scholarly journals Analisa Metode Handover Pada Jaringan WiMAX

Author(s):  
Murhaban Murhaban ◽  
Ahmad Ashari

Handover method is used to keep the stabilization of connection. Its connected with the performance was caused the process canal traffic transfer automatically in mobile station (MS) that was used to communicate without cutting off the connection. The main factor of success in handover was quality of service to provide the difference level of service in arranging and giving the traffic priority in the network like voice over IP (VoIP) application or communication voice using internet network.             This research will analyse the achievement quality of service in the WiMax network standard 802.16e used hard handover and softhandover method with the VoIP application in mobile station.            Based on the testing that was carried out hard handover and soft handover method used  the application of voice over internet protocol in mobile station has obtained  value jitter 0.001 Ms – 0.31 ms, and delay 10.5 ms 39 ms this is proved that the influence of jitter and delay against handover with the VoIP application still in the tolerance stage that was permitted.  It is different with the output throughput 85 Bit/Sekon  - 550 Bit/Sekon that is too low and indicated that throughput is not sentitif against handover with the voice over  internet protocol application.

Author(s):  
Murhaban Murhaban ◽  
Muhammad Bilai ◽  
Muhammad Nurtanzia Sutoyo

Metode Handover digunakan untuk mempertahankan koneksi tetap terjaga. Hal tersebut berkaitan dengan performansi dikarenakan proses pengalihan kanal trafik secara otomatis pada mobile station untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan hubungan. Faktor utama keberhasilan dalam melakukan handover terletak pada quality of service yang menyediakan tingkat jaminan layanan berbeda-beda dalam mengatur dan memberikan prioritas trafik pada jaringan seperti aplikasi voice over IP (VoIP) atau komunikasi voice memanfaatkan jaringan internet dalam permasalahan berdasarkan jarak base station.. Berdasarkan pengujian yang dilakukan untuk metode hard handover dan metode soft handover berdasarkan jarak base station menggunakan aplikasi voice over internet protocol pada mobile station. Diperoleh hasil dengan  nilai jitter 0.015 ms – 0.21 ms, dan hasil delay 35.5 ms – 45.8 ms hal tersebut membuktikan bahwa pengaruh jitter dan delay terhadap handover dengan aplikasi VoIP masih dalam tahapan toleransi yang diizinka. Dan berdasarkan hasil penelitian ini jarak antara satu base station dengan station lainnya sangat berpengaruh untuk mendapatkan kulaitas layanan yang lebih baik. Kata Kunci : Handover, Jitter, Delay, VoIP, Quality of Service


Author(s):  
Oladunni Abosede Daramola

Voice over Internet Protocol (VoIP) is a significant application of the converged network principle where the voice traffic is routed over Internet Protocol shared traffic networks. VoIP traffic was modelled over wireless network and a simulation of the traffic was transmitted over the network. E-model technique was used to analyze the traffic data and also to rate VoIP QoS parameters.  The result achieved was mapped to the Mean Opinion Scale to determine the Quality of Service of VoIP over wireless networks. The results shows that QoS in the VoIP communications is significantly impacted by these parameters and the impact varies according to the parameters and also the communication aspects selected for the VoIP traffic analysis.Keywords: VoIP, QoS, E-Model and Mean Opinion Scale  


Techno Com ◽  
2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Agus Heriyanto ◽  
Lailis Syafaah ◽  
Amrul Faruq

Di dalam komunikasi Voice over Internet Protocol (VoIP) mengenal beberapa macam protocol tambahan selain protocol standar internet Transfer Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), beberapa diantaranya adalah protocol Session Initation Protocol (SIP), Inter-Asterisk eXchange (IAX) dan H.323. Performansi perlu dijaga mengingat VoIP mempunyai kemungkinan melakukan berbagai cara kompresi untuk menciptakan efisiensi saluran dan pemilihan protocol yang tepat. Teknologi VoIP pada dasarnya tidak memiliki jaminan keamanan pada setiap komunikasi. Keamanan ketika melakukan komunikasi suara merupakan sesuatu yang sangat penting karena menyangkut privasi penggunanya. Penggunaan Virtual Private Network (VPN) merupakan salah satu solusi untuk menutup celah keamanan pada kasus di atas. Analisis yang dilakukan pada artikel ini adalah performa yang dihasilkan VoIP yang menggunakan protocol IAX dan SIP. Penelitian ini mengahasilkan kesimpulan bahwa performansi yang paling baik digunakan untuk membangun sistem komunikasi VoIP adalah protocol IAX dengan menggunakan sistem keamanan VPN Point to Point Protocol (PPTP) dikarenakan nilai Quality of Service (QoS)  lebih tinggi daripada protocol SIP dan juga terbukti lebih aman saat diterapkan sistem keamanan Virtual Private Network Point to Point Protocol (VPN PPTP).


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 9-15
Author(s):  
Richard Alvianto ◽  
Samuel Hutagalung ◽  
Franciscus Ati Halim

Pada beberapa tahun terakhir, angka dari pengguna Voice Over Internet Protocol (VoIP) terus meningkat, dengan teknologi VoIP yang berkomunikasi melalui satu medium dalam jaringan. Hal ini tentu menimbulkan beberapa dampak terhadap VoIP seperti penggunaan bandwidth tidak terbagi dengan rata sesuai dengan kebutuhan masing-masing paket, dengan tuntutan VoIP yang membutuhkan delay, jitter, packet loss yang seminimal mungkin, untuk menjamin kualitas suara dan memberikan kenyamanan kepada pengguna VoIP. Pada penelitian ini dengan mekanisme Quality of Service (QoS) untuk memberikan prioritas terhadap protokol Real-time Transport Protocol (RTP) dan Session Initiation Protocol (SIP) dalam jaringan dirancang supaya kualitas VoIP tetap terjaga dan menghindari terjadi kemacetan terhadap paket RTP maupun SIP dalam proses antrian dalam jaringan. Analisis dalam penelitian ini dilakukan implementasikan pada emulator mininet dan diuji dengan beberapa parameter QoS, pada skenario mengujian jaringan tersebut dialiri paket dengan kecepatan 100 Mbps untuk menciptakan kondisi trafik yang padat dalam jaringan tersebut dan secara bersamaan dialiri juga trafik RTP, SIP dan data yang merupakan paket yang akan diukur nilai dari delay, jitter, packet loss. Hasil pengukuran dalam jaringan setelah diterapkan QoS menunjukan nilai dari delay, jitter, packet loss dapat berkurang dan juga memenuhi standar ITU-T G.1010 sehingga trafik VoIP dapat terjaga stabilitas dalam jaringan dan pengguna juga merasa nyaman, sedangkan pada kondisi jaringan tidak menerapkan QoS, trafik VoIP memperoleh nilai delay, jitter, packet loss yang cukup tinggi dan juga tidak memenuhi standar dari ITU-T G.1010 menyebabkan pengguna VoIP akan terganggu dengan keterlambatan dan terbuang paket VoIP yang membuat suara yang hilang dalam sebuah percakapan.


Author(s):  
DWI ARYANTA ◽  
ARSYAD RAMADHAN DARLIS ◽  
ARDHIANSYAH PRATAMA

ABSTRAKVoIP (Voice over Internet Protocol) adalah komunikasi suara jarak jauh yang digunakan melalui jaringan IP. Pada penelitian ini dirancang sistem IP PBX dengan menggunakan teknologi berbasis VoIP. IP PBX adalah perangkat switching komunikasi telepon dan data berbasis teknologi Internet Protocol (IP) yang mengendalikan ekstension telepon analog maupun ekstension IP Phone. Software VirtualBox digunakan dengan tujuan agar lebih memudahkan dalam sistem pengoperasian Linux yang dimana program untuk membuat IP PBX adalah menggunakan Briker yang bekerja pada Operating System Linux 2.6. Setelah proses penginstalan Briker pada Virtualbox dilakukan implementasi jaringan IP PBX. Setelah mengimplementasikan jaringan IP PBX sesuai dengan topologi, kemudian melakukan pengujian success call rate dan analisis Quality of Service (QoS). Pengukuran QoS menggunakan parameter jitter, delay, dan packet loss yang dihasilkan dalam sistem IP PBX ini. Nilai jitter sesama user Briker (baik pada smartphone maupun komputer) mempunyai rata-rata berada pada nilai 16,77 ms. Sedangkan nilai packetloss yang didapat pada saat terdapat pada saat user 1 sebagai pemanggil telepon adalah 0%. Sedangkan persentase packet loss pada saat user 1 sebagai penerima telepon adalah 0,01%. Nilai delay pada saat berkomunikasi antar user berada pada 11,75 ms. Secara keseluruhan nilai yang didapatkan melalui penelitian ini, dimana hasil pengujian parameter-parameter QOS sesuai dengan standar yang telah direkomendasikan oleh ITU dan didapatkan nilai QoS dengan hasil “baik”.Kata Kunci: Briker, VoIP, QoS, IP PBX, Smartphone.ABSTRACTVoIP (Voice over Internet Protocol) is a long-distance voice communications over IP networks are used. In this study, IP PBX systems designed using VoIP -based technologies. IP PBX is a telephone switching device and data communication technology-based Internet Protocol (IP) which controls the analog phone extensions and IP Phone extensions. VirtualBox software is used in order to make it easier for the Linux operating system to create a program which is using briker IP PBX that works on Linux 2.6 Operating System. After the installation process is done briker on Virtualbox IP PBX network implementation. After implementing the IP PBX network according to the topology, and then do a test call success rate and analysis of Quality of Service (QoS). Measurement of QoS parameters using jitter, delay, and packet loss resulting in the IP PBX system. Jitter value briker fellow users (either on a smartphone or computer) has been on the average value of 16.77 ms. While the values obtained packetloss when there is 1 user when a phone caller is 0%. While the percentage of packet loss at user 1 as a telephone receiver is 0.01%. Delay value when communicating between users located at 11.75 ms. Overall value obtained through this study , where the results of testing the QOS parameters in accordance with the standards recommended by the ITU and the QoS values obtained with the results "good".Keywords: Briker, VoIP, QoS, IP PBX, Smartphone.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document