Pathological, biochemical and molecular variability of Colletotrichum truncatum incitant of anthracnose disease in chilli (Capsicum annuum L.)

2020 ◽  
pp. 104611
Author(s):  
Jayapala Naveen ◽  
Hulikunte Mallikarjunaiah Navya ◽  
Gavirangappa Hithamani ◽  
Puttaswamy Hariprasad ◽  
Siddapura Ramachandrappa Niranjana
Author(s):  
Naveen Jayapala ◽  
Navya Hulikunte Mallikarjunaiah ◽  
Hariprasad Puttaswamy ◽  
Hithamani Gavirangappa ◽  
Niranjana Siddapura Ramachandrappa

2010 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 52-58
Author(s):  
Efri Efri

Effect of extraction from some parts of Mengkudu (Morinda citrifolia) to suppress anthracnose disease on chili (Capsicum annuum L). The research was conducted to study the effect of extract from some parts of Mengkudu on the growth of anthracnose disease on chilli (Capsicum annuum L).  Some extraction of mengkudu parts such as from leaves, flowers and fruits and propineb fungicide were used in this research. Spore suspension of Colletotrichum capsici (108 spore/ml) used to inoculate chili plant one week before extraction of mengkudu (33 day after planting) was applicated. The result showed that application of leaf and flower extraction were effective to suppress disease incidence and severity, but fruit extraction was not effective.  However, leaf and flower extraction did not significantly differ with propineb fungicide.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 213
Author(s):  
Abdul Rahman Fajar Sidiq ◽  
Muhamad Syukur ◽  
Siti Marwiyah

<em>Konsumsi cabai rawit terus meningkat namun produktivitasnya masih rendah, sehingga diperlukan pemuliaan yang mengarah pada perbaikan daya hasil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman genetik, korelasi antar karakter, heritabilitas arti luas, dan nilai kemajuan seleksi populasi F3 cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, IPB, Dramaga, Bogor dan Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Percobaan menggunakan 5 genotipe tetua dan 6 genotipe F3 cabai rawit, dengan genotipe tetua yang diulang sebanyak 3 ulangan dan genotipe F3 tanpa ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter bobot buah per tanaman dan jumlah buah per tanaman memiliki keragaman genetik luas pada semua genotipe. Semua karakter pengamatan berkorelasi positif terhadap daya hasil kecuali umur berbunga dan umur panen. Nilai heritabilitas arti luas dengan kriteria tinggi terdapat pada karakter bobot buah per tanaman, bobot per buah, dan panjang buah. Hasil seleksi indeks yang dilakukan menunjukkan kemajuan seleksi yang besar pada karakter bobot buah per tanaman dan jumlah buah per tanaman.</em>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document