scholarly journals Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kopi Arabika (Coffea arabika L.) Menjadi Minuman Sari Pulp Kopi dengan Penambahan Sari Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Lemon (Citrus limon)

2018 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 33-39
Author(s):  
Normalina Arpi ◽  
Rasdiansyah Rasdiansyah ◽  
Heru Prono Widayat ◽  
Ramadhana Fajri Foenna

Limbah pulp merah kopi (Coffea sp.) mengandung kafein, senyawa fenolik dan antioksidan alami seperti antosianin, betakaroten, polifenol, dan vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis jeruk, konsentrasi jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan lemon (Citrus limon) serta penambahan gula terhadap mutu minuman sari pulp kopi arabika (Coffea arabika L.). Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial digunakan dalam penelitian ini. Faktor 1 jenis jeruk yaitu (J) yaitu J1 = jeruk nipis dan J2 = lemon. Faktor 2, konsentrasi sari jeruk (S) yaitu S1 = 20%, S2 = 30% dan S3 = 40%, serta faktor 3, konsentrasi gula (K) yaitu K1 = 20% dan K2 = 30% dari berat sari pulp kopi. Proses pengolahan dan pemanasan sari pulp kopi dengan penambahan jeruk nipis atau lemon menjadi minuman sari pulp kopi menyebabkan penurunan kandungan vitamin C dan pH. Perlakuan terbaik dalam pembuatan minuman sari pulp kopi yaitu menggunakan jeruk nipis dengan konsentrasi 20% dan gula 30% yang menghasilkan minuman sari pulp kopi dengan nilai sensori hedonik yang lebih baik, dan aktivitas antioksidan (DPPH) 74,9 %, vitamin C 17,6 mg/100g, gula reduksi 19,4 mg/ml, pH 3,40.

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Anita Dwi Puspitasari ◽  
Emy Susanti ◽  
Ana Khustiana
Keyword(s):  

Buah lemon (Citrus limon) diketahui mengandung senyawa vitamin C yang dapat berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan penetapan kadar vitamin C pada perasan daging buah lemon (Citrus limon (L.) Osbeck) menggunakan metode ABTS.Daging buah lemon diperas dan diambil sarinya sehingga diperoleh perasan daging buah lemon. Perasan daging buah lemon diuji aktivitas antioksidan menggunakan metode ABTS dengan spektrofotometri visibel pada panjang gelombang maksimum 730,6 nm sehingga diperoleh nilai IC50 yang kemudian dianalisis menggunakan persamaan regresi linier (Y=Bx+A). Identifikasi adanya senyawa vitamin C menggunakan pereaksi KMnO4 dan penetapan kadar vitamin C menggunakan metode spektrofotometri UV.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasan daging buah lemon memiliki aktivitas antioksidan yang kuat karena berada pada rentang 50 – 100 ppm yaitu nilai IC50 sebesar 76,83 ppm, pembanding vitamin C memiliki nilai IC50 sebesar 7,81 ppm, perasan daging buah lemon mengandung senyawa vitamin C dengan kadar vitamin C sebesar 0,66 mg/g sampel. 


2017 ◽  
Vol 8 (6) ◽  
pp. 1397
Author(s):  
Manuel De Jesús Bermúdez Guzmán ◽  
Luis Felipe Guzmán Rodríguez ◽  
Karina De la Paz García Mariscal ◽  
Paola Andrea Palmeros Suárez ◽  
Mario Orozco Santos

  La apomixis es un tipo de reproducción asexual donde la formación de semillas porta embriones genéticamente idénticos al progenitor, constituyendo un obstáculo en programas de mejoramiento genético de muchas especies vegetales, incluyendo cítricos. La identificación de plantas híbridas se realiza mediante caracteres morfológicos, ensayos isoenzimáticos y marcadores moleculares. Estos últimos se han utilizado con mayor frecuencia debido a su precisión, destacando el uso del DNA polimórfico amplificado al azar (RAPD, “Random Amplified Polymorphic DNA”) y Secuencias Simples Repetidas (SSR, “Simple Sequence Repeats”). En limón mexicano (C. aurantifolia) únicamente se han utilizado marcadores RAPD para la identificación de híbridos, por lo que no existen reportes que hagan uso de marcadores SSR para este fin. El objetivo del presente trabajo fue identificar híbridos derivados de la polinización controlada entre C. aurantifolia var. “Colimex” X C. limon var. “Rosenberg” y su recíproca utilizando marcadores moleculares SSR. Durante el año 2014-2016 se colectaron hojas de árboles de limón de aproximadamente 12 meses de edad, que se encuentran establecidos en el Campo Experimental Tecomán del INIFAP. Se evaluaron en total ocho marcadores moleculares SSR sobre los progenitores utilizados en este estudio y fueron seleccionados los oligonucleótidos TAA45 y cAGG09 para la identificación de híbridos en las dos poblaciones progenie. De un total de 40 y 43 individuos F1 procedentes de la cruza bidireccional entre “Colimex” X “Rosenberg”, se lograron identificar 17 y 35 plantas híbridas, respectivamente. Los resultados indican que los marcadores SSR son eficientes y confiables para la identificación de híbridos de limón mexicano.


2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 39-44
Author(s):  
Yuniar Angelia Puspadewi ◽  
Uswatun Chasanah

Jeruk adalah buah-buahan yang berguna bagi kesehatan dan pencegahan penyakit dan banyak mengandung vitamin c yang berfungsi untuk daya tahan tubuh. Jeruk juga dapat berfungsi sebagai antioksidan, dimana antioksidan tersebut berguna untuk menunda penuaan dini (awet muda) dan juga untuk pelangsingan perut pasca melahirkan. Dalam masa nifas, terjadi kekendoran perut dan strie gravidarum yang timbul pada masa kehamilan sehingga mengakibatkan ibu tidak percaya diri akan perubahan pada daerah perutnya. Hal ini membuat ibu-ibu mencari berbagai cara/alternative untuk menghilangkan strie gravidarum dan melangsingkan perut setelah melahirkan. Tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui apakah olesan jeruk nipis (Citrus Aurantifora) dapat mengurangi striae gravidarum dan melangsingkan perut ibu nifas. Metode yang dilakukan dengan teknik pretest-postest one-group design. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu nifas hari pertama. Pengukuran ketebalan lemak dan dokumentasi striae gravidarum dilakukan ketika ibu nifas hari ke-1. Perlakuan olesan jeruk nipis setiap hari (pagi dan sore hari) selama 3 minggu. Setelah 3 minggu, ketebalan lemak diukur dan didokumentasikan kembali untuk mengetahui apakah ada pengurangan ketebalan lemak dan striae gravidarum. Sebagian besar strie gravidarum berkurang setelah diberikan oles perasan jeruk nipis. Berdasarkan hasil analisa chi kuadrat T hitung > T tabel maka Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa keteraturan pemberian oles perasan jeruk nipis dapat mengurangi strie gravidarum. Dari analisa uji T didapatkan T hitung > T tabel, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara tebal perut dan lingkar perut sebelum dan setelah pemberian oles jeruk nipis. Kesimpulannya adalah olesan jeruk nipis sangat efektif dalam menghilangkan striae gravidarun dan melangsingkan perut pada ibu nifas dengan pemberian secara benar dan teratur.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 144
Author(s):  
Subagja Subagja ◽  
Rahma Nafi'ah

Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) merupakan tanaman dengan tinggi mencapai 5 meter, dimana merupakan tanaman tropis. Kandungan Jeruk Nipis salah satunya vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada formula manakah tablet ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) memenuhi persyaratan uji kadar vitamin C, dan tablet yang dihasilkan diuji evaluasi tablet meliputi: organoleptik, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, disolusi, dan kadar vitamin C. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Teknik analisis data yang digunakan yaitu Uji Linearitas dan Analisis Regresi Linear Sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa tablet ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) tidak memenuhi persyaratan tablet, dan tablet ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) kadar 200 mg per tablet memenuhi persyaratan uji kadar vitamin C sebesar 93,33%. Kata kunci: Tablet ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia), kadar vitamin C, evaluasi tablet.


2020 ◽  
Author(s):  
Subagja Subagja

Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) merupakan tanaman dengan tinggi mencapai 5 meter, dimana merupakan tanaman tropis. Kandungan Jeruk Nipis salah satunya vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada formula manakah tablet ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) memenuhi persyaratan uji kadar vitamin C, dan tablet yang dihasilkan diuji evaluasi tablet meliputi: organoleptik, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, disolusi, dan kadar vitamin C. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Teknik analisis data yang digunakan yaitu Uji Linearitas dan Analisis Regresi Linear Sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa tablet ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) tidak memenuhi persyaratan tablet, dan tablet ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) kadar 200 mg per tablet memenuhi persyaratan uji kadar vitamin C sebesar 93,33%.


2021 ◽  
Vol 57 (CĐ Thủy Sản) ◽  
pp. 153-159
Author(s):  
Đặng Thụy Mai Thy ◽  
Trần Thị Tuyết Hoa ◽  
Nguyễn Trọng Tuân

Nghiên cứu nhằm khảo sát hoạt tính kháng nấm của tinh dầu Citrus trên vi nấm Achlya sp. Tinh dầu từ vỏ của chanh giấy (Citrus aurantifolia), chanh núm (Citrus limon (L.) Burn.f.1768), bưởi da xanh (Citrus grandis var. Da xanh), bưởi năm roi (Citrus grandis var. Nam roi), cam sành (Citrus nonbillis) và cam mật (Citrus sinensis) được trích ly bằng phương pháp chưng cất lôi cuốn hơi nước. Hoạt tính kháng nấm, nồng độ ức chế tối thiểu (MIC), nồng độ kháng nấm tối thiểu (MFC) của tinh dầu được thực hiện với vi nấm Achlya sp. A.1910 và Achlya sp. A1924 gây bệnh trên cá lóc. Tinh dầu vỏ chanh giấy và vỏ cam mật có hiệu quả kháng nấm Achlya sp. tốt nhất ở nồng độ 0,78 mg/mL sau 24 giờ. Nồng độ MIC của tinh dầu vỏ bưởi năm roi và vỏ chanh núm từ 1,56 – 6,3 mg/mL. Khả năng kháng nấm của các chiết xuất tinh dầu lần lượt là vỏ chanh giấy, vỏ cam mật, vỏ bưởi năm roi và vỏ chanh núm. Sợi nấm Achlya sp. không phát triển khi ngâm trong tinh dầu Citrus ở các nồng độ 100, 50, 25 và 12,5 mg/mL.


2019 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 451-462
Author(s):  
Sony Kumari ◽  
Rabbul Ibne A. Ahad ◽  
Mobina Ahmed ◽  
Dhanapriya Moirangthem ◽  
Drishtirupa Phukan

The present study investigated the effects of cooking temperature on the biochemical characteristics, antioxidant and antimicrobial activity of three different seeds of Citrus fruits (Citrus limon, Citrus limetta, Citrus maxima and Citrus aurantifolia) collected from Assam, India. Total soluble sugar (72 mg/mL) were highest in Citrus maxima hydro 2-propanol seed extract before heating and 50 mg/mL in Citrus limon hydro-methanol, Citrus limetta hydro-methanol and Citrus maxima hydro-methanol seed extract after heating. Total soluble proteins before and after heating were highest 82 mg/mL and 88 mg/mL in Citrus limon 2 propanol seed extract. Free amino acid contents before and after heating were highest (62 µg/mL in Citrus limon hydro-propanol) and (40 µg/mL in Citrus limon hydro-methanol) and free fatty acids were 29.2 µg/mL and 23 µg/mL in Citrus maxima methanol extract, respectively. H2O2 scavenging activity before and after heating were highest in Citrus aurantifolia propanol (59%) and in Citrus limon (67%), respectively. Total antioxidant capacity was found highest in Citrus maxima hydro propanol (92.5%) before heating and in Citrus aurantifolia 2-propanol (65%) after heating. Antimicrobial activity of the seed extracts was studied on B. subtilis, E. coli and P. aeruginosa and minimum inhibitory concentration of the four Citrus fruits was determined. MIC of the different seed extracts was observed for 100% (v/v), 75% (v/v), 50% (v/v) and 25% (v/v) against three test microbes viz. Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa and Escherichia coli. For Bacillus subtilis, the MIC was found to be at 100%, 100%, 75%, and 75% to the extract of Citrus aurantifolia hydro 2-propanol, Citrus limon methanol, Citrus limetta hydro 2 propanol and Citrus maxima hydro 2-propanol, respectively. For E. coli, the MIC was found to be at 100%, 75%, 100% and 100% for Citrus aurantifolia hydro 2-propanol, Citrus limon hydro 2-propanol, Citrus maxima hydro 2-propanol and Citrus limetta hydro 2 propanol, respectively. For Pseudomonas aeruginosa, the MIC was found to be at 100%, 100%, 75% and 50% for Citrus aurantifolia methanol, Citrus limon methanol, Citrus maxima hydro 2-propanol and Citrus limetta hydro 2 propanol, respectively.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 36 ◽  
Author(s):  
Seema . ◽  
Umesh Yadava

Ascorbic Acid also known as Vitamin C. Vitamin C is very essential for growth and maintenance of the human body. It is necessary for the normal formation of the protein collagen, which is an important constituent of skin and connective tissue. The deficiency of vitamin C causes will be known as disease “Scurvy”. Vitamin C is present in all citrus fruits, gooseberry (Aonala), tomato, apple, pine, pineapple, grapes and other foods. The vitamin C is very sensitive to heat light air and strong alkali. In this paper, we study the effect of heat processing on the vitamin C of Citrus Limon, Ananas Cosmosus, Psidium Guajana, Vitis Vinifera.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document