scholarly journals STRATEGI PRIORITAS PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 93-106
Author(s):  
Arie Wibowo Khurniawan

Pemerintah Indonesia sedang fokus pada peningkatan mutu dan efektivitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagaimana diamanatkan dalam Inpres No. 9 tahun 2016. Salah satu wujud upayanya adalah dengan mentransformasikan SMK menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi peningkatan efektivitas SMK-BLUD berbasis penerapan tata kelola sekolah (SG) dan manajemen mutu terpadu (TQM). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP). Data diperoleh melalui Forum Group Disscusion (FGD) dengan pakar ahli. Hasil analisis AHP, strategi yang dapat ditempuh oleh SMK-BLUD agar efektivitas pengelolaan sekolah dapat dilaksanakan dengan maksimal yaitu dengan meningkatkan penerapan school governance di sekolah melalui peningkatan kriteria kepemimpinan yang kuat dan tegas pada  Sumber Daya Manusia (Man) yang ada di SMK-BLUD. Sementara berdasarkan hasil analisis subelemen pada setiap elemen melalui ISM, dinilai  perlu pembenahan dan peningkatan pada setiap subelemen atau variabel yang berada pada bottom level terlebih dahulu. Kemudian  menggabungkan variabel yang berada pada bottom level dengan model optimasi  yang telah dianalisis menggunakan AHP sehingga mampu  meningkatkan kinerja variabel atau subelemen yang  berada pada bottom level dalam memberikan dampaknya pada variabel yang  berada diatasnya dari masing-masing elemen.

Geotecnia ◽  
2015 ◽  
Vol 134 ◽  
pp. 21-42
Author(s):  
José Henrique Ferronato Pretto ◽  
◽  
<br>Priscila Batista ◽  
<br>Adilson Lago Leite ◽  
<br>Alessander C. Morales Kormann ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 3 ◽  
pp. 1089
Author(s):  
Ghefra Rizkan Gaffara ◽  
Fitri Wulandari

Kota Semarang merupakan kota metropolitan yang memiliki tingkat bahaya amblesan tanah mencapai 14-19 cm/tahun pada lokasi tertentu (Abidin et al, 2010). Penyebab kritis terjadinya peningkatan amblesan tanah adalah meningkatnya kawasan terbangun secara masif di kawasan pesisir dan eksploitasi pengambilan air tanah, khususnya di Semarang Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan lahan yang terjadi pada tahun 2004 dan tahun 2013 dan untuk mengetahui indeks bahaya amblesan tanah di penggunaan lahan wilayah studi. Metodelogi yang muncul dalam penentuan land subsidence dengan sebuah konsesus melalui Analytic Hierarchy Process (AHP). Penentuan item yang digunakan mempertimbangkan adanya ancaman/bahaya, tingkat kerentanan, dan risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor termasuk penggunaan lahan menjadi penyebab amblesan tanah di wilayah studi. Persentase perubahan lahan sebesar 49,99% untuk perubahan lahan kosong menjadi lahan yang akan dibangun dan industri pergudangan. Faktor-faktor utama yang menjadi penyebab amblesan tanah berdasarkan kuesioner adalah penurunan Muka Air Tanah (MAT) dengan persentase sebesar 61% dan perubahan lahan dengan persentase sebesar 19 %. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi baik bersifat teknis maupun non-teknis.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document