<p>ABSTRAK<br />Upaya pengembangan usaha tani tebu masih terkendala bukan<br />hanya oleh ketersediaan lahan namun juga oleh aspek teknis budidaya<br />usaha tani (penggunaan bibit unggul, pemupukan, aspek kelembagaan,<br />dan sebagainya). Selain melalui fasilitasi perluasan lahan, strategi<br />pengembangan tebu harus disertai dengan upaya peningkatan<br />produktivitas, yaitu melalui peningkatan efisiensi usaha tani tebu, atau<br />dengan kata lain bagaimana meningkatkan output maksimum melalui<br />pengelolaan sumberdaya serta teknologi yang ada. Tujuan penelitian<br />adalah untuk menganalisis efisiensi usaha tani tebu dan menentukan<br />faktor-faktor yang mempengaruhi inefisiensi usaha tani tebu. Data yang<br />digunakan adalah data survei PATANAS (Panel Petani Nasional) oleh<br />Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian di Kabupaten Malang<br />dan Lumajang, Jawa Timur tahun 2009. Jumlah contoh sebanyak 132<br />rumah tangga yang dipilih secara acak. Analisis menggunakan stochastic<br />frontier production function approach dengan fungsi produksi Stochastic<br />Frontier Cobb Douglas yang diolah menggunakan program Frontier 4.1.<br />Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks efisiensi teknis dikategorikan<br />belum efisien dengan rata-rata efisiensi sebesar 0,672. Variabel akses<br />lahan oleh petani merupakan faktor yang paling penting dan responsif<br />dalam mempengaruhi produksi tebu. Kebijakan pengembangan usaha<br />tani tebu untuk meningkatkan efisiensi usaha tani adalah melalui<br />peningkatan akses lahan, kualitas bibit yang dipakai, dan ketersediaan<br />sarana produksi.<br />Kata kunci : efisiensi teknis, usaha tani tebu, stochastic frontier<br />production function</p><p>ABSTRACT<br />Improving sugar cane farming is still constrained by not only land<br />availability but also technical aspects such as quality of seed, fertilization,<br />institution, etc., so that development strategy to improve sugar cane<br />farming should be conducted by facilitating extensification and<br />increasing productivity and technical efficiency, or in other word<br />increasing maximum output through resource management and<br />technology. The aim of this study was to analyze technical efficieny of<br />sugar cane farming and to identify determinant factors influencing the<br />efficieny of sugar cane farming. This study used PATANAS data survey<br />which was conducted by Indonesian Center for Agriculture Socio<br />Economic and Policy Study (ICASEPS) in Malang and Lumajang<br />Regency, East Java Province in the years of 2009. The 132 samplies of<br />sugarcane household were chosen randomly in the year 2009. Data were<br />analysed using stochastic frontier production function approach with<br />Stochastic Frontier Cobb Douglas using frontier 4.1. programme. The<br />result of this study showed that sugar cane farming in East Java was<br />technically not efficient with the index value of 0.672. Among variables<br />that significantly influenced sugarcane production, land access by<br />farmers was an essential factor to improve production. Policy implication<br />for developing sugar cane farming to improve technical efficiency is by<br />increasing land access, quality of seed, and production factor availability.<br />Key words : technical efficiency, sugarcane farming, stochastic<br />frontier production function</p>
Measuring the Quality of Regional Innovation Systems: A Knowledge Production Function Approach