In regards to the integrated fields of psychology, da’wah and the Islamic studies, little research has been conducted to examine the areas of identity sustainment and/ or psychological dissociation in the process of Islamic reversion. Admittedly, while a few studies have broached on the difficulties of reverts adapting to an Islamic lifestyle, there is a gap in understanding how their very identities are affected by the factors of Islamic reversion and psychological dissociation due to conflict. In light of the above, this paper aims to investigate the phenomenon of nurturing an Islamic identity throughout the existence of familial conflict among new reverts to Islam by critically reviewing the literature of various researches to examine three main influences in conjunction to the research phenomenon above. The first is the influence of a familial misconception of Islam on the existence of familial conflict. The second is the influence of familial conflict on a difficulty sustaining an Islamic identity, and the third is the influence of psychological dissociation on sustaining an Islamic identity. Consequently, this critical review was conducted by analyzing and discussing the findings from both locally Malaysian and international researches concerning the three specified fields mentioned above. In conclusion, this paper was written with the hopes of opening up new approaches of dialogue between the global models of religion in the human psyche and their Muslim counterparts, with the ultimate aim of inducing a dialogue which would enrich both perspectives, and advance the fields of psychology, Da’wah and the Islamic studies.
Abstrak: Berhubung dengan integrasi antara bidang psikologi, dakwah dan pengajian Islam, tidak banyak penyelidikan yang telah dijalankan bagi mengkaji pemeliharaan dan kelestarian identiti dan/ atau pemisahan psikologi sepanjang proses pemelukan agama Islam. Walau pun terdapat kajian yang mengulas tentang kepayahan-kepayahan dalam kalangan mualaf untuk menyesuaikan diri dengan cara hidup Islam, masih terdapat jarak di dalam memahami bagaimana identiti mereka dikesan oleh faktor-faktor pemelukan Islam dan pemisahan psikologi yang disebankan oleh konflik keluarga. Oleh yang demikian, tujuan kertas kerja ini adalah untuk mengkaji fenomena pengasuhan identiti Muslim sepanjang wujudnya konflik kekeluargaan dalam kalangan mualaf baru, dengan melihat kembali secara kritikal beberapa kajian terdahulu yang mengkaji tiga pengaruh utama dalam fenomena penyelidikan di atas. Pengaruh yang pertama ialah: pengaruh daripada salah faham terhadap Islam di kalangan keluarga yang mencetuskan konflik kekeluargaan; kedua, pengaruh daripada sokongan sekeliling ke atas kebolehan mualaf untuk mengasuh identiti Muslim; dan yang ketiga: kesan pemisahan psikologi ke atas pengasuhan identiti Muslim. Oleh sebab ini, kajian yang bersifat kritikal ini telah dibuat secara menganalisa dan berdiskusi tentang dapatan daripada kajian dari dalam dan juga luar Malaysia berhubung dengan tiga bidang pengkhususan tersebut. Sebagai kesimpulan, penulisan ini dibuat dengan harapan untuk membuka ruang dialog yang lebih luas, yang selama ini kurang diberikan perhatian, antara model global penukaran agama dengan kesan psikologi ke atas jiwa manusia, dengan tujuan untuk mendorong dialog yang lebih progresif, yang akan memperkayakan lagi bidang psikologi, dakwah dan pengajian Islam.
