Author(s):  
Deepak Khazanchi

This chapter describes the concept of information availability (IAV) which is considered an important element of information security. IAV is defined as the ability to make information and related resources accessible as needed, when they are needed, where they are needed. In the view of the authors, this notion encompasses more than just making sure that the information technology (IT) infrastructure is technically adequate and continuously available, but it also emphasizes other often-ignored attributes of IAV, such as appropriate policies and procedures, an effective security policy, and the establishment of a workable business continuity plan. Thus, the goal of the chapter is to define IAV in the context of information security and elaborate on each of these first and second order determinants of information availability.


2019 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Evan Hardyanto Prakasita ◽  
R. V. Hari Ginardi

Dengan berkembangnya teknologi dan matangnya setiap orang dalam menggunakan TIK, maka muncul sebuah tuntutan dari setiap orang yang menggunakan layanan perusahaan mengenai keharusan memiliki Business Continuity Management Systems (BCMS) dalam penyediaan layanan maupun ketersediaan produknya. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah solusi agar para pengguna TIK (pegawai dan pelanggan) dapat terus menggunakan layanan yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini melatar belakangi menejemen PT. JPK menerapkan BMCS. Dengan penerapan tersebut maka, tujuan dari penelitian ini yaitu guna mengukur kondisi dan kesiapan saat ini PT. JPK terhadap BCMS berbasis ISO 22301 dengan pendekatan control objective mengenai Information Security Aspects of Business Continuity Management dari ISO 27001, lalu melakukan strategi pememenuhan gap dan mempunyai Strandard Operating Procedure (SOP) hingga bisa digunakan perusahaan untuk sertifikasi ISO 22301. Langkah dimulai dari Studi literatur yang terkait dengan BCMS, sejarah maupun proses bisnis di PT. JPK. Selanjutnya melakukan review dokumen terkait proses bisnis di PT. JPK dan memetakan gap yang terjadi dengan assessment yang sudah dibuat. Pengumpulan data didapat melalui kuesioner dan wawancara kepada responden untuk mengetahui komitmen dari top management. Lalu melalukan gap analysis dan melakukan strategi pemenuhan gap. Hasil dari penelitian ini dari 83 pertanyaan kuesioner, hanya 51,81% yang comply dan sisanya 48,19% bisa comply dengan catatan. Mendapat dukungan dari top management untuk implementasi BCMS, PT. JPK siap melakukan perbaikan implementasi, dokumentasi maupun prosedur.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document