Multiple-baseline spaced receivers

Author(s):  
R. F. Pfaff ◽  
P. A. Marionni
Keyword(s):  
1996 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 67-78 ◽  
Author(s):  
Kenyatta O. Rivers ◽  
Linda J. Lombardino ◽  
Cynthia K. Thompson

The effects of training in letter-sound correspondences and phonemic decoding (segmenting and blending skills) on three kindergartners' word recognition abilities were examined using a single-subject multiple-baseline design across behaviors and subjects. Whereas CVC pseudowords were trained, generalization to untrained CVC pseudowords, untrained CVC real words, untrained CV and VC pseudowords, and untrained CV and VC real words were assessed. Generalization occurred to all of the untrained constructions for two of the three subjects. The third subject did not show the same degree of generalization to VC pseudowords and real words; however, after three training sessions, this subject read all VC constructions with 100% accuracy. Findings are consistent with group training studies that have shown the benefits of decoding training on word recognition and spelling skills and with studies that have demonstrated the effects of generalization to less complex structures when more complex structures are trained.


1989 ◽  
Vol 34 (1) ◽  
pp. 43-50 ◽  
Author(s):  
Jack D. Edinger ◽  
Steven Lipper ◽  
Bobbie Wheeler

2020 ◽  
Author(s):  
Da-Wei Zhang ◽  
Stuart J. Johnstone ◽  
Hui Li ◽  
Xiangsheng Li ◽  
Li Sun

The current study used behavioral and electroencephalograph measures to compare the transferability of cognitive training (CT), neurofeedback training (NFT), and CT combined with NFT in children with AD/HD. Following a multiple-baseline single-case experimental design, twelve children were randomized to a training condition. Each child completed a baseline phase, followed by an intervention phase. The intervention phase consisted of 20 sessions of at-home training. Tau-U analysis and standardized visual analysis were adopted to detect effects. CT improved inhibitory function, and NFT showed improved alpha activity and working memory. The combined condition, who was a reduced 'dose' of CT and NFT, did not show any improvements. The three conditions did not alleviate AD/HD symptoms. While CT and NFT may have near transfer effects, considering the lack of improvement in symptoms, this study does not support CT and NFT on their own as a treatment for children with AD/HD.


2019 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
Author(s):  
Winda Januarti

Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran secara empiris, sehingga mampu melakukan analisis tentang Asertive Training terhadap peningkatan motivasi belajar anak yang berperilaku maladaptif di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen melalui rancangan subyek tunggal (single subject design) dan menggunakan model multiple baseline cross subjects untuk mengukur target perilaku. Subyek dalam penelitian ini adalah subyek satu yakni AM; subyek dua yakni JR; dan subyek tiga yakni NJ. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asertive Training berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar anak berperilaku maladaptif. Tingkatan pengaruh pada masing-masing subyek bervariasi dengan subyek AM dengan skor tertinggi yakni aspek komitmen, subyek JR dengan skor tertinggi yakni aspek komitmen beajar dan inisiatif belajar, subyek NJ dengan skor tertinggi yakni aspek inisiatif dan optimis belajar. Secara keseluruhan JR merupakan subyek yang memiliki tingkat pengaruh tertinggi dari intervensi Asertive Traning terhadap motivasi belajar, diantara kedua subyek yang lain. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor pendukung subyek. Melalui intervensi Asertive Training, anak mampu mengelola emosi, perasaan dan tingkah laku yang berkaitan dengan pendidikan. Kata Kunci: Anak, Motivasi Belajar, Assertive Training, Perilaku Maladaptif


2018 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
Author(s):  
R. Dika Permatadiraja

Abstrak Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran secara empiris, sehingga mampu melakukan analisis tentang Parent-Child Interaction Therapy (PCIT) terhadap peningkatan kelekatan anak dan ibu asuh di SOS Children’s Village Jakarta. Tahapan yang dilakukan melalui dua fase yakni Child-Directed Interaction (CDI) serta Parent-Directed Interaction (PDI).Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen melalui rancangan subjek tunggal (single subject design) dan menggunakan model multiple baseline cross subjects untuk mengukur target perilaku. Subjek dalam penelitian ini adalah keluarga satu yakni PH dan ibu SU; keluarga dua yakni NM dan ibu MA; dan keluarga tiga yakni NA dan ibu AR. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa PCIT berpengaruh terhadap peningkatan kelekatan anak dan ibu asuh. Tingkatan pengaruh pada masing-masing subjek bervariasi dengan subjek PH dan ibu SU memiliki pengaruh tertinggi pada aspek kehangatan, subjek NM dan ibu MA memiliki pengaruh tertinggi pada aspek kehangatan dan ketanggapan; serta NA dan ibu AR memiliki pengaruh tertinggi pada aspek rasa aman. Secara keseluruhan NM dan ibu MA merupakan subjek yang memiliki tingkat pengaruh tertinggi dari intervensi PCIT terhadap kelekatan, diantara kedua subjek yang lain. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor pendukung subjek. Hasil dari peningkatan kelekatan berdampak pada gaya pengasuhan yang penuh dengan kehangatan serta membentuk pola kelekatan ibu asuh terhadap anak yang selalu mendampingi, sensitif, responsif, penuh cinta dan kasih sayang.Kata kunci: anak, kelekatan, Parent-Child Interaction Therapy, pengasuhan keluarga pengganti


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document