Cost and Benefit Analysis of One Tambon One Product: A Case study of Rattan and Bamboo Wickerwork Products Group of Bantungfak, Thailand

2019 ◽  
Vol 10 (7) ◽  
pp. 654-657
Author(s):  
Pathompong Kookkaew ◽  

The purposes of this research study were cost and benefits analysis of Rattan and Bamboo Wickerwork Products Group. Qualitative study was employed to collect and analyze data using in-depth interview. Interview questions were related to costs and benefit, and return on investment analysis — Net Present Value: NPV, Internal Rate of Return: IRR, Benefit and Cost Ratio: B/C Ratio at Discount Rate of 7% of 10 years of project life. The results reveal that Net Present Value (NPV) was 137,391 Baht, Internal Rate of Return (IRR) was 30.89%, Benefit and Cost Ratio (B/C Ratio) was 1.04. Financial return is in capital investment decision criteria.

2017 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 240
Author(s):  
Novdin M Sianturi

Abstrak: Pengelolaan sampah di Kota Pematangsiantar masih bertumpu pada pendekatan akhir (kumpul-angkut-buang), dengan tingkat pelayanan yang rendah, sehingga untuk meningkatkan pelayanan sampah, perlu dilakukan pemilahan di tempat penampungan sementara (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengelolaan sampah dengan melakukan pemilihan di TPS dapat meningkatkan pelayanan aset persampahan sampai tahun  2015 secara teknis operasional dan dari aspek keuangan. Analisa teknis operasional aset pengelolaan sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan sedangkan analisa keuangan dan analisa kelayakan menggunakan Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit/Cost Ratio, dan Payback Period. Dari hasil analisa tersebut diperoleh suatu sistem pengelolaan sampah dengan pemilihan di TPS berdasarkan zona pelayanan dengan skala prioritas secara bertahap daritahun 2013-2017, dapat meningkatkan cakupan pelayanan sampah eksisting rata-rata 6,69 %, cakupan pelayanan TPS eksisting rata-rata 8,29 %, dan cakupan pelayanan truk pengangkut sampah eksisting rata-rata 12,03 %. Investasinya layak, diperoleh Net Cashflow pada tahun 2020 sebesar Rp 1.720.242.284,-, NPV suku bunga 15 % bernilai positif, IRR > MARR 15 %,  B/C Ratio > 1, dan PP 4,7 tahun, lebih pendek dari periode investasi 10 tahun. Dari Metode penelitian ini maka pengumpulan data, observasi lapangan dan pengukuran contoh timbulan sampah dengan sampel 4 TPS perumahan yang terlayani pengangkutan.


1970 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Fikri Fathurahman Aziz

This study aims to analyze financially (net present value, revenue cost ratio, internal rate of return, break event point, return on investment and payback period) feasibility of kampung super chicken farming Mr. Suparlan in Jojog village, district Pekalongan, East Lampung regency. The data used in the form of quantitative and qualitative data sourced from the primary data and secondary data which is then analyzed descriptively. Based on the analysis, it is known that kampung super farm is financially feasible to cultivate. This is indicated by the positive value of net present value (NPV) of Rp 186,568,517, revenue ratio (RCR) 1.59, internal rate of return (IRR) of 135.82%, return on investment (ROI) of 43%, and the value of payback period (PP) of 0.50. Keywords: financial feasibility, kampung chicken, chicken farm


2016 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Dessy Putri Andini

Kondisi perekonomian yang sangat sulit saat ini menuntut sebuah unit bisnis untuk bisa menciptakan sebuah unit bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas – pasan, produk yang diproduksi harus dapat diterima oleh pasar sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi bisnis kita. Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan studi kelayakan sebuah unit bisnis agar mampu bersaing di dunia bisnis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha waralaba “PANGESTU” dengan menggunakan metode Payback Period, metode Benefit Cost Ratio (BCR), metode Net Present Value (NPV) yaitu metode yang menghitung selisih nilai dengan penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dan metode Internal Rate of Return (IRR) yaitu untuk mencari tingkat bunga. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode PP diperoleh hasil, yaitu 2 tahun 2 bulan, lebih cepat dari umur ekonomis usaha selama 5 tahun. BCR memiliki nilai lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk diusahakan. NPV bernilai positif, yaitu Rp. 1.099.768.059. IRR bernilai 85,95% lebih besar dari tingkat bunga yang telah ditetapkan yaitu 15%. Sehingga jika usaha ini diwaralabakan pasti banyak yang akan membeli usaha ini.


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Waluyo Sulistiono

Penelitian ini merupakan manajemen investasi PLTMH yang berlokasi di Desa Siteba Kecamatan Walenrang Utara kabupaten Luwu Propinsi Sulawesi Selatan. Peranan yang digunakan untuk analisis investasi adalah uji Pay Back Periode (PBP), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR). Sementara untuk uji tingkatpengembalian investasi digunakan uji ROI (Return of Invesment) dan MEC (Marginal Effecienci of Capital). Hasil penelitian menunjukan bahwa debit sungai makawa mampu membangkitkan daya sebesar 7500 kW. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil Pay Back Periode (PBP) 4 tahun 8 bulan kurang dari waktu yang diisyaratkan selama 6 tahun. BEP (Break Even Poin) diperoleh titik impas dengan biaya Rp. 435.976.836.947 selama 6,56 Tahun. Benefit Ratio (BCR) sebesar 1,75 lebih besar dari 1, NPV On Project = Rp. 77.315.882.558 > 0, IRR On Project yang diperoleh adalah 18 % dan NPV On Equity = Rp. 89.421.236.401 > 0,danIRR On Equity yang diperoleh adalah 25,26%. Hasilperhitungan terhadap PBP, BCR, NPV, dan IRR, menunjukkan bahwa proyek ini layak untuk dilaksanakan. Selain itu dengan ROI sebesar 18% dan MEC sebesar 21% menunjukkan proyek PLTMH Siteba Energy IV layak untuk direalisasikan karena menguntungkan bagi investor.


2016 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 133
Author(s):  
Ermiati Ermiati ◽  
Ekwasita Rini Pribadi ◽  
Agus Wahyudi

<p class="IsiabstrakIndonesia">Sistem usahatani integrasi seraiwangi-ternak sapi dapat meningkatkan nilai tambah, menjamin kelestarian sumber daya alam, meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Penelitian bertujuan untuk mengkaji sistem usahatani seraiwangi-ternak sapi yang dilakukan di Kebun Percobaan Manoko Lembang, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Indonesia pada April 2014. Parameter yang diamati meliputi; produksi seraiwangi, ampas hasil penyulingan minyak seraiwangi, minyak seraiwangi, kotoran sapi, harga sapi dan produksi susu sapi. Data dianalisa menggunakan analisis <em>Net Present Value</em> (NPV), <em>Benefit Cost Ratio </em>(B/C) rasio dan <em>Internal Rate of Return </em>(IRR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem usahatani seraiwangi-ternak sapi layak diusahakan dan memberi keuntungan ganda kepada petani. Untuk usahatani seraiwangi dengan total produksi sebanyak 270.000 kg ha<sup>-1</sup> (=1.755 liter minyak seraiwangi), @ Rp 500,- kg<sup>-1</sup> basah dengan DF 15% per tahun, memberikan NPV sebesar Rp 37.462.817,-, B/C rasio = 1,44 dan IRR = 35,96%. Penyulingan minyak seraiwangi berbahan bakar kayu dengan harga minyak Rp 170.000,- liter<sup>-1</sup>, memberikan NPV sebesar Rp 38.947.118,-, B/C Rasio 1,28 dan IRR 29,45%. Sedangkan dengan memakai biogas memberikan NPV, B/C Rasio dan IRR lebih tinggi, masing-masing Rp 64.575.654,-, 1,55 dan 36,27%. Limbah penyulingan daun seraiwangi yang dihasilkan sekitar 44.797 kg ha<sup>-1</sup> tahun<sup>-1</sup>, ini dapat digunakan sebagai pakan 5-6 ekor sapi. Untuk budidaya ternak sapi, memberikan NPV Rp 61.302.125,-, B/C Rasio 1,42 dan IRR 42,60 % selama 6 tahun.</p>


AGRIMOR ◽  
2017 ◽  
Vol 2 (01) ◽  
pp. 15-16
Author(s):  
Adeline Norawati Hutapea ◽  
Yosefina Marice Fallo

Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finansial industri kecil tempe di Kelurahan Oelami Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara tahun 2015. Penelitian menggunakan metode deskriptif analitis dan menggunakan data primer dan data sekunder. berupa modal, tenaga kerja, bahan baku, teknologi, produksi, pemasaran dan kelayakan finansial dengan teknik sampling sensus. Analisis kelayakan investasi menggunakan analisis Net Present Value (NPV), dan untuk mengetahui industri kecil tempe layak atau tidak untuk terus dijalankan menggunakan analisis Benefit Cost Ratio (BCR), sedangkan analisis Internal Rate of Return (IRR) untuk mengetahui kelayakan investasi dan operasional industri tempe. Hasil penelitian menunjukkan nilai BCR (1,1) > 1, artinya industri tempe layak dilanjutkan, dan nilai NPV positif (+) menunjukkan industri tempe tersebut layak dilakukan investasi. Sedangkan nilai IRR (30,3519%) > bunga pinjaman (DF=18%) menunjukkan industri tempe di Kelurahan Oelami layak untuk dilakukan investasi dan menjalankan operasional perusahaan dan Break Event Point (BEP) sebesar 180.496 unit/tahun. Dengan demikian industri kecil tempe bisa dikembangkan karena memberikan potensi keuntungan. ©2017 dipublikasikan oleh Agrimor.


2011 ◽  
Vol 25 (3) ◽  
Author(s):  
Thomas L. Zeller ◽  
Brian B. Stanko

<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; margin: 0in 0.5in 0pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">This paper demonstrates how to build risk into capital investment decisions.<span style="mso-spacerun: yes;">&nbsp; </span>We illustrate how to combine distribution theory, technology, and a business professional&rsquo;s skills and insight into a capital investment analysis.<span style="mso-spacerun: yes;">&nbsp; </span>In addition, we show how management can approximate the risk of each cash flow estimate and display the overall capital investment results.<span style="mso-spacerun: yes;">&nbsp; </span>This framework is extended by showing how a mutually exclusive decision can be improved, using a lease versus purchase example.</span><a style="mso-footnote-id: ftn1;" name="_ftnref1" href="http://journals.cluteonline.com/index.php/JABR/author/saveSubmit/#_ftn1"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: &quot;Times New Roman&quot;,&quot;serif&quot;; font-size: 10pt; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA;">[1]</span></span></span></span></a><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="mso-spacerun: yes;">&nbsp; </span>An Excel template is readily available from the authors allowing a hands-on application of the framework presented in this paper.<span style="mso-spacerun: yes;">&nbsp; </span>In addition, this paper positions the reader to comfortably use more advanced analytics, such as Monte Carlo simulation, a tool that is readily available in commercial software applications.</span></span></p><div style="mso-element: footnote-list;"><br /><span style="font-family: Times New Roman;"><hr size="1" /></span><div id="ftn1" style="mso-element: footnote;"><p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; margin: 0in 0in 0pt;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">This paper focuses on the application of net present value.<span style="mso-spacerun: yes;">&nbsp; </span>The advantage of using net present value in a capital budgeting decision is that it shows the potential stakeholder wealth creation and wealth destruction.<span style="mso-spacerun: yes;">&nbsp; </span>An internal rate of return analysis is intentionally left out of this paper.<span style="mso-spacerun: yes;">&nbsp; </span>According to Brealey, Myers and Allen, <em style="mso-bidi-font-style: normal;">Principles of Corporate Finance</em>, New York, NY: McGraw-Hill/Irwin 2006, pp. 91-99, internal rate of return should not be used to evaluate mutually exclusive capital investments.<span style="mso-spacerun: yes;">&nbsp; </span></span></span></p></div></div>


EXTRAPOLASI ◽  
2015 ◽  
Vol 8 (01) ◽  
Author(s):  
I Wayan Gunawan

Dalam penelitian ini dilakukan penelitian tentang pembangunan penginapan  atau villa, salah satunya adalah pembangunan villa yang berada di Villa Swagriya Nyanyi, Desa Braban, Tabanan, Bali. Maka dari itu diperlukan analisis kelayakan investasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kelayakan investasi pembangunan Komplek Vila Swagriya di Nyanyi Tabanan.  Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan interview, observasi dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis studi kelayakan keuangan meliputi Net Present Value, Revenue Cost Ratio, dan Internal Rate of Return.  Hasil kesimpulan yang diperoleh ialah : a) Proyek pembangunan villa dan restoran ini menelan investasi sebesar Rp. 1.991.523.593,- dengan rincian bangunan Rp. 1.680.523.595,- dan peralatan Rp. 311.000.000,-. Jangka waktu investasi 5 tahun dengan nilai sisa 10% untuk bangunan. Laju Inflasi menurut data BPS per September 2014 sebesar 4,14% dan tingkat suku bunga 12%; b) Villa ini dilengkapi dengan 20 kamar serta restoran. Target okupansi sebesar 50% untuk senin sampai jun’at dan 80% untuk sabtu sampai minggu. Tarif sewa untuk villa sebesar Rp. 400.000,- untuk senin sampai jum’at sedangkan untuk sabtu dan minggu sebesar Rp. 500.000,-; dan c) Analisis kelayakan proyek pembangunan villa dan restoran dengan diperoleh Net Present Value menunjukkan nilai positif sebesar Rp.1.618.532.039,-., Internal Rate of Return menunjukkan nilai positif sebesar 25,63711198% dibulatkan 25,64%., dan Revenue and Cost Ratio menunjukkan nilai positif sebesar 3,924.Kata kunci : Studi Kelayakan Investasi 


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 42
Author(s):  
I N Tidi Wahyunitya S ◽  
A A Gede Maharta Pemayun ◽  
Antonius Ibi Weking

Pemadaman yang dilakukan untuk pekerjaan pemeliharaan, menyebabkan kerugian bagi konsumen dan PLN. Kerugian yang dialami adalah diskontinuitas pelayanan penyaluran energi listrik dan kWH yang diproduksi oleh PLN tidak dapat tersalurkan, maka dari itu perlu dilakukan pemeliharaan dalam keadaan bertegangan (PDKB). Sebelum melakukan pekerjaan bertegangan, perlu dilakukan studi kelayakan investasi peralatan bertegangan dari aspek ekonomis. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR) dan Net Benefit Cost Ratio (NET B/C), sehingga dapat diketahui besar nilai tingkat keuntungan melalui pemeliharaan bertegangan. Pemeliharaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) di PT PLN (Persero) Rayon Kuta dapat menyelamatkan rupiah kWh sebesar Rp.8.941.763.694/ tahun. Sistem Average Interruption Duration Index (SAIDI) yang ditekan adalah 991,812243 menit/ pelanggan, untuk System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) adalah 14.60000046 kali/ pelanggan, Net Present Value bernilai positif sebesar Rp.27.347.312.169, Internal Rate Of Return diperoleh sebesar 18,111%, sedangkan Net Benefit Cost Ratio diperoleh 6,462 lebih besar dari 1. Dengan demikian pekerjaan pe-meliharaan bertegangan secara teknis dan ekonomis sangat layak untuk dilaksanakan.


2017 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Fadjar Purnomo

Semakin meningkatnya penduduk Kota Malang merupakan peluang besar bagi developer untuk mengembangkan usahanya di bidang perumahan. Namun sebelum menanamkan modalnya untuk berinvestasi apalagi dalam jumlah besar seharusnya developer melakukan studi kelayakan apakah investasi tersebut menguntungkan atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial dalam investasi pengembangan perumahan, serta mengetahui tingkat sensitivitas perubahan suku bunga dan biaya langsung.Data penelitian yang digunakan berupa data sekunder yaitu gambar perencanaan, harga satuan pekerjaan dari developer, biaya pajak, biaya perijinan, UKL/UPL/AMDAL, biaya pengukuran tanah, biaya operasional, biaya promosi, periode investasi, dan lain-lain. Pengolahan data secara deskriptif untuk menentukan cash flow proyek. Berdasarkan cash flow yang didapat selanjutnya dilakukan analisis kelayakan finansial menggunakan parameter PP, NPV, IRR, dan BCR. Dan selanjutnya dilakukan analisis sensitivitas tingkat kelayakan terhadap perubahan suku bunga dan biaya pengeluaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi pengembangan suatu perumahan di Malang pada suku bunga 12,79% layak secara finansial karena nilai  parameter pay back periode (PP) terjadi pada tahun ke-7, nilai net present value (NPV) sebesar Rp 34.130.813.565-, nilai benefit cost ratio (BCR) sebesar Rp 1,14, nilai internal rate of return (IRR) sebesar 16,67%. Perubahan suku bunga dan perubahan biaya pengeluaran cukup sensitive terhadap kelayakan finansial dalan investasi ini. Kata-kata kunci: finansial, investasi, kelayakan, pengembanganperumahan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document