Comparison between file carving from disk drive and disk image in open source environment

Author(s):  
Abdullah Aljumah ◽  
Mohammad Yousuf Uddin ◽  
Mohammad Gulam Ahamad
2008 ◽  
Vol 25 (9) ◽  
pp. 1568-1578 ◽  
Author(s):  
Mario Behn ◽  
Vincent Hohreiter ◽  
Andreas Muschinski

Abstract A scalable datalogging system for micrometeorological, fast-response, in situ, and remote sensing applications is presented. The system is based on a standard x86 MINI-ITX computer and the open-source operating system Linux. Real-time access for debugging and remote system control is implemented via a network interface. A 160-GB, 2.5-in. hard disk drive provides extended local storage. The recorded data can alternately be stored at a remote location using the Network File System (NFS) included in Linux. Accurate time stamping of collected data points is implemented using the open-source software Network Time Protocol (NTP) and a global positioning system (GPS) receiver. The operational capability of the system is demonstrated over a period of several weeks with data from seven ultrasonic anemometer–thermometers and a barometer.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Doddy Teguh Yuwono ◽  
Yunanri W

Pemulihan data adalah bagian terpenting dari Digital Forensic. Bagi penyidik ??negara untuk menghasilkan bukti yang sah di pengadilan sangat penting dan wajib. Memori Flash, Hard Disk Drive (HDD) dan Solid State Drive (SDD) adalah beberapa Media Penyimpanan yang digunakan sebagai tempat untuk meletakkan semua jenis data dan informasi dalam berbagai format file digital. Karena bentuk digitalnya sehingga memungkinkan berbagai format file digital disembunyikan, dihapus, dan bahkan diformat di media penyimpanan, sedangkan semua data dan informasi harus ditemukan oleh penyelidik negara. Prinsip dasar data atau informasi digital jika telah disalin pada Memori Flash, Hard Disk Drive (HDD) dan Solid State Drive (SDD) tidak akan pernah hilang secara permanen dan bahkan data atau informasi digital hilang karena dihapus, diformat dengan cepat atau sistem macet. Jadi, mengembalikan data sangat mungkin. Dalam penelitian ini, tes dilakukan menggunakan Foremost, FTK Imager, dan Scalpel, yang merupakan Alat OpenSource yang dapat digunakan pada sistem operasi Propietary dan OpenSource. Metode yang digunakan adalah Institut Teknologi Standar Nasional (NIST). NIST memiliki panduan kerja yang sangat baik tentang kebijakan dan standar untuk memastikan setiap Penguji mengikuti alur kerja yang sama, sehingga pekerjaan mereka didokumentasikan dan hasilnya dapat ditinjau dan dapat dipertahankan saat pelaporan sebelum dijadikan sebagai bukti yang valid. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Foremost, FTK Imager, dan Scalpel dapat mengembalikan data yang dihapus, disembunyikan, dan diformat.


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 89-92
Author(s):  
Doddy Teguh Yuwono ◽  
Abdul Fadlil ◽  
Sunardi Sunardi

Data lost due to the fast format or system crash will remain in the media sector of storage. Digital forensics needs proof and techniques for retrieving data lost in storage. This research studied the performance comparison of open-source forensic software for data retrieval, namely Scalpel, Foremost, and Autopsy, using the National Institute of Standards Technology (NIST) forensic method. The testing process was carried out using the file carving technique. The carving file results are analyzed based on the success rate (accuracy) of the forensic tools used in returning the data. Scalpel performed the highest accuracy for file carving of 100% success rate for 20 document files in pdf and Docx format, and 90% for 10 image files in png and jpeg format.


Author(s):  
Fadi P. Deek ◽  
James A. M. McHugh
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document