citrullus vulgaris
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

197
(FIVE YEARS 33)

H-INDEX

22
(FIVE YEARS 0)

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 46-54
Author(s):  
Nursayuti Ramli
Keyword(s):  

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard) Akibat Pemberian Abu Sabut Kelapa dan Pupuk Pupuk NPK Phonska     Nursayuti1 Dosen Fakultas Pertanian Program studi Agroteknologi Universitas Almuslim Matang glumpang Dua Bireuen Email: [email protected]   ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon tanaman semangka terhadap pemberian berbagai dosis abu sabut kelapa dan pupuk NPK phonska. Penelitian dilaksanakan di Gampong Geudong-Geudong Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen dengan ketinggian tempat 5 mdpl pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2020. Rancangan percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor I : Dosis Abu Sabut Kelapa (A) terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu : A0 = Tanpa aplikasi Abu Sabut Kelapa,  A1 = 4 ton/ha (2500 g/plot), A2 = 8 ton/ha (5000 g/plot) dan A3 = 12 ton/ha (5000 g/plot). Faktor II : pupuk NPK phonska (N) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu : N0 = Tanpa pupuk NPK phonska (kontrol), N1 = 400 kg/ha (250 g/plot) dan N2 = 800 kg/ha 500 g/plot). Pengamatan yang diamati dalam penelitian ini meliputi panjang tanaman umur 20 dan 40 HST, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, diameter buah per tanaman, berat buah per plot dan berat berangkasan kering tanaman. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemberian abu sabut kelapa berpengaruh sangat nyata terhadap berat buah semangka per plot, akan tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah buah, berat buah per tanaman, diameter buah dan berat berangkasan kering tanaman semangka. Perlakuan terbaik dijumpai pada perlakuan abu sabut kelapa dosis 2500 g/plot (A1). Pemberian pupuk NPK berpengaruh sangat nyata terhadap berat buah semangka per plot, akan tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah buah, berat buah per tanaman, diameter buah dan berat berangkasan kering tanaman semangka. Perlakuan terbaik dijumpai pada perlakuan pupuk NPK dosis 250 g/plot (N1). Tidak terdapat interaksi yang nyata antara kombinasi perlakuan abu sabut kelapa dan pupuk NPK terhadap semua peubah yang diamati     Kata Kunci : Abu Sabut Kelapa, Pupuk NPK, Semangka  


2021 ◽  
Author(s):  
L. G. SANTOS ◽  
G. M. P. GUIMARÃES ◽  
M. M. M. ALMEIDA ◽  
R. O. SILVA ◽  
R. M. GALANTE ◽  
...  
Keyword(s):  

A melancia (Citrullus vulgaris) pertence à família das cucurbitáceas, sendo amplamente cultivada no Brasil. O consumo da fruta está relacionado à sua polpa avermelhada, rica em nutrientes e compostos bioativos. No entanto, a melancia apresenta grandes quantidades de sementes, as quais, possuem alto teor nutricional, demonstrando grande potencial para a obtenção de farinha funcional, e, consequentemente, produção de produtos alimentícios. Portanto, o presente trabalho tem como objetivo avaliar a cinética de secagem das sementes de melancia em secador de bandeja nas temperaturas de 60 e 70ºC através de modelos matemáticos e determinar o coeficiente de difusividade por meio da Segunda Lei de Fick. O aumento da temperatura proporcionou a redução de 240 para 210 minutos devido ao aumento da difusividade efetiva de 6,5169 x 10-10 para 9,3224 x 10-10 m² s-1 nas temperaturas de 60 e 70 ºC, respectivamente. Além disso, o modelo de Valcam apresentou os melhores ajustes aos dados experimentais, sendo representativo à cinética de secagem das sementes de melancia nas duas temperaturas avaliadas.


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 351-357
Author(s):  
Maya Nisrina Huwaida ◽  
W Wirasti ◽  
S Slamet ◽  
Achmad Vandian Nur

AbstractWatermelon is a fruit that favored by the peoples because it tastes sweet and is good for health, watermelon also contains β-carotene. β-carotene is a natural pigment that is found in large amounts in red-orange fruits, including yellow watermelons. The purpose of this study was to determine β-carotene compounds and β-carotene levels in yellow watermelon flesh. The method used in this study for qualitative analysis using TLC method with chloroform: ethyl acetate (5: 5) mobile phase and for quantitative analysis using UV-Vis Spectrophotometry method. The test results showed that the yellow watermelon flesh sample contained β-carotene with a maximum wavelength of 458 nm and the β-carotene content of the yellow watermelon flesh was 146,253 µg/100 grams. Levels of β-carotene compounds in yellow watermelon flesh are included in the low category.Keywords: Yellow watermelon, β-carotene, TLC, UV-Vis spectrophotometry AbstrakSemangka merupakan buah yang banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya manis dan baik bagi kesehatan, juga memiliki kandungan β-karoten. β-karoten adalah pigmen alami yang terdapat dalam jumlah besar pada buah-buahan yang berwarna merah-orange termasuk pada buah semangka kuning. Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui senyawa β-karoten dan kadar β-karoten pada daging buah semangka kuning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk analisis kualitatif menggunakan metode KLT dengan fase gerak kloroform : etil asetat (5 : 5) dan untuk analisis kuantitatif menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Hasil pengujian menunjukkan sampel daging buah semangka kuning megandung β-karoten dengan Panjang gelombang maksimum yaitu 458 nm dengan kadar β-karoten pada daging buah semangka kuning yaitu 146,253 µg/100 gram. Kadar senyawa β-karoten dalam daging buah semangka kuning termasuk dalam kategori rendah.Kata kunci: Semangka kuning; β-karoten; KLT; spektrofotometri UV-Vis


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 489
Author(s):  
Oryza Wahyu Setiawan ◽  
Sudi Pramono ◽  
Kus Hendarto ◽  
Suskandini Ratih Dirmawati

Usaha budidaya tanaman semangka tidak terlepas dari gangguan serangga dan penyakit tanaman yang dipengaruhi oleh lingkungan.  Pemberian pupuk hayati dan pupuk pelengkap alkalis dapat menimbulkan kondisi lingkungan yang berbeda untuk pertumbuhan dan perkembangan arthropoda maupun patogen pada pertanaman semangka.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk hayati cair, konsentrasi pupuk pelengkap alkalis, dan interaksi kedua pupuk tersebut terhadap keanekaragaman arthropoda dan intensitas penyakit penting pertanaman semangka.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati cair konsentrasi 15 ml/l mampu meningkatkkan keanekaragaman arthropoda dengan nilai indeks keanekaragaman sebesar 1,26 pada 4 MST dan 1,74 pada 7 MST.  Pemberian pupuk pelengkap alkalis konsentrasi 2 g/l mampu meningkatkan kenakearagaman arthropoda dengan nilai indeks sebesar 1,25 pada 4 MST dan 1,78 pada 7 MST.  Pemberian pupuk hayati cair konsentrasi 30 ml/l mampu menekan keparahan penyakit downy mildew dengan nilai keparahan penyakit sebesar 48,94 % pada 7 MST.  Pemberian pupuk pelengkap alkalis konsentrasi 2 g/l mampu menekan keparahan penyakit downy mildew dengan nilai keparahan penyakit sebesar 43,45 % pada 7 MST.  Pemberian pupuk hayati cair konsentrasi 30 ml/l dengan pupuk pelengkap alkalis konsentrasi 2 g/l memberikan interaksi berpengaruh nyata atau dengan kata lain memiliki hasil produksi buah per petak rata-rata seberat 17,44 kg.


2021 ◽  
Vol 2 (7) ◽  
pp. 1123-1133
Author(s):  
Chyntia Christina ◽  
Rama R Sitinjak ◽  
Bayu Pratomo

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi terbaik dari pemberian POC kulit semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap pembibitan kelapa sawit, mengetahui tingkat kematangan terbaik POC kulit semangka (Citrullus vulgaris Schard.) yang optimal untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit, dan mengetahui pengaruh interaksi antara pemberian POC kulit semangka dengan tingkat kematangan POC kulit semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di area Pertanaman Masyarakat di Martubung. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 Faktorial. Faktor I adalah tingkat kematangan POC kulit semangka dengan 3 taraf yaitu : T0 = 0 hari, T1 = 2 minggu, dan T2 = 4 minggu. Faktor II adalah konsentrasi POC kulit semangka dengan 4 taraf yaitu : K1 = 5%,  K2 = 10%, K3 = 20%, dan K4 = 40%. Data hasil pengamatan dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA). Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tingkat kematangan, konsentrasi, dan interaksi POC kulit semangka tidak berpengaruh positif terhadap tinggi bibit, namun POC kulit semangka dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi bibit kelapa sawit di pre nursery dan pertumbuhan tinggi bibit yang terbaik ada pada perlakuan T2K3 (dengan tingkat kematangan POC kulit semangka umur 4 minggu dan dosis POC kulit semangka 20%) dengan rataan 20,61 cm. Tingkat kematangan, konsentrasi, dan interaksi POC kulit semangka juga tidak berpengaruh positif terhadap diameter batang, namun POC kulit semangka dapat meningkatkan ukuran diameter batang bibit kelapa sawit di pre nursery dan diameter batang yang terbaik ada pada perlakuan T0K1 (dengan tingkat kematangan POC kulit semangka 0 hari dan dosis POC kulit semangka 5%) dengan rataan 6,54 cm. Tingkat kematangan, konsentrasi, dan interaksi POC kulit semangka juga tidak berpengaruh positif terhadap jumlah daun, namun POC kulit semangka dapat meningkatkan jumlah daun bibit kelapa sawit di pre nursery dan pertumbuhan jumlah daun yang terbaik ada pada perlakuan T0K1 (dengan tingkat kematangan POC kulit semangka 0 hari dan dosis POC kulit semangka 5%) dengan rataan 2,78 cm.


2020 ◽  
pp. 096739112097284
Author(s):  
S Balakrishnan ◽  
C Krishnaraj ◽  
CR Raajeshkrishna ◽  
P Sivapandi ◽  
M Natrayan

In the current investigation, the mechanical behavior of watermelon (Citrullus vulgaris) peel nano debris (described as a fruit filler) with different weight composition (0 wt. %, 1 wt. %, 2 wt. %, 2.5 wt. %, 5 wt. %, 7.5 wt. % and 10 wt. %) is reinforced with jute fabric in an epoxy matrix. The effect of filler concentration on tensile, hardness, flexural and impact strength are investigated as per ASTM standards. The findings indicate that the addition of fruit filler improves the mechanical property of jute composite. It is found that the presence of 2.5 wt. % filler in the nanocomposite records the highest value of tensile strength, flexural strength, and hardness of the jute epoxy composite and the 10 wt. % filler nanocomposites achieve a noticeable projection in impact strength. The fracture surfaces are examined for the fiber alignment, fiber-matrix adhesion, voids, filler agglomeration, and fiber fracture. Furthermore, a glass visor was developed to show the best mechanical performing potential and analyzed for deformation behavior and modal analysis using ANSYS.


Author(s):  
Owo, Gogo James ◽  
Beresford, Simon Jnr

Citrullus vulgaris Schrad, commonly known as “watermelon” and Chrysophyllum albidum G., commonly called ‘‘Udara’’ are two important plants known to possess high antioxidant and therapeutic properties especially antidiabetic properties. The present study is aimed at investigating the blood glucose lowering potentials of both the aqueous and ethanolic extracts of the mixture of rinds of C. vulgaris Schrad and C. albidum in normal and alloxan-induced-diabetic rats. Aqueous and ethanol rinds extracts of the mixture were administered in wistar albino rats of weight range of 150-200g to determine their blood glucose lowering activity. The oral administration of aqueous mixed rinds extracts at dose of 1500 mg/kg body weight (Group 4) for 9 days led to a highly significant blood glucose reduction at P<0.05 when compared to the diabetic control (Group 2) and the ethanol mixed rinds extracts at the same dose (Group 6). There was a significant reduction in blood glucose (P<0.05) by other group dose extracts (Groups 3,5 and 6) compared to diabetic control. Hence, aqueous mixed rinds extracts of Citrullus vulgaris Schrad and C. albidum might be recommended as a potential hypoglycemic drug in the treatment of diabetes mellitus.


2020 ◽  
Vol 8 (5) ◽  
pp. 1379-1384
Author(s):  
M Praveen Raja ◽  
Dr. A Karthiayani ◽  
Dr. P Selvan ◽  
Dr. V Nithyalakshmi

2020 ◽  
Vol 37 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
R.A. Ayo-Lawal ◽  
S.O. Azeez ◽  
O. Osoniyi

There is a growing scientific evidence of the health-enhancing benefits of fermented food and beverages, especially in cancer prevention and  treatment. Ogiri-egusi is an indigenously fermented condiment consumed in some West African countries, and prepared mainly from natural fermentation of melon (Citrullus vulgaris) seeds. The condiment has been previously reported to possess anti-oxidative and anti hyperlipid emic properties. In this study, different concentrations of ogiri-egusi extracts were exposed to actively dividing cells from Allium cepa meristematic roots and Saccharomyces cerevisiae for the antimitotic and antiproliferative investigations, respectively. There was a statistically significant reduction in mitotic activities of the treated A. cepa meristematic cells compared to the untreated cells. The mitotic index (MI) of the untreated cells was 28.38 ± 4.58. At a concentration of 1.0 mg/ml, the extracts induced a reduction in the MI to 6.02 ± 2.74 and 4.94 ± 0.61 in the aqueous and methanolic extracts- treated cells, respectively. Some chromosomal aberrations were also observed. In addition, proliferation in yeast cells was significantly inhibited at all the concentrations of the aqueous extract examined as well as at the highest concentration of the methanolic extract. These results provide useful insights to the cytotoxic and genotoxic effects of fermented Citrullus vulgaris. Keywords: Fermented Citrullus vulgaris, Allium cepa, antiproliferation, cytotoxicity, genotoxicity


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document