scholarly journals Pemanfaatan Batubara Kalori Rendah Pada PLTU untuk Menurunkan Biaya Bahan Bakar Produksi

2020 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 100-110
Author(s):  
Suriyan Arif Wibowo ◽  
Jaka Windarta
Keyword(s):  

Tingginya jumlah sumber daya dan cadangan batubara kalori rendah, perlu untuk ditingkatkan pemanfaatannya. Penyediaan energi sampai dengan tahun 2050 diperkirakan tetap didominasi oleh energi fosil. Energi fosil yang tumbuh paling pesat adalah batubara karena sektor pembangkit listrik didominasi oleh PLTU batubara. Sebagai salah satu upaya untuk memanfaatkan batubara nilai kalori rendah yang mempunyai harga energi yang relatif lebih murah, maka dapat dilakukan alternatif pemanfaatan batubara tersebut dengan metode coal blending, coal switching, ataupun coal drying pada PLTU. Coal blending merupakan cara terbaik untuk mengatasi masalah ketersediaan batubara dan ketergantungan terhadap satu sumber pemasok batubara untuk PLTU di Indonesia. Dengan mengganti batubara menjadi kalori yang lebih rendah (coal switching) memang akan menaikkan jumlah konsumsi batu bara, namun karena harganya lebih murah, maka masih didapat penghematan secara finansial. Coal drying dapat menjadi salah satu alternatif untuk memperbaiki kualitas batubara yang mempunyai kandungan moisture tinggi, sehingga batubara tersebut dapat digunakan untuk bahan bakar PLTU eksisting.

2000 ◽  
Vol 78 (1) ◽  
pp. 118-124 ◽  
Author(s):  
Chungen Yin ◽  
Zhongyang Luo ◽  
Junhu Zhou ◽  
Kefa Cen

2010 ◽  
Vol 55 (30) ◽  
pp. 3448-3455 ◽  
Author(s):  
Ke Zhou ◽  
MingHou Xu ◽  
DunXi Yu ◽  
Chang Wen ◽  
ZhongHua Zhan ◽  
...  

2019 ◽  
pp. 135-164
Author(s):  
Junjie Yan ◽  
Xiaoqu Han
Keyword(s):  

2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Nona Herlina Hendita Tasya ◽  
Nurhakim Nurhakim ◽  
Uyu Saismana

Jeliwan Barat merupakan pit yang dimiliki oleh PT Kapuas Tunggal Persada, perusahaan tambang batu bara yang berlokasi di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Di lokasi ini, PT KTP memproduksi batubara dari tiga lapisan yang berbeda, yaitu Eupper, E1, dan E2. Batubara dari lapisan-lapisan tersebut kemudian ditempatkan menjadi satu produk di Stock ROM. Prosedur ini menyulitkan pengontrolan kualitas serta kualitas batubara yang diinginkan pembeli.Langkah pertama dalam penelitian ini adalah membagi batubara mentah dari pit menjadi tiga produk, sesuai pada seam batubaranya. Langkah selanjutnya adalah mencoba beberapa metode untuk mensimulasikan komposisi pencampuran batubara untuk memenuhi permintaan pembeli. Pada bulan Desember 2014 dan Januari 2015, permintaan pembeli batubara adalah CV ≥ 6,500 Kkal/Kg, TM ≤ 10%, TS ≤ 1%, dan Ash ≤ 14%, serta dengan kuantitas sebanyak 20.000 ton.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah batubara membagi berdasarkan seam nya, simulasi komposisi pencampuran batubara menjadi lebih mudah. Dalam studi ini, ada beberapa metode yang diterapkan untuk mensimulasikan parameter batubara sesuai permintaan pembeli, yaitu Coal Blending Simulation (CBS), Seabase Blending Calculator, Solver (add-in dari Microsoft Excel), Matriks, dan pemodelan Matematika (Metode Eliminasi - Substitusi). Dari simulasi ini pencampuran, didapatkan bahwa Solver dan Seabase pendekatan memberikan hasil yang terbaik Kata-kata kunci: Kualitas Batubara, Blending, Ash, Blending Calculator Seabase, Metode Simpleks (Solver).


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Frans Sutrisno Lebangan ◽  
Agus Triantoro ◽  
Uyu Saismana ◽  
Annisa Annisa

PT Dua Samudera Perkasa adalah salah satu usaha pengelolaan pelabuhan, merupakan usaha yang sangat mendukung kelancaran dan kecepatan distribusi hasil tambang. Adanya permintaan produk batubara yang tidak dimiliki, sehingga perusahaanpun berinisiatif untuk melakukan pencampuran batubara. Tujuannya adalah agar produk batubara dari perusahaan tersebut dapat terjual sesuai dengan permintaan pembeli.Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pemisahan terhadap beberapa tipe batubara yang berbeda kualitasnya yang disediakan oleh PT Dua Samudera Perkasa. Mencoba melakukan simulasi coal blending dengan menggunakan perhitungan dengan cara teoritik untuk mengetahui nilai kualitas serta kuantitas batubara yang diinginkan oleh pembeli. Permintaan pembeli untuk nilai kualitas batubara adalah CV 5.500 Kcal/Kg, TM ≤ 38%, TS ≤ 1%, dan Ash  ≤ 8%, serta dengan kuantitas sebesar 55.000 ton.Dari hasil simulasi blending untuk semua tipe batubara yaitu dari tipe 1 hingga tipe 4 batubara, maka didapatkan pada simulasi tipe 1 dan tipe 3 menghasilkan 2 produk batubara, pada tipe 1 dan tipe 4 menghasilkan 5 produk batubara, dan pada simulas tipe 2 dan 4 menghasilkan 4 produk batubara dengan nilai calorific value, total moisture, total sulphur dan Ash yang sesuai dengan kriteria pembeli dan 9 produk lainnya tidak sesuai dengan kriteria permintaan pembeli. Dari semua produk yang telah didapatkan, maka diperoleh juga hasil simulasi yang paling direkomendasikan, yaitu pada simulasi batubara tipe 1 dan tipe 4 dengan nilai kalori 5.300 kcal/kg dan penggunaan batubaranya untuk tipe 1 sebesar 41.733 ton dan tipe 4 sebesar 13.267 ton, sehingga didapatkan harga dasar Rp. 259.859/ton. Dilihat dari harga dasar yang diperoleh dengan harga jual yang telah ditetapkan perusahaan sebesar Rp. 355.000/ton maka perusahaan memperoleh keuntungan maksimal sebesar Rp. 95.141/ton. Kata-kata kunci: Batubara, Tipe Batubara, Blending, Simulasi. 


2014 ◽  
Vol 57 (7) ◽  
pp. 284-287 ◽  
Author(s):  
A. Ya. Eremin ◽  
N. V. Zagaynov ◽  
V. V. Lobanov ◽  
Da Way Liu ◽  
Van Chzhenchan

Author(s):  
Yanfen Liao ◽  
Changhong Wu ◽  
Xiaoqian Ma

The slagging process is a popular problem in coal-fired power plants because the coal properties deviate from designed condition, at the same time, power plants is enduring a great pressure with the increasing of coal prices. Power coal blending provides an effective way to solve these two problems. In some traditional methods, blended-coal properties were usually treated by the weighted average method which induced the optimization solutions deviating from the actual results. The reason is that different coal property indexes are based on different benchmarks; for example, the sulphur content in coal is based on applied basis, while the slagging properties of blended-coal are calculated on air-dried basis, which was influenced by the contents of moisture and ash in each coal. In order to study the effects, based on the genetic algorithm, a model considering these two factors was build up to optimum the coal-blending scheme. Compared with the traditional weighted average method, the new model got higher slagging property indexes, as means the former method may include some coal blending schemes into the optimizing process, in which the real slagging parameters go beyond constraint standards. Therefore, in the case of coal-blending optimization to prevent slagging in furnace, these two factors are especially important and should be considered carefully to ensure the precise of slagging parameters, so as to obtain the optimum results both in the prices of coals and in slagging property.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document