Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

15
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Purworejo

2598-6082, 2252-990x

2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 174-186
Author(s):  
Siti Mukaromah ◽  
Dyah Panuntun Utami ◽  
Istiko Agus Wicaksono

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui metode business model canvas industri manisan carica CV Yuasafood. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan business model canvas. Pengambilan sampel daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Lokasi yang dipilih adalah CV Yuasafood Berkah Makmur desa Krasak kecamatan Mojotengah kabupaten Wonosobo. Hasil penelitian ini adalah CV Yuasafood menerapkan business model canvas dengan maksimal, dan adanya tambahan yang perlu diperhatikan kembali seperti key activities memberi brosur CV Yuasafood bagi pengunjung tempat produksi, cost structur biaya pemasaran dan biaya lainnya, customer relationships memberikan gift/bonus kepada pelanggan ataupun reseller, channel online (Shopee, Bukalapak, Tokopedia, Lazada) dan offline (brosur).


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 140-150
Author(s):  
Milawati Saranani ◽  
Hasniati Hasniati

Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Toriki  Kecamatan Anggaberi Kabupaten Konawe. Para peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah ibu-ibu anggota KWT (Kelompok Wanita Tani) yang tergabung dalam kelompkok usaha “Mesida” dengan jumlah peserta sebanyak 15 orang. Para peserta aktif dalam mengikuti kegiatan ini baik pada saat ceramah, diskusi maupun saat pembuatan produk. Untuk mencapai tujuan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan metode sosialisasi, pelatihan dan praktik. Peran aktif masyarakat ini disebabkan karena masyarakat kelurahan Toriki sangat memerlukan informasi terkait dengan penerapan teknologi dalam pengolahan labu kuning menjadi dodol susu labu kuning (Dollabu). Tanggapan masyarakat kelurahan Toriki selaku peserta pelatihan sangat positif. Keberhasilan pelaksanaan seluruh kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tentunya mempunyai manfaat yang cukup baik bagi masyarakat pada umumnya dan pelaku industri rumah tangga khususnya. Adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan dodol susu labu kuning (Dollabu), masyarakat dapat melakukan pengolahan sendiri sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 96-107
Author(s):  
Ida Isnaeni ◽  
Faruq Iskandar ◽  
Jeki Mediantari Wahyu Wibawanti
Keyword(s):  

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kebuntingan dan kelahiran Kambing Kaligesing betina yang diinjeksi ekstrak hipofisa dengan level yang berbeda dilihat dari persentase kebuntingan, lama bunting, persentase kelahiran, jumlah anak sekelahiran (litter size) dan bobot lahir. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo dan Dusun Jogowono Desa Donorejo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan 24 ekor Kambing Kaligesing betina dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan, T0 (ekstrak hipofisa 0g), T1 (ekstrak hipofisa 0,25g), dan T2 (ekstrak hipofisa 0,50g) masing – masing 8 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak hipofisa pada Kambing Kaligesing betina dengan dosis 0,25 g dan 0,50 g mampu mempersingkat lama bunting yaitu 149,2 hari dan 147,7 hari, tetapi belum mampu meningkatkan kesuburan yang dilihat dari persentase kebuntingan, persentase kelahiran, litter size, dan bobot lahir (P>0,05).


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 187-208
Author(s):  
Ulyasniati Ulyasniati ◽  
Suriana Haris

Lokasi pelaksanaan studi kasus dilakukan di Kelurahan Lalosabila Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe Propinsi Sulawesi Tenggara. Waktu  pelaksanaan studi kasus orientasi pendahuluan dilakukan pada bulan September-Oktober 2017, waktu pelaksanaan kajian pada bulan Februari-April, sedang waktu pelaksanaan penyuluhan pada bulan Mei 2018. Analisis penyajian data secara deskriptif analisis, artinya prosedur pemecahan masalah yang diselidiki menggambarkan keadaan obyek kajian berdasarkan faktor-faktor yang ada sekarang. Dalam menganalisis data dan untuk mencapai kesimpulan yang diinginkan apakah usaha yang dilakukan layak berdasarkan analisis finansial untuk dikembangkan dengan menyertakan peghitungan biaya dan pendapatan serta kentungan yang diperoleh selama 3 tahun terakhir (2016 s/d 2018). Perangkat analisis yang digunakan yaitu:Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR), dan  Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C). Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tanaman hias pada usaha pembibitan tanaman hias di Kelurahan Lalosabila Kecamatan Wawotobi layak untuk dikembangkan karena benefit cost rasio dari ketiga jenis tanaman sampel >1. Tanaman hias juga memberikan keuntungan dengan hasil bersih (net benefit) yang diterima selama 3 tahun sebesar Rp.52.565.000-, dengan nilai sekarang (NPV) sebesar Rp. 27.291.200-, dengan memperhitungkan bahwa tingkat bunga adalah adalah 25% tiap tahun selama 3 tahun, dan  IRR>SOOC.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 108-125
Author(s):  
Kikik Siti Awaliyah ◽  
Musyarofatun Aminah ◽  
Riski Mulyono ◽  
Fatih Hidayat Shafarudin ◽  
Saiful Anam ◽  
...  
Keyword(s):  

Penelitian ini mengkaji tentang: 1) pembuatan inovasi teknologi Intensifikasi Vertikultur Berbasis Komposter Multifungsi, 2) alasan masyarakat menerima teknologi  Intensifikasi Vertikultur Berbasis Komposter Multifungsi, dan 3) respon masyarakat terhadap implementasi Intensifikasi Vertikultur Berbasis Komposter Multifungsi. Metode penentuan lokasi penelitian adalah purposive sampling. Sample penelitian berjumlah 30 orang. Pengambilan sample secara sensus yaitu seluruh rumah tangga yang menerapkan teknologi Intensifikasi Vertikultur Berbasis Komposter Multifungsi. Metode analisis data secara deskriptif analisis. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa sebagian besar (56,67%) alasan responden mengimplemantasikan intensifikasi vertikultur sistem berbasis komposter multifungsi karena responden telah mengetahui manfaat dan hasil dari instalasi. Teknologi ini memiliki banyak fungsi seperti membuat kompos, menanam sayuran dan untuk budidaya cacing. Respon masyarakat terhadap implementasi intensifikasi vertikultur sistem berbasis komposter multifugsi mendapatkan hasil baik dengan skor 39, 567. Hal ini disebabkan masyarakat percaya bahwa teknologi ini memberikan ilmu pengetahuan  dan wawasan pengelolaan sampah dengan bijak. Sampah tidak lagi menjadi masalah lingkungan dan sumber penyakit. Sistem penanaman sayuran secara vertikal di sekeliling tong memberikan  hasil sayuran organik. Cacing yang berfungsi sebagai pengurai sampah organik memberikan hasil kascing (pupuk kotoran cacing) dan cacing yang bisa dijual. Hasil sayuran organik dapat menghemat pengeluaran rumah tangga dalam pembelian sayuran karena dikonsumsi sendiri. Selebihnya dapat dijual sebagai tambahan pendapatan rumah tangga. Manfaat lain adalah lingkungan menjadi bersih. Sampah yang awalnya tidak bermanfaat dan tidak memiliki nilai jual, dapat diubah menjadi hal yang bermanfaat dan bernilai jual tinggi.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 167-173
Author(s):  
Rini Lestari ◽  
Dwi Septi Fatinah ◽  
Duwik Istifani ◽  
Rinawidiastuti Rinawidiastuti

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung bawang putih dan temulawak terhadap produktivitas broiler stunting. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi pustaka dengan mencari referensi melalui jurnal yang memiliki topic pembahasan sama terkait. Teknik pengumpulan data narrative review dengan: 1. Pengambilan formulasi herbal dari jurnal yang terkait. 2. Penarikan dengan  kesimpulan  serta  inti  dari  jurnal  untuk  dijadikan  objeck  narrative   review. Berdasarkan review jurnal dapat disimpulkan bahwa pemberian ramuan herbal (temulawak dan bawang putih) dapat meningkatkan produktivitas broiler stunting. Penggunaan tepung bawang putih untuk perlakuan berkisar 0,02%-2,0% sedangkan temulawak dapat diberikan sebanyak 1%dan 2%.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 126-139
Author(s):  
Leni Saleh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui berapa besar nilai tukar petani padi sawah di Desa Lamokuni Kecamatan Wonggeduku Barat Kabupaten Konawe dan (2) Mengetahui berapa besar pengeluaran rumah tangga dari total pendapatan usahatani padi sawah di Desa Lamokuni Kecamatan Wonggeduku Barat Kabupaten Konawe. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lamokuni Kecamatan Wonggeduku Barat Kabupaten Konawe. Penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa di desa tersebut sebagian besar penduduknya berusahatani padi sawah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani padi sawah yang berjumlah 48 orang, penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara sensus. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tingkat kesejahteraan petani sampel di Desa Lamokuni Kecamatan Wonggeduku Barat tergolong tinggi dengan rata-rata NTP sebesar 127,96%. (2) Pengeluaran rumah tangga petani padi sawah sebesar 57,81% dari total pendapatan usahatani petani padi sawah, maka petani memiliki tabungan sebesar 42,19% yang merupakan selisih antara pendapatan dan pengeluaran rumah tangga.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 13-22
Author(s):  
Dyah Panuntun Utami

Strategi pemasaran diperlukan dalam penyusunan perencanaan pemasaran agar dapat bersaing dan mempertahankan bisnis. KWT Sri Lestari sebagai usaha mikro harus menyusun strategi pemasaran mengingat persaingan sangat ketat. Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi segmenting, targeting dan positioning KWT Sri Lestari dan strategi bauran pemasaran olahan kulit manggis KWT Sri Lestari. Metode penelitian adalah studi kasus dengan pemilihan lokasi secara purposive sampling. Lokasi yang dipilih adalah KWT Sri Lestari desa Somongari kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo. Sampel diambil dari pengurus KWT Sri Lestari sebagai informan kunci dan anggota sebagai informan biasa. Analisis data secara deskriptif. KWT Sri Lestari melakukan segmentasi pasar secara sederhana. Secara geografis tidak ada pengkhususan, namun baru melayani pasar Purworejo, Magelang dan Yogyakarta. Segmentasi demografis adalah konsumen dewasa sampai lanjut usia, tidak membedakan jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, pendapatan dan kelas sosial. Segmentasi psikologis adalah konsumen yang ingin sembuh dari penyakit kanker dengan mengkonsumsi obat herbal, atau konsumen yang mengkombinasikan obat kimia (dokter) dan herbal. Segmen pasar yang dilayani adalah penderita kanker yang memerlukan obat herbal berbahan kulit manggis, dewasa sampai lansia, baik laki-laki maupun perempuan. Marishtone diposisikan menurut manfaat yaitu obat herbal alami dengan bahan baku lokal. Bauran pemasaran yang dilakukan KWT Sri Lestari dari segi produk adalah memproduksi produk herbal alami berbahan kulit manggis. Strategi harga yang dilakukan dengan menetapkan harga cukup murah dan terjangkau kalangan menengah dan bawah. Strategi distribusi yang dilakukan dengan distribusi langsung dan distribusi melalui pengecer (toko obat herbal). Promosi dilakukan secara offline dengan mengikuti pameran, menyebarkan leaflet, melalui radio, dan promosi word of mouth. KWT Sri Lestari sebagai usaha mikro dalam menyusun strategi pemasaran sangat sederhana mengingat kemampuan manajerial dan penguasaan IT pengurus dan anggota terbatas.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 82-95
Author(s):  
Tri Yuli Isnuryadin ◽  
Didik Widiyantono ◽  
Isna Windani
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana proses penjualan jagung pipilan kering di desa Mulyosari  kecamatan Prembun kabupaten Kebumen, (2) Bagaimana Pola saluran pemasaran jagung pipilan kering didesa Mulyosari kecamatan Prembun kabupaten Kebumen , (3)  Bagaimana Fungsi- fungsi oleh pola pemasaran jagung pipilan kering  di desa Mulyosari kecamatan Prembun kabupaten Kebumen. Jenis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode Purposive Sampling. Pengambilan sampel petani dan pedagang menggunakan rumus Snowbal Sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dilapangan faktor-faktor yang di temui pada Saluran Pemasaran Jagung didesa Mulyo sari dikecamatan Prembun kabupaten Kebumen. adalah: 1. Bagaimana cara penjualan jagung, 2. Bagaimana pola saluran pemasara jagung dan yang ke 3. Fungsi-fungsi pola pemasarannya jagung yang intinyadari penelitiann tersebut adalah cara pendistribusian jagung dar ipetani sampai dengan konsumen ini melalui beberapa lembaga-lembaga yang terlibatseperti: Petani, Pedagang Pengepul, Pedagang pengecer, dan industry pakan ternak  dan konsumen akhir . Jenis Pola saluran pemasaran jagung yang terlibat terdapat 2 jenis yaitu : 1. Pola pemasaran mulai dari:  Petani – Pedagang Pengumpul  –pedagang Pengecer - konsumenakhir dan  jenis Pola Pemasaran ke 2   adalah : Petani - Pedagang Pengumpul – Pengusaha industri - konsumen akhir. Adanya kegiatan fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan pada judul skripsi Saluran Pemasaran Jagung di desa Mulyosari kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen. Dimana dalam proses pemasaran tersebut didukung berbagai  proses pemasaran jagung sampai ketangan konsumen akhir yaitu: 1.  Proses pendistribusian, 2. Proses Pengemasan, 3. Proses pengangkutan, 4. Proses Transaksi Pembelian/jual beli, 4. Proses Sortasi/Penyortiran, 4. Proses Penyimpanan, 5. Proses  Pengukuran berat bersih jagung siap jual sebelum jagung sampai ketangan konsumen. 


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 73-81
Author(s):  
Tegar Tiyasti ◽  
Istiko Agus Wicaksono ◽  
Isna Windani

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan pengembangan serat rami, 2) Mengetahui faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman pengembangan serat rami, 3) Mengetahui alternatif strategi pengembangan serat rami yang diterapkan di CV Rabersa kecamatan Kalikajar kabupaten Wonosobo. Pengambilan sampel daerah penelitian ditentukan secarapurposive sampling. Sampel yang diambil yaitu 3 orang informan kunci dan 6 informan pendukung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Faktor internal kekuatan berupa (1) satu-satunya perusahaan serat rami; (2) Adanya kemitraan dengan petani;(3) Kualitas serat rami baik; (4) Kerja sama antar tenaga kerja; (5) Proses penanaman rami mudah. Kelemahan yaitu (1)Struktur organisasi belum lengkap; (2) Belum adanya pencegahan penyakit jamur; (3)Butuh penangan ekstra dimusim kemarau; (4) Mesin pengolah serat terbatas; dan; (5)Serat belum memiliki kemasan dan citra merek. Peluangberupa (1) Bermitra dengan perusahaan bahan jadi; (2) Perkembangan teknologi modern; (3) Peluang CV Rabersa untuk berinovasi; (4) Pangsa pasar serat rami terbuka, dan; (5) Berpotensi untuk tekstil, sedangkan ancaman yaitu (1) Serat belum memiliki SNI; (2) Alih fungsi lahan; (3) Kurangnya dukungan pemerintah; (4) Serat belum dikenal perusahaan lain, dan; (5) Persaingan serat sejenis. Alternatf strategi yang diperoleh : (1) Menggunakan teknologi oven pengering serat, (2) Memberikan pelatihan terhadap karyawan melalui kerja sama, (3) Meningkatkan promosi melalui sosialisasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document