Integrating the critical success factor method into the business process outsourcing decision

2010 ◽  
Vol 22 (3) ◽  
pp. 339-360 ◽  
Author(s):  
Ronan McIvor ◽  
Paul Humphreys ◽  
Alan McKittrick
2009 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 89-96 ◽  
Author(s):  
Mojca Štemberger ◽  
Vesna Vukšić ◽  
Andrej Kovačič

Business Process Modelling as a Critical Success Factor in Implementing an ERP SystemMany enterprises are adopting enterprise resource planning (ERP) systems for improving their efficiency and productivity. Although there are tremendous benefits to implementing an ERP system, there are just as many risks. The problem is that many projects of this type are unsuccessful, mostly due to their complexity being underestimated. The purpose of the paper is twofold: (1) to analyse the critical success factors (CFSs) of ERP implementation projects and (2) to propose a framework based on a composite approach to ERP systems implementation. A special emphasis is given to business process modelling, because the key to the successful choice, implementation and usage of an ERP system is the fit of planned processes in an organisation with processes implemented in the solution. The paper also presents some results of empirical investigation in the field of ERP implementation.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Riri Fajriah ◽  
Syukri Nazar

Business process reengineering adalah salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memperbaiki kinerja operasional bisnis. Permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan distribusi adalah bagaimana menjaga komitmen yang baik kepada pelanggan dalam hal pengantaran produk yang dapat diterima tepat waktu dan dalam kondisi yang baik. Hal ini pun yang menjadi perhatian pada PT Galeri Mata Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang distribusi produk lensa mata. Oleh karena itu perusahaan berencana untuk melakukan tinjauan evaluasi bisnis proses yang berjalan saat ini dengan mengimplementasikan metode analisa value chain dan critical success factor (CSF). Adapun konsep business process reengineering yang akan dilakukan bertujuan untuk memberikan hasil analisa perbaikan proses bisnis dan strategi perencanaan rancangan pengembangan sistem distribusi yang akan dilakukan oleh PT Galeri Mata Indonesia berbasis mobile application. Sehingga pelayanan distribusi lensa mata kepada pelanggan dapat mencapai service level agreement (SLA) yang baik, memuaskan serta meningkatkan keuntungan perusahaan.


2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 53-60
Author(s):  
Ronal Watrianthos

Pembangunan e-Government sudah menjadi komitmen pemerintah sebagaimana ditetapkan pada Inpres 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government. Namun kebijakan pemerintah ini belum sepenuhnya berjalan di pemerintahan lokal sehingga menjadikan e-Government sebagai ujung tombak pemerintahan tidak dapat berjalan dengan baik. Resistensi terhadap perubahan adalah salah satu faktor penghambat dalam pengembangan e-Government. Undang-Undang No.6 Tahun 2014 Tentang Desa menyatakan penyelenggaraan pemerintahan desa dengan memanfaatkan Teknologi Informasi bisa dilakukan melalui e-Government Desa. Diperlukan kajian mendalam terhadap model yang cocok untuk e-Government desa ini. Proses identifikasi terhadap kebutuhan e-Government Desa dilakukan dengan analisis Critical Success Factor (CSF). Hasil analisis menghasilkan empat tahapan model yang terbagi atas dimensi kompleksitas teknologi dan organisasi dengan tingkat integrasi data dan informasi. Sedangkan hasil dari future portfolio dari perkembangan model ini menggunakan McFarlan’s Analyst Grid sehingga modul strategic, high potential, support, dan key operational dapat dijabarkan. Keywords : e-Government, CSF, Desa  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document