Intepretasi Lapisan Sedimen berdasarkan Ground Profile Vs dengan Pengukuran Mikrotremor di Kecamatan Pacitan
<p>Ketebalan lapisan sedimen pada suatu wilayah dapat menyebabkan local site effect ketika terjadi gempabumi. Hal ini dikarenakan ketebalan lapisan sedimen berpengaruh terhadap amplifikasi. Kota Pacitan berdasarkan formasi geologi berada pada Formasi Aluvium (<em>Qa</em>) yang didominiasi lapisan sedimen. Penelitian ini bertujuan mengintepretasi ketebalan lapisa sedimen di Kecamatan Pacitan berdasarkan model ground profile <em>Vs </em>hasil akuisisi mikrotremor. Akuisisi dilakukan pada 25 titik di Kecamatan Pacitan menggunakan <em>seimograph portable </em>TDS. Ground profile <em>Vs</em> hasil pemodelan <em>elipticity curve</em> menunjukkan bahwa nilai <em>Vs</em> bervariasi dari 153.11 m/s (Formasi Aluvium) sampai 1393.48 m/s (Formasi Batuan Terobosan Andesit). Model ground profile <em>Vs</em> lapisan kedua yang berkorelasi dengan lapisan sedimen berada pada nilai <em>Vs</em>< 750 m/s dengan area di Dataran Aluvial Sungai Grindulu dan Teluk Pacitan. Ketebalan lapisan sedimen hasil analisa ground profile <em>Vs</em>, bervariasi dari 2.59 – 94.37 m. Lapisan sedimen paling tebal terdapat pada Formasi Aluvium (<em>Qa</em>) dengan ketebalan 94.37 m, dan lapisan sedimen paling tipis terdapat pada Formasi Jaten (Tmj) setebal 2.59 m. Lapisan sedimen dengan ketebalan lebih dari 50 m berada di kawasan Kota Pacitan, Teluk Pacitan dan Sungai Grindulu.</p>