EXTRAPOLASI
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

41
(FIVE YEARS 21)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

2721-978x, 1693-8259

EXTRAPOLASI ◽  
2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
Author(s):  
Extrapolasi

-


EXTRAPOLASI ◽  
2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
Author(s):  
Extrapolasi .

.


EXTRAPOLASI ◽  
2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 25-32
Author(s):  
Hudhiyantoro Hudhiyantoro ◽  
Bayu Aji Dwi Saputro

AbstractBendung Cawak is located in the district of Kepohbaru, Bojonegoro. Bendung Cawak is used for irrigation and water supplies of Kepohbaru, water availability is insufficient, while the amount of land and also residents who need water, so optimization Bendung Cawak is necessary for the water pitcher bendung can be optimized according to the needs.In this study, to maximize the area of land irrigated area to be optimized. In the optimization model used is the optimization of the monthly for 1 year by calculating the area of irrigated land available, land irrigation is met, the greater availability of water and irrigation needs are met. Optimization method used in this calculation is Program Solver.The results obtained by the reliable discharge available in the Cawak dam reservoir are 2.547 m3 / second. The need for irrigation water with the cropping pattern of Palawija-Padi-Padi at the beginning of planting in August I is 0.579 l / sec / ha as a planting plan with the minimum water requirements. As well as optimization, the optimum cropping pattern and initial planting are August I with the Palawija-Padi-Padi planting intensity 291% and with irrigation area MT I 675 ha, MT II 742 ha, MT III 742 ha. AbstrakBendung Cawak terletak di Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro. Layanan Bendung Cawak dipergunakan untuk keperluan irigasi di Daerah Irigasi Cawak Kecamatan Kepohbaru, ketersediaan air yang tidak mencukupi sedangkan banyaknya lahan yang membutuhkan air , sehingga Optimasi Bendung Cawak sangat diperlukan agar air tampungan Bendung dapat dioptimalkan sesuaidengan kebutuhan.Pada studi ini, untuk memaksimalkan luas lahan irigasi dilakukan optimasi luas lahan irigasi . Dalam model optimasi yang digunakan adalah optimasi satu bulanan selama 1 tahun dengan memperhitungkan luas lahan irigasi yang tersedia, luas lahan irigasi yang terpenuhi, besarnya ketersediaan debit air maksimal, dan kebutuhan air irigasi yang dipenuhi. Metode optimasi yang digunakan dalam perhitungan ini yaitu Program Solver.Hasil yang diperoleh debit andalan yang tersedia di tampungan bendung cawak adalah 2,547 m3/detik. kebutuhan air irigasi dengan pola tanam Palawija-Padi-Padi awal tanam Agustus I itu sebesar 0,579 lt/dtk/ha sebagai rencana tanam dengan kebutuhan air paling minimum.Serta optimasi didapatkan pola tanam dan awal tanam yang paling optimum adalah Agustus I dengan pola tanam Palawija-Padi-Padi intensitas tanam 291% dan dengan luas areal irigasi MT I 675 ha, MT II 742 ha, MT III 742 ha.


EXTRAPOLASI ◽  
2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 10-24
Author(s):  
Hudhiyantoro Hudhiyantoro ◽  
Hary Moetriono ◽  
Any Suryani

AbstractSolo City is one of the cities that has the largest airport in Central Java, namely Adi Soemarmo International Airport. Adi Soemarmo Airport has a runway length of 2600 m x 45 m. To make the city of Solo a hub in Java, where major cities outside Java, especially East and West Indonesia can land directly in Solo, Adi Soemarmo Airport requires development. Adi Soemarmo Solo Airport development is planned to add flight routes and international passengers (Source: http://www.dephub.go.id).Based on the results of calculations that refer to the International Civil Aviation Organization (ICAO) standard with Boeing 777-300ER and 747-100 planes, a runway length of 3,700 m is needed. For runway capacity, the annual demand of 31,676 operations per year is smaller than the annual service volume of 210,000 operations per year so that the runway capacity has not been exceeded.To determine runway pavement thickness using planes with the largest single wheel load, namely B747-100 so that B-777-300ER is not used. For pavement thickness using Equivalent Aircraft Method from FAA with CBR Method Flexible Pavement B-747-100 graph calculation. Results:The total pavement thickness is 31 in ? 89 cm, Surface thickness (P-403 HMA) of 5 in ? 13 cm, Base course thickness (P-304 Cement Treat Base) is 6 in ? 15 cm, The thickness of the subbase course (P-154 sub-course) is 24 in ? 61 cm. For the calculation of drainage, the result is a closed channel (pipe) with an inlet dimension of 0.25 m x 0.25 m with a distance between 50 m inlet. AbstrakKota Solo merupakan salah satu kota yang memiliki bandara terbesar di Jawa Tengah yaitu Bandara Internasional Adi Soemarmo. Bandara Adi Soemarmo memiliki panjang landasan pacu 2600 m x 45 m. Untuk menjadikan Kota Solo sebagai hub di Jawa yang kota-kota besar di luar Jawa khususnya Indonesia Timur dan Barat dapat mendarat langsung di Solo, Bandara Adi Soemarmo membutuhkan pembangunan. Pembangunan Bandara Adi Soemarmo Solo direncanakan untuk menambah rute penerbangan dan penumpang internasional (Sumber: http://www.dephub.go.id).Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar International Civil Aviation Organization (ICAO) dengan pesawat Boeing 777-300ER dan 747-100, dibutuhkan panjang landasan sepanjang 3.700 m. Untuk kapasitas runway, kebutuhan tahunan sebesar 31.676 operasi per tahun lebih kecil dari volume layanan tahunan sebesar 210.000 operasi per tahun sehingga kapasitas runway belum terlampaui.Untuk menentukan ketebalan perkerasan runway menggunakan pesawat dengan beban roda tunggal terbesar yaitu B747 -100 sehingga B-777-300ER tidak digunakan. Untuk ketebalan perkerasan menggunakan Metode Pesawat Udara Ekuivalen dari FAA dengan metode CBR Metode Perkerasan Fleksibel B-747-100 perhitungan grafik. Hasil:Ketebalan total perkerasan jalan adalah 31 inci ? 89 cm, Ketebalan permukaan (P-403 HMA) 5 in ? 13 cm,Ketebalan lapisan dasar (P-304 Cement Treat Base) adalah 6 inci ? 15 cm, Ketebalan dari subbase course (P-154 sub-course) adalah 24 inci ? 61 cm. Untuk perhitungan drainase didapatkan saluran tertutup (pipa) dengan dimensi inlet 0,25 m x 0,25 m dengan jarak inlet antara 50 m.


EXTRAPOLASI ◽  
2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 42-49
Author(s):  
Faradlillah Saves

AbstractThe availability ofiwateriin the jombang area tends to be uneven because it is influenced by the rain and dry season. This makes the implementation of the cropping pattern in the village of Tebel Bareng district not in accordance with the available water availability, to obtain maximum production a goog irrigation system management is required. By conducting an analysis to determine the value of the monthly reliable discharge with the transformation of monthly rainfall data, water requirements and cropping patterns are expectedito be able to overcome problems that occur in the existing irrigation network in Tebel village Bareng sub-district Jombang district. To find out the average rainfalliusingitheialgebraic averageimethod with 10 years of rainfall data, then to find out the evapotranspiration is calculated using the penman method and reliable discharge calculations using the FJ Mock method. From the results of the analysis on the village irrigation in Tebel the reliable discharge value is 0,0165 m³/sec. Analysis of rrigation water needs was carried out using 24 alternatives. TheiNFR value of 88,29 mm/day was converted to 0,001021875 m³/sec or 10,022 l/sec. The alternative used is the 24 th alternative with the initial planting period in December II period. The cropping pettern used is paddy-paddy-secondary crops.AbstrakKetersediaan air didaerah jombang cenderung tidak merata karena dipengaruhi oleh musim hujan dan kemarau. Hal itu membuat pelaksanaan pola tanam di desa Tebel Kecamatan Bareng tidak sesuai dengan ketersediaan air yang ada, sehinga untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal diperlukan sebuah pengelolahan sistem irigasi yang baik. Dengan melakukan analisis untuk mengetahui nilai debit andalan bulanan dengan transformasi data curah hujan bulanan, kebutuhan air dan pola tata tanam diharapkan mampu mengatasi masalah yang terjadi pada jaringan irigasi yang ada di Desa Tebal Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Untuk mengetahui curah hujan rata-rata menggunakan metode rata-rata aljabar dengan data curah hujan 10 tahun, lalu untuk mengetahui evapotranspirasi dihitung menggunakan metode penman dan perhitungan debit andalan diperoleh dengan menggunakan metode FJ. Mock. Dari hasil analisis pada daerah irigasi desa Tebel diperoleh nilai debit andalan sebesar 0,0165 m³/detik. Analisis kebutuhan air irigasi dilakukan menggunakan 24ialternatif Didapat nilai NFR sebesar 88,29 mm/hari dikonversikan menjadi 0,001021875 m³/detik atau 10,022 lt/detik. Alternatifiyang digunakan adalah alternatifike 24 dengan masa awal tanam pada Desember priode II. Pola tanam yang digunakan adalah padi-padi-palawija.


EXTRAPOLASI ◽  
2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Bantot Sutriono ◽  
Aditya Rizkiardi ◽  
Moh. Khafidz Amrulloh Ramdani

AbstractIn the era of globalization various innovations are needed to meet human needs, in the civil engineering world various innovations are also needed to realize a variety of modern designs that continue to grow. The development starts from the function of the building, the shape of the building, the aesthetics of the building and the strength of the building to accept the burden to be received.This research discusses the structural planning of reinforced concrete covering plates, beams and columns with method of Special Moment Resisting Frame System (SRPMK). Planning is done based on the Procedure of Calculation of Concrete Structure for Building Building (SNI 2847-2013). Minimum load regulations for the design of buildings and other structures (SNI 1727-2013). Regulation of earthquake resistance planning procedures for building structures (SNI 1726-2012). Earthquake calculations are based on seismic map 2017 which is the basis of consideration to determine the degree of structural ductality that depends on the moment frame system bearer. The result of this research is to know the dimension of primary structure (beam, column) and secondary structure (floor plate, roof plate) and to know the dimension of steel reinforcement on primary structure (beam, column) and secondary structure (floor plate, roof plate).AbstrakDi era globalisasi berbagai inovasi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, dalam dunia teknik sipil juga dibutuhkan berbagai inovasi untuk mewujudkan berbagai desain modern yang terus berkembang. Pembangunan dimulai dari fungsi bangunan, bentuk bangunan, nilai estetika bangunan dan kekuatan bangunan untuk menerima beban yang akan diterima. Penelitian ini membahas tentang perencanaan struktur beton bertulang yang meliputi pelat, balok dan kolom dengan metode Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Perencanaan dilakukan berdasarkan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bangunan Gedung (SNI 2847-2013). Peraturan beban minimum untuk desain gedung dan struktur lainnya (SNI 1727-2013). Pengaturan tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung (SNI 1726-2012). Perhitungan gempa didasarkan pada peta seismik 2017 yang menjadi dasar pertimbangan untuk menentukan derajat daktalitas struktur yang bergantung pada pemikul sistem kerangka momen. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi struktur primer (balok, kolom) dan struktur sekunder (pelat lantai, pelat atap) serta mengetahui dimensi tulangan baja pada struktur primer (balok, kolom) dan struktur sekunder (pelat lantai) dan dimensi tulangan baja pada struktur primer (balok, kolom) dan struktur sekunder (pelat lantai) , pelat atap). Kata kunci: Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus, SNI 1726-2012, SNI 1727-2013, SNI 2847-2013, Peta Seismik 2017.


EXTRAPOLASI ◽  
2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 33-41
Author(s):  
Nurul Rochmah ◽  
Michella Beatrix ◽  
Bantot Sutriono

AbstractIndonesia is a ring of fire area where earthquakes frequently occur. By realizing this, buildings in Indonesia need to calculate earthquake loads based on SNI 03-1726-2019 to minimize victims due to building collapse when earthquakes occur.It is also necessary to evaluate the performance level of a building, in this case a 6-storey building located in the Malang area. For determining the level of performance, a method called Non-Linear Time History Analysis is used. In this calculation used San Fernando, Kobe and Landers ground motion.Based on the results from the evaluation using the Non-Linear Time History method got the maximum drift story 0.137 m that occurs in Kobe ground motion. So that the maximum total drift Dt / H is 0.137 / 21.95 = 0.0063 <0.01. Based on these results, the building performance level includes IO (Immediate Occupancy).  AbstrakIndonesia termasuk daerah ring of fire dimana suatu daerah yang sering terjadi gempa. Dengan menyadari hal tersebut, bangunan-bangunan yang ada di Indonesia perlu memperhitungkan beban gempa yang ada berdasarkan SNI 03-1726-2019 untuk meminimalisir korban akibat keruntuhan bangungan yang terjadi akibat gempa. Karena itu perlu juga untuk mengevaluasi level kinerja suatu gedung dalam hal ini gedung 6 lantai yang terletak di daerah Malang. Pada gedung ini untuk dapat diketahui level kinerjanya, maka, digunakan metode yang bernama Non-Linear Time History Analisis. Ground motion yang dipakai adalah San Fernando, Kobe dan LandersBerdasarkan hasil yang diperoleh dari evaluasi dengan metode Non-Linear Time History Analisis ini adalah maximum drift story terbesar adalah 0,137 m yang terjadi pada ground motion Kobe. Sehingga Maximum total driftnya Dt/H adalah 0,137/21,95 =0,0063<0,01. Berdasar hasil tersebut lever kinerja gedung termasuk IO (Immediate Occupancy).


EXTRAPOLASI ◽  
2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 11-19
Author(s):  
Faradlillah Saves ◽  
Nurul Rochmah ◽  
R. Firdaus Alamsyah Putra

AbstractPDAM Surya Sembada Surabaya City is a regional company authorized to produce and distribute water to customers. Utilization is not only limited to household needs, but also for public facilities. Along with the growth of clean water, of course, it will increase as well. This Final Project will explain the calculation of the reliable discharge of PDAM Surya Sembada Surabaya City in the Zone 5 area of West Surabaya Region. It also analyzes population growth projections using the Arithmetic and Geometric methods and calculates water needs, so that the water needs of PDAMs in Zone 5 can be identified. West Surabaya Region in the next 10 years, namely in 2028. After knowing the reliable discharge and water needs of PDAMs in the Zone 5 area of West Surabaya Region, the water balance can be known. PDAM water demand in the Zone 5 region of West Surabaya Region in the next 10 years, namely in 2028, is 3,914.59 liters / second smaller than the current mainstay discharge based on data from PDAM Surya Sembada of Surabaya, which is 3,955.99 liters / second. This means that the mainstay discharge of PDAM water for customers in the Zone 5 region of West Surabaya Region is able to meet water needs until 2028. AbstrakPDAM Surya Sembada Kota Surabaya adalah perusahaan daerah yang berwenang untuk memproduksi dan mendistribusikan air kepada pelanggan. Pemanfaatannya tidak hanya terbatas untuk keperluan rumah tangga, tetapi untuk fasilitas umum juga. Seiring dengan pertumbuhan air bersih tentu saja akan semakin meningkat pula. Tugas Akhir ini akan menjelaskan perhitungan debit andalan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya di daerah Zona 5 Wilayah Surabaya Barat. Selain itu juga menganalisa proyeksi pertumbuhan penduduk dengan menggunakan metode Aritmatik dan Geometrik serta menghitung kebutuhan air, sehingga dapat diketahui kebutuhan air PDAM di daerah Zona 5. Wilayah Surabaya Barat 10 tahun kedepan yaitu pada tahun 2028. Setelah diketahui debit andalan dan kebutuhan air PDAM di daerah Zona 5 Wilayah Surabaya Barat, maka dapat diketahui keseimbangan airnya. Kebutuhan air PDAM di daerah Zona 5 Wilayah Surabaya Barat 10 tahun kedepan yaitu pada tahun 2028 adalah 3.914,59 liter/detik lebih kecil dari debit andalan saat ini yang didasarkan dari data PDAM Surya Sembada Kota Surabaya yaitu sebesar 3.955,99 liter/detik. Artinya debit andalan air PDAM untuk pelanggan di daerah Zona 5 Wilayah Surabaya Barat mampu memenuhi kebutuhan air sampai tahun 2028.


EXTRAPOLASI ◽  
2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 20-29
Author(s):  
Rizal Rosyid ◽  
Gede Sarya ◽  
Michella Beatrix ◽  
Wateno Oetomo

AbstractTime cost trade off is a schedule compression to get projects that are more profitable in terms of time (duration), costs, and income. The aim is to compress the project to an acceptable duration and minimize the total project cost. The reduction in project duration is done by selecting certain activities. The analysis begins by preparing a network diagram (network diagram) using Microsoft Project. After that the crashing process is done using the addition of workers and additional hours of work contained in the critical path. Next do the calculations with the time cost trade off method to find the value of the crash cost and cost slope contained in the critical path. From the results of the analysis, the normal duration of the project is 639 calendar days after the process of crashing, adding work hours to 622 days and labor to 623 calendar days and the initial project cost of Rp. 250,320,084,731 after the process of crashing activities with an alternative addition to labor obtained a fee of Rp. 250,559,140,422 and additional working hours in the amount of Rp. 252,734,398,495. So that it can be concluded with the time cost trade off method there is a reduction in the duration and increase in costs.AbstrakTime cost trade off merupakan kompresi jadwal untuk mendapatkan proyek yang lebih menguntungkan dari segi waktu (durasi), biaya, dan pendapatan. Tujuannya adalah memampatkan proyek dengan durasi yang dapat diterima dan meminimalisasi biaya total proyek. Pengurangan durasi proyek dilakukan dengan memilih aktivitas tertentu. Analisa dimulai dengan melakukan penyusunan jaringan kerja ( network diagram ) dengan menggunakan microsoft project. Setelah itu dilakukan proses crashing menggunakan penambahan pekerja dan penambahan jam kerja yang terdapat pada jalur kritis. Selanjutnya melakukan perhitungan dengan metode time cost trade off untuk mencari nilai crash cost dan cost slope yang terdapat pada jalur kritis. Dari hasil analisa yang dilakukan diperoleh durasi proyek normal 639 hari kalender setelah dilakukan proses crashing kegiatan penambahan jam kerja menjadi 622 Hari dan tenaga kerja menjadi 623 hari kalender dan biaya proyek awal sebesar Rp. 250.320.084.731 setelah dilakukan proses crashing kegiatan dengan alternatif penambahan tenaga kerja diperoleh biaya sebesar Rp. 250.559.140.422 dan penambahan jam kerja sebesar Rp. 252,734,398,495. Sehingga dapat disimpulkan dengan metode time cost trade off terjadi pengurangan durasi dan peningkatan biaya. 


EXTRAPOLASI ◽  
2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Mokhammad Rahisa Handriyadi ◽  
Gede Sarya ◽  
Aditya Rizkiardi ◽  
Retno Trimurtiningrum

AbstractIndonesia is an enormous country, it has about 266.91 million people. By the increment of population, it also affects the number of vehicles. However, it does not compensate by constructing the road, which causes congestion and production activation at school, industry, etc. This research purpose is to analyze the production and attraction at State High School 1 of Taman and Junior High School 2 of Taman – Sidoarjo.From the result, it can be seen that the production and attraction at State High School 1 of Taman and Junior High School 2 of Taman – Sidoarjo for motorcycle, the correlation test (r) is 1 and the Regression test is Y = 42.7142 + 0.2857 X of 112 teachers, for the shuttle the correlation test is 0.1 and the simple test Regression is Y = 1103.80 + 236 X of 2333 students, for public transportation the correlation test (r) is 1 and the simple test Regression is Y = 891.66 + 32.3 X of 2333 students. The maximum traffic volume occurs on Monday at 6.30 to 7.30 a.m. for Surabaya direction is 3923 vehicle/hour and Sidoarjo direction is 2276 vehicle/hour, and for degree saturation is obtained 0,97.AbstrakIndonesia adalah negara yang sangat besar, memiliki sekitar 266,91 juta penduduk. Dengan meningkatnya populasi orang, sangat mempengaruhi jumlah kendaraan. Namun, itu tidak diimbangi dengan pembangunan jalan, yang menyebabkan kemacetan dan aktivasi produksi di sekolah, industri, dll. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bangkitan dan tarikan di SMA Negeri 1 Taman dan SMP 2 Taman – Sidoarjo.Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa bangkitan dan tarikan pada SMA Negeri 1 Taman dan SMP 2 Taman - Sidoarjo untuk sepeda motor, uji korelasi (r) adalah 1 dan uji Regresi adalah Y = 42.7142 + 0,2857 X dari 112 guru, untuk antar jemput tes korelasi adalah 0,1 dan tes sederhana Regresi adalah Y = 1103,80 + 236 X dari 2333 siswa, untuk transportasi umum tes korelasi (r) adalah 1 dan tes sederhana Regresi adalah Y = 891,66 + 32,3 X dari 2333 siswa. Volume lalu lintas maksimum terjadi pada hari Senin pukul 6.30 hingga 7.30 pagi untuk arah Surabaya adalah 3923 kendaraan / jam dan arah


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document