Accretionary Lapilli in Volcanic Ash Falls: Physical Factors Governing Their Formation

Coated Grains ◽  
1983 ◽  
pp. 56-68 ◽  
Author(s):  
Thomas O. Reimer
2016 ◽  
Vol 433 ◽  
pp. 232-240 ◽  
Author(s):  
Sebastian B. Mueller ◽  
Ulrich Kueppers ◽  
Paul M. Ayris ◽  
Michael Jacob ◽  
Donald B. Dingwell

2019 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 115-123
Author(s):  
Ratu Mutialela Caropeboka

The environment is also called the natural environment is a phenomenon that forms around life rather than humans, either biotic or abiotic. The surrounding phenomenon that affects people is not limited to physical factors solely, on the contrary social factors play an important role to explain how human activity can affect the environment and the natural surroundings. The essence and falsafa of development is a change, growth and equity in all fields and dimensions to a better state. Development communication is part of a major process that requires social, economic, political and cultural change in line with the requirements of the local community. The simultaneous formulation of information dissemination carried out by radio, is no longer the only option of society, because the community has designed and determined what information they need. Television broadcasting has an influence on patterns of public action to model, imitate information gained through impressions. Community participation in safeguarding the environment to achieve harmonious and balanced development is the driving and driving force for social change to achieve sustainable development. Lingkungan disebut juga alam sekitar adalah fenomena yang wujud di sekeliling kehidupan daripada manusia,baik biotik ataupun abiotik. Fenomena sekeliling yang mempengaruhi manusia tidak terbatas kepada faktor fisikal semata-mata, sebaliknya faktor sosial turut berperanan penting bagi menerangkan bagaimana aktivitas manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan alam sekitar. Hakikat dan Falasafah pembangunan ialah suatu perubahan, pertumbuhan dan pemerataan dalam segala bidang dan dimensinya menuju keadaan yang lebih baik. Komunikasi pembangunan merupakan bahagian dari proses besar yang menghendaki adanya perubahan sosial, ekonomi, politik dan budaya yang sejalan dengan persyaratan keperluan masyarakat lokal. Formula keserentakan penyebaran informasi yang dilakukan melalui radio, tidak lagi menjadi satu-satunya pilihan masyarakat, karena masyarakatlah telah merancang dan menentukan informasi apa yang mereka perlukan. Siaran televisi mempunyai pengaruh pada pola tindakan masyarakat untuk mencontoh, meniru informasi yang didapat melalui tayangan. Partisipasi masyarakat menjaga lingkungan untuk mewujudkan pembangunan yang serasi dan seimbang adalah penggerak dan pengarah bagi perubahan sosial untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan


2016 ◽  
Vol 38 (3) ◽  
pp. 236-243
Author(s):  
L.V. Kobrina ◽  
◽  
V.V. Boiko ◽  
T.V. Dmitrieva ◽  
V.V. Bortnitsky ◽  
...  
Keyword(s):  

2017 ◽  
Vol 10 (6) ◽  
pp. 361
Author(s):  
Monica Latu Melati ◽  
Ariadne Kristia Nataya ◽  
Alfonsus Arianto Wibowo

Abstract:Semarang Chinatown  is a special  district in Semarang City  known with its chineese culture, where chineese citizen of Semarang have been living  for centuries. The sustained chineese culture in this area makes Semarang Chinatwon as an urban heritage and cultural artefact in Semarang City. The aims for this paper are to investigate the factors shaping Chinatown Semarang, the development of Chinatown Semarang from time  to time, the urban form elements in Semarang Chinatown, and the correlation between morphological components of Semarang Chinatown. This writing use some review methods, first theoritical overview to get secondary data about physical or non-physical factors forming city, second observation area such as collecting photos and interviewing to get primary data. Data review analysis use qualitative data analysis which is configure with the problems and aims that have been appointed.Keywords:elements of urban form, morphological components, history of Semarang ChinatownAbstrak: Kawasan Pecinan Semarang adalah sebuah kawasan di kota Semarang yang sangat kental dengan budaya Tionghoa. Di sinilah warga keturunan Tionghoa sejak berabad-abad silam menetap di Semarang. Adanya budaya Tionghoa yang masih sangat terjaga menjadikan Kawasan Pecinan Semarang ini sebagai kawasan urban heritage dan artefact budaya di kota Semarang. Tujuan penulisan adalah untuk menemukan faktor pembentuk Kawasan Pecinan Semarang, mengetahui perkembangan Kawasan Pecinan Semarang dari masa ke masa, mengetahui pola bentuk dan elemen kawasan pada Kawasan Pecinan Semarang, serta mengetahui kaitan antara faktor pembentuk kawasan terhadap perkembangan Kawasan Pecinan Semarang. Penulisan ini menggunakan metode kajian berupa tinjauan teori untuk memperoleh data sekunder mengenai faktor-faktor pembentuk kota baik secara fisik maupun non fisik, serta observasi lapangan berupa pengumpulan foto yang dilengkapi dengan wawancara untuk memperoleh data primer. Analisis data kajian dilakukan dengan menggunakan analisis data kualitatif yang disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan.Kata kunci:Elemen Kawasan, Faktor Pembentuk Kawasan, PerkembanganSejarah Kawasan Pecinan Semarang


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document