Urecol Journal. Part D: Applied Sciences
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

5
(FIVE YEARS 5)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Konsorsium LPPM Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

2797-2089

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 25-32
Author(s):  
Romadhani Tri Purnomo ◽  
Puput Risti Kusumaningrum ◽  
Fitriana Noor Khayati ◽  
H Harjana

Diabetes Melitus adalah penyakit kronis terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup. Indonesia merupakan peringkat ke-7 terbanyak penderita DM di dunia. Pasien ketika didiagnosa DM  mengalami stres psikologis, cemas karena tidak lagi seperti orang normal sehingga menyebabkan depresi. Cara untuk menurunkan depresi adalah dengan melakukan aktifitas fisik seperti senam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam diabetik terhadap penurunan skor depresi di Persadia RSI Klaten. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperiment pre post test dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien DM Tipe II yang bergabung dengan Persadia RS Islam Klaten. Tehnik sampling adalah purposive sampling sejumlah 30 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuisioner PHQ. Analisis data bivariat menggunakan Wilcoxon test. Hasil penelitian karakteristik responden didominasi perempuan sebanyak 23 (76,7%). Usia responden rata-rata 49 tahun. Suku bangsa didominasi suku jawa sebanyak 28 (93,3%). Pekerjaan responden sebagian besar Buruh 12 (40,0%). Rata-rata Skor depresi sebelum dilakukan intervensi senam diabetik adalah 7,400 dan setelah dilakukan intervensi senam diabetik menurun menjadi  2,166. Hasil Uji Wilcoxon  menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan senam diabetes terhadap penurunan skor depresi pada pasien diabetes militus tipe II di Persadia RSI Klaten nilai (p=0.000, Z=-4,813). Kesimpulan senam diabetik dapat menurunkan skor depresi sebesar 4.750 pada pasien DM Tipe II di Persadia RSI Klaten.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Anita Agustina Styawan ◽  
Aristhasari Putri ◽  
Refida Ramadhani Nur Cholifa
Keyword(s):  

Rosella merah (Hibiscus sabdariffa L.) adalah tanaman yang dapat digunakan masyarakat dalam pengobatan tradisional. Kelopak bunga rosella mengandung protein, lemak, mineral, alkaloid, polifenol, flavonoid, dan tanin. Rosella merah berkhasiat mencegah vertigo, antihipertensi, antidiabetes, antikanker, dan memiliki antioksidan. Tanin diketahui sebagai salah satu bahan aktif yang terkandung dalam kelopak bunga rosella merah. Tanin merupakan senyawa polifenol yang mengandung protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar tanin dalam ekstrak kelopak bunga rosella merah dengan menggunakan titrasi permanganometri. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional. Penelitian ini menggunakan sampel kelopak bunga rosella merah (Hibiscus sabdariffa L.). Sampel diuji secara kualitatif menggunakan FeCl3 1%. Dianalisa kuantitatif menggunakan titrasi permanganometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitatif sampel positif mengandung tanin yang ditandai dengan perubahan warna menjadi biru gelap. Secara kuantitatif sampel dititrasi dengan KMnO4, kadar tanin pada kelopak bunga rosella merah (Hibiscus sabdariffa L.) sebesar 13,73 % b/b.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 17-24
Author(s):  
S Sutaryono ◽  
Hendra Budiman ◽  
Anita Agustina Styawan ◽  
Nurul Hidayati ◽  
Dayah Ainus
Keyword(s):  

Masa pandemi Covid 19 telah bermunculan produk handsanitizer yang berfungsi sebagai desinfektan cuci tangan untuk pencegahan virus covid 19. Salah satu bahan yang dapat dibuat gel handsanitizer adalah tanaman Murbei (Morus alba L.) karena banyak mengandung senyawa flavonoid yang berperan sebagai antiseptik terhadap bakteri. Tujuan penelitian untuk mengetahui formulasi gel handsanitizer dengan konsentrasi carbopol dan propilenglikol yang dapat menghasilkan sifat fisis yang baik.                       Desain penelitian menggunakan ekperimen, dengan bahan sediaan daun murbei yang di maserasi menggunakan etanol 70%. Ekstrak etanol daun Murbei (Morus alba L.) sebagai zat aktif dan dibuat 3 formula dengan variasi konsentrasi carbopol : propilenglikol  formula I (0,5% : 15%), formula II  (1,25% : 12,5%), formula III (2% : 10%). Ketiga formula dilakukan uji sifat fisis dan dianalisa dengan ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan formulasi gel handsanitizer dengan carbopol meningkatkan viskositas dan daya lengket sedangkan propilenglikol meningkatkan daya sebar. Formula 1,25% : 12,5% menghasilkan sifat fisis yang paling baik, dengan uji pH  6, uji viskositas 150 dPas, uji daya sebar 6,5 cm, uji daya lengket 2,39 detik dan uji daya proteksi tidak terdapat noda merah.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 9-16
Author(s):  
Setiyo Budi Santoso ◽  
Puji Umi Chabibah ◽  
Prasojo Pribadi
Keyword(s):  

Artikel ini menyajikan data profil resiko kejadian hepatotoksik akibat polimorfisme NAT2 dan CYP2E1 dalam metabolisme isoniazid pada populasi Indonesia di antara berbagai populasi sejumlah negara. Penelitian berlangsung melalui telaah pustaka yang diperoleh dari google schoolar. Pencarian pustaka menggunakan tiga varian kata kunci; (1) “pharmacogenomic dan tuberculosis dan INH dan NAT2 dan CYP2E1 dan polymorphism”, (2) “isoniazid dan hepatotoxicity dan polymorphism dan N-acetyltransferase”, (3) “isoniazid dan hepatotoxicity dan polymorphism dan CYP2E1”. Analisis resiko hepatotoksik berdasarkan nilai odd ratio (confidence interval) menggunakan software Stata MP edisi 14. Telaah resiko hepatotoksik berdasarkan ragam kecepatan asetilasi NAT2 melibatkan 2.140 populasi dari 8 negara, sedangkan telaah resiko berdasarkan ragam alel CYP2E1 melibatkan 1.530 populasi dari 5 negara. Hasil telaah pustaka menunjukkan bahwa resiko hepatotoksik akibat induksi isoniazid pada populasi Indonesia yang memiliki enzim NAT2 asetilator lambat dan orang dengan CYP2E1*c1/c2, tiga kali lebih tinggi dari populasi lain di berbagai negara. Potensi resiko akan meningkat pada orang yang memiliki kombinasi NAT2 asetilator lambat dan CYP2E1*c1/c2.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 33-34
Author(s):  
Ratna Agustiningrum ◽  
Sri Handayani ◽  
Angga Hermawan

Menua merupakan suatu proses natural, penuaan akan terjadi pada semua sistem tubuh manusia dan tidak semua sistem akan mengalami kemunduran pada waktu yang sama. Meskipun proses menjadi tua merupakann gambaran yang univeral, namun tidak seorang pun mengetahui dengan pasti penyebab penuaan atau mengapa manusia menjadi tua pada usia yang berbeda – beda.  Kondisi ini ditandai dengan terjadinya banyak penurunan baik secara fisik, maupun psikis. Terjadinya penurunan ini akan membuat lansia melakukan koping terhadap penurunan yang terjadi pada diri mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan penyakit degeneratif kronik pada lansia di Puskesmas Jogonalan I. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah lansia yang memeriksakan kesehatannya di Puskesmas Jogonalan I. Responden penelitian sebanyak 133 responden yang diperoleh dengan menggunakan non probability sampling jenis consecutive sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dalam penelitian.  Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisa data bivariat menggunakan uji Kendall Tau. Hasil penelitian terbanyak berjenis kelamin perempuan (58,6%), rerata usia 66,46 tahun. Hasil penelitian menunjukkan 47,4% lansia dengan status gizi kurang dan sebanyak 74,4% lansia memiliki penyakit degeneratif. Hasil uji Kendall Tau menunjukkan ada hubungan antara status gizi dengan penyakit degeneratif kronik pada lansia. (?=0,04; r = 0,234). Kesimpualn status gizi memiliki hubungan dengan penyakit degeneratif kronik pada lansia di Puskesmas Jogonalan I.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document