scholarly journals Aplikasi Learning Management System pada Jenjang Madrasah Aliyah

2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 105
Author(s):  
Nur Istiyan ◽  
Rudy Dwi Nyoto ◽  
Hafiz Muhardi

Proses pembelajaran yang berlangsung di MAN 1 Kubu Raya memiliki beberapa kendala yaitu adanya keterbatasan waktu dalam penyampaian materi, evaluasi, dan pemahaman siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Learning Management System (LMS) sebagai alternatif media pembelajaran untuk keperluan administrasi, dokumentasi, pencarian materi, laporan sebuah kegiatan, pemberian materi-materi pelatihan kegiatan belajar mengajar secara online yang terhubung ke internet. LMS berfungsi mengelola desain pembelajaran yakni membuat materi pembelajaran online berbasis web dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan aplikasi Learning Management System pada jenjang Madrasah Aliyah serta mengetahui peningkatan hasil belajar siswa menggunakan media pembelajaran yang telah dikembangkan. Metode pengembangan sistem menggunakan konsep model SDLC air terjun (waterfall), konsep tersebut digunakan untuk perancangan sistem. Penelitian ini menggunakan pengujian User Acceptance Test (UAT) dan pre test – post test. Pengujian UAT dilakukan oleh ahli materi, pengajar, dan siswa untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang telah dikembangkan. Sedangkan pre test – post test dilakukan menggunakan dua kelas untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan sangat layak berdasarkan hasil pengujian UAT oleh ahli materi dengan skor 91.42%, pengajar dengan skor 84.95%, dan siswa dengan skor 84.29%. Hasil analisis data pre test – post test menggunakan skor N-Gain terjadi peningkatan belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran LMS yakni persentase peningkatan nilai sebesar 40.79% dengan kriteria sedang (medium) dimana skor g ≥ 0.3, sedangkan siswa yang menggunakan media pembelajaran tradisional yakni 15.93% dengan kriteria rendah (low) dimana skor g ˂ 0.3.

2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 137-146
Author(s):  
Rony Kasmanto

AbstrakHasil pengamatan perilaku yang dilakukan pada peserta pelatihan daring dapat dijadikan bahan evaluasi untuk penyelenggaraan pelatihan pada masa yang akan datang menjadi lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku peserta, pengajar dan panita dalam proses pembelajaran dengan keseluruhan daring. Pendekatan penelitian adalah statistik deskriptif dengan menggunakan data logs report pada Learning Management System (LMS) Pusdiklat BMKG. Objek penelitian adalah 50 peserta pelatihan teknis big data yang berasal dari unit pelaksana teknis di BMKG, 13 pengajar dan 2 panitia. Pelatihan diselenggarakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan BMKG pada 28 Oktober sampai dengan 9 Desember 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pelaku pelatihan memiliki aktivitas yang signifikan hanya pada momen-momen tertentu. Sistem LMS mencatat beberapa kejadian: 1) terjadi peningkatan aktivitas peserta, ketika mendekati tenggang waktu pengumpulan semua tugas yaitu pada hari senin dan pada saat pelaksanaan post-test; 2) terjadi peningkatan aktivitas pengajar ketika mendapat peringatan dari panitia untuk pemberian grading terhadap semua tugas-tugas yang dikumpulkan peserta; 3) terjadi peningkatan aktivitas panitia pada saat agenda pembelajaran dimulai dan ketika pelaksanakan post-test. Analysis of big data technical online training using Moodle logger dataThe results of behavioral observations conducted on online trainees can be used as evaluation material for the implementation of future training to be more optimal. This research aims to find out the behavior of participants, teachers, and organizers in the process of full online learning. The research approach is statistically descriptive by using data logs report on Learning Management System (LMS) Pusdiklat BMKG. The research object was 50 big data technical trainees from the technical implementation unit at BMKG, 13 teachers and 2 committees. The training was held at BMKG Education and Training Center from October 28 to December 9, 2019. The results showed that the behavior of trainees had significant activity only at certain moments. The LMS system records several events: 1) there is an increase in participant activity, when approaching the grace period of all tasks that is on Monday and during post-test implementation; 2) there is an increase in teacher activity when it is alerted by the committee to grading all the tasks collected by participants; 3) there is an increase in committee activity at the time the learning agenda begins and when the implementation of post-test.


Author(s):  
Munir Tubagus ◽  
Suyitno Muslim ◽  
Suriani Suriani

<p class="0abstract">Learning Management System (LMS) is a learning process that utilizes computer information technology equipped with internet and multimedia telecommunications facilities (graphics, audio, video) in delivering material and interaction between instructors and learners. The purpose of this study is to develop blended learning Using Claroline as a learning tool that facilitates students in learning. To achieve the objective of the study the research uses a quantitative approach to collect data using pre and post tests and questionnaires. The sample in the study were students of economic Islamic consisting of two classes, with a total of 50 students enrolled in this study. The results show that the difference in the average pre-test and post-test score was -29.43720. While the t-test that tests Ho: pre-test = post-test gives a value of t = -37.43720 with a degree of freedom of 49. While the p-value for the two-sided test of 0,000 is smaller than α = 0.05. This data approves that the statistical hypothesis Ho: pre-test = post-test is rejected, meaning that the average pre-test and post-test scores are significantly different. The findings of this study can be used to recommend effective ways of learning and teaching using e-learning that can improve student learning outcomes in higher education. The implications of this research is to encourage teachers to use e-learning technology and facilitate students with the technology in improving academic learning outcomes.</p>


Author(s):  
Sri Sukamta ◽  
Ulfah Mediaty Arief ◽  
Subiyanto Subiyanto ◽  
Tatyantoro Andrasto ◽  
Fitria Ekarini ◽  
...  

Pada masa mendatang penerapan teknologi internet di bidang pendidikan dan pelatihan akan sangat dibutuhkan dalam rangka peningkatan kualitas dan pemerataan layanan pendidikan. Sehingga diperlukan solusi yang tepat dan cepat dalam mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan. Melalui e-learning, pendidikan jarak jauh yang bergantung pada jarak dan waktu untuk pelaksanaan pendidikan dan pelatihan akan dapat diatasi, sehingga diperlukan penggunaan suatu media learning management system. Kegiatan pelatihan learning management system pada guru di Gugus Ki Hajar Dewantoro Kabupaten Semarang telah dilaksanakan pada 18-25 Juli 2020 menggunakan media Zoom Meeting dengan materi pengenalan sampai dengan mempraktikkan pembelajaran dengan LMS Schoology. Kegiatan pembukaan dan penutupan juga dilaksanakan secara langsung di SDN Sugihan 02 melalui perwakilan. Pelatihan dilakukan oleh tim pengabdian Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang yang terdiri dari lima orang dosen dan dua orang mahasiswa. Dilakukan evaluasi dengan memberikan pre test dan post test. Hasil pre test menyimpulkan peserta yang kebanyakan berstatus sebagai guru, masih belum menerapkan learning management system dan belum mengetahui Schoology dengan rata-rata skor sebesar 70% dan 73%. Dalam segi kebermanfaatan, evaluasi juga dilakukan melalui beberapa aspek diantaranya adalah: 1) aspek keterbantuan, 2) ketertarikan pendidik dan siswa, 3) kemudahan, dan 4) fleksibilitas. Hasil evaluasi yang telah dilaksanakan terkait manfaat yang dirasakan saat menggunakan media Schoology sebagai LMS mendapatkan skor 79%-85% untuk setiap aspeknya. Hal tersebut menyimpulkan, ketertarikan dan kebermanfaatan Schoology sebagai LMS dalam pembelajaran cukup tinggi.


Author(s):  
Dennise Adrianto ◽  
Marlene Martani ◽  
Danella Indriani ◽  
Risan Susanti

The purpose of this research was to produce a learning management system that could provide teaching materials and assessment tools for studentsso that they could improve their abilities and assess themselves. Using the waterfall Software Development Life Cycle (SDLC) model, the researchers divided the development into five phases. Those were analysis, design, implementation, testing, and maintenance. Analysis phase was done by conducting interviews and observations. The designing phase used Unified Modelling Language (UML), and implementation phase used PHP language with Model View Controller (MVC) framework CodeIgniter. Then, testing used eight golden rules and questionnaire as user acceptance test. In the end, this research could produce a Learning Management System (LMS) namely Online Learning System. It can deliver materials to students in BinaNusantara University. In addition, it helps students to find additional learning materials for the programming course, monitor, and assess their learning progress through the quiz and member dashboard.


Edulib ◽  
2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 222
Author(s):  
Cepi Riyana

This research on instructional innovation aims to develop an application of Mobile Learning Management System (mLMS) based on Android Honeycomb as a medium for college students to increase their master of the basic professional course, with broader access and richer content packaged in multimedia. The problem under research is “How does the development of a model mobile Learning Management System (mLMS) based on Android Honeycomb as students’ learning medium improve the quality of the teaching learning and accessibility of basic professional courses, especially for the Curriculum and Instruction course in Universitas Pendidikan Indonesia? The research adopted the development model of Thiaragajan, Sem­mel, & Semmel, consisting of “define, design, and develop.” The subjects were students taking the professional basic course of Curriculum and Instruction in the Department of Accounting Education A and Department of German Education B. The instruments used were online questionnaires and tests.The findings show: (1) The development of mobile Learning Management System (mLMS) based on Android Honeycomb was carried out through the stages of needs analysis of the model, development of conceptual framework, and development of software requirement; (2) The model of mobile Learning Management System (mLMS) based on Android Honeycomb consists of three stages, namely pre-learning activities, learning, and post learning; (3) The use of mobile Learning Management System (mLMS) based on Android Honeycomb was able to increase the learning outcomes in the course of Curriculum and Instruction in UPI. The increase can be seen in the post-test scores that were greater than the pre-test scores; and (4) Students’ responses and perceptions of the use of the application of mobile Learning Management System (mLMS) based on Android Honeycomb in the course of Curriculum and Instruction in general were good and positive.


2018 ◽  
Author(s):  
Hansi Effendi ◽  
Nurindah Dwiyani

Tujuan paper ini yaitu untuk melihat peningkatan pengetahuan Guru Majelis Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kabupaten Lima Puluh Kota pasca pelatihan Learning Management System (LMS) berbasis Cloud menggunakan Moodlecloud. Desain eksperimen yang digunakan untuk melihat peningkatan pengetahuan guru MGMP ini yaitu pra-experimental menggunakan desain one-group pre-test post-test. Guru yang terlibat dalam pelatihan yaitu 15 orang. Data menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan Guru dalam pengelolaan LMS menggunakan Moodlecloud ini dan dari wawancara terbatas mereka sangat antusias dalam menggunakan media ini sebagai alternatif suplemen dalam pembelajaran mata kuliah mereka masing-masing.


Author(s):  
Mesut Ozonur ◽  
Tugba Yanpar Yelken ◽  
Hatice Sancar Tokmak

This study aims to compare the social presence and motivation of students taking a database II course using either the virtual world Second Life (SL) or the Enocta learning management system (LMS)/Adobe Connect. The study group consisted of 60 undergraduate sophomore students enrolled in a fully online computer programming program. Students were divided into two groups of 30. The first group was the experimental group taking the course on Second Life and the latter was control group taking the course through the Enocta LMS/Adobe Connect. A matching-only pre- and post-test control group design was applied. The data were collected through the Perceived Sociability Scale of Computer-Supported Collaborative Learning Environments (Sociability Scale) and the Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ). The results of the study showed significant differences in motivation and social presence scores in favour of the students taking the course through Second Life.


2021 ◽  
Vol 4 (7) ◽  
pp. 615-620
Author(s):  
Rakhmatul Ummah ◽  
Rizalul Fiqry

Peningkatan jumlah kasus positif di indonesia akibat covid 19 membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaa (Kemendikbud) merekomendasikan cara untuk menurunkan penyebaran virus dengan melakukan pembelajaran secara online, dimana aktivitas pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh. Pendidik percaya bahwa pembelajaran online memiliki banyak kesempatan dalam memberikan pembelajaran yang kondusif, dan lingkungan yang relevan dengan karakteristik peserta didik, penelitian ini mengeksplorasi pengaruh pembelajaran kooperatif  terhadap hasil belajar peserta didik ditinjau dari minat belajar. Model pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah Think Write Pair Share (TWPS) yang diintegrasikan ke dalam Learning management system (LMS) yang berupa aplikasi Schoology untuk mengukur minat siswa dalam belajar Fisika, penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan model desain pre-test post-test control group design. Subjek penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Semua kelompok diberikan pre-test (instrumen untuk mengukur hasil belajar) dan angket minat belajar menggunakan model ARCS (attention, relevance, confidence, and satisfaction). semua kelompok diberikan posttest dan angket minat belajar. Tahap terakhir adalah pengolahan data dan analisis data menggunakan ANCOVA, hasilnya pembelajaran kooperatif TPS berbantuan Schoology dapat meningkatkan minat belajar siswa dengan taraf signifikansi 0,005.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document