scholarly journals Analisis Quality of Services Jaringan VoIP pada VPN menggunakan InterAsteriks Exchange dan Session Initiation Protocol

Techno Com ◽  
2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Agus Heriyanto ◽  
Lailis Syafaah ◽  
Amrul Faruq

Di dalam komunikasi Voice over Internet Protocol (VoIP) mengenal beberapa macam protocol tambahan selain protocol standar internet Transfer Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), beberapa diantaranya adalah protocol Session Initation Protocol (SIP), Inter-Asterisk eXchange (IAX) dan H.323. Performansi perlu dijaga mengingat VoIP mempunyai kemungkinan melakukan berbagai cara kompresi untuk menciptakan efisiensi saluran dan pemilihan protocol yang tepat. Teknologi VoIP pada dasarnya tidak memiliki jaminan keamanan pada setiap komunikasi. Keamanan ketika melakukan komunikasi suara merupakan sesuatu yang sangat penting karena menyangkut privasi penggunanya. Penggunaan Virtual Private Network (VPN) merupakan salah satu solusi untuk menutup celah keamanan pada kasus di atas. Analisis yang dilakukan pada artikel ini adalah performa yang dihasilkan VoIP yang menggunakan protocol IAX dan SIP. Penelitian ini mengahasilkan kesimpulan bahwa performansi yang paling baik digunakan untuk membangun sistem komunikasi VoIP adalah protocol IAX dengan menggunakan sistem keamanan VPN Point to Point Protocol (PPTP) dikarenakan nilai Quality of Service (QoS)  lebih tinggi daripada protocol SIP dan juga terbukti lebih aman saat diterapkan sistem keamanan Virtual Private Network Point to Point Protocol (VPN PPTP).

2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Dahnial Dahnial

<p align="center"><strong>ABSTRACT</strong></p><p><em>The internet as a data transmission backbone has security threats in sending data. To overcome the security problem of every data communication that is done through a public network (public network), then a connection is needed that requires a connection between workstations running privately, so that only workstations that have access can connect, by using a virtual private network or VPN. The advantage of a VPN is that data sent over an encrypted VPN is quite safe and the secret is maintained even through the internet network because the data sent will go through the tunnel. Tunneling itself is a method for transferring data from one network to another by using a veiled internet network. Two protocols can be chosen in a VPN, namely Point to Point Tunneling Protocol (PPTP) and Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP). However, the performance of each of these protocols is unknown yet. To find out the performance of the two protocols we need a test with a simulation method. Using a Mikrotik router and Wireshark application with Quality of Service (QoS) parameters consisting of Packet Loss, Delay, and Throughput on 2 clients connected to the mikrotik router and each client uses a different protocol. All clients will stream videos simultaneously to get a data packet capture. The test results will be grouped into four categories, namely bad, moderate, good and very good. It is expected that data will be able to show the quality of service of both protocols. so that it can be used as a reference in the selection of VPN protocol to be used.</em></p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Quality of Service, PPTP, L2TP</em></p><p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p><em>Internet sebagai backbone pengiriman data memiliki ancaman keamanan dalam pengiriman data. Untuk mengatasi masalah keamanan setiap komunikasi data yang dilakukan melalui jaringan publik (public network) maka diperlukan suatu mekanisme yang memungkinkan koneksi antar workstation berjalan secara private, sehingga hanya workstation yang memiliki akses yang dapat saling terhubung, dengan cara memanfaatkan virtual private network atau VPN.</em> <em>Keuntungan VPN adalah data yang dikirimkan melalui VPN terenkripsi sehingga cukup aman dan rahasianya tetap terjaga meskipun melalui jaringan internet, karena data yang dikirim akan melalui tunnel.</em> <em>Tunneling sendiri merupakan metode untuk transfer data dari suatu jaringan ke jaringan lain dengan memanfaatkan jaringan internet secara terselubung. Terdapat dua protokol yang dapat dipilih dalam VPN yaitu Point to Point Tunneling Protocol (PPTP) dan Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP). Akan tetapi belum diketahui performa dari masing – masing protokol tersebut. Untuk mengetahui kinerja dari kedua protokol tersebut diperlukan sebuah pengujian dengan metode simulasi. Menggunakan router mikrotik dan aplikasi Wireshark dengan parameter Quality of Service (QoS) yang terdiri dari Packet Loss, Delay, dan Throughtput pada 2 client yang terhubung ke router mikrotik dan setiap client akan menggunakan protokol yang berbeda. Semua client akan melakukan video streaming secara bersamaan untuk mendapatkan capture paket data. Hasil pengujian akan dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu kategori buruk, sedang, bagus dan sangat bagus. Diharapkan akan dihasilkan sebuah data yang dapat menunjukkan kualitas dari layanan kedua protokol tersebut. sehingga dapat dijadikan acuan dalam pemilihan protokol vpn yang akan digunakan.</em></p><strong><em>Kata kunci:</em></strong><em> Quality of Service, PPTP, L2TP</em>


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 9-15
Author(s):  
Richard Alvianto ◽  
Samuel Hutagalung ◽  
Franciscus Ati Halim

Pada beberapa tahun terakhir, angka dari pengguna Voice Over Internet Protocol (VoIP) terus meningkat, dengan teknologi VoIP yang berkomunikasi melalui satu medium dalam jaringan. Hal ini tentu menimbulkan beberapa dampak terhadap VoIP seperti penggunaan bandwidth tidak terbagi dengan rata sesuai dengan kebutuhan masing-masing paket, dengan tuntutan VoIP yang membutuhkan delay, jitter, packet loss yang seminimal mungkin, untuk menjamin kualitas suara dan memberikan kenyamanan kepada pengguna VoIP. Pada penelitian ini dengan mekanisme Quality of Service (QoS) untuk memberikan prioritas terhadap protokol Real-time Transport Protocol (RTP) dan Session Initiation Protocol (SIP) dalam jaringan dirancang supaya kualitas VoIP tetap terjaga dan menghindari terjadi kemacetan terhadap paket RTP maupun SIP dalam proses antrian dalam jaringan. Analisis dalam penelitian ini dilakukan implementasikan pada emulator mininet dan diuji dengan beberapa parameter QoS, pada skenario mengujian jaringan tersebut dialiri paket dengan kecepatan 100 Mbps untuk menciptakan kondisi trafik yang padat dalam jaringan tersebut dan secara bersamaan dialiri juga trafik RTP, SIP dan data yang merupakan paket yang akan diukur nilai dari delay, jitter, packet loss. Hasil pengukuran dalam jaringan setelah diterapkan QoS menunjukan nilai dari delay, jitter, packet loss dapat berkurang dan juga memenuhi standar ITU-T G.1010 sehingga trafik VoIP dapat terjaga stabilitas dalam jaringan dan pengguna juga merasa nyaman, sedangkan pada kondisi jaringan tidak menerapkan QoS, trafik VoIP memperoleh nilai delay, jitter, packet loss yang cukup tinggi dan juga tidak memenuhi standar dari ITU-T G.1010 menyebabkan pengguna VoIP akan terganggu dengan keterlambatan dan terbuang paket VoIP yang membuat suara yang hilang dalam sebuah percakapan.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 80
Author(s):  
Tamsir Ariyadi ◽  
Muhamad Agung Prabowo

Dibutuhkannya komunikasi dalam menunjang interaksi antar perusahaan yang memiliki kaitan yang sangat erat terhadap perkembangan teknologi informasi melalui jaringan komputer. Virtual Private Network atau biasa disebut VPN memiliki peran penting dalam perkembangan sistem keamanan dalam jaringan internet, terutama dalam membatasi hak akses terhadap server, database, dan sejenisnya dalam meminimalisir terjadinya akses illegal terhadap data-data penting perusahaan. VPN memiliki beberapa tipe salah seperti VPN Tunnel dan IPSec, VPN Tunnel memiliki konsep yang lebih sederhana dibandingkan dengan IPSec karena dapat menghubungkan server dan client secara remoteaccess yang hanya membutuhkan 1 router saja yang terhubung pada sisi server. IPSec memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan VPN Tunnel dengan jalur komunikasi dilengkapi dengan kriptografi. IPSec yang berjalan pada L2TP memiliki tingkat kinerja yang lebih baik dibandingkan VPN Tunnel berdasarkan hasil yang telah di dapatkan, karena konsep yang mengharuskan router terkoneksi secara point-to-point. Kata Kunci - Virtual Private Network (VPN), IPSec, Tunneling, Quality of Service, Peformance


Author(s):  
Eko Budi Setiawan

Teknologi Voice over Internet Procotol (VoIP) tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat luas karena dengan adanya VoIP maka sarana untuk melakukan komunikasi dari segi biaya yang dikeluarkan akan menjadi lebih sedikit apabila dibandingkan dengan media telepon konvensional biasa. Protokol H.323 dan Session Initiation Protocol (SIP) merupakan protokol yang dapat digunakan untuk membangun VoIP. Baik protokol H.323 dan SIP metodenya berbeda satu sama lain, sehingga tentunya perlu dilakukan suatu pengujian dan analisis untuk mengetahui kualitas yang dihasilkan dari VoIP dengan menggunakan kedua protokol tersebut. Parameter Quality of Service (QoS) yang digunakan untuk mengamati kualitas dari VoIP tersebut adalah delay, jitter, packet loss, serta Mean Opinion Score (MOS) yang diujikan pada 5 audience.Pengukuran QoS tersebut mengunakan tools VoIP Quality Monitoring VQManager yang dilakukan pada bandwidth sebesar 512 Kbps, 256 Kbps, 128 Kbps, dan 64 Kbps dengan Audio Codec G.711. Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan skema percobaan yang sama, secara umum nilai dari parameter QoS yang didapat ketika menggunakan protokol H.323 bisa dikatakan lebih baik bila dibandingkan dengan protokol SIP. Kata Kunci :


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 55-64
Author(s):  
Ardi Windiarto ◽  
Kholilatul Wardani

Makalah ini membahas desain layanan jaringan komunikasi VoIP Server menggunakan Raspberry Pi sebagai alat komunikasi wireless. VoIP server berbasis Raspberry Pi menggunakan sistem operasi RasPBX. Di dalam sistem operasi RasPBX sudah ada software asterisk yang berfungsi sebagai softswicth. Client VoIP menggunakan zoiper sebagai softphone. Alat ini dilengkapi dengan fitur GSM gateway yaitu fitur yang dapat menghubungkan jaringan VoIP ke jaringan GSM. Fitur GSM gateway ini menggunakan modem GSM sebagai jembatan yang menghubungkan jaringan VoIP dengan jaringan GSM. Persentase keberhasilan panggilan VoIP ke VoIP, VoIP ke GSM, dan GSM ke VoIP mencapai 100%. Berdasarkan hasil pengujian Quality of services (QoS) pada panggilan VoIP ke GSM, dihasilkan rata-rata delay sebesar 12,11 ms yang termasuk dalam kategori kualitas baik, Troughput sebesar 0,151, jitter sebesar 0,052 ms yang termasuk dalam kategori kualitas baik, dan packet loss sebesar 0% yang termasuk dalam kategori kualitas sangat baik. Jangkauan maksimal antara client VoIP ke server agar komunikasi berjalan dengan baik adalah 100 meter dalam kondisi Line Of Sight (LOS). Pengujian dengan jarak 25 m dalam kondisi Non Line Of Sight (NLOS), masih menghasilkan komunikasi yang baik. Berdasarkan hasil pengujian kuisioner dari 30 pengguna, dihasilkan nilai MOS 3,88 yang termasuk dalam kategori kualitas cukup baik.


Author(s):  
Oladunni Abosede Daramola

Voice over Internet Protocol (VoIP) is a significant application of the converged network principle where the voice traffic is routed over Internet Protocol shared traffic networks. VoIP traffic was modelled over wireless network and a simulation of the traffic was transmitted over the network. E-model technique was used to analyze the traffic data and also to rate VoIP QoS parameters.  The result achieved was mapped to the Mean Opinion Scale to determine the Quality of Service of VoIP over wireless networks. The results shows that QoS in the VoIP communications is significantly impacted by these parameters and the impact varies according to the parameters and also the communication aspects selected for the VoIP traffic analysis.Keywords: VoIP, QoS, E-Model and Mean Opinion Scale  


Author(s):  
Murhaban Murhaban ◽  
Ahmad Ashari

Handover method is used to keep the stabilization of connection. Its connected with the performance was caused the process canal traffic transfer automatically in mobile station (MS) that was used to communicate without cutting off the connection. The main factor of success in handover was quality of service to provide the difference level of service in arranging and giving the traffic priority in the network like voice over IP (VoIP) application or communication voice using internet network.             This research will analyse the achievement quality of service in the WiMax network standard 802.16e used hard handover and softhandover method with the VoIP application in mobile station.            Based on the testing that was carried out hard handover and soft handover method used  the application of voice over internet protocol in mobile station has obtained  value jitter 0.001 Ms – 0.31 ms, and delay 10.5 ms 39 ms this is proved that the influence of jitter and delay against handover with the VoIP application still in the tolerance stage that was permitted.  It is different with the output throughput 85 Bit/Sekon  - 550 Bit/Sekon that is too low and indicated that throughput is not sentitif against handover with the voice over  internet protocol application.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document