scholarly journals A Knowledge Gradient Policy for Sequencing Experiments to Identify the Structure of RNA Molecules Using a Sparse Additive Belief Model

2018 ◽  
Vol 30 (4) ◽  
pp. 750-767 ◽  
Author(s):  
Yan Li ◽  
Kristofer G. Reyes ◽  
Jorge Vazquez-Anderson ◽  
Yingfei Wang ◽  
Lydia M. Contreras ◽  
...  
Author(s):  
N. H. Sarkar ◽  
Dan H. Moore

Mouse mammary tumor virus (MTV) is believed to contain about 0.8% single stranded ribonucleic acid (RNA). This value of RNA content was estimated on a dry weight basis. The subject of this report is an attempt to visualize the RNA molecules of MTV particles.MTV particles were isolated from RIII mouse (tumor incidence approximately 80%) milk according to the method described by Lyons and Moore. Purified virions from 5 ml of milk were finally suspended in 0.2 ml of PBS, pH 7.4 and was mixed with an equal volume of pronase (5 mg/ml). This mixture was incubated at 37°C for an hour. RNA was extracted three times using freshly prepared cold phenol. It was then treated three times with cold ethyl ether to remove any trace of phenol. The RNA thus extracted was divided into two parts. One part was diluted four fold with 8M urea to avoid aggregation of the molecules. The other part was left untreated. Both samples were then mixed with an equal volume of 1M ammonium acetate, adjusted to pH 8.0 with NH3 containing chymotrypsin at a concentration of 0.01%.


Author(s):  
Ruchama Baum ◽  
J.T. Seto

The ribonucleic acid (RNA) of paramyxoviruses has been characterized by biochemical and physiochemical methods. However, paramyxovirus RNA molecules have not been studied by electron microscopy. The molecular weights of these single-stranded viral RNA molecules are not known as yet. Since electron microscopy has been found to be useful for the characterization of single-stranded RNA, this investigation was initiated to examine the morphology and length measurements of paramyxovirus RNA's.Sendai virus Z strain and Newcastle disease virus (NDV), Milano strain, were used. For these studies it was necessary to develop a method of extracting RNA molecules from purified virus particles. Highly purified Sendai virus was treated with pronase (300 μg/ml) at 37°C for 30 minutes and the RNA extracted by the sodium dodecyl sulfate (SDS)-phenol procedure.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 72-80
Author(s):  
Sardaniah Sardaniah ◽  
Rosita Erawati ◽  
Ririn Zuhriati Oktavia

Kepatuhan pada jadwal pemberian imunisasi dasar merupakan salah satu faktor untuk mencapai UCI (Universal Child Immunization). Selain itu, apabila ibu tidak mematuhi jadwal pemberian imunisasi dasar, maka akan berpengaruh terhadap kekebalan dan kerentanan bayi dari suatu penyakit. Faktor penentu yang mempengaruhi pemberian imunisasi di masyarakat adalah perilaku masyarakat tersebut. Salah satu teori perilaku dalam pelayanan kesehatan adalah HBM (Health Belief Model). HBM terdiri dari 3 kategori utama yaitu persepsi individu, faktor modifikasi (terdiri dari usia, pendidikan, sosial-budaya-agama, dan cues to action), dan kemungkinan tindakan (terdiri dari manfaat dan hambatan). HBM masuk dalam salah satu faktor konseptual pengambilan keputusan orang tua dalam pemberian imunisasi pada anaknya. Tujuannya adalah Untuk mengetahui Gambaran Kepatuhan Ibu Membawa Anak Imunisasi Diwilayah Kerja UPTD Puskesmas Sidumulyo Kota Bengkulu. Desain Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Subjek dalam penelitian yang dilakukan adalah accidental sampling. Populasinya ibu yang mempunyai bayi usia 1-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo yang datang untuk imunisasi pada bulan Mei Tahun 2018. sebanyak 20 ibu. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 20 ibu dan yang tereksklusi adalah 3, sehingga tersisa sampel 17 ibu. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner lembar observasi. Hasil penelitian ini, terdapat sebanyak 3 dari 17 (17.6%) ibu tidak patuh dalam pemberian imunisasi dasar pada bayinya. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi yaitu kondisi bayi karena 1 bayi sakit dan 2 jarak tempat tinggal dan tempat pelayanan imunisasi jauh (lagi ada acara keluarga) sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rachmawati (2016), tentang Faktor – faktor yang mempengaruhi Kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi Dasar pada Balita di dukuh Pilangbangau Desa sepat masaran Sragen, antara lain pengaruh oleh usia ibu, Pendidikan dan Keputusan orang tua dan jarak ketempat pelayanan Kesehatan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepatuhan ibu membawa bayinya untuk imunisasi dipengaruhi oleh Usia ibu, pendidikan orang tua dan Keputusan orang tua untuk itu perlu kerjasam yang baik antara orang tua dan petugas Imunisasi Pusat kesehatan masyarakat (PKM) Sidomulyo Bengkulu. 


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Luqman Effendi ◽  
Nurul Khotimah

Keluhan pada organ reproduksi yang sering terjadi adalah Pruritus vulvae yaitu ditandai dengan adanya sensasi gatal parah dari alat kelamin perempuan. Pruritus vulvae disebabkan oleh jamur, bakteri dan virus yang muncul 44% karena buruknya Personal Hygiene dan Hygiene Menstruasi. Penelitian Tahun 2015 di 4 wilayah di Indonesia yaitu di Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Timur, Papua, dan Sulawesi Selatan terkait kebersihan saat menstruasi menemukan 67% remaja di kota dan 41% remaja di desa masih adanya perilaku negatif. Tujuan penelitian untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku hygiene menstruasi melalui Health Belief Model (HBM). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif  dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak 101 siswi SMPN 244 di Jakarta Utara, dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan chi square. Perilaku Hygiene Menstruasi baik baru dilakukan 55,4% responden. Perilaku Hygiene Menstruasi berhubungan secara signifikan dengan pengetahuan (OR=5,1), perceived threat (OR=3,9) dan perceived benefit (OR=3,3) dengan P Value < 0.005. Health Belief Model (HBM) bisa dipertimbangkan sebagai suatu pendekatan dalam upaya memperbaiki perilaku hygiene menstruasi pada remaja. Peningkatan pengetahuan direkomendasikan dengan menekankan pada ancaman penyakit yang berkaitan dengan perilaku hygiene menstruasi dan manfaat-manfaat yang langsung dirasakan oleh remaja berkenaan dengan perilaku higiene menstruasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document