LUMBUNG
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

38
(FIVE YEARS 22)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

2655-3422, 1412-1948

LUMBUNG ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 1-13
Author(s):  
Ayu Kurnia Illahi ◽  
Yusniwati Yusniwati ◽  
Etti Swasti

Hanjeli (Coix lacryma –jobi L) adalah tanaman serealia yang dapat dimanfaatkan sebagai pangan dan pakan. Penelitian eksplorasi dan karakterisasi hanjeli bertujuan untuk mendapatkan informasi karakter fenotipik hanjeli di Kabupaten Limapuluh Kota sebagai data awal dan untuk pelestarian plasma nutfah hanjeli. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan April 2016, diawali dengan eksplorasi dan dilanjutkan dengan karakterisasi morfologi hanjeli. Data dari setiap sampel dianalisis secara statistik kemudian dibandingkan dengan sampel lainnya. Data morfologi ditampilkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pada 74 aksesi yang diperoleh dari delapan kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki bentuk batang bulat dengan permukaan licin dan arah tumbuh tegak, daun tanaman hanjeli merupakan daun lengkap, bunga hanjeli merupakan bunga sempurna tidak lengkap karena tidak memiliki bagian calix dan carolla.


LUMBUNG ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 55-62
Author(s):  
Sudarti Sudarti ◽  
Sherly Nur Laili

Keberadaan lahan kosong di Desa Wringin Putih tergolong cukup luas, namun belum ada upaya dari pemerintah maupun masyarakat untuk emberdayakannya. Semantara 40% jumlah kemiskinan di Desa tersebut.  Sebagai solusi, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji “Model pemberdayan lahan kosong untuk pengentasan kemiskinan di Desa Wringin Putih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi”. Model pemberdayaan ini bertujuan untuk pengentaskan kemiskinan warga kurang mampu dengan sintakmatik: 1) Persiapan, 2) Perencanan, 3) Pelaksanaan, 4) Evaluasi.  Hasil survey menunjukkan bahwa di Desa Wringinputih terdapat lahan kosong seluas 15 hektar. Hasil validasi model yang di lakukan oleh 3 orang perangkat Desa menyatakan bahwa model tersebut sangat sesuai untuk mengentaskan kemiskinan warganya. Hasil Uji coba model terhadap 50 warga kurang mampu di RT 01 membuktikan bahwa seluruh merasakan keuntungan dengan cara menanam tanaman jagung, ubi jalar, dan sayuran pada lahan kosong tanpa di bebani biaya sewa lahan. Kesimpulan: Model pemberdayaan lahan kosong sesuai untuk program pengentasan kemiskinan.


LUMBUNG ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 44-54
Author(s):  
Neni Trimedona ◽  
Rahzarni Rahzarni ◽  
Yenni Muchrida

Kulit buah naga merah kaya akan kandungan komponen aktif yang bermanfaat bagi kesehatan seperti vitamin, mineral, senyawa fenolik dan kandungan pigmen betasianin. Potensi ini dapat dikembangkan dengan mengolahnya menjadi produk pangan yang berkhasiat untuk kesehatan seperti minuman serbuk effervescent. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan persentase penambahan effervescent mix (campuran asam sitrat, asam tartarat dan natrium bikarbonat) yang menghasilkan minuman effervescent dengan karakteristik yang paling baik. Kulit buah naga merah diekstrak dengan pelarut air yang diasamkan, kemudian dijadikan serbuk instan dengan metode pengeringan busa. Serbuk instan yang diperoleh dikombinasikan dengan effervescent mix dengan penambahan sebanyak 40%, 50%, dan 60% dari berat serbuk instan kulit buah naga yang digunakan. Sifat fisikokimia yang diamati adalah pH, waktu larut, kadar air, kandungan total fenol dan kadar betasianin. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pH serbuk effervescent berkisar antara 4,98-5,03 dengan waktu larut serbuk berkisar antara  99 - 109 detik. Kadar air terendah diperoleh pada perlakuan penambahan 50% effervescent mix yaitu sebesar 9,02%, dan kandungan total fenol tertinggi adalah 95,57 mg GAE/100g serbuk untuk perlakuan yang sama. Kadar betasianin serbuk effervescent mengalami penurunan seiring peningkatan jumlah penambahan effervescent mix.


LUMBUNG ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 14-31
Author(s):  
Alfikri Alfikri ◽  
Darnetti Darnetti ◽  
Raeza Firsta Wisra

Perkembangan pasar moderen di Kota Payakumbuh tidak terlepas dari respon konsumen yang tinggi, walaupun demikian peran strategi retail mix yang di laksanakan oleh manajemen masing-masing pasar moderen dapat menentukan keberlangsungan usaha tersebut, maka penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk berbelanja di pasar moderen dengan variabel bebas yaitu: location (X1), marcandise assortments (X2), pricing (X3), costomer service (X4), store design and display (X5), dan communication mix (X6). Uji instrumen penelitian menggunakan 30 responden, dari uji Validitas didapatkan 1 item tidak valid (LKS-2 pada variabel X1) maka dikeluarkan dan uji realibilitas didapatkan nilai cronbach's alpha sebesar 0,953, maka instrumen penelitian dianggap realib karena nilainya lebih besar dari 0,60. dari hasil uji instrumen ini maka penelitian ini dapat menggunakan instrumen ini pada kondisi yang sebenarnya sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil analisis dari 118 responden didapatkan bahwa koefisien determinasi sebesar 51,4%, sedangkan uji hipotesis didapatkan 4 variabel tidak signifikasn yaitu  location (X1), marcandise assortments (X2), pricing (X3), costomer service (X4).  kemudian dua variabel signifikan yaitu store design and display (X5), dan communication mix (X6). signifikan. Rekomendasi responden untuk memilih minimarket juga terpengaruhi oleh bentuk dan layout minimatket yang memberikan kenyamanan dan tampilan beserta promisi yang dilakukan oleh minimarket berupa plang merek dan iklan-iklan yang dibuat minimarket.


LUMBUNG ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 32-43
Author(s):  
Eka Susila ◽  
Jonni Jonni

Bunga krisan merupakan salah satu jenis tanaman hias yang banyak diburu oleh para pecinta bunga. Perlu peningkatan kualitas bunga yang baik, sehingga keindahan dan kesegaran bunga potong krisan dapat dinikmati lebih lama dalam bentuk segar. Untuk kesegaran lebih lama digunakan tambahan zat penyegar diantaranya gula dan larutan elektrolit pada air rendaman. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kesegaran bunga krisan potong yang direndam dalam larutan gula dengan penambahan larutan elektrolit dengan konsentrasi berbeda dan mengetahui medium perendaman terbaik dalam mempertahankan tingkat kesegaran bunga krisan potong. Tempat pelaksanan di Laboratorium  Hortikultura Politeknik Pertanian selama 6 bulan. Metode  Rancangan Acak Lengkap (RAL),  dengan 4 perlakuan dan 8 ulangan; A (air + gula 5 g) sebagai control, B ( air + gula 5 g + larutan elektrolit 5 ml), C ( air + gula 5 g + larutan elektrolit 10 ml), dan D (air + gula 5g + larutan elektrolit 15 ml). Variabel yang diamati lama kesegeran bunga, panjang tangkai bunga potong yang busuk, jumlah bunga yang masih mekar, layu, dan rontok. Data kuantitatif yang berbeda nyata diuji lanjut dengan LSD 5%. Terdapat perbedaan tingkat kesegaran bunga krisan potong yang direndam dalam larutan gula dengan penambahan larutan elektrolit pada konsentrasi yang berbeda terhadap parameter (lama kesegaran bunga, panjang tangkai bunga yang busuk, jumlah bunga yang masih mekar, layu, dan rontok. Semakin tinggi konsentrasi larutan elektrolit yang diberikan, semakin memberikan tingkat kesegaran bunga yang lebih lama. Larutan gula yang ditambahkan larutan elektrolit 15 ml merupakan konsentrasi terbaik dalam mempertahankan tingkat kesegaran bunga krisan potong.


LUMBUNG ◽  
2020 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 74-80
Author(s):  
Syafrison Syafrison ◽  
Ardi Sardina Abdulah ◽  
Fardedi Fardedi

Lahan perkebunan kopi rakyat di Sumatera Barat sebagian telah terdegradasi baik secara fisik, kimia dan biologi sehingga terdapat beberapa faktor pembatas dalam pemanfaatannya seperti; pH rendah, Kapasitas Tukar Kation rendah, bahan organik rendah, kandungan P yang sangat rendah, dan  kandungan Al  cukup tinggi yang dapat meracuni pertumbuhan tanaman.   Usaha perbaikan sifat fisik, dan kimia sudah banyak dilakukan, namun hasil yang diperoleh belum optimal.  Oleh karenanya  perlu perbaikan secara biologi dengan memanfaatkan bahan organik setempat dan Fungi Mikoriza Arbuskula indigenus. Pada lahan  perkebunan  kopi   terdapat  Fungi  Mikoriza Arbuskula  indigenus  yang berpotensi  dapat  ditingkatkan  efektifitasnya  dan  diproduksi  dalam  berbagai bentuk inokulan sehingga dapat digunakan sebagai pupuk hayati  (biofertilizer).  Potensi utama Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) dapat membantu penyerapan hara yang lebih baik oleh tanaman, meningkatkan resistensi tanaman terhadap kekeringan, hama penyakit, logam berat, bersifat sinergis dengan mikroba lain serta berperan aktif dalam siklus hara dan meningkatkan stabilitas ekosistem. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan perkebunan kopi rakyat di Dataran  Tinggi, Kabupaten Tanah Datar.   Penelitian  menggunakan rancangan acak kelompok terdiri dari 6 perlakuan, dan satu perlakuan 4 tanaman.   Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh  3 x 6 = 18 satuan percobaan. Data penelitian hasil pengamatan diuji dengan analisis ragam dan jika perlakuan penunjukkan pengaruh yang nyata, maka  dilanjutkan dengan DNMRT pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bahan organik dan mikoriza Mycoper  ( B1 M2 )  berpengaruh lebih baik dibandingkan dengan lainnya.    Demikian juga pengaruh bahan organik, dengan kombinasi mikoriza menunjukkan pengaruh yang lebih baik, bila dibandingkan bahan organik tanpa pemberian mikoriza ( B1 M0 ).


LUMBUNG ◽  
2020 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 98-111
Author(s):  
Putri Cahya Anggraeny ◽  
Murti Astiningrum ◽  
Adhi Surya Perdana

Budidaya tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) di wilayah Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang masih terbatas dan belum dibudidayakan secara intensif karena petani belum menggunakan pupuk organik. Pupuk organik dapat diberikan dalam bentuk cair dan perlu diperhatikan konsentrasi serta cara aplikasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi pupuk organik cair dan teknik aplikasi yang memberikan hasil tertinggi pada tanaman mentimun serta menganalisis interaksi antara konsentrasi dan teknik aplikasi pupuk organik cair terhadap hasil tanaman mentimun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2019 di Desa Banyuwangi, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, dengan ketinggian tempat 382 m dpl, jenis tanah Latosol dan pH 6,6. Penelitian dilakukan menggunakan percobaan faktorial (4 x 2) yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga blok. Faktor pertama konsentrasi pupuk organik cair : 0, 2, 4, dan 6 ml/L. Faktor kedua teknik aplikasi pupuk : disemprot dan dikocor. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji orthogonal polynomial dan uji BNT untuk faktor pertama dan uji – t untuk faktor kedua. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk organik cair 2 ml/L memberikan hasil tertinggi pada parameter panjang tanaman, berat per buah, panjang buah dan volume buah. Perlakuan teknik aplikasi pupuk organik cair dan interaksi antara konsentrasi dan teknik aplikasi pupuk organik cair memberikan hasil yang berbeda tidak nyata pada semua parameter.


LUMBUNG ◽  
2020 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 129-135
Author(s):  
Amrizal Amrizal ◽  
Fazlimi Fazlimi ◽  
Deswani Panggabean

Land management with an agroforestry system aims to maintain the amount and diversity of land production, so that it has the potential to provide social, economic and environmental benefits (Senoadji, 2012). In the concept of agroforestry spatial planning on campus land II Payakumbuh State Agricultural Polytechnic is quite possible to be implemented by collaborating between current agricultural activities with standing trees (forests) that are beneficial to ecology and sustainability, comforting the surrounding environment. From the results of the study obtained five plant and fisheries species composition in the land of Campus II Payakumbuh State Agricultural Polytechnic, namely estate crops (rubber, sugar cane), fruit trees (guava, matoa, mango, orange), food plants (lowland rice) ), fodder grass (elephant grass) and fisheries (tilapia, tilapia fish and carp). Two agroforestry systems that can be applied for soil and water conservation on the land of Campus II Payakumbuh State Agricultural Polytechnic, namely Agrisilvikultur and Agrosilvofishery, which are respectively: 62,770 M ^ 2 and 12,128 M ^ 2.


LUMBUNG ◽  
2020 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 58-66
Author(s):  
Fri Maulina ◽  
Muflihayati Muflihayati

Pemberdayaan  musuh alami hama seperti  parasitoid Ooencyrtus malayensis sebagai pengendali hayati walang sangit dapat meminimalisir penggunaan insektisida kimia dan  memiliki nilai positif yaitu mengendalikan hama pada stadia awal perkembangannya. Tujuan penelitian adalah: menentukan distribusi populasi parasitoid pada topografi Sumatera Barat yang berbeda, dan menentukan tingkat parasitisasi, dominansi dan mortalitas parasitoid tersebut. Pengambilan sampel telur walang sangit terparasit di lokasi padi sawah dengan metode stratifield sampling pada tiga ketinggian tempat yaitu: Sungai Sapih Kota Padang, Rendah (20 m dpl ), Tanjung Pati Kabupaten Limapuluh Kota, Sedang (500 m dpl), dan Kubang Putih Kabupaten Agam, Tinggi (975 m dpl). Sampel telur diamati di laboratorium untuk mengetahui telur yang terparasit oleh O. malayensis dan selanjutnya data dianalisis.  Hasil penelitian membuktikan bahwa distribusi parasitoid  O. malayensis lebih dominan pada lokasi lokasi dataran rendah selanjutnya dataran sedang sedangkan pada dataran tinggi tidak ditemukan.  Tingkat parasitisasi pada dataran rendah dan tinggi adalah 13% dan 6%. Sedangkan nilai mortalitas parasitoid O. malayensis pada dataran rendah dan tinggi adalah 17 % dan 33 %.  Dari penemuan ini disimpulkan bahwa parasitoid O. malayensis menyukai lokasi dengan ketinggian rendah dri permukaan laut dan dapat memparasitisasi telur walang sangit dengan tingkat serangan yang cukup tinggi.


LUMBUNG ◽  
2020 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 136-144
Author(s):  
Mutia Elida ◽  
Gusmalini Gusmalini ◽  
Iza Ayu Saufani

Pemanfaatan produk probiotik sebagai produk kesehatan dan terapeutik semakin banyak diminati, tetapi yang menjadi masalah adalah terjadinya penurunan viabilitas sel probiotik selama proses pengolahan dan selama berada dalam saluran pencernaan. Metoda ekstrusi adalah salah satu metoda enkapsulasi untuk dapat melindungi sel probiotik dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Enkapsulasi probiotik Lb paracasei ssp paracasei Ml3 menggunakan penyalut karagenan-susu skim bertujuan untuk melihat rendemen, sintasan probiotik atau ketahanan sel serta viabilitas setelah enkapsulasi. Penelitian dilakukan dengan tiga perbandingan yaitu 1:1; 2:1; dan 3:1, masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bio-kapsul dengan perbandingan bahan penyalut 1 :1 dan 2:1 menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antara ke dua perlakuan baik dari segi viabilitas dan sintasan probiotik. Perbandingan bahan pernyalut 1:1 memberikan rendemen tertinggi 84.6%, perbandingan bahan penyalut 2:1 dihasilkan rendemen 82.73% dan viabilitas tertinggi 1,97 x 109 CFU/g dan mengalami penurunan viabilitas sebesar 0,72 log CFU/g. Sintasan sel probiotik perbandingan bahan penyalut 2:1 adalah 93.3% dengan penurunan 0,66 Log CFU/gr lebih rendah jika dibandingkan perlakuan 3:1.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document