Diabetes Melitus (DM) memerlukan pengendalian glikemia yang dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan hemoglobinterglikasi (HbA1c). Semakin tinggi kadar hemoglobin terglikasi (HbA1c), semakin tidak terkendali kadar gula darah pasien DM tipe2. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya proses hiperkoagulasi dan gangguan mikrovaskular maupun makrovaskular. PemeriksaanProtrombin Time (PT) dan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) diharapkan dapat mendeteksi secara dini adanya gangguankoagulasi di pasien DM tipe 2. Penelitian potong lintang terhadap 72 orang pasien DM tipe 2 yang berusia diatas 18 tahun diperiksakadar HbA1c dan dikaji koagulasi (PT dan APTT). Pasien dengan penyakit penyerta seperti anemia dan kelainan hemoglobin, keganasanatau kelainan hematologis, pasca bedah, hipertiroid, perempuan hamil, riwayat penyakit hati dan pasien yang mengkonsumsi obatobatanyang mengganggu fungsi koagulasi dikeluarkan dari penelitian ini. Uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnovdan analisis hubungan menggunakan uji Pearson. Analisis kenasaban terdapat hubungan antara kadar hemoglobin terglikasi denganProthrombin Time negatif lemah (r= -0,179; p=0,132) dan dengan Activated Partial Thromboplastin Time positif sangat lemah (r=0,016;p=0,892). Berdasarkan telitian ini terdapat hubungan negatif lemah yang bermakna antara kadar hemoglobin terglikasi dengan PTdan hubungan positif sangat lemah yang tidak bermakna dengan Activated Partial Thomboplastin Time.