Jurnal Penelitian Transportasi Darat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

113
(FIVE YEARS 78)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Badan Litbang Perhubungan

2579-8731, 1410-8593

2021 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 18-29
Author(s):  
Irfan Wahyunanda ◽  
Imam Muthohar ◽  
Muhammad Zudhy Irawan
Keyword(s):  

Banyaknya aktifitas ojek online yang tidak terkontrol di kawasan stasiun membuat permasalahan berupa tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi sehingga menimbulkan kemacetan dan gangguan terhadap angkutan lanjutan bus Transjakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan kinerja ruas jalan dengan melakukan analisis pada kondisi eksisting, kondisi jika terdapatnya fasilitas integrasi dan kondisi dalam mengatasi permasalahan terhadap ojek online. Penelitian ini menggunakan pendekatan berdasarkan MKJI tahun 1997 untuk mengetahui kapasitas ruas jalan di kawasan Stasiun Palmerah dan penentuan kinerja ruas jalan dan level of service berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 96 tahun 2015. Analisis selanjutnya  dilakukan dengan menggunakan simulasi perangkat lunak Vissim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya fasilitas integrasi dan penanganan ojek online peningkatan kinerja ruas jalan khususnya di jalan terdampak langsung yaitu pada Jalan Tentara Pelajar 2 (arah Pejompongan) memiliki volume dari 2508 smp/jam  menjadi 2519.6 smp/jam dengan kerapatan 308 kend/km menjadi 262 kend/km dan kecepatan 14.57 km/jam menjadi 17.21 km/jam, ruas Jalan Tentara Pelajar 3 (arah Kebayoran Lama) memiliki volume dari 1749.2 smp/jam menjadi 1880.4 smp/jam dengan kerapatan 456 kend/km menjadi 238 kend/km dan kecepatan 7.51 km/jam menjadi 15.44 km/jam, ruas  Jalan Pejompongan Raya memiliki volume dari 1044.7 smp/jam menjadi 1108.8 smp/jam dengan kerapatan 233 kend/km menjadi 153 kend/km dan kecepatan 8.57 km/jam menjadi 13.85 km/jam dan ruas Jalan Palmerah Timur memiliki volume 756.6 smp/jam menjadi 778.3 smp/jam dengan nilai kerapatan 58 kend/km menjadi 49 kend/km dan kecepatan 26.57 km/jam menjadi 31.97 km/jam sehingga membuat peningkatan level of service dari “E” menjadi “D”.


2021 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 55-71
Author(s):  
Muhammad Nanang Prayudyanto
Keyword(s):  

Angkutan perkotaan adalah denyut mobilitas transportasi perkotaan di dunia maju bahkan juga di negara berkembang lainnya, peran angkutan umum perkotaan sangat diperhitungkan. Di Korea Selatan, Jepang, Colombia, Brazil, bahkan di Hong Kong peran angkutan umum sampai 86%. Subsidi adalah keniscayaan agar peran angkutan umum bisa tetap eksis. Di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis bahkan Mesir dan Turki pun subsidi kepada angkutan umum tetap dijamin negara. Di Amerika Serikat dan Eropa besaran subsidi bahkan mencapai 70% dari total biaya operasinya.Di Indonesia, subsidi dijamin dalam regulasi transportasi Nasional dalam Undang-undang Nomor. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Keputusan Menteri Perhubungan KM Hub No. 60/2007 tentang Pemberian Subsidi Angkutan Umum berbasis Jalan, dan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2014-2019. Subsidi diperlukan untuk mendorong peran angkutan umum di perkotaan, namun keterbatasan anggaran pemerintah mendorong untuk dikembangkan konsep pembelian layanan melalui metode baru yaitu buy the services. Buy the services mendukung keseimbangan angkutan umum modern berbasis integrasi antara prasarana, sarana serta pengoperasian. Analisis konsep buy the services dilakukan pada dua kota metropolitan, Medan dan Denpasar untuk membandingkan kinerja pelayanan dan operasional. Studi membuktikan bahwa dengan perencanaan yang baik, buy the services bisa mengurangi subsidi pemerintah dan meningkatkan pelayanan angkutan umum.


2021 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 79-87
Author(s):  
Budi Dwi Hartanto

ABSTRAKIn Indonesia, the death rate due to road traffic accidents is still quite high, with some of these accidents involving trucks. Several studies stated that the main cause of traffic accidents is human error. Therefore, research related to the behavior of truck drivers and their contribution to accidents is necessary.There are four variables used in this study, namely green driver (X1), multitasking driving (X2), aggressive driving (Y), and accidents (Z). Path analysis is used to describe the relationship and influence between variables.The results of the analysis show that the green driver variable and the multitasking driving variable simultaneously have a direct effect on aggressive driving behavior, but the two variables have no direct effect on the level of accident risk. Green drivers and multitasking driving have an indirect effect on the level of accident risk through the level of aggressive driving behavior which functions as an intervening variable.ABSTRAKDi Indonesia tingkat kematian yang diakibatkan  kecelakaan lalu lintas jalan masih cukup tinggi, dimana sebagian dari kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan angkutan barang (truk). Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah human error. Oleh sebab maka penelitian terkait dengan perilaku pengemudi truk serta kontribusinya pada kecelakaaan perlu untuk dilakukan.Terdapat empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel usia muda serta minim pengalaman (X1), mengemudi dalam kondisi multitasking (X2), mengemudi secara agresif (Y), dan potensi terjadinya kecelakaan (Z). Untuk menggambarkan hubungan dan pengaruh antar variabel digunakan analisis jalur (path analysis).Dari hasil analisis diketahui bahwa variabel usia muda serta minim pengalaman dan variabel mengemudi dalam kondisi multitasking secara simultan berpengaruh langsung terhadap perilaku mengemudi agresif, namun kedua variabel tidak berpengaruh langsung terhadap tingkat resiko kecelakaan. Usia muda serta minim pengalaman dan mengemudi dalam kondisi multitasking berpengaruh tidak langsung terhadap tingkat resiko kecelakaan melalui tingkat perilaku mengemudi agresif yang berfungsi sebagai variabel intervening


2021 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 30-36
Author(s):  
Untung Subarkah ◽  
Hera Widyastuti ◽  
Catur Arif Prastyanto

In Operational  Area  8 Surabaya there are several railway lines, one of which is the Wonokromo - Mojokerto line. This lane has a fairly heavy train traffic frequency including the connecting lane south. This will affect the quality of roads on the Wonokromo - Mojokerto line. To assess damage to a railroad seen from several aspects in the structure of the railroad. These aspects are the structure of the railroad, the structure of the railroad and the geometrical structure of the railroad. In Indonesian railways, the railroad uses railroad geometry consisting of several parameters (track gauge, cant, longitudinal level, and lateral level.) as a basis for assessing railroad quality. In this study will analyze the structure of the railroad under the thickness of the ballast to the Track Quality Index (TQI). In this study using a simple linear regression analysis to determine the variation of the thickness of the ballast to TQI. From the results of the analysis conducted, obtained thickness changes that occur in ballast that affect the value of the Track Quality Index (TQI). Where the greater ballast, the greater the value of TQI.


2021 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 72-78
Author(s):  
Eka Arista Anggorowati ◽  
Anggun Mega Nurfadhilla ◽  
Ari Widi Wibowo ◽  
Enrico Pria Anggana

ABSTRACTThe growing population and the shifting of population movement from the suburbs to the city center will make the demand for rail transportation services to the city center increase. To deal with this problem, it is necessary to study the analysis related to potential demand, the need for the number of facilities and new operating patterns for the extension of railroad relations. The results of the research showed that the potential demand was obtained from the calculation of actual and potential demand, where the actual demand was obtained by carrying out a survey on train from 644 respondents, 85.5% agreed with the extension of the Lembah Anai Railway relation and as many as 88% were willing to choose the train mode. In the potential demand analysis, a stated preference survey was carried out in Pauh District, from 2636 respondents, 86.7% were willing to switch from private vehicles and public transportation to the railroad mode. Based on the analysis of the calculation of facility requirements according to the demand, 1 trainset is ready for operation to accommodate the community to carry out daily mobilization to the center of the Central Business District (CBD) in Padang City.Keywords: Demand, pattern of rail operations, Railway Travel Graph (RTG) ABSTRAK Berkembangnya jumlah penduduk dan semakin bergesernya pergerakan penduduk dari pinggiran kota menuju pusat kota akan membuat semakin meningkatnya jumlah permintaan akan jasa angkutan kereta api sampai menuju pusat kota. Untuk menunjang permasalahan tersebut perlu dikaji analisis terkait potensi demand, kebutuhan jumlah sarana dan pola operasi baru perpanjangan relasi kereta api. Hasil penelitian menunjukkan potensi demand didapatkan dari perhitungan demand aktual dan potensial, dimana demand aktual dilakukan survey on train dari 644 responden 85,5% setuju dengan adanya perpanjangan relasi Kereta Api Lembah Anai dan sebanyak 88% bersedia untuk memilih moda kereta api. Pada analisis demand secara potensial dilakukan survey stated preference di Kecamatan Pauh dari 2636 responden 86,7% bersedia untuk pindah dari moda kendaraan pribadi dan angkutan umum ke moda kereta api. Berdasarkan analisis perhitungan kebutuhan sarana sesuai dengan demand didapatkan 1 trainset Siap Operasi untuk mengakomodir masyarakat melakukan mobilisasi sehari-hari menuju pusat Central Business District (CBD) di Kota Padang.Kata kunci : Demand, kebutuhan sarana, pola operasi kereta api, Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka)


2021 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
Author(s):  
Halaman Belakang

2021 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 37-54
Author(s):  
Ichda Maulidya ◽  
Ni Luh Wayan Rita Kurniati ◽  
Tania Andari

Pemindahan Kantor Balai Kota Payakumbuh dari Bukik Sibaluik (daerah pinggiran kota) ke Balai Kota baru (daerah pusat kota) di Jalan Veteran disinyalir sebagai salah satu penyebab kemacetan di kawasan central business district (CBD) Kota Payakumbuh. Adanya aktivitas perparkiran kendaraan roda dua dan empat di badan jalan, tingginya volume kendaraan yang melintas, dan keterbatasan ruang parkir pada beberapa pusat kegiatan Kota Payakumbuh menjadi penyebab penurunan lebar jalur lalu lintas efektif khususnya pada jam sibuk pagi dan sore hari. Pada penelitian ini, akan dianalisis kebutuhan ruang parkir mobil dan sepeda motor serta strategi penataan parkir pada badan jalan di Kota Payakumbuh dengan menggunakan analisis Satuan Ruang Parkir (SRP). Dari hasil penelitian, diketahui bahwa indeks parkir di ruas Jalan Jenderal Sudirman masih mencukupi, sedangkan di ruas Jalan Soekarno - Hatta dan Ahmad Yani, kebutuhan parkir eksisting telah melampaui kapasitas normal (IP100%). Oleh karena itu, maka strategi penataan parkir di badan jalan Kota Payakumbuh dapat dilakukan dengan memindahkan on street parking ke off street parking serta menyediakan kantong parkir di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Soekarno – Hatta, dan Ahmad Yani sesuai dengan kebutuhan parkir untuk mobil sebesar 82 satuan ruang parkir dengan ukuran 2,50 x 5,00 m dan sepeda motor sebesar 312 satuan ruang parkir dengan ukuran 0,75 m x 2,00 m. Alternatif kantong parkir yang tersedia adalah bekas kantor Bupati dengan luas area sekitar 1 ha atau di basement pasar di Blok Timur (luas 1,51 ha untuk parkir mobil) dan Blok Barat (luas 1,46 ha untuk parkir sepeda motor) agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas. 


2021 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 1-17
Author(s):  
Probo Yudha Prasetyo ◽  
Sigit Priyanto ◽  
Imam Muthohar

Keberadaan PLTU Karangkandri yang berada di Kabupaten Cilacap, tepatnya di ruas Jalan Lingkar Timur memberikan dampak yang cukup besar pada ruas jalan di sekitarnya terutama pada ruas Jalan Raya Soekarno-Hatta yang menjadi salah satu jalur pegiriman batubara dari Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap ke kawasan PLTU Karangkandri. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya penurunan kinerja jalan di ruas jalan tersebut. Penelitian ini bertujuaan untuk mengetahui pengaruh kegiatan PLTU Karangkandri terhadap kinerja Jalan Raya Soekarno-Hatta dan Jalan Lingkar Timur serta melakukan antisipasi dampak lalu lintas guna meminimalisasi permasalahan lalu lintas di sekitar kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan perhitungan berdasarkan MKJI tahun 1997 untuk mengetahui kinerja ruas jalan dan simpang. Perhitungan tersebut dilakukan dengan skenario perhitungan pada kondisi eksisting, kondisi rekomendasi, kondisi pada tahun rencana serta kondisi pada tahun rencana dengan rekomendasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh kegiatan PLTU Karangkandri khususnya pergerakan kendaraan batubara memberikan pengaruh sebesar sebesar 4-5% dari volume kendaraan pada saat jam puncak di ruas Jalan Lingkar Timur dan Jalan Soekarno-Hatta. Hambatan samping yang tinggi di sepanjang ruas jalan serta kondisi prasarana jalan yang kurang memadai untuk kendaraan batubara manuver sesuai dengan radius yang ditetapkan menyebabkan terjadinya permasalahan di sekitar kawasan tersebut. Antisipasi dampak yang dilakukan adalah dengan menerapkan pengaturan pola arus lalu lintas khususnya pada kendaraan batubara serta melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan tersebut. Kondisi kinerja ruas jalan dan simpang pada skenario rekomendasi berdasarkan hasil penelitian diperoleh peningkatan kinerja ruas jalan dan kinerja simpang.   


2021 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
Author(s):  
Halaman Depan

2021 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 88-105
Author(s):  
Renny Anggeraeni Robin ◽  
Noer Fadhly ◽  
Ashfa Achmad

ABSTRACT Banda Aceh City is the capital of Aceh Province with a population growth rate of 1.97%, has a city spatial planning area of 6,136 Ha, or 5,903 Ha based on digitizing Satellite Imagery, with a population in 2019 of 270,321 thousand people, and a density population of 4,405 people/ km2 . Trans Kutaraja is one mode of transport public road based in the city of Banda Aceh has been in operation since 2016. Banda Aceh with all aktivistas in it continues to develop, the land use pattern is dominated by residential areas of 52.62%, trade and services areas of 13.38%, public service areas of 6.30%, office areas of 2.37% and mixed areas of 2.79%. Population density can affect accessibility in achieving travel destinations , increasing travel will lead to the need for transportation facilities , currently the percentage of Trans Kutaraja service coverage still has not reached all corners of the city of Banda Aceh, which is 31%. Keywords: Public Transportation, Accessibility, Banda Aceh City.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document