Jurnal Agrotek Tropika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

473
(FIVE YEARS 156)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Lampung

2620-3138, 2337-4993

2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 489
Author(s):  
Oryza Wahyu Setiawan ◽  
Sudi Pramono ◽  
Kus Hendarto ◽  
Suskandini Ratih Dirmawati

Usaha budidaya tanaman semangka tidak terlepas dari gangguan serangga dan penyakit tanaman yang dipengaruhi oleh lingkungan.  Pemberian pupuk hayati dan pupuk pelengkap alkalis dapat menimbulkan kondisi lingkungan yang berbeda untuk pertumbuhan dan perkembangan arthropoda maupun patogen pada pertanaman semangka.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk hayati cair, konsentrasi pupuk pelengkap alkalis, dan interaksi kedua pupuk tersebut terhadap keanekaragaman arthropoda dan intensitas penyakit penting pertanaman semangka.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati cair konsentrasi 15 ml/l mampu meningkatkkan keanekaragaman arthropoda dengan nilai indeks keanekaragaman sebesar 1,26 pada 4 MST dan 1,74 pada 7 MST.  Pemberian pupuk pelengkap alkalis konsentrasi 2 g/l mampu meningkatkan kenakearagaman arthropoda dengan nilai indeks sebesar 1,25 pada 4 MST dan 1,78 pada 7 MST.  Pemberian pupuk hayati cair konsentrasi 30 ml/l mampu menekan keparahan penyakit downy mildew dengan nilai keparahan penyakit sebesar 48,94 % pada 7 MST.  Pemberian pupuk pelengkap alkalis konsentrasi 2 g/l mampu menekan keparahan penyakit downy mildew dengan nilai keparahan penyakit sebesar 43,45 % pada 7 MST.  Pemberian pupuk hayati cair konsentrasi 30 ml/l dengan pupuk pelengkap alkalis konsentrasi 2 g/l memberikan interaksi berpengaruh nyata atau dengan kata lain memiliki hasil produksi buah per petak rata-rata seberat 17,44 kg.


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 407
Author(s):  
RM Ulin Nadhif ◽  
F X Susilo ◽  
M Syamsoel Hadi ◽  
Purnomo Purnomo

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh genotipe tanaman sorgum dan pengaruh pola tanam terhadap kelimpahan kumbang kubah predator pada tanaman sorgum. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Maret sampai Agustus 2017. Perlakuan disusun dalam rancangan petak terbagi (split plot design) dengan 3 ulangan (blok).  Petak utama adalah pola tanam (monokultur vs tumpangsari) dan anak petak adalah genotipe sorgum (15 genotipe). Data dianalisis ragam (taraf nyata 0,01) dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf nyata 0,05. Genotipe sorgum berpengaruh nyata terhadap kelimpahan kumbang kubah predator coccinellidae (genotipe Talaga Bodas memiliki kelimpahan kumbang kubah tertinggi dan Numbu dengan kelimpahan kumbang kubah terendah). Pola tanam tidak bepengaruh terhadap kelimpahan kumbang kubah predator. Interaksi antara genotipe sorgum dan pola tanam terjadi pada pengamatan ke lima (7 MST), pada pengamatan ini kelimpahan kumbang kubah predator ditemukan pada GH-6 monokultur.


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 397
Author(s):  
Maruf Kurniawan ◽  
I Gede Swibawa ◽  
Solikhin Solikhin ◽  
Yuyun Fitriana

Pengaruh Media Limbah Pertanian Padat terhadap Pertumbuhan Jamur Purpureocillium lilacinum (Syn. Paecilomyces lilacinus). Jamur P. lilacinum (Syn. P. lilacinus) adalah jamur parasit telur nematoda puru akar (Meloidogyne spp.). Selain  sebagai musuh alami nematoda, jamur P. lilacinum (Syn. P. lilacinus) juga berperan sebagai dekomposer bahan organik. Limbah pertanian banyak yang digunakan untuk menumbuhkan jamur, sehingga berpotensi digunakan sebagai bahan pembawa pembuatan bionematisida berbahan aktif jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan jamur P. lilacinum (Syn. P. lilacinus) pada limbah pertanian padat kulit ubi ubikayu, bonggol pisang, beras dan campurannya. Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 ulangan diterapkan dalam percobaan menggunakan jamur isolat dengan kode B4100. Data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan pemisahan nilai tengah menggunakan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat P. lilacinum (Syn. P. lilacinus) tumbuh pada media limbah pertanian padat yang derajat keasamannya dimodifikasi dan nutrisinya ditambah. Pertumbuhan jamur yang paling baik dengan produksi spora yang paling tinggi terjadi pada media beras


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 463
Author(s):  
Waode Nuraida ◽  
Uli Fermin ◽  
Rian Arini ◽  
Rachmi Hariaty Hasan ◽  
Tresjia C. Rakian ◽  
...  

Pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy ditentukan oleh ketersediaan unsur hara. Selain unsur hara, zat pengatur tumbuh (ZPT) juga diperlukan untuk memacu pembelahan sel yang selanjutnya berdiferensiasi membentuk jaringan meristem dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pemanfaatan POC campuran lidah buaya dan air kelapa untuk meningkatkan produksi tanaman sayuran pakcoy. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Ruruhi Lorong Sompu Andounohu Kota Kendari Sulawesi Tenggara, pada bulan Agustus sampai bulan November 2020.  Sejumlah 96 polybag bibit tanaman pakcoy dipelihara di dalam 16  petakan ukuran 1x1x1 m3 dengan 1 petakan terdapat 6 polybag selama 45 hari. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, terdiri dari 4 perlakuan dengan 4 ulangan pada setiap percobaan. Perlakuan pupuk cair limbah lidah buaya adalah P0 (POC konsentrasi 0 ml/L), P1 (POC konsentrasi 150 ml/L), P2 (POC konsentrasi 200 ml/L), dan P3 (POC konsentrasi 250 ml/L). Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun dan berat segar tanaman pakcoy. Data hasil pengamatan terhadap masing-masing variabel yang diamati dianalisis berdasarkan sidik ragam. Apabila dalam analisis ragam terdapat pengaruh nyata maka dilakukan dengan uji berganda Duncan (UJBD) pada taraf nyata α = 0,05. Dari hasil analisis data secara statistik diperoleh bahwa perlakuan POC dari campuran lidah buaya dan air kelapa berpengaruh sangat nyata terhadap berat segar tanaman pakcoy, tinggi tanaman, panjang daun, dan lebar daun, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman yang baik.


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 433
Author(s):  
Agung Nugroho ◽  
Ainin Niswati ◽  
Hery Novpriansyah ◽  
MA Syamsul Arif

Ultisol merupakan salah satu jenis tanah yang memiliki masalah kemasaman tanah, bahan organik dan nutrisi makro rendah dan memiliki ketersediaan P sangat rendah. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tanah ultisols yaitu dengan menerapkan penggunaan pupuk P dengan salah satu bahan pembenah tanah (asam humat). Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh aplikasi asam humat, pemupukan P, dan interaksi antara keduanya terhadap populasi dan keanekargaman mesofauna tanah. Penelitian ini dilaksanakan Desember 2018 sampai dengan April 2019 di Kebun Percobaan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Natar, menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan dua faktor  perlakuan. Faktor pertama yaitu aplikasi  asam humat yang dibagi menjadi 3 taraf dosis yaitu tanpa aplikasi asam huma t(H0), asam humat 15 kg ha-1 (H1) dan asam humat 30 kg ha-1(H2). Faktor kedua yaitu pemupukan P yang dibagi menjadi 4 taraf dosis yaitu tanpa pupukTSP(P0),pupukTSP100kg ha-1(P1), pupuk TSP 200 kg ha-1(P2) dan pupuk TSP 300 kg ha-1  (P3).  Data yang diperoleh diuji homogenitas ragamnya dengan uji Bartlett dan aditifitas data diuji dengan uji Tukey. Selanjutnya dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hubungan antara C-organik tanah, pH tanah, kadar air tanah, dan suhu tanah dengan mesofauna tanah diuji dengan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi asam humat dan pemupukan P  mampu mempengaruhi populasi dan keanekargaman mesofauna tanah, serta terdapat interaksi  antara aplikasi asam humat dan pemupukan P terhadap populasi dan keanekargaman mesofauna tanah. Hanya terdapat  korelasi antara pH tanah dan suhu tanah  dengan populasi dan keanekaragaman mesofauna tanah.


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 413
Author(s):  
Elpin Wahyu Illahi ◽  
Ainin Niswati ◽  
Henrie Buchari ◽  
Sri Yusnaini
Keyword(s):  

Salah satu cara agar tanah tetap subur adalah dengan pengelolaan tanah yang baik, dan sesuai dengan kaidah pertanian berkelanjutan yaitu dengan melakukan pengelolaan tanah konservasi dan pemupukan yang tepat.  Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh sistem olah tanah jangka panjang, residu pemupukan N jangka panjang,  pengaruh interaksi sistem olah tanah dan residu pemupukan N jangka panjang terhadap laju respirasi tanah, serta mempelajari hubungan antara C-organik tanah, kadar air tanah, pH tanah, dan suhu tanah dengan laju repirasi tanah pada pertanaman kacang tunggak.  Penelitian yang sekarang berlangsung sejak 1987 ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor pertama faktor sistem olah tanah yang terdiri dari tanpa olah tanah (T0), olah tanah minimum (T1), dan olah tanah intensif (T2) sedangkan faktor kedua pemupukan nitrogen yang terdiri dari 0 kg N ha-1 (N0), dan 200 kg N ha-1 (N1) setiap satuan percobaan diulang 4 kali.  Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji BNT taraf 5%, uji korelasi antara beberapa sifat tanah dengan respirasi tanah.  Pengamatan respirasi tanah dilakukan sebanyak 5 kali, yaitu sampel 1 sebelum olah tanah (SOT), sampel 2 setelah olah tanah sebelum tanam, sampel 3 vegetatif awal (14 HST), sampel 4 pada vegetatif maksimum (65 HST), dan sampel 5 panen (90 HST).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa respirasi tanah pada perlakuan sebelum tanam dan vegetatif awal OTI lebih tinggi dari pada TOT dan OTM, sedangkan pada vegetatif maksimum dan panen lebih tinggi pada TOT, pengaruh residu pemupukan N jangka panjang terhadap respirasi tanah tidak berpengaruh terhadap respirasi tanah, tidak terdapat interaksi antara sistem olah tanah dan residu pemupukan N dengan respirasi tanah, dan terdapat hubungan antara suhu tanah sebelum olah tanah (SOT), C-organik tanah pada sebelum olah tanah (SOT), vegetatif awal (14 HST), dan vegetatif maksimum (65 HST) dengan respirasi tanah.


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 367
Author(s):  
Yongky Lavia Foda ◽  
Lestari Wibowo ◽  
Puji Lestari ◽  
Rosma Hasibuan
Keyword(s):  

Jeruk merupakan buah yang sangat digemari masyarakat Indonesia, dengan rasa yang segar, mengandung vitamin C dan memiliki daya jual, serta nilai ekonomis yang tinggi. Upaya peningkatan produksi tidak terlepas dari masalah organisme pengganggu tanaman (OPT) pada tanaman jeruk, maka perlu dilakukan penanganan yang serius pada masalah OPT. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi hama penting tanaman jeruk dan menghitung intensitas serangannya pada tanaman jeruk di Kecamatan Sekampung Udik Lampung Timur. Penelitian dilaksanakan  pada bulan Maret  2019 hingga bulan Juli  2019. Hasil survei di Desa Gunung Pasir Jaya, Pugung Raharjo, dan Sidorejo ditemukan 9 jenis hama yang menyerang tanaman jeruk dan terdapat 1 kerusakan buah akibat iklim. Hama – hama yang didapat yaitu hama daun (kutu daun, kutu icerya kuning, penggorok daun dan ulat daun), hama buah (penggerek buah dan lalat buah), dan hama ranting (kutu dompolan, penggerek batang dan sikada). Ada satu faktor yang membuat buah rusak / pecah dikarenakan iklim. Rata – rata tingkat serangan hama yang terdapat pada ketiga desa penelitian yaitu kutu daun 3,67 koloni per cabang, kutu icerya kuning 3,83 ekor per cabang, penggorok daun 3,46 %, ulat daun 2,56 % , penggerek buah 4,44 %, kutu dompolan 4,15 koloni per cabang, penggerek batang 0,01 gejala per tanaman, sikada  0,50 ekor per cabang. Intensitas serangan hama paling tinggi di tiga desa yaitu hama penggerek buah dengan persentase serangan 4,44% buah terserang dan intensitas serangan hama penggerek buah tertinggi ada di desa Sidorejo dengan persentase 4,51 % buah terserang.


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 387
Author(s):  
Muhammad Nurdin ◽  
Adi Setiawan ◽  
Suskandini Ratih ◽  
Radix Suharjo

Jamur Trichoderma spp., merupakan salah satu agen hayati yang banyak dikembangkan berdasarkan potensi antagonisnya terhadap beberapa penyakit tanaman. Berdasarkan potensi antagonisnya, pada penelitian ini digunakan tiga koleksi isolat Trichoderma spp., yang berasal dari tiga wilayah berbeda (Gading Rejo, Tanggamus dan Lampung Timur) guna pengendalian penyakit antraknosa cabai secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies dan jumlah pasang basa koleksi isolat Trichoderma spp., serta mendapatkan isolat yang memiliki kemampuan antagonis terbaik terhadap jamur Colletotrichum capsici penyebab penyakit antraknosa pada cabai.


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 553
Author(s):  
Suleman Darwis ◽  
Suaib Suaib ◽  
Dirvamena Boer ◽  
Dewi Nurhayati Yusuf
Keyword(s):  

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu sumber karbohidrat penting dan bahan baku industri. Saat ini produktifitas ubi jalar di Sulawesi Tenggara masih rendah, karena sebagian besar ubi jalar di tanam pada tanah yang kurang subur. Oleh karena itu, pemberian pembenah tanah menjadi solusi alternatif perbaikan tanah marjinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar. Penelitian dilaksanakan di lahan petani, Desa Sindang Kasih Kabupaten Konawe Selatan, mulai Maret sampai dengan Juli 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari: tanpa pupuk kandang sapi (kontrol), 2 t ha-1, 4 t ha-1, dan 6 t ha-1 pupuk kandang sapi. Pemberian pupuk kandang sapi 2 t ha-1 secara signifikan meningkatkan panjang batang, jumlah cabang, jumlah umbi layak jual tanaman-1, diameter umbi tanaman-1, panjang umbi tanaman-1, berat umbi tanaman-1, dan hasil umbi ha-1 dibandingkan kontrol, dengan hasil umbi tertinggi 14,54 t ha-1 dicapai pada perlakuan pupuk kandang sapi 4 t ha-1. Aplikasi pupuk kandang sapi 4 t ha-1 dan pupuk SP-36 sebagai pupuk dasar direkomendasikan kepada petani untuk meningkatkan kesuburan tanah dan hasil ubi jalar di Sulawesi Tenggara.


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 501
Author(s):  
Adryade Reshi Gusta ◽  
Made Same ◽  
Kresna Shifa Usodri ◽  
Delva Yulianingrum
Keyword(s):  

Lada merupakan tanaman tahunan yang banyak dimanfaatkan sebagai rempah, bumbu masak,  dan obat. Upaya peningkatan produksi lada di Indonesia khususnya di Lampung agar tidak semakin menurun tiap tahunnya. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan kombinasi antara konsentrasi giberelin (GA3) dan volume semprot pupuk daun yang terbaik untuk meningkatkan produksi tanaman lada perdu (Piper nigrum L.). Penelitian dilaksanakan di kebun Politeknik Negeri Lampung, pada bulan Agustus 2019 sampai dengan Februari 2020, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 15 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi GA3 (G) : 0 mL L-1 (G0), 50 mL L-1 (G1), 100 mL L-1 (G2), 150 mL L-1 (G3), dan 200 mL L-1(G4).  Faktor kedua adalah volume semprot pupuk daun (D) :  0 ml (D0), 100ml (D1), dan 200 ml (D2). Analisis data penelitian menggunakan uji F, jika ada perbedaan maka dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi giberelin (GA3) tidak berpengaruh pada pengamatan diameter batang, jumlah cabang, jumlah bunga, tetapi berpengaruh terhadap jumlah ruas, jumlah buah dan bobot buah pada taraf 150 mL L-1 (G3) dan 200 mL L-1 (G4). Perlakuan volume semprot pupuk daun  pada pengamatan diameter batang, jumlah ruas, jumlah buah dan bobot buah yang tidak berpengaruh, tetapi berpengaruh terhadap jumlah cabang dan  jumlah bunga pada taraf 200 ml (D2).  Interaksi giberelin (GA3) dan pupuk daun menghasilkan diameter batang, jumlah cabang, jumlah ruas, jumlah buah dan bobot buah yang tidak berpengaruh, tetapi berpengaruh terhadap jumlah bunga pada kombinasi konsentrasi giberelin (GA3) 100 mL L-1 dengan volume semprot pupuk daun 100 ml.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document