Limbah Rumah Sakit memiliki senyawa polutan yang tinggi, beracun, dan bahkan ada yang bersifat radioaktif. Limbah yang paling banyak terdapat di Rumah Sakit yaitu limbah dalam bentuk cair yang mengandung limbah obat – obatan seperti jenis antibiotik, beberapa mikroorganisme patogen, dan kandungan logam berat yang dapat mencemari lingkungan hidup, mengganggu kesehatan manusia dan makhluk hidup lain. Limbah Rumah Sakit Kota Yogyakarta mempunyai kadar COD yang tinggi yaitu 421,03 mg/L dengan pH sebesar 7,3. Advanced Oxidation Process (AOPs) telah banyak terbukti dapat menurunkan kadar COD limbah industri maupun domestik. Pada penelitian ini, AOPs yang dipilih adalah Elektro – Fenton. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi operasi yang maksimum pada metode Elektro - Fenton dan mengetahui pengaruh dari parameter yang digunakan untuk menurunkan kadar Chemical Oxygen Demand (COD). Penanganan uji COD dilakukan untuk mengetahui pengurangan kadar oksigen pada air limbah agar sesuai dengan standar baku mutu air limbah Rumah Sakit yang dapat dibuang ke lingkungan yaitu sebesar 80 ppm. Proses Elektro – Fenton dilakukan secara batch, dengan variasi rasio H2O2/COD yang digunakan terdiri dari 2,125; 10; dan 19, 16 (g/g). Sedangkan variasi tegangan sebesar 3 volt, 4 volt, dan 5 volt. Kondisi maksimum diperoleh pada rasio H2O2/COD 10 (g/g) dan tegangan 4 volt dengan waktu kontak 60 menit. Kata Kunci : air limbah rumah sakit, elektro – fenton, proses oksidasi lanjutan, kebutuhan oksigen kimiawi, hidrogen peroksida