Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih baik daripada siswa yang memperoleh pendekatan pembelajaran scientific. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain Non-equivalen Control Group Design. Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 7 Lhokseumawe dan sampel terdiri atas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan intrumen tes dan non tes (angket respon siswa). Hasil analisis data menunjukkan bahwa hasil skor rataan N-Gain pada kelas eksperimen yang menerapkan Model TPS 0,82 (Tinggi) lebih tinggi dari pada rataan N-Gain pada kelas kontrol yang menerapkan pendekatan scientific 0,77 (Tinggi). Berdasarkan hasil uji Indenpendent sampel t Test sampel posttest didapatkan 0,471 yang dimana sig ≥ 0,05 diterima artinya tidak terdapat pengaruh kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan dengan model TPSdengan kemampuan pemecahan masalah yang diajarkan dengan pembelajaran scientific. Analisis data uji t N-Gain menggunakan uji Indenpendent sampel t Test dengan hasil 0,224 yang dimana sig ≥ 0,05 yang artinya peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan dengan model TPS sama secara signifkan dengan kemampuan pemecahan masalah yang diajarkan dengan pembelajaran scientific.Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa, Think Pair Share (TPS), Pendekatan Scientific