Descriptive Network Modeling and Analysis for Investigating User Acceptance in a Learning Management System Context

Author(s):  
Parisa Shayan ◽  
Roberto Rondinelli ◽  
Menno van Zaanen ◽  
Martin Atzmueller
2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 105
Author(s):  
Nur Istiyan ◽  
Rudy Dwi Nyoto ◽  
Hafiz Muhardi

Proses pembelajaran yang berlangsung di MAN 1 Kubu Raya memiliki beberapa kendala yaitu adanya keterbatasan waktu dalam penyampaian materi, evaluasi, dan pemahaman siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Learning Management System (LMS) sebagai alternatif media pembelajaran untuk keperluan administrasi, dokumentasi, pencarian materi, laporan sebuah kegiatan, pemberian materi-materi pelatihan kegiatan belajar mengajar secara online yang terhubung ke internet. LMS berfungsi mengelola desain pembelajaran yakni membuat materi pembelajaran online berbasis web dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan aplikasi Learning Management System pada jenjang Madrasah Aliyah serta mengetahui peningkatan hasil belajar siswa menggunakan media pembelajaran yang telah dikembangkan. Metode pengembangan sistem menggunakan konsep model SDLC air terjun (waterfall), konsep tersebut digunakan untuk perancangan sistem. Penelitian ini menggunakan pengujian User Acceptance Test (UAT) dan pre test – post test. Pengujian UAT dilakukan oleh ahli materi, pengajar, dan siswa untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang telah dikembangkan. Sedangkan pre test – post test dilakukan menggunakan dua kelas untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan sangat layak berdasarkan hasil pengujian UAT oleh ahli materi dengan skor 91.42%, pengajar dengan skor 84.95%, dan siswa dengan skor 84.29%. Hasil analisis data pre test – post test menggunakan skor N-Gain terjadi peningkatan belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran LMS yakni persentase peningkatan nilai sebesar 40.79% dengan kriteria sedang (medium) dimana skor g ≥ 0.3, sedangkan siswa yang menggunakan media pembelajaran tradisional yakni 15.93% dengan kriteria rendah (low) dimana skor g ˂ 0.3.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 29-35
Author(s):  
Novita Mariana ◽  
Agus Prasetyo Utomo ◽  
Rara Sri Artati Rejeki

Penelitian ini hanya sampai pada hasil rancangan instrument (kuesioner) untuk mengukur kesiapan (readiness) mahasiswa baru untuk implementasi e-learning Universitas Stikubank Semarang. Dasar dari perancanngan kuesioner adalah adanya  hal-hal penting dalam untuk mendapatkan informasi penting tentang kesiapan mahasiswa baru untuk implementasi e-learning Universitas. Untuk menghasilkan instrumen pengukur kesiapan e-learning yang sesuai harus dipahami terlebih dahulu konsep e-learning, kesiapan e-learning, dan penilaian kesiapan e-learning (e-learning readiness assessment). Konsep elearning yang diterapkan saat ini di Universitas Sikubank yaitu proses penyampaian materi kuliah yang meliputi penempatan materi dan interaksi antara dosen dan mahasiswa melalui Internet, yang difasilitasi oleh suatu learning management system (LMS) yang berbasis Web. Berangkat dari konsep e-learning yang diterapkan, maka dibuat studi eksploratori untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan kesiapan e-learning mahasiswa. Agar peneliti bisa mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai suatu masalah dan faktor-factor utama penentunya, dapat dilakukan penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif bersifat eksploratori, tidak terstruktur, dan berdasar pada sampel yang kecil. Penelitian ini dapat dilakukan dengan mendayagunakan teknik seperti focus group (wawancara berkelompok), word association (bertanya pada responden untuk mengindikasikan respon pertama mereka pada kata-kata stimulus yang disampaikan), dan depth interview (wawancara satu-satu untuk mengetahui pikiran responden secara detil). Hasil dari suatu studi yang bersifat eksploratori sebaiknya diikuti oleh penelitian eksploratori lain atau oleh penelitian yang bersifat konklusif. Dalam studi eksploratori yang dilakukan dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah Wawancara (interview).Tujuan utamanya adalah mendapatkan pengertian mendalam akan hal yang menjadi minat peneliti dengan mendengarkan sekelompok orang yang relevan dengan minat tersebut. Langkah untuk menjalankan wawancara adalah menentukan sasaran atau pertanyaan yang harus dijawab. Dalam hal ini, sasaran wawancara adalah harus dapat mengidentifikasi pandangan mahasiswa mengenai e-learning, kondisi kesiapan e-learning, dan beberapa instrument pengukur kesiapannya. Dari hasil tersebut terlihat bahwa Pada mahasiswa, faktor yang dianggap mempengaruhi kesiapan mahasiswa adalah kemampuan komputer mahasiswa, fasilitas yang disediakan universitas, dan kekuatan motivasi mahasiswa menggunakan Learning Managemen System.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document