JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

24
(FIVE YEARS 24)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Kesehatan Jakarta I

2723-1607

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 58-61
Author(s):  
Silvia Sulistiani ◽  
Sri Wahyudi ◽  
Widi - Nurwanti
Keyword(s):  

Kesehatan gigi dan mulut dipengaruhi oleh saliva yang berfungsi menetralkan asam pada plak gigi, sebagai lubrikasi dalam proses pengunyahan makanan, menjaga integritas gigi, sebagai pelumas dan cairan pembersih yang penting bagi kesehatan rongga mulut. Saliva akan bekerja maksimal ketika kecepatan aliran saliva meningkat. Gangguan aliran saliva sering terjadi pada lansia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh senam wajah terhadap kecepatan aliran saliva pada lansia. Penelitian dilakukan pada 30 orang lanjut usia kelompok senam jantung sehat RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Sampel saliva diambil sebelum dan sesudah senam wajah. Subyek diarahkan untuk menyikat gigi, minum air, dan berpuasa selama satu jam sebelum pengambilan saliva. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon. Kesimpulan: didapatkan nilai p-value 0.006 menunjukan bahwa terdapat perbedaan kecepatan aliran saliva sebelum dan sesudah senam wajah pada lansia.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 72-78
Author(s):  
Mery Novaria Pay ◽  
Melkisedek O Nubatonis ◽  
Merniwati S Eluama ◽  
Leny M. A. Pinat

Latar belakang: Keberhasilan pembangunan kesehatan khususnya kesehatan gigi adalah meningkatnya pengetahuan, kesadaran, dan perilaku di bidang kesehatan. Perilaku merupakan hasil interaksi dari faktor eksternal berupa stimulus dan faktor internal berupa respon. Tujuan penelitian: untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, motivasi, peran guru dengan perilaku kesehatan gigi pada murid kelas VI Desa Baumata Kecamatan Taebenu. Metode: merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 112 anak dengan kriteria meliputi berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, bersedia menjadi responden dengan mengisi informed consent. Variabel Motivasi dan perilaku diukur dengan kuesioner yang menggunakan skala Likert; variabel pengetahuan dan peran guru diukur menggunakan kuesioner dengan mengisi pilihan ya dan tidak. Hasil penelitian: Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa variabel pengetahuan (p=0,000), motivasi (p=0,014) dan peran guru (p=0,000) berpengaruh secara signifikan dengan perilaku. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel motivasi (p=0,670) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku. Variabel pengetahuan (p=0.000) dan peran guru (p=0.000) berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku. Kesimpulan: Ada pengaruh pengetahuan dan peran guru dengan perilaku kesehatan gigi pada murid kelas VI SD Desa Baumata Kecamatan Taebenu sedangkan motivasi tidak ada pengaruh dengan perilaku kesehatan gigi pada murid kelas VI SD Desa Baumata Kecamatan Taebenu


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 39-44
Author(s):  
Sesma Apriella ◽  
Emma Kamelia ◽  
Rieza Zulfahmi T

Latar Belakang: Informasi memiliki dampak terhadap pengetahuan, motivasi serta sebagai bahan dalam membuat keputusan bagi kesehatan masyarakat luas. Pemerintah membentuk pusat layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dibidang kesehatan seperti Rumah Sakit dan Puskesmas dan memfasilitasi dengan Jaminan Sosial Kesehatan. Mayoritas pasien poliklinik endodonsi RSUD Budhi Asih berobat karena sakit atau bengkak dengan status kunjungan melalui pendaftaran pasien umum. Tujuan: Menganalisis hubungan pemahaman informasi layanan jaminan kesehatan dengan motivasi menambal gigi pasien poliklinik endodonsi RSUD Budhi Asih tahun 2019-2010. Metode: Penelitian survey dengan pendekatan cross sectional, Sampel penelitian 256 responden, diambil dengan teknik simple random sampling. Alat ukur menggunakan lembar ceklis sebanyak 9 pertanyaan tentang informasi layanan jaminan kesehatan yang telah di uji validitas dan reliabilitas,serta format pemeriksaaan performed treatment index (PTI) untuk melihat tingkat motivasi menambal gigi pasien. Hasil: Deskrpsi kriteria pemahaman informasi layanan jaminan kesehatan kriteria baik memiliki persentase motivasi menambal gigi baik 87% dan kriteria buruk 13%, kriteria pemahaman informasi layanan jaminan kesehatan kurang memiliki pesentase motivasi menambal gigi baik 92% dan kriteria buruk 8% Kesimpulan: Pasien yang memiliki informasi layanan jaminan kesehatan kurang memiliki motivasi menambal gigi baik setelah mendapatkan informasi tentang layanan jaminan kesehatan dari tenaga kesehatan.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 52-57
Author(s):  
Lelli Adi Wahyuni ◽  
Vitri Nurilawaty ◽  
Rini Widiyastuti ◽  
Tedi Purnama
Keyword(s):  

Latar belakang: Penyakit di rongga mulut pada lansia dapat berakibat negatif terhadap kesehatan dan kualitas hidup lansia secara keseluruhan. Beberapa kondisi yang sering terjadi pada rongga mulut lansia yaitu kehilangan gigi, penyakit gusi, mulut kering/xerostomia, dan periodontitis. Kehilangan gigi merupakan penyebab terbanyak menurunnya fungsi pengunyahan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang penyebab dan dampak kehilangan gigi terhadap kejadian kehilangan gigi pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan sampling menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi kehilangan gigi dan lembar kuesioner. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan persentase pengetahuan responden tentang penyebab kehilangan gigi paling banyak dengan kategori kurang (70%), pengetahuan tentang dampak kehilangan gigi paling banyak dengan kategori kurang (50%), jumlah lansia yang kehilangan gigi lebih banyak yaitu sebanyak 10 orang kehilangan gigi pada lansia yaitu 6-10 gigi yang hilang (33,3%), pengetahuan tentang penyebab kehilangan gigi terhadap kejadian kehilangan gigi paling tinggi yaitu kategori kurang (26,7%), dan pengetahuan tentang dampak kehilangan gigi terhadap kejadian kehilangan gigi paling tinggi yaitu kategori kurang (26,7%). Kesimpulan: pengetahuan tentang penyebab dan dampak kehilangan terhadap kejadian kehilangan gigi pada lansia di Majelis Taklim Baiturrohim Desa Cimanggu Pandeglang tahun 2021 termasuk dalam kategori kurang


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 45-51
Author(s):  
Abdatur Rohmah ◽  
Imam Sarwo Edi ◽  
Endang Purwaningsih
Keyword(s):  

Pendahuluan: Anak usia sekolah merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap karies, karena umumnya masih mempunyai pengetahuan dan perilaku yang kurang terhadap karies gigi. Menyikat gigi merupakan tindakan pencegahan primer yang paling utama dianjurkan. Gigi molar pertama permanen adalah gigi permanen yang pertama kali erupsi, yaitu pada umur 6-7 tahun, memiliki pit dan fissure yang dalam dan berada pada posisi paling belakang dari gigi desidui sehingga sulit untuk dibersihkan. Masalah: Tingginya karies gigi molar pertama permanen siswa kelas III SDN Panaongan III. Tujuan: Diketahuinya hubungan perilaku menyikat gigi dengan karies gigi molar pertama permanen pada siswa kelas III SDN Panaongan III. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan jumlah responden sebanyak 33 siswa, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi untuk mengukur perilaku menyikat gigi siswa dan pemeriksaan untuk mengetahui karies pada gigi molar pertama permanen, serta analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Dari hasil penelitian diperoleh nilai p = 0,014. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku menyikat gigi dengan karies gigi molar pertama permanen pada siswa kelas III SDN Panaongan III.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 62-71
Author(s):  
Hafidyawati Maryam ◽  
Isnanto Isnanto ◽  
Ida Chairanna Mahirawatie

Latar Belakang: Kesehatan gigi dan mulut berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Masalah dalam penelitian ini adalah tingginya angka karies yang terjadi pada anak usia sekolah. Karies gigi yang berlanjut dapat menimbulkan gangguan asupan makanan sehingga menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak. Pertumbuhan dan perkembangan yang terganggu dapat mempengaruhi status gizi seorang anak. Status gizi merupakan salah satu penyebab yang mempengaruhi kesehatan gigi pada anak. Tujuan: untuk menjelaskan determinan status gizi pada status kesehatan gigi anak usia sekolah. Metode: Jenis penelitian ini yaitu systematic literature review. Pencarian jurnal dilakukan dari tahun 2016-2020 pada database Google Schooler, PubMed, dan DOAJ dalam bahasa indonesia dan bahasa inggris. Stategi pencarian jurnal menggunakan PICOS dengan keyword nutrional status AND dental health AND children. Jurnal dipilih berdasarkan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang akan di review. Hasil: Hasil pencarian melalui 3 database didapatkan 12 artikel yang berasal dari negara Indonesia, Turki, Bosnia dan Herzegovina, Brazil, USA, dan Mexico city, Iran, India, dan Nepal. Didapatkan tahun publikasi yang beragam yaitu dari tahun 2016 sampai tahun 2020. Penyebab dari status gizi pada status kesehatan gigi anak usia sekolah terdiri dari penyebab langsung yaitu asupan makan dan penyakit infeksi; penyebab tidak langsung yaitu kecukupan pangan, pola asuh, sanitasi, dan pelayanan kesehatan; dan penyebab mendasar yaitu krisi sosial ekonomi, dan krisis politik. Kesimpulan: Pada 12 artikel didapatkan rata-rata anak yang memiiki masalah pada status gizinya dapat mempengaruhi kesehatan giginya.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 12-19
Author(s):  
Elita Susanti ◽  
Anang Anang ◽  
Lina Rismayani

Latar belakang: Periodontitis merupakan peradangan yang mengenai jaringan pendukung gigi, disebabkan oleh mikroorganisme dan dapat menyebabkan kerusakan yang progresif pada ligamen periodontal, tulang alveolar dan disertai dengan pembentukan poket. Pengetahuan dan perilaku merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan pengetahuan serta perilaku kesehatan gigi dan mulut dengan periodontitis pada pasien pengunjung poli gigi Puskesmas Kasomalang Kabupaten Subang. Metode: merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional, menggunakan data sekunder melalui observasi rekam medik. Subjek penelitian berjumlah 57 orang dengan kriteria meliputi pasien baru dan pasien lama yang terdiagnosis periodontitis, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, usia 18 – 65 tahun, serta mempunyai nomor telpon yang bisa dihubungi. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan dengan memberikan kuesioner tertutup menggunakan skala guttman dengan jenis soal dis-kontinum. Kuesioner telah diuji validitas (koefisien korelasi ≥ 0,361) dan uji reliabilitas (cronbach’s alpha >0,940). Hasil penelitian: Responden memiliki tingkat pengetahuan baik (14,1%), cukup (59,6%), dan kurang (26,3%). Responden memiliki perilaku baik (31,6%) dan kurang baik (68,4%). Hasil analisis korelasi gamma antara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan periodontitis menunjukkan nilai p=0.021 (p<0.05) dan nilai r=0,632 positif dan searah. Hasil analisis korelasi gamma antara perilaku kesehatan gigi dan mulut dengan periodontitis menunjukkan nilai p=0.001 (p<0.05) dan nilai r=0,846 positif dan searah. Kesimpulan: terdapat hubungan yang bermakna dan signifikan antara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan periodontitis (kekuatan hubungan tergolong kuat). Terdapat hubungan yang bermakna dan signifikan antara perilaku kesehatan gigi dan mulut dengan periodontitis (kekuatan hubungan tergolong sangat kuat). Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku, Kesehatan Gigi dan Mulut, Periodontitis


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 34-38
Author(s):  
Silvia Sulistiani ◽  
Nur Eka Fitriana ◽  
Widi Nurwanti
Keyword(s):  
Dry Heat ◽  

Sterilisasi alat kedokteran gigi merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari infeksi silang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas sterilisasi alat kedokteran gigi dengan dry heat sterilitator dan teknik boiling. Metode: sampel penelitian ini adalah kaca mulut yang telah digunakan untuk praktikum klinik. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel 20 buah. Kaca mulut sebelum dan sesudah disterilkan, ditempelkan pada Blood Agar Plate (BAP) kemudian diinkubasi selama 1 x 24 jam. Hasil: Uji Wilcoxon menunjukkan penurunan jumlah bakteri yang siginifikan pada dry heat sterilisator (P<0,005) sedangkan pada teknik boiling tidak signifikan (P>0,005). Kesimpulan: Dry heat sterilisator lebih efektif dalam mengurangi bakteri pada instrumen dibandingkan teknik boiling.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-5
Author(s):  
Sigit Nur Indarto ◽  
Ni Nyoman Kasihani ◽  
Rini Widiyastuti ◽  
Rahaju Budiarti ◽  
Tedi Purnama

Latar belakang: Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering dialami oleh hampir seluruh masyarakat di Indonesia. Prevalensi karies gigi nasional 57,8% dengan index DMF-T pada usia 15-34 tahun sebesar 2,40. Salah satu kelompok rentan terhadap karies gigi adalah ibu hamil dan menyusui menyusui. Karies gigi yang yang tidak dirawat akan menyebabkan masalah sistemik selama kehamilan dan dapat menyebabkan kelahiran prematur dan berat bayi rendah. Pelayanan kesehatan bagi calon pengantin merupakan bagian dari pelayanan kesehatan pada masa sebelum hamil, diantaranya pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan penunjang medis dan pemeriksaan gigi dan mulut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status kesehatan gigi dan mulut calon pengantin wanita di Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengn sampel penelitian menggunakan teknik purvosive sampling sebanyak 30 responden. Data yang digunakan yaitu data primer dengan melakukan pemeriksaan gigi pada calon pengantin. Hasil: penelitian menunjukan gambaran status karies gigi didapatkan, DMF-T rata-rata 2,27 dengan status karies yang paling banyak kategori rendah (60%). Seluruh responden melakukan perawatan lanjutan (100%) dengan perawatan gigi yang dilakukan scalling 56,7% dan pemambalan 43,3%.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 20-26
Author(s):  
Della Wulandari ◽  
Emma Kamelia ◽  
Hadiyat Miko

Musculoskeletal disorders are a group of symptoms related to muscle tissue, tendons, ligaments, cartilages, nervous system, bone structure and blood vessels that are influenced by biomechanical factors such as duration, frequency and infrastructure for performing the action. Data on dental practitioners who take preventive measures against musculoskeletal disorders is 64.3%, in the form of correct work position or posture, 14.1%, the use of adequate ergonomic equipment 3.1%, taking 1.8% leave from work and doing a combination of two or more of these precautions 41%. Objective: to see an overview of the number of patients, the completeness of equipment and the risk of musculoskeletal disorders in dental practitioners and to find the relationship between the three. Method: cross sectional with a sampling of 20 people consisting of 13 dentists and 7 dental therapists. The assessment of the number of patients used primary and secondary data from the puskesmas annual report, assessment of equipment completeness using a check list and assessment of musculoskeletal disorders using a Nordic Body Map questionnaire. Results: the mean value of the number of patients served by dental practitioners at the health center was 13.3 with low criteria, 74.42% of the criteria were incomplete and 32.7 with low criteria The results of the Pearson Correlation statistical test Sig. (2-tailed) above the critical value ? = 0.005. Conclusion: There is no relationship between the number of patients and the completeness of equipment with the risk of musculoskeletal disorders in Dental Practitioners at Community Health Centers Sukabumi City.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document