRONIDA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

54
(FIVE YEARS 42)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Universitas Djuanda

2579-3225, 2407-9111

2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Wiellda Novia Sania ◽  
Yuliawati Yuliawati ◽  
Arifah Rahayu ◽  
Setyono Setyono
Keyword(s):  

lokal Indonesia, salah satunya lanras lokal asal Sukabumi.  Seleksi kacang bogor asal lanras Sukabumi telah dilakukan menggunakan teknik seleksi galur murni. Galur-galur tersebut masih perlu dievaluasi karakter morfologi dan hubungan kekerabatannya agar program seleksi yang dilakukan berjalan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan atau persamaan karakter morfologi antar galur-galur kacang bogor asal lanras Sukabumi dan mengidentifikasi silsilah galur yang memiliki potensi hasil tinggi melalui analisis kekerabatan. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan SEAMEO BIOTROP Tajur, Bogor (280 m dpl) pada bulan Februari-Juni 2018. Bahan tanam yang digunakan adalah 30 galur kacang bogor hasil seleksi galur murni asal lanras Sukabumi dan lanras Sukabumi yang tidak diseleksi sebagai kontrol. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa galur-galur kacang bogor asal lanras Sukabumi memiliki perbedaan morfologi pada semua karakter, kecuali pada karakter warna daun. Galur-galur tersebut memiliki perbedaan pada tipe tumbuh, bentuk daun, bulu pada batang, pigmen pada bunga, bentuk polong, warna polong, tekstur polong, warna biji, dan bentuk biji. Berdasarkan hasil analisis kekerabatan, nilai kemiripan genetik antar galur-galur kacang bogor asal lanras Sukabumi tergolong sangat tinggi yang disebabkan oleh tingkat keragaman yang sempit. 


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Tatang Santana ◽  
Arifah Rahayu ◽  
Yanyan Mulyaningsih

Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) merupakan tanaman indigenous yang memiliki perbedaan karakter morfologi dan kualitas antar aksesi (daerah asal). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakter morfologi dan kualitas berbagai aksesi tanaman katuk. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor, yaitu 10 aksesi katuk (Kadudampit1, Kadudampit2, Sukaraja, Pabuaran1, Pabuaran2, Leuwiliang, Kemang, Sentul, Pandeglang, Cianjur). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertambahan tinggi tanaman, panjang tunas, lebar anak daun, panjang anak daun dan luas anak daun terbaik adalah aksesi Pabuaran2, Kadudampit2 dan Kadudampit1. Aksesi katuk dengan pertambahan jumlah daun, jumlah anak daun, jumlah tunas dan panjang tunas tertinggi adalah Cianjur dan Kemang. Terdapat tiga kelompok tanaman katuk dengan tingkat kemiripan sebesar 76,27 %. Tingkat kemiripan tertinggi, sebesar 93,36 % terdapat pada aksesi Kadudampit1 dengan Sukaraja dan aksesi Kadudampit2 dengan Pabuaran2.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Muhammad Rezky Dwiputra Pulungan ◽  
Oktavianus Lumban Tobing ◽  
Yanyan Mulyaningsih
Keyword(s):  

Tujuan penelitian untuk memahami pengaruh pemberian ekstrak Azolla pinnata dan lama perendaman benih pada air kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial. Dosis Azolla pinnata terdiri atas empat taraf: 0%, 1%, 1.5%, dan 2% masa media tanam (mmt). Lama perendaman benih dengan air kelapa terdiri atas empat taraf yaitu direndam selama 0 jam, 6 jam, 12 jam, dan 24 jam. Dosis pemberian Azolla pinnata pada media tanam dan lama perendaman benih dalam air kelapa memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar dan kering tajuk, bobot segar akar, jumlah polong, persentase polong isi, dan jumlah bintil akar. Azolla pinnata dapat menjadi pupuk alternatif, dan air kelapa dapat berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh alami.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Karlin Agustina ◽  
Yursida Yursida ◽  
Evriani Mareza ◽  
Elvira Belinda Adisma ◽  
Muhamad Syukur
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter kualitatif galur-galur uji cabai rawit IPB di Kota Palembang. Penelitian dilaksanakan pada September 2018-April 2019 di Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor, yaitu  11 galur uji cabai rawit (F5285290-237-6-1, F6285290-6-10-1-1, F5285290-290-2-1, F5285290-290-9-1, F5285290-290-9-3, F5321290-40-2-1, F5285290-123-6-15, F6321290-252-10-8-4, F5285290-38-6-3, F6321290-252-10-8-23, F6321290-252-10-8-7) dan 5 galur pembanding (Bonita IPB, C290, C285, C295, C321) digunakan sebagai perlakuan. Satu satuan percobaan berupa plot dengan ukuran 5 m x 1 m yang terdiri atas 10 tanaman contoh.  Identifikasi karakter kualitatif dicocokkan dengan kriteria deskripsi cabai menurut IPGRI (1995) dan Direktorat Perbenihan Hortikultura (2017). Hasil evaluasi menunjukkan 100% galur uji dan galur pembanding cabai rawit memiliki kesamaan dalam bentuk batang bersudut, warna batang hijau muda, bentuk daun oval, warna bunga putih kehijauan,  kelopak dan mahkota bunga berwarna hijau dan putih kehijauan.  Warna daun galur cabai rawit hijau dan hijau muda.  Kepala putik berwarna hijau muda, hijau, kuning kehijauan dan  kuning.  Benang sari berwarna ungu dan putih bergaris ungu.  Buah cabai muda memiliki warna kulit yang berbeda dengan buah tua. Warna kulit buah muda bervariasi antara putih, hijau kekuningan dan hijau muda,  sedangkan warna kulit buah tua bervariasi antara merah, merah terang dan merah tua.  Bentuk potongan melintang buah segitiga-segitiga sempit. Bentuk biji ginjal atau bulat pipih, dengan warna biji kekuningan dan putih kekuningan. 


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Chairunnisak Chairunnisak ◽  
Sugiyanta Sugiyanta ◽  
Edi Santosa

Kualitas beras adalah hal penting yang dipertimbangkan oleh konsumen ketika membeli beras. Kualitas meliputi beberapa aspek, antara lain kualitas mutu giling dan mutu tanak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas beras yang dihasilkan oleh padi aromatik pada perlakuan lima taraf dosis pupuk nitrogen (N). Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok petak terbagi untuk menguji pengaruh dosis dan varietas. Petak utama adalah pupuk nitrogen pada berbagai dosis, yaitu: 0, 45, 90, 135 dan 180 kg N ha-1, dan anak petak adalah dua varietas padi aromatik yaitu Sigupai Abdya (lokal Aceh) dan Inpari 23 Bantul (unggul nasional). Kualitas beras aromatik (mutu giling dan mutu tanak) pada penelitian ini tidak dipengaruhi oleh dosis pupuk nitrogen, tetapi hanya dipengaruhi oleh varietas. Berdasarkan mutu giling, varietas Sigupai Abdya memiliki rendemen beras giling dan beras kepala lebih tinggi serta persentase beras menir lebih rendah dibandingkan dengan varietas Inpari 23 Bantul. Berdasarkan mutu tanak, varietas Inpari 23 Bantul memiliki kandungan amilosa yang rendah, sedangkan waktu layak makan nasi lebih lama diperoleh pada varietas Sigupai Abdya.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Affandy Sahala Tua Marpaung ◽  
Arifah Rahayu ◽  
Nur Rochman

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis pupuk organik sumber N terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman buncis tegak. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Universitas Djuanda, Ciawi, Bogor, Jawa Barat pada bulan Februari-Mei 2019. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas 11 taraf yaitu tanpa pupuk, kipahit 100% R, kirinyuh 100% R, urine sapi 100% R, urea 100% R, kipahit 75% + urea 25% R, kirinyuh 75% + urea 25% R, urine sapi 75% + urea 25% R, kipahit 50% + urea 50% R, kirinyuh 50% + urea 50% R, urine sapi 50% + urea 50% R. Hasil penelitian membuktikan bahwa aplikasi POC sumber nitrogen memiliki hasil yang yang tidak berbeda nyata dengan aplikasi urea 100% R, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti urea untuk menerapkan sistem nature farming. 


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Wiwit Ningtias ◽  
Endang Mugiastuti ◽  
Ruth Feti Rahayuniati ◽  
Loekas Soesanto

Penelitian bertujuan untuk: 1) mengetahui konsentrasi tepung jagung yang tepat untuk medium cair Trichoderma harzianum T10, 2) mengetahui pengaruh aplikasi T. harzianum T10 dalam berbagai konsentrasi medium cair tepung jagung terhadap penekanan penyakit rebah semai dan pertumbuhan bibit mentimun. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Perlindungan Tanaman dan di lahan Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman pada bulan September 2017 sampai Januari 2018. Pengujian in vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan  lima perlakuan dan  lima ulangan, meliputi perlakuan formula cair medium Potato Dextrose Broth (PDB), formula cair tepung jagung konsentrasi 5, 10, 15 dan 20 g/L. Pengujian in planta menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan, membandingkan kontrol dengan tanaman yang diberi perlakuan T. harzianum T10 pada masing-masing formula cair konsentrasi tepung jagung. Variabel yang diamati meliputi kepadatan konidium, masa inkubasi, kejadian penyakit, area under disease progress curve (AUDPC), potensi tumbuh maksimum, daya kecambah, tinggi tanaman, panjang akar, bobot segar akar dan bobot segar tajuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan konidium T. harzianum T10 tertinggi pada formula medium cair tepung jagung konsentrasi 20 g/L sebesar 3,67x106 konidium/mL, tetapi belum mampu menyamai medium PDB. Aplikasi T. harzianum T10 yang efektif menekan penyakit rebah semai adalah perlakuan T. harzianum T10 dalam formula cair tepung jagung konsentrasi 15 g/L, yaitu mampu menekan kejadian penyakit 71,43% dan menunda masa inkubasi 35,83%. Aplikasi T. harzianum T10 selain konsentrasi 15 g/L belum berpengaruh terhadap variabel yang diamati dan diukur.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Hesti Maulida ◽  
Nur Rochman ◽  
Setyono Setyono
Keyword(s):  

Jagung merupakan salah satu komoditas pangan yang penting di Indonesia. Hama utama yang menyerang biji jagung adalah Sitophilus zeamais Motschulsky. Salah satu cara alternatif untuk pengendalian hama S. zeamais yang bersifat ramah lingkungan adalah dengan menggunakan pestisida nabati.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya insektisida ekstrak daun jeruk purut dengan formula carrier zeolit sebagai pestisida nabati terhadap hama gudang S. zeamais. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Entomologi Seameo Biotrop pada bulan Oktober 2018-Januari 2019. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan pada setiap konsentrasi ekstrak daun jeruk purut yang digunakan. Konsentrasi ekstrak daun jeruk purut yang dipakai pada uji pendahuluan daya insektisida adalah 0%, 6%, 9%, 12%, 15% dan 18%. Konsentrasi ekstrak daun jeruk purut yang dipakai pada uji utama daya insektisida dan uji formulasi adalah 0%, 2%, 4%, 8%, 10% dan 12%. Ekstrak daun jeruk purut pada uji daya insektisida memiliki pengaruh yang nyata sebagai insektisida nabati S. zeamais. Ekstrak daun jeruk purut dalam waktu 72 JSP dapat mematikan hama S. zeamais sebesar 50% (LC 50) dengan konsentrasi 2,03% dan dapat mematikan hama S. zeamais sebesar 95% (LC 95) dengan konsentrasi 10,59%. Formulasi pestisida ekstrak daun jeruk purut dengan carrier zeolit pada 24 JSP, 48 JSP dan 72 JSP memiliki pengaruh yang nyata sebagai insektisida nabati S. zeamais. Pengujian formulasi pestisida dalam waktu 72 JSP belum dapat mematikan hama S. zeamais sebesar 50% (LC 50) dan 95% (LC 95). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daun jeruk purut lebih berpotensi sebagai insektisida pada komposisi bahan aktif tunggal dibanding formulasi pada hama gudang Sitophilus zeamais Motschulsky.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Yusuf Bachtiar ◽  
Yuliawati .Yuliawati ◽  
Setyono Setyono ◽  
Arifah Rahayu
Keyword(s):  

Upaya perbaikan daya hasil kacang bogor dapat dilakukan melalui program pemuliaan tanaman dan salah satu langkah pentingnya adalah kegiatan seleksi. Seleksi dapat berjalan efektif apabila diketahui keeratan hubungan atau korelasi antara karakter yang dituju dengan karakter lain sebagai penduga. Keeratan hubungan antar karakter komponen hasil dengan karakter hasil kacang bogor dapat diduga menggunakan analisis korelasi dan pengaruh langsung serta pengaruh tidak langsungnya dapat diketahui melalui analisis lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mencari komponen penentu daya hasil kacang bogor berdasarkan nilai korelasi, pengaruh langsung, dan pengaruh tidak langsung menggunakan analisis lintas. Penelitian dilaksanakan pada pada Februari-Juni 2018 di kebun percobaan SEAMEO BIOTROP Tajur, Kota Bogor, Jawa Barat (± 280 m dpl). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 31 perlakuan galur lanras asal Sukabumi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter agronomi jumlah cabang berkorelasi positif terhadap bobot polong basah dan bobot polong kering kacang bogor. Karakter agronomi yang berpengaruh langsung positif dan nyata pada taraf 5% terhadap bobot polong basah dan bobot polong kering adalah jumlah polong total dan jumlah cabang, sedangkan karakter agronomi jumlah daun berpengaruh tidak langsung yang paling besar terhadap bobot polong basah dan bobot polong kering. Karakter jumlah polong total dan jumlah cabang dapat dijadikan kriteria seleksi yang efektif karena memiliki nilai korelasi dan koefisien lintas yang besar serta nyata terhadap bobot polong basah dan bobot polong kering kacang bogor.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Ulfa Khaerunnisa ◽  
Arifah Rahayu ◽  
Yanyan Mulyaningsih

Katuk {Sauropus androgynus (L.) Merr} is a leafy vegetable which requires nitrogen for itsvegetative growth.  This study was aimed at assessing the agronomic performance of various accessions of katuk vegetable grown with different rates of urea fertilizer administration.  A completely randomized design with two factors was used.  The first factor was katuk accessions consisting of Sukaraja Sukabumi, Cugenang Cianjur, and Kemang Bogor.  The second factor was urea fertilizer administration in five rates, namely 0, 33.3, 66.7, 100%, and 133.3% of recommended rate (R).  Results showed that katuk plant of Sukabumi accession gave the best plant height and leaflet area.  Katuk plant of Cianjur accession had the highest values of plant height, number of buds, yield fresh weight, yield dry weight, and root length.  Katuk plant of Bogor accession was found to have the highest fresh root weight.  Urea administration of 66.7-133.3% R resulted in katuk plant with the best values of plant height, number of buds, stem diameter.  The widest leaf area was found in 100% R urea administration and the highest root weight was found in plants treated with 66.7% R urea administration.  The increase of urea fertilizer doses starting from 33.3% R in Cianjur and Bogor katuk accession increased the total harvest wet weight and dry weight, while in Sukabumi accession the significant increase in production was at a dose of 100% R and 133.3% R urea. The increase in vitamin C content was significant in the application of 133.3% R urea fertilizer.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document