Jurnal Ilmiah Kesehatan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

82
(FIVE YEARS 49)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju - Stikim

2354-8207, 1412-2804

2021 ◽  
Vol 20 (3) ◽  
pp. 111-117
Author(s):  
Sahuri Sahuri ◽  
Sarah Arasy Sahna
Keyword(s):  

Masalah kesehatan yang sering dijumpai pada petani bawang merah adalah penggunaan pestisida yang sangat berisiko sehingga dapat berdampak buruk terutama bagi kesehatan dan keselamatan kerja petani bawang merah. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko paparan pestisida adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap petani bawang merah di Desa Tegalglagah dalam penggunaan APD saat melakukan pemberian pestisida. Subjek penelitian ini adalah 30 petani bawang merah yang bertugas menyemprotkan pestisida ke sawah Desa Tegalglagah, Kec. Bulakamba, Kab. Brebes, Jawa Tengah. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif dimana desain penelitian kuantitatifnya menggunakan Quasi Eksperimen. Instrumen pengukuran yang digunakan berupa kuesioner berjumlah 30 pertanyaan. Pengukuran dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dengan pengukuran pertama pendahuluan sebelum perlakuan dilakukan (Pre test) dan pengukurankedua dilakukan setelah adanya intervensi (Post test). Intervensi dengan memberi informasi atau penyuluhan tentang pentingnya penggunaan APD saat pemberian pestisida. Berdasarkan hasil analisis bivariat yang telah dilakukan menggunakan uji wilcoxon didapatkan skor signifikansi 0,000 (< 0,05). Artinya terdapat perbedaan signifikan antara skor Pre Test dan Post Test. Maka dapat dikatakan bahwa penyuluhan yang dilakukan sudah efektif.


2021 ◽  
Vol 20 (3) ◽  
pp. 97-103
Author(s):  
Seventina Nurul Hidayah ◽  
Adevia Maulidya Chikmah ◽  
Nilatul Izah ◽  
Okta Zenita Siti Fatimah

Selama pemberian Air Susu Ibu (ASI), banyak alasan yang disampaikan ibu untuk tidak menyusui diantaranya ibu multipara dimana kesadaran menyusui dimungkinkan berkurang karena merasa persediaan ASI semakin menipis dan ibu dengan Cracked Nipple yang sulit menyusui karena kondisi kerusakan pada puting. Kondisi ini membuat ibu stres sehingga memicu hormon oksitosin tidak bekerja dan ibu akan beralih menggunakan susu formula. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan ASI eksklusif pada ibu multipara dan cracked nipple. Target khusus dalam penelitian ini yaitu ditemukan faktor yang mempengaruhi penerapan pemberian ASI Eksklusif dari variabel pengetahuan, perasaan ibu, pandangan ibu terhadap susu formula, masalah pemberian ASI, dan dukungan keluarga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam sesuai dengan pedoman wawancara dan observasi. Hasil wawancara direkam dan dibuat catatan lapangan. Untuk menghindari subjektifitas, teknik triangulasi menggunakan sumber dengan metode sama (wawancara mendalam). Penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, teknik menyusui, asupan makan pendukung ASI, dan dukungan keluarga yang baik membuat ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Kondisi ibu dengan cracked nipple dan multipara membuat ibu kesulitan akan tetapi penguatan motivasi dari dirinya dengan bekal pengetahuan membuat masalah dapat teratasi. Disarankan kepada petugas kesehatan terus meningkatkan pengetahuan ibu menyusui melalui penyuluhan dan disarankan pula kepada ibu menyusuiagar melakukan persiapan kelahiran anak dengan melaksanakan perawatan payudara.


2021 ◽  
Vol 20 (3) ◽  
pp. 92-96
Author(s):  
Aria Gusti ◽  
Helmidawati Helmidawati ◽  
Nizwardi Azkha
Keyword(s):  

Buang air besar sembarangan adalah tindakan yang tidak baik yang dilakukan oleh siapa saja yang membuang sampahnya di tempat terbuka seperti sungai, selokan dan ladang sehingga dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan. Nagari Sundatar memiliki tingkat BAB sebanyak 78,7% dengan jumlah pengguna jamban sehat sebesar 31,3%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor determinan yang berhubungan dengan buang air besar di lingkungan rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian adalah cross sectional dengan uji statistik chi-square dan tingkat kepercayaan 95%. Jumlah populasi yang diteliti adalah 2.748 KK dan jumlah sampel sebanyak 107 KK. Pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat variabel risiko buang air besar (74,8%), pengetahuan kurang (43,0%), sikap negatif (52,3%), tidak tersedia jamban sehat (74,8%) dan tidak ada peran tenaga kesehatan (44,9%). Hasil analisis bivariat didapatkan variabel yang berhubungan dengan buang air besar adalah pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000), ketersediaan jamban sehat (p=0,000), dan variabel yang tidak berhubungan adalah peran tenaga kesehatan (p=0,106). Pengetahuan, sikap, dan ketersediaan jamban sehat berpengaruh terhadap masyarakat yang melakukan buang air besar sembarangan di sungai dan ladang atau semak-semak. Variabel peran tenaga kesehatan tidak berpengaruh terhadap terjadinya risiko buang air besar.


2021 ◽  
Vol 20 (3) ◽  
pp. 127-134
Author(s):  
Muh Taufiqurrahman ◽  
Faizatun Faizatun ◽  
Siswa Setyahadi
Keyword(s):  

Antihiperpigmentasi pada produk kosmetik (hidrokionon) memiliki efek samping yang membahayakan kulit apabila digunakan dalam tempo waktu yang lama. Alternatif lain antihiperpigmentasi dari bahan alam berupa dedak padi dan susu kuda Sumbawa disinyalir dapat berpotensi sebagai antihiperpigmentasi yang aman dan memiliki efektivitas yang lebih baik untuk kesehatan kulit jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan krim ekstrak dedak padi dan susu kuda Sumbawa sebagai krim antihiperpigmentasi yang aman terhadap kulit. Uji standarisasi pada dedak padi dan susu kuda Sumbawa dilakukan sesuai dengan regulasi standard dari kementerian kesehatan. Uji antihiperpigmentasi dilakukan dengan secara eksperimental secara in vitro pada penghambatan (% inhibisi) enzim tironase. Pengembangan krim formulasi dedak padi dan susu kuda Sumbawa dilakukan uji inhibisi dan uji keamanan melalui indeks iritasi pada kelinci. Standarisasi ekstrak dedak padi menunjukkan ekstrak tersebut memenuhi persyaratan mutu yang baik (cemaran logam negatif ) dan hasil yang sama pada susu kuda Sumbawa (total coliform memenuhi standard). Hasil kombinasi antara ekstrak dedak padi dan susu Sumbawa menunjukkan inhibisi yang lemah sebesar 224,01 μg/mL. Uji keamanan krim kombinasi pada kelinci mendapatkan hasil indeks iritan 0,11 yang termaksud kategori aman bagi kulit. Pengembangan krim dari kombinasi ekstrak dedak padi dan susu kuda Sumbawa terbukti efektif dan aman sebagai antihiperpigmentasi.


2021 ◽  
Vol 20 (3) ◽  
pp. 118-126
Author(s):  
Wishnu Uzma Puspoprodjo ◽  
Nur Najmi Laila

Kematian akibat dari kecelakaan lalu lintas menjadi masalah global dan menunjukkan tren yang terus meningkat. Remaja dan usia produktif menjadi salah satu kelompok tertinggi korban kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman dan perilaku keselamatan berkendara (safety riding) pada remaja dan usia produktif di Pulau Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan dari Maret – Oktober 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna atau pengendara roda dua dan roda empat usia remaja dan usia produktif di Pulau Jawa. Sementara sampel penelitian sejumlah 774 responden dengan random sampling. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan responden yang mempunyai pengetahuan keselamatan berkendara baik ada 54,4% dan responden yang mempunyai perilaku keselamatan berkendara (safety riding) baik ada 63,7%. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan perilaku keselamatan berkendara (COR 2,59;1,923,50). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku keselamatan berkendara. Disarankan pemerintah dan pihak terkait untuk lebih sering memberikan sosialisasi dan edukasi kepada kelompok usia produktif terkait keselamatan berkendara. Bagi pengendara disarankan tetap berkendara dengan aman dan disiplin mematuhi peraturan lalu lintas.


2021 ◽  
Vol 20 (3) ◽  
pp. 104-110
Author(s):  
Ni Komang Novi Suryani ◽  
Kemal Nazaruddin Siregar
Keyword(s):  

Perilaku diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) merupakan hambatan utama dalampencegahan, pengobatan, dan pengendalian HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan HIV/AIDS dengan diskriminasi terhadap ODHA pada kelompok Wanita Usia Subur (WUS) 15-49 tahun di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2017 dengan desain penelitian cross sectional. Besar sampel penelitian ini 40.433 responden. Hasil penelitian menunjukkan 75,3% WUS memiliki perilaku diskriminasi terhadap ODHA, 13,8% WUS memiliki pengetahuan yang kurang tentang HIV/AIDS. Pengetahuan yang kurang memiliki risiko untuk melakukan diskriminasi terhadap ODHA (OR= 3,005 95% CI: 2,484-3,633) setelah dikontrol umur dan keterpaparan media dan interaksi antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan. Kesimpulannnya terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dan diskriminasi terhadap ODHA, dan variabel umur, keterpaparan media serta tingkat pendidikan menjadi variabel yang berpengaruh terhadap diskriminasi terhadap ODHA dan pengetahuan tentang HIV/AIDS. Oleh sebab itu, diperlukan upaya peningkatan pengetahuan HIV/AIDS terutama pada kelompok usia lebih muda melalui pendekatan mediasosial yang lebih optimal guna meniadakan perilaku diskriminasi terhadap ODHA.


2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 40-44
Author(s):  
Azrimaidaliza Azrimadaliza ◽  
Yasirly Khairany ◽  
Rahmi Putri
Keyword(s):  

Kondisi pandemi COVID-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia yang dapat menyebabkan kematian menuntut masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan supaya tidak terkena COVID-19 adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi terutama makanan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengetahuan, sikap dan perilaku gizi keluarga dalam meningkatkan imunitas tubuh selama Pandemi COVID-19. Penelitian menggunakan desain cross sectional, sampel penelitian adalah ibu dari mahasiswa FKM Unand yang mengambil mata kuliah Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat. Data diambil menggunakan angket online. Analisis bivariat menggunakan Uji Chi-Square. Hasil analisis menemukan pengetahuan dan sikap responden mengenai upaya gizi dalam meningkatkan imunitas tubuh selama Pandemi COVID-19 cukup baik (84,9%; 93,3). Namun perilaku responden mengenai upaya gizi dalam meningkatkan imunitas tubuh selama Pandemi COVID-19 kategori rendah (>55%). Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku keluarga dalam upaya gizi dalam meningkatkan imunitas tubuh selama Pandemi COVID-19 (nilai p > 0,05), tetapi ada kecenderungan persentase responden dengan pengetahuan dan sikap kurang baik lebih banyak memiliki perilaku kurang baik. Dengan demikian diharapkan ada upaya edukasi yang terus disampaikan kepada masyarakat oleh institusi kesehatan dan institusi pendidikan kesehatan dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat sehingga perilaku masyarakat lebih baik.


2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 34-39
Author(s):  
Fatma Nuraisyah ◽  
Ratu Matahari ◽  
Khoiriyah Isni ◽  
Fitriana Putri Utami
Keyword(s):  
P Value ◽  

Salah satu permasalahan remaja adalah kesehatan reproduksi. Namun hal tersebut masih dianggap tabu dibicarakan antara orang tua dengan remaja.  Dengan adanya komunikasi antara orang tua dengan remaja diharapkan adanya ruang diskusi tentang dampak positif dan negatif terkait kesehatan reproduksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pelatihan komunikasi terkait kesehatan reproduksi remaja terhadap pengetahuan dan sikap orang tua. Penelitian eksperimental dengan desain quasi experiment. Sedangkan bentuk rancangan pra-eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan One Group Pretest-Posttest. Sampel penelitian berjumlah 23 responden yang merupakan ibu pengurus Bina Keluarga Remaja yang memiliki anak usia remaja di Dusun Mertosanan Kulon, Desa Potorono, Kecamatan Banguntapan, Bantul, yang diambil menggunakan teknik total sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner pre-post test. Data dianalisis dengan uji t berpasangan.  Hampir sebagian besar responden termasuk dalam kategori usia dewasa akhir yaitu 36-45 tahun (65%). Hasil uji t berpasangan menyatakan terdapat pengaruh pelatihan komunikasi terkait kesehatan reproduksi remaja terhadap pengetahuan dan sikap orang tua (p-value=0,01). Terdapat perbedaan rerata skor responden sebelum dan setelah diberikan pelatihan komunikasi kesehatan reproduksi remaja. Terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap orang tua setelah diberikan pelatihan komunikasi mengenai kesehatan reproduksi remaja. Seyogyanya orang tua harus mengikuti perkembangan zaman sehingga mampu menjadi tempat berdiskusi yang nyaman pada remaja. Menyaring informasi kesehatan berdasarkan kebenaran dan menyaring pergaulan sangat penting dilakukan oleh remaja, terlebih di era digital. Sementara itu, pemerintah dapat mengembangkan sistem layanan kesehatan remaja yang dapat diakses secara online oleh remaja.


2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 4-9
Author(s):  
Melisa Fiantika ◽  
Retno Sugesti

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah peletakkan bayi di dada ibu dalam waktu 30 menit sampai 1 jam paska bayi dilahirkan. Rendahnya pelaksanaan IMD dapat memberi dampak meningkatnya tingginya angka mortalitas dan morbiditas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh langsung serta besaran pengaruh lama kerja, keterampilan, dan supervisi terhadap perilaku bidan dalam pelaksanaan IMD di wilayah kerja Puskesmas Lampung Selatan. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain cross setional. Jumlah responden 45 bidan yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Lampung Selatan. Metode penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian diperoleh variabel pengalaman kerja, keterampilan dan supervisi secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku bidan dalam pelaksanaan IMD dengan Fhitung 88,902. Nilai R Square diperoleh angka sebesar 0,867, artinya 86,7% perilaku bidan dalam pelaksanaan IMD dipengaruhi oleh pengalaman kerja, keterampilan dan supervisi secara simultan, sedangkan sisanya sebesar 13,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain atau variabel lain di luar model, yang tidak diteliti sebagaimana teorinya. Diharapkan kepada bidan untuk dapat menyadari pentingnya mematuhi protap IMD sebagai petunjuk kerja dalam pelaksanaan IMD. Semakin meningkatkan pelayanan IMD sesuai protap IMD dan meningkatkan niat dan motivasi dari dalam diri sendiri untuk lebih bertanggung jawab dalam tugasnya.


2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 25-33
Author(s):  
Herlita Diah Utami

Program Pengelolan Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan program preventif dan promotif dalam rangka pemeliharaan kesehatan yang menderita penyakit kronis agar tidak terjadi komplikasi dan mencapai kualitas hidup yang optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media informasi, peran tenaga kesehatan, lingkungan sosial, health literacy, dan motivasi sehat terhadap pemanfaatan Prolanis. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Klari pada bulan Januari 2020. Jenis penelitian kuantitatif, desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan Struktural Equation Modelling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota aktif prolanis. Sampel dipilih secara total populasi dengan jumlah 90 peserta Prolanis, yaitu pasien diabetes melitus tipe II dan hipertensi yang aktif menjadi anggota prolanis sampai bulan Januari 2020. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pemanfaatan Prolanis dipengaruhi oleh media informasi sebesar 17,06%, peran tenaga kesehatan sebesar 21,49%, lingkungan sosial sebesar 16,28%, health literacy sebesar 12,77%, dan motivasi sehat sebesar 13,98%. Model mampu menjelaskan variabilitas data sebesar 99,91%, sedangkan 0,09% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Diharapkan adanya peran dari tenaga kesehatan dalam memberikan penyuluhan terkait Prolanis, seperti melakukan terobosan memberikan informasi untuk pembaharuan Prolanis baik di media cetak, elektronik maupun dalam jaringan, selalu memantau pencapaian peseta Prolanis dalam pemanfaatannya, dan selalu mengevaluasi Prolanis untuk perbaikan program dan kualitas hidup peserta Prolanis.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document