JIGIM (Jurnal Ilmiah Gigi dan Mulut)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

42
(FIVE YEARS 27)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Poltekkes Kemenkes Manado

2722-8053, 2621-6914

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 52-57
Author(s):  
Tabita Tonglo ◽  
Jeana Lydia Maramis
Keyword(s):  

Latar Belakang : Karang gigi adalah masa padat yang berasal dari plak dari debris yang mengalami kalsifikasi yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang warnanya berwarna kekuning-kuningan sampai coklat kehijauan. Jika karang gigi ini tidak langsung dibersihkan maka akan mengakibatkan gigi goyang, gingivitis dan periodontitis serta bau mulut. Karang gigi dapat dicegah dengan memelihara kesehatan gigi dan mulut. Cara menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi dan merupakan tindakan preventif dalam menuju keberhasilan dan kesehatan rongga mulut yang optimal (Putri dkk, 2009). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang teknik menyikat gigi dan karang gigi pada siswa kelas I SMP Benih Papua di Timika Propinsi Papua Barat. Metode : Jenis penelitian ini yaitu deskriptif untuk mengambarkan pengetahuan teknik menyikat gigi dan karang gigi. Sampel dalam penelitian ini yaitu 36 orang siswa di SMP Benih Papua Timika. Data yang diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan distribusi frekuensi. Hasil : Hasil yang didapat dalam penelitian ini yaitu pengetahuan yang kurang baik mengenai teknik menyikat gigi mendapat indeks karang gigi dengan kriteria buruk paling banyak (89%), Kesimpulan : hal ini dapat disimpulkan bahwa jika responden memiliki pengetahuan tentang teknik menyikat gigi kurang baik maka kriteria karang gigi akan buruk juga.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 81-86
Author(s):  
Feibe Bukunusa ◽  
Novarita Mariana Koch

Pendahuluan : Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (pit, fissur, dan daerah interproximal) meluas ke arah pulpa, Karies gigi dapat timbul pada satu permukaan gigi atau lebih dan dapat meluas ke bagian yang lebih dalam dari gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Penyakit Karies Gigi Pengunjung Poliklinik Gigi Puskesmas Sagerat selang tahun 2017-2018. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan mengambil data pada buku register pengunjung poliklinik gigi selang tahun 2017-2018. Waktu penelitian pada bulan Mei 2019, tempat penelitian di poliklinik gigi Puskesamas Sagerat Kecamatan Matuari Kota Bitung. Kriteria penelitian yaitu penderita karies gigi yang dibedakan dengan karakteristik umur dan jenis kelamin. Sampel penelitian berjumlah 491 pasien. Instrumen penelitian dari sumber data berupa buku register pengunjung poliklinik gigi Puskesmas Sagerat. Data yang telah dikumpulkan ditabulasi dan disasjikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi persentase. Hasil : Hasil penelitian yang didapat menunjukkan jumlah kunjungan penderita karies gigi tertinggi di tahun 2018 yaitu sebanyak 276 penderita. Jumlah penderita karies gigi berdasarkan kelompok umur yang tertinggi ada pada tahun 2018 yaitu pada kelompok umur 31 s/d 50 tahun sebanyak 120 penderita (43,5%). Distribusi penderita karies gigi berdasarkan jenis kelamin yang tertinggi di tahun 2017 dan 2018 adalah jenis kelamin perempuan sebanyak 116 orang (58,7%). Berdasarkan kunjungan penderita berdasarkan kasus karies gigi yang tertinggi ada pada tahun 2018 yaitu kasus abses/KMA sebanyak 177 kasus (64,1%).


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 87-93
Author(s):  
Dian Tambun ◽  
Vega Roosa Fione ◽  
Ni Made Yuliana

Pendahuluan : Plak gigi merupakan deposit lunak yang merekat erat pada permukaan gigi, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler jika seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya. Mekanisme pembentukan plak dimulai dengan terbentuknya acquired pellicle pada permukaan gigi yang berwarna transparan, kemudian bakteri akan menempel dan berproliferasi sehingga warna gigi akan menjadi agak kekuningan. Factor-faktor yang mempengaruhi pembentukan plak gigi adalah lingkungan fisik, friksi atau gesekan oleh makanan yang dikunyah, pengaruh diet terhadap pembentukan plak telah diteliti dalam dua aspek yaitu pengaruhnya secara fisik dan pengaruhnya sebagai sumber makanan bagi bakteri didalam plak, jenis makanannya yaitu keras dan lunak. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran status kebersihan gigi dan mulut berdasarkan indeks PHP pada pasien pengunjung poli gigi di Puskesmas Poigar. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan menggunakan distribusi presentase. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2019 bertempat di Poli Gigi Puskesmas Poigar dan sampel yang digunakan 31 responden dengan menggunakan instrument yaitu diagnose set dan disclosing solution serta format penilaian indeks PHP, data yang diperoleh kemudian ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai penjelasan. Hasil : Data hasil penelitian dikelompokkan berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin dan skor indeks PHP. Hasil penelitian menunjukkan indeks PHP kriteria sedang 15 responden (48,4%), kriteria buruk 10 responden (32,2%) dan kriteria baik berjumlah 6 responden (19,4%). Kesimpulan : sebagian besar responden mempunyai kebersihan gigi dengan kriteria sedang.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 58-64
Author(s):  
Luciano Tommy Marthinu ◽  
Mustapa Bidjuni

Karies gigi terjadi oleh karena bakteri-bakteri tertentu yang mempunyai sifat membentuk asam sehingga terjadi pH rendah yang dapat menyebabkan pelarutan mineral enamel secara perlahan dan membentuk lubang pada gigi. Karies gigi dapat di alami oleh setiap orang termasuk personil Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulut. Tujuan :Tujuan penelitian mengetahui gambaran Penyakit Karies Gigi pada Personil Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulut. Metode: Jenis penelitian bersifat deskriptif menggambarkan kondisi diperoleh di lapangan secara nyata. Pengambilan sampel secara accidental sampling berjumlah 47 responden dari populasi 88 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pemeriksaan karies gigi dan hasil pemeriksaan dicatat dalam format pencatatan DMF-T. Data yang diperoleh diolah dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi persentase disertai keterangan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok umur paling banyak yaitu umur 20-30 tahun sebanyak 68,8, berdasarkan jenis kelamin responden laki-laki jumlahnya lebih banyak 91,4% daripada perempuan. Berdasarkan pangkat responden paling banyak yaitu pangkat Bintara sebanyak 72,34% diikuti pangkat Tamtama sebanyak 23,4% dan paling sedikit pangkat perwira yaitu 4,25%. Berdasarkan pengalaman karies gigi yang dinilai dengan menggunakan indeks DMF-T dari WHO diketahui bahwa paling banyak pada kategori rendah yaitu 44,6%, kategori sangat rendah ada 42,5 %, kategori sedang 6,38% dan kategori tinggi yaitu 6,38%. Rata-rata indeks DMF-T yaitu 6,3 dimana setiap responden memiliki 6 buah gigi yang mengalami karies gigi.Kesimpulan: Keadaan karies gigi pada personil Detasemen Gegana berdasarkan indeks DMF-T yaitu 6,34 kategori rendah.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 73-80
Author(s):  
Anneke A. Tahulending ◽  
Jeineke E. Ratuela ◽  
Sania Natasia Sarah Kembuan

Pendahuluan:. Pengetahuan yang hanya sekedar diketahui saja tanpa didasari dengan pendidikan yang memadai maka akan berpengaruh terhadap kemauan untuk menjaga dan memelihara kebersihan gigi dan mulutnya. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (pit, fissur, dan daerah interproximal) meluas ke arah pulpa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Tentang Karies Gigi Dengan Jenis Karies Gigi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan cross sectional study yaitu mencari hubungan antara variabel. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019 dan berlokasi di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado. Jumlah populasi sebanyak 97 orang, sampel dalam penelitian ini menggunakan tabel penentuan jumlah sampel yang dikembangkan dari Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan yang digunakan 5% (Sugiyono,2009). Pengambilan sampel ditentukan kriteria inklusi dan eksklusi. Sehingga sampel yang didapat dalam penelitian ini berjumlah 75 responden. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis menggunakan uji statistik Chi-Square. Instrument dalam penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengukur pengetahuan mahasiswa tentang karies gigi dan untuk pemeriksaan jenis karies gigi menggunakan alat diagnosa dan format pemeriksaan jenis karies gigi. Hasil: Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel ( 11,279 > 3,841) dengan menggunakan tingkat kepercayaan 0,05 (95%) diperoleh nilai p=0,002 (0,002<0,05), sehingga dapat disimpulkan dari hasil yang didapat bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang karies gigi dengan jenis karies gigi pada mahasiswa.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 65-72
Author(s):  
Hirwatu Markus ◽  
I Ketut Harapan ◽  
Jean Henry Raule

Pendahuluan : Karies Gigi merupakan penyakit pada jaringan gigi yang diawali dengan terjadinya kerusakan jaringan yang dimulai dari permukaan gigi (Pit, Fissure, dan daerah interproximal), kemudian meluas kearah pulpa. Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan juga dapat timbul pada satu permukaan gigi atau lebih serta dapat meluas kebagian yang lebih dalam dari gigi, misalnya dari enamel ke dentin atau pulpa. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karies gigi pada kunjungan pasien karyawan PT Freeport Indonesia di Rumah Sakit Tembagapura tahun 2018-2019. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder berupa buku register penggunjung Instalasi gigi dan mulut di Rumah Sakit PT. Freeport Indonesia di Tembagapura. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2020 dengan jumlah sampel 14.372 orang Hasil : Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa distribusi kunjungan pasien dengan penyakit karies gigi di Rumah Sakit PT Freeport Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 6.671 pasien dan mengalami kenaikan pada tahun 2019 menjadi sebanyak 6.801 pasien. Kunjungan tertinggi pada kelompok umur 29-35 tahun yaitu sebesar 1.389 (20%) pasien pada tahun 2018 dan 1.466 pasien (21%) tahun 2019. Pasien dengan jenis kelamin laki-laki lebih besar dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan, sebesar 5.560 pasien (83%) tahun 2018 dan sebesar 5.586 pasien (82%) pada tahun 2019. Kesimpulan : Distribusi karies pada pengunjung Instalasi gigi dan mulut tahun 2018-2019 mengalami peningkatan, di tahun 2019 dengan jumlah 6801 (51%) kasus karies. Distribusi berdasarkan karakteristik umur tertinggi tahun 2018-2019 yaitu pada kelompok umur 29-35 tahun, pada tahun 2018 sebesar 1389 pasien (20,82%) dan tahun 2019 sebesar 1466 pasien (21,55%) Distribusi karies berdasarkan karakteristik jenis kelamin tertinggi yaitu pada Laki-laki tahun 2018 sebesar 5560 pasien (83,3%) dan tahun 2019 sebesar 5586 pasien ( 82%).


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 38-45
Author(s):  
Jean Henry Raule ◽  
I Ketut Harapan ◽  
Maxi Alow
Keyword(s):  
P Value ◽  

Pendahuluan : rogram pemeliharaan kesehatan gigi yang dilaksanakan di sekolah melalui UKGS belum dapat merubah perilaku menggosok gigi siswa menjadi lebih baik dan benar, karena hanya dilaksanakan satu kali dalam satu tahun. Kebiasaan dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut dapat diawali melalui pembentukan perilaku sejak dini, dimana masa yang paling tepat untuk menanamkan nilai nilai guna membentuk perilaku positif adalah di sekolah. Metode : Metode R&D merupakan salah satu proses penelitian dalam mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggung jawabkan. Jenis penelitian deskriptif analitik pretest dan posttest dengan teknik purposive sampling di SD Katolik St. Theresia Manado sebagai sekolah binaan dan SD GMIM 20 Manado sebagai sekolah kelompok control. Hasil : Hasil validitas expert ahli menunjukan bahwa nilai p-value = 0.020, yang artinya model Pengembangan Institusi Melalui Usaha Kesehatan Gigi Sekolah binaan layak sebagai model lahan praktek Jurusan Kesehatan Gigi Manado. Revitalisasi UKGS dapat dilakukan melalui upaya inovatif dengan penanganan kasus sesuai kompetensi dan dirujukan ke klinik Jurusan Kesehatan Gigi Manado, serta pelatihan dokter kecil. uji statistik menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai Asymp. Sig(2 tailed) < 0,000 berarti ada pengaruh dengan metode sekolah binaan terhadap indeks kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) siswa. Kesimpulan Implementasi model pengembangan institusi melalui UKGS Binaan layak sebagai program pelaksanaan PKL mhs Jurusan Kesehatan Gibi Poltekkes Manado. Implementasi modul pengembangan institusi melalui UKGS binaan efektif meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dokter kecil di sekolah SD Katolik Santa Theresia.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 8-14
Author(s):  
Youla Karamoy ◽  
Vega Roosa Fione

Kesehatan gigi dan mulut yang buruk pada ibu hamil dapat memberikan efek yang tidak baik terhadap bayinya. Tujuan: menganalisis kesesuaian penggunaan kartu KASIH dengan Gold Standar dalam penilaian risiko penyakit periodontal dan karies ibu hamil. Metode: Jenis Penelitian: kuantitatif, desain uji diagnostic dengan pendekatan Cross-Sectional. Teknik pengambilan sampel: Simple Random Sampling pada ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Bahu dan Puskesmas Teling. Jumlah sampel 114, yang berpartisipasi 98 responden. Kegiatan yang dilakukan: wawancara, pengisisan Kartu KASIH dan pemeriksaan karies gigi, penyakit periodontal (gingivitis). Penilaian risiko penggunaan kartu KASIH dan Gold Standar dianalisis menggunakan Uji Kappa dengan α = 0.05. Hasil: Responden paling banyak berpartisipasi pada penelitian ini berumur 32 tahun (22,5%), paling sedikit berumur 19 tahun (6,1%). Berdasarkan pendidikan terakhir sebagian besar SMU (67,4%), paling sedikit Diploma (6,1%). Berdasarkan jenis pekerjaan, sebagai Ibu rumah tangga paling banyak (58,2%) untuk PNS dan Wiraswasta terdata paling sedikit yaitu 5,1%. Berdasarkan trimester kehamilan, 53,1 % responden usia kehamilannya trimester 2, trimester 1 sebanyak 13,2 % dan trimester 3 sebanyak 33,7%. Diketahui nilai Kappa 0,788 dengan nilai Signifikan 0,000 antara kartu Kasih dan pemeriksaan karies, nilai Kappa 0,704 dengan nilai Signifikan 0,000 antara kartu Kasih dan pemeriksaan gingivitis. Nilai koefisiennya menunjukkan adanya korelasi. Nilai Kappa mendekati satu sebagai indikator bahwa Kartu Kasih dengan Gold Standar atau pemeriksaan status karies maupun penyakit periodontal (gingivitis) saling konsisten. Kesimpulan: Kartu Kasih dapat digunakan untuk penilaian risiko penyakit periodontal dan karies gigi.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 32-37
Author(s):  
Abdulhafids Daud ◽  
Anneke A. Tahulending ◽  
Jeineke E. Ratuela
Keyword(s):  

Pendahuluan: Masalah kesehatan gigi di Indonesia khususnya karies gigi dan penyakit periodontal masih tinggi yaitu mencapai lebih dari 80%. Kondisi ini memicu tindakan pencabutan gigi sehingga prevalensi pencabutan gigi meningkat. Penelitian difokuskan pada tindakan pencabutan gigi berdasarkan karakteristik pasien, baik pencabutan gigi sulung maupun permanen di poliklinik gigi Puskesmas Kota Barat Kota Gorontalo antara tahun 2016 dan 2018. pendidikan dan pekerjaan. Metode: Jenis penelitian ini adalah studi dokumen deskriptif yang dilaksanakan pada tahun 2019 di Klinik Gigi dan Mulut Puskesmas Kota Barat Kota Gorontalo. Sampel penelitian berjumlah 249 orang yaitu seluruh kunjungan pasien dengan pencabutan gigi antara tahun 2016-2018. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah formulir karakteristik pasien, alat tulis dan buku register. Data yang diperoleh kemudian ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pencabutan gigi di Puskesmas Kota Barat antara tahun 2016 - 2018 berdasarkan kelompok umur tertinggi pada kelompok umur 6-11 tahun yaitu 40,56% berdasarkan jenis kelamin menunjukkan 54,62% perempuan sedangkan 45,38% laki-laki Berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pendidikan tertinggi adalah pendidikan SD yaitu 40,56%, berdasarkan pekerjaan tertinggi siswa yaitu 43,37% dan untuk pencabutan gigi tetap 56,51% dan pencabutan gigi sulung 43,49%.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Jeineke E. Ratuela ◽  
Anneke A. Tahulending ◽  
Ni Made Yuliana

Latar Belakang : Upaya pemeliharaan gigi salah satunya dengan melakukan deteksi dini karies gigi. Deteksi dini karies gigi perlu dilakukan untuk membatasi agar karies tidak berlanjut menjadi parah. Hal ini perlu mendapat perhatian dari orang tua khususnya ibu, terutama umur 6 sampai 9 tahun dimana umur 6 tahun gigi molar permanen sudah mulai tumbuh sehingga lebih rentan dan terlebih dahulu terkena karies. Umur 9 tahun merupakan periode gigi bercampur dimana jumlah gigi permanen dan gigi sulung dalam rongga mulut hampir sama yaitu 14 gigi permanen dan 10 gigi sulung. Tujuan : Untuk mengetahui pencegahan karies gigi melalui pelatihan deteksi dini tanda-tanda karies gigi dan cara menyikat gigi pada kelompok ibu di desa Kalasey Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Metode : pengabdian.ini menggunakan metode desktiptif untuk menggambarkan pencegahan karies gigi melalui pelatihan deteksi dini karies gigi dan cara menyikat gigi pada kelompok ibu di desa Kalasey Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Teknik pengambilan sampel yaitu Accidental sampling berjumlah 50 ibu yang terpilih. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil : responden sebelum diberikan pelatihan paling banyak memiliki pengetahuan cukup baik yaitu sebanyak 25 (50%) responden, dan sesudah pelatihan paling banyak pada pengetahuan baik yaitu 41 (82%) responden. Cara menyikat gigi responden sebelum dilakukan pelatihan paling banyak kurang baik yaitu 37 (74%) responden, dan sesudah pelatihan meningkat menjadi 44 (88%) responden. Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat diperoleh kesimpulan bahwa ada peningkatan pengetahuan responden tentang deteksi dini tanda-tanda karies gigi, maupun cara menyikat gigi responden sebelum dan sesudah diberikan pelatihan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document