scholarly journals REAKSI PASAR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PERISTIWA BENCANA BANJIR YANG MELANDA DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA TAHUN 2013

Author(s):  
Andri Yuwono

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menguji apakah peristiwa bencana banjir yang melanda DKI Jakarta tahun 2013 mampu mempengaruhi kegiatan di pasar modal Indonesia. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu data yang dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain yang berasal dari publikasi Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham yang termasuk kedalam sektor consumer goods industy dan sub sektor retail. Analisis yang digunakan adalah event study dan uji beda. Abnormal return dihitung berdasarkan expected return yang diperoleh dengan menggunakan Single Index Market Model (SIMM). Periode pengamatan selama 65 hari bursa yang terdiri dari dua periode yaitu 44 hari periode estimasi dan 21 hari periode peristiwa yang terdiri 1 hari peristiwa, 10 hari sebelum peristiwa dan 10 hari setelah peristiwa dijadikan periode jendela untuk mengukur reaksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat abnormal return positif pada saham yang bergerak di sektor consumer goods industry dan sub sektor retail di hari peristiwa. Abnormal return positif juga terjadi pada saat hari pertama, kedua, keempat, kelima, kedelapan dan kesepuluh. Uji perbedaan menunjukkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan rata-rata abnormal return pada saham yang bergerak di sektor consumer goods industry dan sub sektor retail sebelum dan setelah peristiwa. Sedangkan untuk rata-rata aktivitas volume perdagangan saham tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik.   Kata kunci: Studi Peristiwa, Abnormal Return, dan Volume Perdagangan Saham

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 172-181
Author(s):  
Agus Parhan Saepul Anwar ◽  
Ana Yuliana Jazuni ◽  
Andy Juniarso

Investment is an interesting thing to analyze during the Corona Virus Disease (COVID-19) pandemic because at this time the economy is experiencing a decline so specifically for investors, they must consider the level of risk in their shares. The purpose of this study is to determine the condition of Consumer Goods Industry stocks with a concentration of pharmaceutical companies that can form an optimal portfolio and to determine the proportion of each selected stock and the level of return and risk of the resulting portfolio. The method that used is Single Index Model approach. The results of the analysis show that using the Single Index Model, Consumer Goods Industry stocks with a concentration of pharmaceutical companies from December 2016 to November 2020 can form an optimal portfolio consisting of SIDO with a proportion of 26.10%, PYFA with a proportion of 23 , 02%, DVLA with a proportion of 50.89% and a portfolio expected return of 5.79% and a risk of 6.95%


2020 ◽  
Vol 17 (4) ◽  
pp. 207-218
Author(s):  
Nyimas Dewi Murnila Saputri ◽  
Irwan Adi Ekaputra

Tujuan penelitian – Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan reaksi pasar terhadap dua kejadian terorisme yang terjadi pada tempat yang sama di waktu yang berbedaDesain/Metodologi/Pendekatan – Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metodologi event study dengan dua model estimasi return yang diharapkan yaitu market model dan tiga faktor Fama dan French (1993) untuk mengidentifikasi bahwa pasar belajar dari kejadian sebelumnya.Temuan – Hasil dari penelitian ini menunjukkan saham dengan kapitalisasi pasar besar dan menengah secara signifikan mempunyai rata-rata abnormal return yang sama antara kejadian pertama dan kedua walaupun mempunyai pola pergerakan yang berbeda. Saham dengan kapitalisasi pasar kecil cenderung mengalami fluktuasi.Keterbatasan penelitian – Kejadian terorisme yang diamati adalah peledakan bom yang terjadi dua kali di Hotel JW Marriot yaitu pada tahun 2003 dan terjadi kembali pada tahun 2009Originality/value – Kontribusi penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat elastisitas perusahaan terhadap informasi peledakan bom di tempat yang sama. Penelitian ini juga menggunakan dua metode estimasi penetapan harga saham yang diharapkan (expected return) untuk melihat pergerakan return secara lebih baik. Keywords: Event study, terrorism, stock price, and market capitalization


2019 ◽  
Vol 16 (4) ◽  
pp. 265-273
Author(s):  
Meita Rahmawati ◽  
Iwan Efriandy

Tujuan: Penelitian ini adalah menguji secara empiris reaksi investor pasca pengumuman unsuspensi saham dengan melihat abnormal return sebelum pengumuman suspensi dan setelah pengumuman unsuspensi.Metode: Penelitian ini merupakan studi peristiwa (event study), dengan menggunakan periode estimasi selama 100 hari dan periode jendela selama 6 hari yaitu 3 hari sebelum pengumuman suspensi, dan 3 hari pasca pengumuman unsuspensi. Hasil: Uji statistik menunjukkan bahwa pengumuman unsuspensi saham dengan melihat semua penyebab suspensi dan berdasarkan penyebab kenaikan harga saham yang signifikan, berpengaruh terhadap reaksi investor, yang ditunjukkan dari adanya perbedaan nilai rata-rata abnormal return saham yang signifikan secara statistik antara sebelum dan setelah pengumuman. Sedangkan untuk pengumuman unsuspensi saham akibat adanya informasi penundaan kewajiban emiten, tidak berpengaruh terhadap reaksi investor. Peneliti menggunakan model sesuaian rerata (mean-adjusted model), untuk mengestimasi return normal/return ekspektasian, penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan hal-hal berikut: menggunakan model pasar (market model), dan model sesuaian pasar (marked adjusted model), untuk mengestimasi return ekspektasian, memperbesar sampel dan memperpendek periode pengamatan.Kata Kunci: Studi Peristiwa, Unsuspensi, Reaksi Investor, Abnormal return


2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
Author(s):  
Edi Setiyawan ◽  
Ari Kristin Prasetyoningrum ◽  
Dessy Noor Farida

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan rata-rata abnormal return pada saham JII sebelum dan sesudah peristiwa masuk JII, dan sebelum dan sesudah peristiwa keluar JII  pada periode 2012 sampai dengan 2017. Penelitian ini menggunakan event study dengan melakukan pengamatan terhadap rata-rata abnormal return saham selama 7 hari sebelum (pre event), hari peristiwa event date, dan 7 hari setelah (post event) peristiwa pengumuman perubahan komposisi JII periode 2012 sampai 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi harga penutupan saham harian dan nilai penutupan JII. Expected return menggunakan model market-adjtusted-model. Sedangkan sampel yang digunakan adalah saham-saham yang termasuk dalam daftar JII pada Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan uji statistik terhadap abnormal return selama periode peristiwa tidak ditemukannya rata-rata abnormal return yang signifikan pada peristiwa masuk dan keluarnya  saham-saham pada  JII . Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi pasar sudah efisien bentuk setengah kuat, investor tidak bisa mendapatkan abnormal return dengan memanfaatkan informasi baru yang ada, dimana sudah tidak terjadi asimetris informasi, terlihat dari reaksi investor pada t0 dan t+1 baik itu pada saham yang masuk dan saham yang keluar JII walaupun terdapat kebocoran informasi pada t-1 sudah ada reaksi investor.


Eksos ◽  
2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 84-94
Author(s):  
Yani Riyani ◽  
Kartawati Mardiah ◽  
Susan Andriana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peristiwa pengumuman kemenangan Presiden Republik Indonesia dalam PILPRES 2019 menimbulkan reaksi pada pasar modal Indonesia dan apakah terdapat perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman serta antara saham Syariah dengan yang non Syariah dalam PILPRES 2019. Penelitian ini merupakan event study dengan dengan prosedur penelitian yaitu menentukan event window, menentukan populasi dan sampel, mengumpulkan data harga dan nilai kapitalisasi pasar, menghitung actual return, menghitung expected return, menghitung abnormal return dari setiap saham dengan mengurangi actual return dengan expected return dari masing-masing saham, menghitung rata-rata abnormal return dan menghitung standard errornya, melakukan analisis deskriptif, melakukan uji hipotesis dengan menggunakan analisis one sample t test, paired sample t-test atau wilcoxon serta melakukan interpretasi terhadap hasil pengujian. Populasi dalam penelitian adalah seluruh emiten yang tergabung dalam Sub Sektor Bank yang berjumlah 45 perusahaan. Dengan menggunakan purposive sampling maka yang menjadi sampel sebanyak 34 perusahaan. Penelitian ini menemukan bahwa pertama, pasar modal Indonesia tidak bereaksi pada saat peristiwa pengumuman kemenangan Presiden Republik Indonesia dalam PILPRES 2019. Kedua, tidak terdapat perbedaan reaksi pasar akibat peristiwa pengumuman kemenangan Presiden RI dalam PILPRES 2019 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman pemenang. Dan tidak terdapat perbedaan reaksi pasar akibat peristiwa pengumuman kemenangan Presiden RI dalam PILPRES 2019 untuk saham perusahaan Syariah dengan saham perusahaan yang non Syariah.


2018 ◽  
Vol 44 (6) ◽  
pp. 774-786 ◽  
Author(s):  
Hasib Ahmed ◽  
M. Kabir Hassan ◽  
Blake Rayfield

Purpose The purpose of this paper is to analyze whether investors perceive the issuance of sukuk differently than they do in case of conventional bonds, by using event study with superior data. Then, it analyzes whether financial characteristics of issuers can explain the abnormal return and likelihood of sukuk issuance. Finally, the paper proposes a testable model explaining the investor reaction. Design/methodology/approach This paper uses market model event study to assess investor reaction to the issuance of sukuk. Then, linear and logistic regressions are used to test whether financial characteristics of issuers can explain the abnormal return and likelihood of sukuk issuance. To investigate the differences between sukuk issuers and bond issuers, this paper tests the difference in means of issuer characteristics. Finally, the sample is subdivided into good and bad firm prospects according to dividend/earnings ratio and book-to-market ratio. The subdivisions are used to test the proposed model explaining the investor reaction. Findings The study finds that a large variety of firms issues sukuk. The event study reports significant negative abnormal returns around the announcement date of sukuk issuance. The study also reveals that the earning prospect of issuer firms affect the investor reaction. Firms with lower earning prospect receive a negative reaction from the investors. Also, smaller, or financially unhealthy firms are more likely to issue sukuk. Smaller and riskier firms issue sukuk, because participation in the market is less constrained. In other words, the risk-sharing nature of sukuk might imply that the firm is not confident about the future prospect. However, if the firm has good earnings prospects, investors react to the issuance of sukuk negatively. Research limitations/implications Reliability and availability of data is a hurdle to test the investor reaction model. As more data become available, the models implications can be further tested. Originality/value This paper uses the most complete set of data to study sukuk, making it the most selection bias-free and complete study. Moreover, the proposed investor reaction model will enrich the theory.


Author(s):  
Putu Trisna Dewanthi ◽  
I Gusti Bagus Wiksuana

This study aims to analyze the existence of overreaction of stock market winner and loser on the index companies of BISNIS -27 of the Indonesia Stock Exchange.The study is a comparative study by using secondary data. The sample determination was done by purposive sampling method. The number of population was 27 companies and the samples obtained after selection were 25 companies listed in the index of BISNIS-27 of 2016. Of the 25 companies there were 14 stocks classified as winners and 11 stocks classified as losers. The research used abnormal return as the research variable. Abnormal return was obtained from the difference between actual return and expected return. The method used to calculate the expected return was market model. The statistical test used was independent sample t-test, to test the average difference of abnormal return winner and the average abnormal return loser.The result of the research based on hypothesis testing showed that there was no statistically significant overreaction on the companies listed in the index of BISNIS-27 throughout 2016, which was indicated by the abnormal return of winner stock consistently larger than the abnormal return of loser stock significantly.


2018 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 1713
Author(s):  
Kadek Ria Kusumayanti ◽  
Anak Agung Gede Suarjaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya abnormal return setelah peristiwa pengumuman kemenangan Donald Trump, dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat 2016 pada saham LQ-45. Penelitian ini menggunakan pendekatan event study, yaitu pendekatan yang digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah  perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ-45. Expected return dalam penelitian ini dihitung menggunakan market-adjusted model. Berdasarkan hasil uji-t ditemukan bahwa peristiwa pengumuman kemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat 2016 menimbulkan reaksi pasar. Reaksi pasar dapat dilihat dari adanya abnormal return signifikan, yaitu pada H+1, H+3, H+4 dan H+5. Ditemukannya abnormal return signifikan pada H+3, H+4 dan H+5 berarti bahwa pasar tidak efisien karena reaksi terjadi berkepanjangan. Kata Kunci : reaksi pasar, efisiensi pasar bentuk setengah kuat, peristiwa politik.


Author(s):  
Ni Wayan Dian Irmayani

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti Dampak Pandemic COVID-19 sebagai bencana darurat nasional terhadap return pada saham sub sektor Consumer Good Industry di Bursa Efek Indonesia yang dilihat dari perbedaan average abnormal return saham sebelum dan sesudah Pandemic COVID-19 ditetapkan sebagai bencana darurat nasional pada tanggal 2 Maret 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor Consumer Good Industry di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah 44 perusahaan sub sektor Consumer Good Industry. Dengan menggunakan metode census sampling meliputi keseluruhan populasi. Penelitian difokuskan pada periode jendela, yaitu 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah tanggal peristiwa. Data dianalisis dengan menggunakan uji paired sample t-test. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah Pandemic COVID-19 ditetapkan sebagai bencana darurat nasional terhadap return saham perusahaan sub sektor Consumer Good Industry di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat diketahui dari adanya penurunan average abnormal return pada periode jendela sesudah ditetapkannya Pandemic COVID-19 sebagai bencana darurat nasional. Adapun nilai average abnormal return periode jendela sebelum peristiwa adalah 0,00949 dan periode jendala sesudah adalah peristiwa -0,00252.


INOVATOR ◽  
2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Renea Shinta Aminda ◽  
Fitria Fissamawaty

<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengumuman <em>ex-dividend date</em> PT Alam sentosa Reality Tbk, dengan mengambil sampel saham ASRI. Periode Penelitian selama 131 hari yang dibagi menjadi dua periode yaitu periode estimasi selama 100 hari dan periode peristiwa selama 30 hari termasuk 15 hari sebelum dan sesudah<em> event</em>. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah event study yang akan mengamati perubahan harga saham PT Alam Sentosa Reality sebelum dan sesudah <em>exdevident date</em>. Untuk menguji adanya reaksi harga dilakukan tes abnormal return selama periode peristiwa dengan analisis perhitungan berdasarkan konsep model-model <em>expected return,</em> <em>abnormal return</em> dan uji statiskal T test dengan melakukan pengujian <em>abnormal return </em>terhadap dividen pada saat <em>ex-dividend date</em>. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat signifikansi 5% ada 26 hari kerja yang masih menghasilkan <em>abnormal return</em> yang signifikan, yaitu hari ke 2 sebelum event date sebesar - 0,00700 atau sekitar 0,7% , kemudian pada hakri ke1 sebelum event date masih menghasilkan abnormal return negatif� - 0.01600 atau sekitar 0,16% dan pada hari ke 3 setelah <em>event date</em> sebesar - 0,01500 atau sekitar 0,15%.. Dari hasil Penelitian disimpulkan bahwa harga saham bereaksi negatif terhadap informasi pengumuman dividen� pada saat <em>ex-dividen date</em><em>.</em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document