Integrated GIS-based and analytic hierarchy process research on urban ecological sensitivity of Shanghai City, China

Author(s):  
Jianjun Cao
2013 ◽  
Vol 671-674 ◽  
pp. 2599-2603 ◽  
Author(s):  
Ting Huang ◽  
Sheng Gao Cheng ◽  
Zhong Xia Hu

With the rapid development of urbanization in China, the ecological environment is more and more seriously threatened; most cities should be focused on urban ecological environment construction and protection. In this paper, we choose the vegetation, slope, elevation, surface river system as the factors, and their weights were determined by analytic hierarchy process (AHP). Applying with GIS spatial analysis technique, the ecological sensitivity of the four factors was divided into four grades which contains high sensitive area, moderately sensitive area, low sensitive area and insensitive area areas occupied 9.43%, 36.46%, 50.61% and 3.50%. There existed a significant spatial differentiation in the ecological sensitivity of Enshi city. This study could provide scientific references for the city's environmental protection and economic development, to help its economic growth.


Geotecnia ◽  
2015 ◽  
Vol 134 ◽  
pp. 21-42
Author(s):  
José Henrique Ferronato Pretto ◽  
◽  
<br>Priscila Batista ◽  
<br>Adilson Lago Leite ◽  
<br>Alessander C. Morales Kormann ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 3 ◽  
pp. 1089
Author(s):  
Ghefra Rizkan Gaffara ◽  
Fitri Wulandari

Kota Semarang merupakan kota metropolitan yang memiliki tingkat bahaya amblesan tanah mencapai 14-19 cm/tahun pada lokasi tertentu (Abidin et al, 2010). Penyebab kritis terjadinya peningkatan amblesan tanah adalah meningkatnya kawasan terbangun secara masif di kawasan pesisir dan eksploitasi pengambilan air tanah, khususnya di Semarang Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan lahan yang terjadi pada tahun 2004 dan tahun 2013 dan untuk mengetahui indeks bahaya amblesan tanah di penggunaan lahan wilayah studi. Metodelogi yang muncul dalam penentuan land subsidence dengan sebuah konsesus melalui Analytic Hierarchy Process (AHP). Penentuan item yang digunakan mempertimbangkan adanya ancaman/bahaya, tingkat kerentanan, dan risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor termasuk penggunaan lahan menjadi penyebab amblesan tanah di wilayah studi. Persentase perubahan lahan sebesar 49,99% untuk perubahan lahan kosong menjadi lahan yang akan dibangun dan industri pergudangan. Faktor-faktor utama yang menjadi penyebab amblesan tanah berdasarkan kuesioner adalah penurunan Muka Air Tanah (MAT) dengan persentase sebesar 61% dan perubahan lahan dengan persentase sebesar 19 %. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi baik bersifat teknis maupun non-teknis.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document