scholarly journals Comparison of neurologic outcome after deep hypothermic circulatory arrest with alpha-stat and pH-stat cardiopulmonary bypass in newborn pigs

2001 ◽  
Vol 121 (2) ◽  
pp. 336-343 ◽  
Author(s):  
Margaret A. Priestley ◽  
Jeffrey A. Golden ◽  
Irene B. O'Hara ◽  
John McCann ◽  
C.Dean Kurth
Perfusion ◽  
2021 ◽  
pp. 026765912110015
Author(s):  
Alex Robertson ◽  
Nagarajan Muthialu ◽  
Mike Broadhead

We present a dissection of the patent ductus arteriosus and pulmonary artery for surgical repair utilising cardiopulmonary bypass in the setting of vein of Galen malformation. Several strategies were employed to attenuate the cerebral shunt including pH-stat, high cardiac index, restrictive venous drainage, continuous ventilation and deep hypothermic circulatory arrest. The patient recovered from surgery with no apparent neurological sequelae.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 134-143
Author(s):  
Sonny Lesmana Surya ◽  
Yudi Hadinata

Cardiopulmonary bypass (CPB) merupakan alat penunjang fungsi sirkulasi dan pernapasan pasien yang biasa digunakan ketika menjalani pembedahan jantung atau pembuluh darah besar. Selama prosedur CPB, kondisi hipotermia dipertahankan untuk menurunkan kebutuhan oksigen dan laju metabolisme. Kondisi hipotermia akan mempengaruhi keseimbangan asam-basa pada tubuh. Manajemen asam-basa selama prosedur CPB dicapai dengan menggunakan metode a-stat atau pH-stat. Pada metode a-stat, manajemen asam-basa dilakukan dengan menjaga pHa 7.4 dan PaCO2 40 mmHg pada suhu 37oC tanpa penambahan CO2 oksigen untuk menjaga total CO2 tetap konstan. Sedangkan, pada metode pH-stat, diberikan CO2 oksigen untuk menjaga PaCO2 40 mmHg dan pHa 7.4 secara in vivo. Masih banyak perdebatan terkait waktu penerapan masing-masing metode. Pada level mikrosirkulasi, manajemen a-stat terbukti memberikan keuntungan pada otak dan mengurangi insidensi postoperative cerebral dysfunction. Sedangkan, metode pH-stat dilaporkan meningkatkan risiko emboli otak, sehingga tidak disarankan untuk pasien yang memiliki risiko tinggi gangguan aliran darah otak. Namun, terdapat pula laporan yang menyatakan pH-stat bermanfaat pada operasi bedah jantung anak. Berdasarkan hal itu, usia pasien dapat menentukan waktu penggunaan metode a-stat dan pH-stat. Satu indikasi primer penggunaan pH-stat adalah selama proses pendinginan saat deep hypothermic circulatory arrest (DHCA), sedangkan metode a-stat lebih baik digunakan selama selective cerebral perfusion (SCP) dan rewarming.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document