J-Dinamika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

242
(FIVE YEARS 160)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Negeri Jember

2503-1112, 2503-1031

J-Dinamika ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Efris Kartika Sari ◽  
Alfrina Hany ◽  
Rustiana Tasya Ariningpraja

Manajemen nyeri yang optimal merupakan salah satu upaya penting dalam lingkup layanan Rumah Sakit. Nyeri yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan masalah tambahan bahkan memperlambat perbaikan kondisi pasien. Perawat merupakan petugas kesehatan yang harus mampu dalam mendukung upaya tersebut. Pengkajian nyeri yang tepat akan menjadi dasar manajemen nyeri yang optimal pada pasien.Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan pengkajian nyeri pada pasien komunikatif maupun dengan gangguan komunikasi, sehingga sehingga perawat dapat melakukan pengkajian nyeri secara tepat, rutin, dan terstruktur. Hal ini diwujudkan dengan melatih perawat dengan berbagai teori tentang pengkajian nyeri, terutama penggunaan skala nyeri dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing dan penerapan penggunaan skala nyeri tersebut.Kegiatan dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Brawijaya, Kota Malang pada November-Desember Tahun 2019. Metode kegiatan yang dilakukan terdiri dari: focus group discussion, pre-test dan post-test, dan pemberian materi.Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan pengkajian nyeri ini dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang pengkajian nyeri. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan pengkajian nyeri pada perawat perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk mendukung upaya manajemen nyeri yang optimal.


J-Dinamika ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 153-159
Author(s):  
Sumadi Sumadi ◽  
Oryza Ardhiarisca ◽  
Rahma Rina Wijayanti ◽  
Rediyanto Putra
Keyword(s):  

Program pengabdian ini akan dilakukan pada usaha Apem Selong & Putu Dahlok Jember. Usaha ini terletak di Jl. Fatahilah, Tembaan, Kepatihan, Kec. Kaliwates, Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Kegiatan PkM ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan perkembangan dari usaha Apem Selong dan putu Dahlok Jember dari segi tempat usaha, peralatan, pemasaran, kebersihan dan produk. Dengan demikian, usaha Apem Selong dan Putu Dahlok ini bisa lebih optimal dalam memperoleh keuntungan. Perbaikan peralatan dilakukan dengan menambah atau memperbarui peralatan yang sebelumnya dimiliki oleh mitra. Dengan demikian, perbaikan peralatan perlu dilakukan agar usaha mitra lebih efisien dan efektivitas dalam menghasilkan produk, sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi lebih optimal. Perbaikan peralatan ini akan sepenuhnya melibatkan mitra dalam hal penentuan spesifikasi alat yang akan digunakan. Hal ini dikarenakan mitra merupakan pihak yang mengetahui sepesifikasi seperti apa yang harus ada dalam alat yang akan digunakan. Adapun alat yang dibutuhkan oleh usaha apem selong dan putu dahlok adalah kompor dengan ukuran dan tekanan api yang lebih besar dan panci putu dengan ukuran yang lebih besar dan berbahan stainless steel. Berdasarkan perhitungan biaya produksi yang telah dilakukan maka diketahui bahwa usaha Apem Selong dan Putu Dahlok mendapatkan keuntungan sebesar Rp189.100,- per hari jika seluruh produknya terjual.


J-Dinamika ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Susilo Rini ◽  
Feti Kumala Dewi ◽  
Peppy Octaviani Dewi

Desa Ledug Kembaran Banyumas yang  mempunyai permasalahan tingginya angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi pada masa nifas serta rendahnya cakupan ASI esklusif. Tahun 2017 cakupan ASI esklusif hanya 68%, dikarenakan ASI tidak keluar, putting lecet dan nyeri jahitan, 3% ibu mengalami infeksi pada luka perineum, serta rendahnya cakupan KB, 276 PUS dari 854 PUS belum menjadi akseptor KB. Periode Januari- April 2018 terdapat 3 Angka Kematian Bayi. Permasalahan tersebut dapat dikarenakan belum adanya kelompok pendukung ibu nifas, kurangnya sarana informasi perawatan bayi baru lahir, perawatan ibu nifas, dan Pemilihan Metode KB. Pada Maret 2018 ada 28 kader posyandu belum mengetahui bentuk dukungan bagi ibu nifas.  Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk kelompok pendamping ibu nifas (KP-Nifas) di Desa Ledug yang diharapkan mampu mengoptimalkan peran  kader dalam  memberdayakan ibu nifas dan keluarganya, agar ibu dan bayinya melewati masa nifas dengan sehat dan menyenangkan. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan dalam pembentukan KP Nifas tersebut antara lain: 1) Perijinan, 2) Koordinasi, 3) Pembuatan Materi 4) pelatihan Kader, 5) Pembentukan KP Nifas, dan 6) Pelaksanaan posyandu dengan KP Nifas. Target Luaran dhasil kegiatan ini adalah publikasi pada jurnal ilmiah, terbentukanya KP Nifas, tersedianya buku saku KP nifas, leaflet perawatan ibu nifas, perawatan bayi baru lahir dan manajemen ASI esklusif beserta videonya yang berfungsi membantu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan dan dukungan bagi ibu nifas dan menyusui esklusif. Kehadiran Kelompok Pendamping ibu nifas ini dapat memudahkan akses informasi di posyandu yang  dilaksanakan setiap bulan oleh masyarakat untuk berkonsultasi berbagi pengalaman serta informasi antara ibu nifas, kader dan tenaga kesehatan sehingga dapat meminimalisasi masalah-masalah selama masa nifas serta meningkatkan cakupan ASI ekslusif. Keywords - Kelompok Pendamping Ibu Nifas, Kader, Posyandu


J-Dinamika ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 193-204
Author(s):  
Zainol Arifin ◽  
Cahyo Sasmito ◽  
Cakti Indra Gunawana

Sebagai penopang pendapatan asli desa sumbersekar, untuk meningkatkan asli pendapatan desa sumbersekar Dau Malang, maka tuntutan kedepan adalah membayar pajak desa sesuai dengan ketentuan. Untuk itu sebagai masyarakat petani umumnya Desa Sumbersekar memiliki potensi antara lain, padi, jagung, singkong, dan Jeruk merupakan hal yang perlu ditingkatkan produksinya. Pelatihan Manajemen Badan Usaha Milik  Desa (BUMDES) :Manajemen SDM dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pemahaman dan pendefinisian terhadap kerja  sehingga masing-masing divisi memahami tugas dan fungsinya serta dapat meningkatkan kinerja dari divisi. Selain itu, dalam hal perencanaan program kerja perlu diberikan pembinaan tentang pembuatan program kerja yang terjadwal  sehingga program kerja menjadi lebih terarah dan dapat meningkatkan kinerja daripada Badan  usaha Milik Desa. Manajemen keuangan, dalam hal pembukuan atau pencatatan transaksi keuangan sehingga mereka dapat mengetahui berapa besarnya pemasukan dan pengeluaran setiap musimnya, dengan pembuatan jurnal sederhana untuk mencatat setiap transaksi keuangan, maka dapat membentuk arus kas serta melakukan analisis terhadap arus kas  untuk setiap musimnya, sehingga dapat menjadi pedoman atau acuan bagi usaha masyarakat dan petani jeruk  dalam hal perencanaan keuangan sehingga hutang atau pinjaman yang tidak terduga dapat diminimalisir.                 Pelatihan Model Pemberdayaan Petani Jeruk, Cara Pemupukan, dan Panen, serta penyimpanan yang baik dan benar. Pelatihan teknologi budidaya tanaman Jeruk  sesuai dengan standart  good agricultural practice (GAP). Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan baku yang dipakai sebagai sari jeruk.                   Pelatihan pemanfaatan teknologi tepat guna. Kedepan BUMDES pada tanaman Jeruk akan mampu memasarkan dan menjual produk mereka tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat, sehingga akan mempercepat perkembangan usaha dan meningkatkan kesejahteraan usaha masyarakat  petani jeruk  .


J-Dinamika ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Efris Kartika Sari ◽  
Alfrina Hany ◽  
Rustiana Tasya Ariningpraja

Manajemen nyeri yang optimal merupakan salah satu upaya penting dalam lingkup layanan Rumah Sakit. Nyeri yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan masalah tambahan bahkan memperlambat perbaikan kondisi pasien. Perawat merupakan petugas kesehatan yang harus mampu dalam mendukung upaya tersebut. Pengkajian nyeri yang tepat akan menjadi dasar manajemen nyeri yang optimal pada pasien.Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan pengkajian nyeri pada pasien komunikatif maupun dengan gangguan komunikasi, sehingga sehingga perawat dapat melakukan pengkajian nyeri secara tepat, rutin, dan terstruktur. Hal ini diwujudkan dengan melatih perawat dengan berbagai teori tentang pengkajian nyeri, terutama penggunaan skala nyeri dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing dan penerapan penggunaan skala nyeri tersebut.Kegiatan dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Brawijaya, Kota Malang pada November-Desember Tahun 2019. Metode kegiatan yang dilakukan terdiri dari: focus group discussion, pre-test dan post-test, dan pemberian materi.Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan pengkajian nyeri ini dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang pengkajian nyeri. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan pengkajian nyeri pada perawat perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk mendukung upaya manajemen nyeri yang optimal.


J-Dinamika ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 180-192
Author(s):  
Yelvi Yelvi ◽  
Anni Susilowati ◽  
Mochammad Sholeh

Kelurahan Beji Timur memiliki wilayah topografi dataran rendah bergelombang dengan kemiringan sampai 20 %, sehingga terdapat daerah cekungan. Jika intensitas hujan cukup tinggi, daerah cekungan ini sering kebanjiran. Penyebabnya antara lain adanya kiriman air dari daerah yang lebih tinggi. Sementara tanah sebagai peresapan air banyak yang sudah tertutupi oleh beton dan aspal akibat semakin padatnya pemukiman penduduk.  Air dalam jumlah yang banyak dan deras yang tidak bisa tertampung lagi oleh drainase menggenang dan mengakibatkan banjir dan hal ini terjadi setiap tahun. Tentu saja banjir sangat merugikan bagi masyarakat yang bermukim di daerah itu. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mencoba berpartisipasi menanggulangi banjir dengan membuat sumur resapan. Sumur resapan memberikan banyak keuntungan antara lain mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tanah. Sumur resapan ini menggunakan material beton non pasir yang merupakan inovasi teknologi beton ringan. Beton non pasir yang bersifat mudah dilalui air karena tidak menggunakan agregat halus (pasir) sangat cocok digunakan sebagai material untuk sumur resapan. Sumur resapan yang akan dibuat sebanyak 3 (tiga) buah dan mempunyai diameter 100 cm. Lokasi yang dipilih untuk penempatannya adalah daerah yang lebih tinggi dari daerah cekungan, dan merupakan daerah tangkapan hujan yaitu RT 04/RW 02 Kelurahan Beji Timur. Sehingga dengan dibuatnya sumur resapan diharapkan dapat mencegah terjadinya banjir dan dapat menjaga persediaan air tanah pada waktu musim kemarau.Keywords : Beton Non Pasir, Sumur Resapan, Banjir


J-Dinamika ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 174-178
Author(s):  
Ach Yasin ◽  
Indrarini Rachma ◽  
Anwar Moch Khoirul ◽  
Cahyono Hendry

Pengabdian Kepada Masyarakat is based on the needs and desires of the residents of East Rombiya Village and West Rombiya Village, Ganding, Sumenep to develop tourism potential in their area. The village of East Rombiya and Village of West Rombiya are one of the villages in the Ganding Sumenep region with abundant tourism potential. One of the tours in the region is the Grunggungan cliff. The tourist area, is a new tourism whose management is still simple. So that this PKM is more functioned to teach the community related to tourism management strategies. Sumenep is a religious city, most of its population are Muslims so that the potential of Islamic tourism has a great opportunity. Based on these problems we offer socialization of sharia tourism operations as well as making sharia tourism place mockups in the village. This program will benefit the surrounding community, in the short term the community will have a concept related to the development of existing tourism and in the long run it is hoped that there will be an increase in community income and an increase in economic growth.


J-Dinamika ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 210-214
Author(s):  
Fathul Hafidh ◽  
Rezky Izzatul Y.A1 ◽  
Nur Arminarahmah

Kasir adalah tempat melakukan transaksi  atau  pembayaran yang menjadi akhir dari sebuah transaksi jual beli antara konsumen dan produsen sehingga menghasilkan kepuasan pada masing-masing pihak.Penerapan Point of Sales pada aplikasi kasir portabel ini sebagai orientasi system penjualan yang akan membantu proses transaksi penjualan dan stok barang. Kedai Sari Kopi memiliki menu minuman dan makanan dimana minuman utama yang disuguhkan adalah kopi, kendala yang dihadapi antara kasir dan karyawan dapur adalah jarak yang cukup jauh mengakibatkan terkendala untuk proses pemesanan secara cepat  antara kasir dan karyawab dapur beradasarkan permasalahan diusulkanlah pengabdian masyarakat berupa pelatihan aplikasi kasir portable untuk membantu peningkatan pelayanan kedai sari kopi dan terpadunya laporan administrasi untuk pelaporan rugi laba sebagai bahan evaluasi untuk kedai sari kopi banjarbaru. 


J-Dinamika ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 25-31
Author(s):  
Awatiful Azza ◽  
Diyan Indriyani ◽  
Ika Priantari

Tingginya minat masyarakat akan terasi puger ini menyebabkan industri rumah tangga ini harus meningkatkan jumlah produksinya. Hal tersebut berdampak pada banyaknya limbah home industry yang tidak diperhatikan pembuangannya, serta berkurangnya kualitas hygiene dari produk terasi. Mitra merupakan pengelola home industri terasi Puger yaitu UD Dua Berlian dan Kelurahan Puger Kulon Kabupaten Jember. Tujuan utama dari pelaksanaan program KKN-PPM yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Limbah Terasi Di Pesisir Selatan Jember” ini adalah untuk mengatasi permasalahan Mitra berupa: 1) belum optimalnya pemahaman Mitra tentang hidup bersih dan sehat., 2) belum optimalnya pemahaman Mitra tentang tekhnik pemasaran dan pengemasan terasi yang hygienis, 3) kurangnya keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah terasi, sehingga beresiko mencemari lingkungan.Solusi untuk permasalahan yang dihadapi Mitra tersebut, perlu dilakukan tindakan berupa: 1) melakukan kerja bakti bersama dalam membersihkan lingkungan tempat pelelangan ikan, 2) melakukan pelatihan pengelolaan limbah terasi menjdi pupuk organik cair, 3) pelatihan penggunaan pupuk organik cair untuk penghijauan, 4) pelatihan pemasaran dan pengemasan produk terasi 5) penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat 6) pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan pupuk organik cair di lahan.. Selanjutnya target kegiatan ini adalah pengelola home indutri terasi mampu menjaga kebersihan tempat pembuatan terasi dan lebih hygienis. Mampu memanfaatkan limbah terasi untuk pupuk organic cair yang dapat meningkatkan kesuburan tanah pesisir.  Jangka waktu pelaksanaan kegiatan PKM ini selama 2 bulan dengan melibatkan mahasiswa KKN sebanyak 20 mahasiswa . Metode pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan mitra program KKN-PPM adalah Pengelola terasi Puger mampu mengelola limbah menjadi pupuk organik cair dengan tahapan pelaksanaan sebagai berikut:  1) Persiapan dan pembekalan meliputi : (a) koordinasi dengan sasaran program KKN-PPM yaitu Kelurahan Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, (b) Koordinasi dengan calon Mitra KKN-PPM (UD Berlian, pengelola home industry terasi Puger dan Pemerintah Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember), (c) Sosialisasi Program KKN-PPM kepada mahasiswa sebagai calon peserta Program KKN-PPM (d) Pelatihan pembuatan Pupuk organic cair, (e) pelatihan tehnik pemasaran,(f) Penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan Volume pekerjaan dalam bentuk Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) selama kegiatan adalah 147 JKEM. 


J-Dinamika ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Susilo Rini ◽  
Feti Kumala Dewi ◽  
Peppy Octaviani Dewi

Desa Ledug Kembaran Banyumas yang  mempunyai permasalahan tingginya angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi pada masa nifas serta rendahnya cakupan ASI esklusif. Tahun 2017 cakupan ASI esklusif hanya 68%, dikarenakan ASI tidak keluar, putting lecet dan nyeri jahitan, 3% ibu mengalami infeksi pada luka perineum, serta rendahnya cakupan KB, 276 PUS dari 854 PUS belum menjadi akseptor KB. Periode Januari- April 2018 terdapat 3 Angka Kematian Bayi. Permasalahan tersebut dapat dikarenakan belum adanya kelompok pendukung ibu nifas, kurangnya sarana informasi perawatan bayi baru lahir, perawatan ibu nifas, dan Pemilihan Metode KB. Pada Maret 2018 ada 28 kader posyandu belum mengetahui bentuk dukungan bagi ibu nifas.  Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk kelompok pendamping ibu nifas (KP-Nifas) di Desa Ledug yang diharapkan mampu mengoptimalkan peran  kader dalam  memberdayakan ibu nifas dan keluarganya, agar ibu dan bayinya melewati masa nifas dengan sehat dan menyenangkan. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan dalam pembentukan KP Nifas tersebut antara lain: 1) Perijinan, 2) Koordinasi, 3) Pembuatan Materi 4) pelatihan Kader, 5) Pembentukan KP Nifas, dan 6) Pelaksanaan posyandu dengan KP Nifas. Target Luaran dhasil kegiatan ini adalah publikasi pada jurnal ilmiah, terbentukanya KP Nifas, tersedianya buku saku KP nifas, leaflet perawatan ibu nifas, perawatan bayi baru lahir dan manajemen ASI esklusif beserta videonya yang berfungsi membantu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan dan dukungan bagi ibu nifas dan menyusui esklusif. Kehadiran Kelompok Pendamping ibu nifas ini dapat memudahkan akses informasi di posyandu yang  dilaksanakan setiap bulan oleh masyarakat untuk berkonsultasi berbagi pengalaman serta informasi antara ibu nifas, kader dan tenaga kesehatan sehingga dapat meminimalisasi masalah-masalah selama masa nifas serta meningkatkan cakupan ASI ekslusif. Keywords - Kelompok Pendamping Ibu Nifas, Kader, Posyandu


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document