<p align="center">ABSTRAK</p><p align="center"> </p><p>Produksi gula dari usaha perkebunan tebu rakyat di Jawa hingga saat ini masih menjadi andalan produksi gula nasional, tetapi dalam lima tahun terakhir kontribusinya menurun sejalan dengan semakin menurunnya areal tebu. Kondisi ini menunjukkan bahwa daya saing usaha tebu rakyat semakin menurun yang diindikasikan oleh tingkat keuntungan yang terus menurun dan lebih rendah daripada usaha tani lainnya. Untuk meningkatkan daya saing usaha tebu rakyat diperlukan kebijakan pemerintah dalam rangka membantu memecahkan masalah atau mengatasi kendala-kendala, baik yang bersifat teknis maupun ekonomi. Tulisan ini bertujuan untuk mempelajari alternatif kebijakan teknis yang diperkirakan dapat membantu mengatasi kelangkaan sumber daya yang kemungkinan terjadi; serta mempelajari kemungkinan diperlukannya kebijakan pemberian insentif agar kebijakan teknis secara efektif dapat berjalan, melalui simulasi penetapan harga jual tebu dan gula. Alternatif kebijakan teknis yang bisa diterapkan untuk membantu mengatasi kelangkaan sumber daya yang terjadi pada sumber daya lahan, tenaga kerja, pupuk, benih tebu dan modal. Kelangkaan lahan mendorong terjadinya pergeseran budidaya tebu ke lahan kering, dengan potensi produktivitas lebih rendah, sehingga perlu pengembangan infrastruktur irigasi sederhana. Kelangkaan tenaga kerja terjadi berulang pada saat kegiatan puncak, sehingga perlu pola tanam tebu yang memungkinkan penerapan mekanisasi. Kelangkaan pupuk sering terjadi karena kegiatan pemupukan tebu bersamaan dengan usaha tani lainnya, sehingga perlu koordinasi antar lembaga terkait untuk menyediakan pupuk khusus untuk usaha tebu. Benih tebu bermutu sangat langka, sehingga perlu penyederhanaan peraturan penjenjangan kebun benih tebu, agar produksi benih dapat berjalan. Modal usaha tebu rakyat masih langka dan belum sepenuhnya dapat dipenuhi dengan penyaluran KUR Khusus Tebu, sehingga perlu kebijakan operasional untuk meningkatkan akses terhadap KUR. Selain itu masalah ketidakpastian harga tebu juga harus diatasi, melalui kebijakan penetapan harga jual tebu, yang sekaligus sebagai insentif bagi pekebun untuk meningkatkan produktivitas tebu.</p><p align="center">ABSTRACT</p><p align="center"> </p><p>Sugar production from smallholder farming in Java still has significant contribution to the national sugar production, however, in the last five years the contribution has decreased in line with the decreasing sugar cane area. This condition indicates that the competitiveness or profitability rate is decreasing and lower than other farmings. To improve the competitiveness, government policies are needed in order to assist in relaxing the constraints, both technical and economic constraints. This paper aims to study the technical policies that are expected to overcome the scarcity of resources that are likely to occur; as well as to study the possible incentive policies applied to support the technical policies, through simulations of the pricing of sugar cane and sugar. Alternative technical policies are applied to overcome resource scarcity in land resources, labor, fertilizer, sugar cane seeds and capital. Land scarcity has encouraged the shift of sugarcane cultivation to dry land, with lower productivity potential, so it needs the development of simple irrigation infrastructure. Labor scarcity occurs repeatedly during peak activities hence it is necessary to cultivate sugarcane patterns that allow the application of mechanization. Fertilizer scarcity often occurs because of sugarcane fertilization activities in concurrence with other farmings, so it is necessary to coordinate between related institutions to provide special fertilizer for sugar cane farms. Quality sugar cane seeds are very rare, so it is necessary to simplify the regulation of the classifications of sugarcane seeds, in order the seed production can run. The capital is still scarce and can not be fully fulfilled with the KUR (small scale credit program), so it needs operational policies to improve the access to KUR. In addition, the problem of sugarcane price uncertainty must also be addressed, through the policy of pricing of sugarcane, which also as an incentive for farmers to increase the productivity.</p>