Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

26
(FIVE YEARS 26)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Agency For Marine And Fisheries Research And Development

2716-2524, 1978-032x

2022 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Eli Nurlaela ◽  
Afif Al Magribi ◽  
Eddy Sugriwa Husein ◽  
Tatty Yuniarty ◽  
Sarifah Aini ◽  
...  

Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus memiliki potensi perikanan yang melimpah. Produksi hasil perikanannya semakin meningkat setiap tahunnya. Posisi Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus juga sangat dekat dengan WPP 572. Alat tangkap yang banyak digunakan di Pelabuhan Perikanan Bungus adalah Bagan Berahu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan bagan perahu pada KM PUSPA SARI 03 di Perairan Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan selama 134 hari yaitu pada tanggal 11 Januari 2021 sampai dengan 25 Mei 2021 dengan melakukan operasi penangkapan ikan di perairan Sumatera Barat pada KM PUSPA SARI 03 yang berpengkalan di Pelabuhan Perikanan Samudra Bungus, Kota Padang, Sumatera Barat. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu observasi/pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 3 jenis ikan hasil tangkapan utama kapal bagan perahu KM. Puspa Sari 03 yaitu: Tongkol (Euthynnus affinis), Tuna sirip Kuning (Thunnus albacares), dan Layang Deles (Decapterus macrosoma). Total hasil tangkapan sebanyak 62.674 kg, dengan komposisi hasil tangkapan yaitu ikan tongkol sebesar 49 % atau (30.840 kg) kemudian ikan layang deles sebesar 35 % atau (21.690 kg) dan ikan tuna sirip kuning sebesar 16 % atau (10.144 kg). Data tersebut di dapat selama 14 trip penangkapan dengan jumlah setting 96 kali.


2022 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Aulia Azka ◽  
Muh. Suryono ◽  
Indah Sari Pratiwi

Cumi-cumi (Loligo sp.) merupakan komoditas yang banyak ditemukan di perairan Indonesia. Cumi-cumi dapat diolah menjadi kamaboko. Kamaboko adalah olahan daging ikan yang memiliki kekuatan gel yang homogen. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik sensori kamaboko cumi-cumi (Loligo sp.) dengan variasi penggunaan konsentrasi tepung tapioka dan NaCl. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental dengan 3 perlakuan, produk diuji sensori oleh 30 orang panelis untuk mengetahui karakteristik sensori kamaboko. Kamaboko cumi-cumi dengan variasi konsentrasi tepung tapioka dan NaCl terdiri dari tiga perlakuan yaitu tepung tapioka 6% & NaCl 3% (K 1), tepung tapioka 9% & NaCl 6% (K2), tepung tapioka 12% & NaCl 9% (K3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kamaboko cumi-cumi dengan variasi penggunaan tepung tapioka dan NaCl memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap penilaian panelis pada parameter rasa, tekstur, uji lipat dan uji gigit. Perlakuan yang terbaik yaitu perlakuan K2 dengan komposisi tepung tapioka 9% dan NaCl 6%, dimana semua parameter panelis memberikan penilaian tertinggi.


2022 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ernawati Ernawati ◽  
Mohammad Sayuti ◽  
Imran Imran

Komoditas budidaya Cherax semakin meningkat karena memiliki ketahanan tubuh tinggi, mudah dibudidayakan, dapat dikonsumsi dan dijadikan sebagai krustacea hias. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pakan berbeda terhadap pertumbuhan panjang dan bobot tubuh serta kelangsungan hidup lobster air tawar (Cherax quadricarinatus). Wadah penelitian menggunakan akuarium berukuran 60x40x40 cm yang dilengkapi peralatan aerasi. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu C1: Pakan Pellet, C2: Pakan Kelapa dan C3 : Pellet+Kelapa dan masing-masing 3 kali ulangan. Penelitian tersebut memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bobot dan panjang tubuh namun tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup lobster air tawar. Pertumbuhan bobot tertinggi diperoleh pada perlakuan C3 yaitu sebesar 4.400 gram/ekor, panjang tertinggi pada perlakuan C2 yaitu sebesar 1.220 cm/ekor dan kelangsungan hidup tertinggi yaitu pada perlakuan C2 dan C3 yaitu masing-masing 86,67%.


2022 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Acacia Zeny ◽  
Ikhsan Maulana ◽  
I Nyoman Suyasa ◽  
Mulyoto Mulyoto
Keyword(s):  

Purse seine adalah alat tangkap yang banyak dioperasikan di Laut Jawa (WPPNRI 712). Alat tangkap ini banyak berkontribusi mendaratkan ikan pelagis di PPN Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek perikanan tangkap dari purse seine di Laut Jawa yang berpangkalan di PPN Pekalongan. Penelitian ini dilakukan pada 2 Maret - 15 Mei 2020. Metode yang digunakan yaitu metode survey dan observasi langsung maupun di atas kapal penangkapan (purse seiner). Hasil penelitian ini menunjukkan komposisi hasil tangkapan selama bulan Maret - April terdiri  dari  ikan  kembung  (Rastrelliger spp),  ikan layang (Decapterus spp),  Ikan selar (Caranx sp), ikan tembang (Sardinella fimbriata), dan ikan pelagis kecil lainnya dengan ikan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) sebagai hasil tangkapan utamanya. Pengoporasian purse seine berlangsung pada pukul 06:00 – 18:00 WIB dengan lama setting-hauling 2-4 jam.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Muhammad Fadil Mursyid ◽  
Pulung Adhi Prabowo ◽  
Isnendar Prakasa Sudrajat ◽  
Novira Farhandika ◽  
Diah Puspa ◽  
...  

Rajungan (Portunus Pelagicus ) merupakan salah  satu  sumberdaya  perikanan  yang   penting   di wilayah  Perairan Teluk  Banten. dan  minim informasi mengenai  populasi  dan  status stok. Tujuan  penelitian  ini  adalah  mengkaji  Aspek biologi  (Portunus Pelagicus) berdasarkan  laju eksploitasi  dan  rasio  potensi pemijahan  di Perairan Teluk Banten,  penelitian ini dilakukan pada bulan maret-april 2019. Penelitian ini menggunakan metode market survey (Observasi pada pengepul Rajungan) dan data langsung  di lapangan sebagai data primer serta data sekunder.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  aspek biologi rajungan meliputi: jumlah stok hasil tangkapan selama kurang lebih 40 hari, ukuran pertama tangkapan kali (Lc), menganalisa  hubungan  panjang  dan berat,  hasil pertama  kali  matang  gonad (Lm) dan sex ratio rajungan.  Hasil  penelitian diharapkan dapat memberikan informasi  mengenai  perikanan  rajungan dalam pengelolaan berkelanjutan sumberdaya rajungan di perairan teluk banten. Hasil  analisa jumlah stok hasil  tangkapan rajungan di  teluk banten berjumlah 476 (302 jantan dan 174 betina),  Untuk hasi l analisa  ukuran pertama  kali tertangkap (Lc) diperoleh nilai Lc jantan = 10.47cm  dan Lc betina 13.50 cm ,  Hasil  analisa   hubungan lebar-bobot diperoleh  nilai  b jantan = 11.7810 (allometrik positif), sedangakan b betina = 10.6747 (allometrik positif) , Ukuran pertama kali matang gonad (Lm) jantan sebesar 11.82 cm dan betina 9.30 cm,  Perbandingan sex ratio sebesar 1.73 : 1 lebih dominan rajungan jantan.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Haliyani Haliyani

Ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) merupakan jenis ikan konsumsi yang memiliki prospek menjanjikan dan mulai merebut perhatian pelaku usaha budidaya. Ikan lele sangkuriang memiliki kelebihan yaitu panen yang cepat, hasil produksi lebih tinggi, lebih tahan terhadap penyakit, sangat mudah dibudidayakan dan teknik pemeliharaannya yang sederhana. Hal ini dilakukan untuk Mengetahui Performansi Kinerja budidaya pembesaran ikan lele Sangkuriang (Clarias gariepinus). Praktik ini dilaksanakan Praktik dilakukan selama 2 bulan di CV. Dampo Awang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pada budidaya pembesaran ikan lele kita harus memperhatikan performa kinerja budidaya tersebut baik dari Pada budidaya pembesaran ikan lele kita harus memperhatikan performa kinerja budidaya tersebut antara lain adalah produktivitas, Average Body Weight (ABW), Feed Convertion Ratio (FCR)Survival Rate (SR) dan Kualitas air yaitu pH, Suhu, Amonia, Nitrit, Nitrat, Oksigen Terlarut. Pada performansi kinerja budidaya, produksi pada siklus pertama mencapai target dan siklus ke-2 belum mencapai target produksi, hasil tersebut dikarenakan pada pada rata – rata ABW dan SR rendah sedangkan FCR tinggi. Sedangkan pada kualitas air untuk pH berada batas layak, rendahnya suhu pada budidaya yang diduga berada pada dataran tinggi, sedangkan amonia nitrit dan nitrat berada pada ambang normal, pada oksigen terlarut tidak semua kolam berada pada batas layak.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 101
Author(s):  
Asriani Asriani ◽  
Niken Dharmayanti ◽  
Henny Budi Purnamasari ◽  
Yudi Prasetyo Handoko ◽  
Nofi Sulistiyo Rini ◽  
...  

Otak-otak ikan merupakan salah satu produk diversifikasi hasil perikanan yang sudah lama dikenal dan disukai oleh masyarakat di Indonesia. Otak-otak ikan yang bersifat semi basah biasanya memiliki umur simpan yang singkat sehingga penentuan informasi umur simpan produk menjadi penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mutu bahan baku dan produk akhir, kandungan nilai gizi, serta umur simpan dari otak-otak ikan yang diproduksi UMKM Bunga Mawar dengan metode Extended Storage Studies (ESS). Mutu otak-otak ikan UMKM Bunga Mawar sesuai dengan SNI (7757:2013). Nilai sensori produk otak-otak ikan adalah 9. Kadar air 50,19%, kadar abu 1,22%, Protein 7%, Lemak 2,95%. Karbohidrat 38,64%, ALT 2 x 10 3 Kol/g. E.Coli < 3 APM / 25g, Salmonella Negatif, dan S Staphylococcus aureus 57 kol/g. Nilai gizi otak-otak ikan UMKM Bunga Mawar pertakaran saji 50 g antara lain energi total 100 kkal, energi dari lemak 9 kkal dengan lemak 1 g, protein 7 g, karbohidrat 15 g, persentase AKG berdasarkan kebutuhan umum 2.150 kkal antara lain lemak 2%, protein 7%, karbohidrat 9%. Umur simpan otak-otak ikan UMKM Bunga Mawar yang dibungkus menggunakan plastik PE tanpa divakum pada suhu 5°C adalah 6 hari dan pada suhu 30°C adalah 4 hari.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Medal Lintas Perceka ◽  
Rufnia Ayu Afifah ◽  
Petrus Pieter Ringgo

ABSTRAK              Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan udang yang saat ini dikembangkan di Indonesia. Produk udang beku merupakan produk yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui mutu bahan baku udang, penerapan rantai dingin dalam proses pengolahan udang PND, mutu produk akhir, rendemen serta produktivitas tenaga kerja di PT.Pulau Mas Khatulistiwa. Bahan baku udang masih tergolong kedalam kategori udang segar dikarenakan rata-rata nilai organoleptiknya 7,6. Kandungan mikroba dalam bahan baku udang masih sesuai dengan standar SNI. Dalam bahan baku udang tidak ditemukan jenis antibiotik kloramfenikol, nitrofuran, maupun tetrasiklin. Produk akhir udang PND memiliki nilai organoleptik 8, kandungan mikrobiologi sesuai dengan standar SNI, dan rata-rata rendemen udang 82,54%. Nilai rata-rata produktifitas tenaga kerja di PT.XXX Pontianak-Kalimantan Barat yaitu 16,22 kg/jam/orang. Kata Kunci: Produk olahan, Udang PND, udang vaname ABSTRACT  White shrimp (Litopenaeus vannamei) is a shrimp that is currently being developed in Indonesia. Frozen shrimp products are products that are favored by Indonesian people. The aims of this study were to determined quality of raw materials; cold chain application of PND processing; quality of PND shrimps; yield of product and labor productivity at PT.Pulau Mas Khatulistiwa. Raw material of shrimps were still classified as fresh shrimps (the value of organeoleptic test was 7,6). Microbial testing showed that raw shrimps microbial still fulfill SNI requirements. No antibiotik (chloramphenicol, nitrofuran, tetracyclin) were found in raw materials. Raw PND shrimps had an organoleptic value of 8. Microbiology testing of PND shrimps stil fulfill SNI requirements. Yield of PND was 82,54% and labor productivity was 16,22 kg/hour/labor at PT. XXX Pontianak-West Kalimantan.  Keywords: Processed Product, Raw PND, Vaname shrimps


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 93
Author(s):  
Luchiandini Ika Pamaharyani ◽  
Giban Samawi ◽  
Ofan Bosman ◽  
Amyda Suryati Panjaitan ◽  
Erni Marlina ◽  
...  

Budidaya udang vaname menjadi primadona di Indonesia karena memiliki nilai komersil  dan memberikan pendapatan bagi negara. Teknologi pemberian pakan salah satu faktor untuk keberhasilan budidaya. Saat ini teknologi berbasis IoT yaitu automatic feeder yang sedang tren pada budidaya udang vaname. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan automatic feeder pada budidaya udang vaname. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2021 di PT. Windu Marina Abadi, Lombok Timur dengan pengukuran pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan FCR serta menganalisis kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan berat terendah terdapat pada petak A5 (7,79 g) dan tertinggi B5 (18,14 g) dengan rata-rata laju pertumbuhan perhari terendah yaitu A5 (0,09) dan B5 (0,21 g), kelangsungan hidup pada tambak menggunakan automatic feeder mencapai 97%, FCR tertinggi yaitu pada tambak (manual) A5 (2,45) dan terendah pada tambak B6 (automatic feeder) (1,08). Nilai kualitas air masih kisaran normal untuk budidaya. Tambak dengan penggunaan automatic feeder relatif lebih baik dibandingkan dengan tambak dengan pemberian pakan secara manual.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Sujuliyani Sujuliyani ◽  
Niken Dharmayanti ◽  
Nofi Sulistiyo Rini ◽  
Alfina Salma Lathifa
Keyword(s):  

Pesisir pantai Pangandaran Jawa Barat merupakan salah satu penghasil produk abon ikan cakalang dikarenakan tingginya potensi hasil tangkap ikan cakalang. Salah satu penghasil produk abon ikan cakalang di Pangandaran adalah di UMKM Maha Karya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu, nilai gizi, dan daya awet produk dengan metode ASLT. Penentuan umur simpan abon menggunakan dua perlakuan kemasan alumunium foil dan paper kraft dengan tiga parameter suhu (30oC 40oC, dan 50oC). Mutu abon cakalang pada kemasan alumunium mempunyai karakteristik dengan  memiliki kadar air 5.42%, kadar abu 5.93%, kadar protein 28.42%, kadar lemak 7.98%, cemaran mikroba 2.1x102 koloni/g, dan organoleptik 9.95. Mutu abon cakalang pada kemasan paper kraft adalah kadar air 5.83%, kadar abu 8.39%, kadar protein 27.84%, kadar lemak 7.98%, cemaran mikroba 3.7x102koloni/g, dan organoleptik 9. Hasil parameter mutu didapatkan produk terpilih dari kedua jenis kemasan adalah abon cakalang dengan kemasan alumunium karena memiliki mutu yang lebih tinggi, sehingga penentuan umur simpan dilanjutkan pada produk kemasan alumunium. Dari ketiga parameter yang diteliti diketahui bahwa kadar air menghasilkan energi aktivasi terendah (2275,95 kal/mol). Reaksi penurunan mutu produk abon ikan cakalang mengikuti ordo reaksi 1 dengan persamaan regresi linier y = -1146x + 0,6187. Pada suhu 30°C produk mampu bertahan lebih lama 222 hari/7,4 bulan, sedangkan pada suhu 40°C 196 hari/6,5 bulan dan suhu 50°C selama 175 hari/5,8 bulan. Penggunaan Kemasan alumunium foil direkomendasikan untuk produk abon ikan cakalang dan disimpan disuhu 30°C atau suhu ruang dalam rangka memperpanjang umur simpan produk.;;


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document