Food security in Africa: a cross-scale, empirical investigation using structural equation modeling

2017 ◽  
Vol 38 (1) ◽  
pp. 6-22 ◽  
Author(s):  
Riva C. H. Denny ◽  
Sandra T. Marquart-Pyatt ◽  
Arika Ligmann-Zielinska ◽  
Laura Schmitt Olabisi ◽  
Louie Rivers ◽  
...  
2017 ◽  
Vol 9 (7) ◽  
pp. 1220 ◽  
Author(s):  
Che bt Wan Mohamed Radzi ◽  
Huang Hui ◽  
Nur Mohamed @ A. Rahman ◽  
Hashem Salarzadeh Jenatabadi

Author(s):  
Emi Nur Cholidah ◽  
Yayuk Farida Baliwati ◽  
Ali Khomsan

ABSTRACT Obesity is a condition of excessive fat accumulation in adipose tissue that occurs due to nutritional transitions in food consumption patterns by population that practices modern lifestyles, trend to higher consumption of energy-dense foods and low physical activity. Food consumption is the main cause of adult obesity 18+ years old. Based on UNICEF (1998) concept, food consumption is influenced by food security, including food access and food availability. The purpose of this study is to determine the obesity and food security modeling in West Java Province. This study used secondary data from Riskesdas 2013, SUSENAS 2013, and Daerah Dalam Angka2013-2014 from BPS. Unit analysis is 26 districts of West Java Province. The data were analyzed using Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results showed that ten percent increase in food availability could directly reduce 9.2 percent in food access, reduce 8.9 percent in food consumption as a result of  food access changes, and reduce 0.4 percent of obesity as a result of food access and food consumption changes. Ten percent increase in food access could directly increase in 3.0 percent of food consumption, and increase 3.6 percent obesity as a result of food consumption changes. Ten percent increase in food consumption could increase 6.0 percent of obesity prevalence.  Keywords: obesity, food security, partial least square structural equation modeling (PLS-SEM)   ABSTRAK Obesitas merupakan kondisi akumulasi lemak berlebih pada jaringan adiposa yang secara langsung disebabkan oleh transisi gizi, yaitu perubahan pola makan oleh populasi yang telah mengadopsi gaya hidup modern, yaitu kecenderungan pada peningkatan konsumsi makanan padat energi dan rendahnya aktivitas fisik. Penyebab utama obesitas orang dewasa 18+ tahun berasal dari konsumsi pangan. Berdasarkan konsep UNICEF (1998), konsumsi pangan dipengaruhi oleh ketahanan pangan, termasuk akses pangan dan ketersediaan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pemodelan obesitas dan ketahanan pangan Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu Riskesdas 2013, SUSENAS 2013, dan Daerah Dalam Angka 2013-2014 kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat. Unit analisis adalah 26 kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat. Analisis menggunakan pendekatan Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan 10 persen ketersediaan pangan dapat secara langsung menurunkan akses pangan sebesar 9,2 persen, menurunkan konsumsi pangan sebesar 8,9 persen sebagai akibat dari perubahan akses, serta menurunkan prevalensi obesitas sebesar 0,4 persen sebagai akibat perubahan akses dan konsumsi pangan. Peningkatan 10 persen akses pangan dapat secara langsung meningkatkan konsumsi pangan sebesar 3,0 persen, serta meningkatkan prevalensi obesitas sebesar 3,6 persen sebagai akibat dari perubahan konsumsi pangan. Peningkatan 10 persen konsumsi pangan dapat meningkatkan prevalensi obesitas sebesar 6,0 persen.  [Penel Gizi Makan 2018, 41(2):89-100] Kata kunci: obesitas, ketahanan pangan, partial least squarestructural equation modeling (PLS-SEM)


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document