scholarly journals Opinion Shopping Sebagai Pemoderasi Pengaruh Financial Distress Pada Opini Audit Going Concern

2019 ◽  
pp. 111
Author(s):  
Ni Putu Purnami Eka Yanti ◽  
A. A. N. B. Dwirandra

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan faktor kontinjensi (opinion shopping) memoderasi pengaruh financial distress pada opini audit going concern. Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah110 perusahaan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik dan MRA.Hasil analisis menemukan bahwa financial distresstidak berpengaruh pada opini audit going concern. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan belum tentu menerima opini audit going concernkarena perusahaan dapat melakukan strategic action dengan mengelola aset secara efisien. Opinion Shopping tidak mampu memoderasi financial distress pada opini audit going concern. Praktik opinion shopping ternyata tidak berpengaruh pada penerimaan opini audit non going concern. Kata kunci: financial distress, opinion shopping, opini audit going concern.

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 226-242
Author(s):  
Aprillia Nur Azizah

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis dampak dari restrukturisasi hutang, reputasi KAP, likuiditas, dan opinion shopping pada opini audit going concern perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sumber sampel penelitian ini dikumpulkan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan mengunjungi website www.idx.co.id. Seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019 menjadi populasi dalam penelitian ini. Jumlah perusahaan transportasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 15 perusahaan dengan menggunakan laporan tahunan selama 5 tahun terakhir. Berdasarkan metode purposive sampling maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 150 sampel. Teknik regresi logistik digunakan dalam penelitian ini. Data sampel diolah dengan menggunakan SPSS 25 dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel restrukturisasi hutang dan opinion shopping berdampak pada opini audit going concern. Sedangkan variabel reputasi dan likuiditas KAP tidak berdampak pada opini audit going concern. Dalam sektor transportasi ini, aset tetap perusahaan lebih besar dari jumlah total aset lancar yang dimilikinya. Oleh karena itu, sebagian besar kontrak yang ditandatangani oleh perusahaan lebih bersifat jangka panjang daripada jangka pendek. Sehingga likuiditas tidak berpengaruh dan restrukturisasi hutang secara keseluruhan berpengaruh pada pemberian opini audit going concern


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 112-131
Author(s):  
Hasan Mutsanna ◽  
Sukirno Sukirno

Abstrak: Faktor Determinan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Opinion Shopping secara parsial dan simultan terhadap Opini Audit Going concern pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Metode penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. . Sampel penelitian berjumlah 25 perusahaan dari 144 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode pengamatan selama 3 tahun (2016-2018). Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern, (2) Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern, (3) Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern, (4) Kualitas Audit tidak berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern (5) Opini Audit Tahun Sebelumnya berpengaruh dan signifikan terhadap Opini Audit Going Concern, (6) Opinion Shopping terhadap Opini Audit Going Concern (7) Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumya, dan Opinion Shopping  berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern.Kata kunci: Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Opinion Shopping, Opini Audit Going Concern


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Dea Izazi, Rizka Indri Arfianti

Going concern is always linked with management capabilities in managing the company in order for the company to survive. The audit report with the modification of going concern is an indication that in the auditor's judgment there is a risk that the entity can not survive in the business world. Provision of going concern audit opinion by the auditors often addressed as bad news by the company, because it is alleged to cause the company to become bankrupt quickly. This study aims to examine the effect of debt default, financial distress, opinion shopping and audit tenure to the acceptance of going concern audit opinion. The sampling technique used in this study is purposive sampling with a total sample of 180 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period of research year 2014-2016. Hypothesis testing of this research is done by logistic regression analysis using SPSS ver20. The result of this study shows that debt default and financial distress have significant value of 0,000 and 0,019, respectively. While audit tenure and opinion shopping have significant value of 0.000 and 0.0105, respectively. The conclusion of this study showed that debt default and financial distress are significantly affect on the acceptance of going concern audit opinion, while the opinion shopping and audit tenure are not significantly affect on the acceptance of going concern audit opinion.Keywords: Going Concern Audit Opinion, Debt Default, Financial Distress, Opinion Shopping, Audit Tenure


2016 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Dhama Lisan Shidqi ◽  
Sutapa Sutapa

This research aimed to show empirical proves about the effect of financial distress and audit client tenure to an acceptance of going concern audit opinion. Hypothesis proposed by the researcher were (1) Financial distressnegatively affected to the acceptance of going concern audit opinion, (2) Audit client tenure negatively affected to the acceptance of going concern audit opinion. The sample of this research was manufacturing firm in the period of 2010-2012. Purposive sampling technique was used to obtain the sample. Logistic regression was used to analyze the data. The variables of this research were financial distress and audit client tenure. The result shows that financial distress have negatively affected on the acceptance of going concern audit opinion, while audit client tenure do not have significant effect on the acceptance of going concern audit opinion.


Author(s):  
Lucky Nugroho ◽  
Siti Nurrohmah ◽  
Lawe Anasta

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh financial distress, profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan pada opini audit going concern. Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melakukan akses pada situs www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2016. Jumlah perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 78 perusahaan dengan pengamatan selama 6 tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah 390 sampel. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Hasil Financial Distress berpengaruh negatif pada opini audit going concern, leverage berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern, sedangkan profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan  tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern.


Sebatik ◽  
2021 ◽  
Vol 25 (1) ◽  
Author(s):  
Martini Martini ◽  
Priska Syabaniar

Tindakan pergantian auditor maupun kantor akuntan publik biasa disebut dengan auditor switching seringkali dilakukan oleh perusahaan. Pergantian auditor ini dapat dilakukan secara wajib (mandatory) atau juga secara sukarela (voluntary). Pergantian dilakukan secara wajib disebabkan karena adanya aturan yang syah dari pemerintah, sedangkan pergantian yang dilakukan secara sukarela dapat disebabkan oleh kondisi tertentu yang dialami oleh perusahaan dan menyebabkan mereka berfikir untuk mengganti auditornya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis ukuran kantor akuntan publik, pergantian manajemen,  financial distress, opini audit going concern terhadap auditor switching. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan dari perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2016-2019. Dalam penelitian untuk penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 20 perusahaan yang dapat dijadikan sampel. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh ukuran kantor akuntan publik, pergantian manajemen, financial distress, opini audit going concern terhadap auditor switching menggunakan regresi logistik. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran kantor akuntan publik memiliki pengaruh dengan arah negatif terhadap auditor switchig, pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor switching, financial distress tidak berpengaruh terhadap auditor switching, sedangkan opini audit going concern memiliki pengaruh dengan arah positif terhadap auditor switching.


Author(s):  
Lucky Nugroho ◽  
Siti Nurrohmah ◽  
Lawe Anasta

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh financial distress, profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan pada opini audit going concern. Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melakukan akses pada situs www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2016. Jumlah perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 78 perusahaan dengan pengamatan selama 6 tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah 390 sampel. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Hasil Financial Distress berpengaruh negatif pada opini audit going concern, leverage berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern, sedangkan profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan  tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 62-76
Author(s):  
SISTER CLARA ISLAMY KESUMOJATI ◽  
TRI WIDYASTUTI ◽  
DARMANSYAH DARMANSYAH

AbstrakOpini going concern yang diterima oleh sebuah perusahaan menunjukkan adanya kondisi dan peristiwa yang menimbulkan keraguan auditor akan kelangsungan hidup perusahaan. Opini audit going concern dapat digunakan sebagai peringatan awal bagi para pengguna laporan keuangan guna menghindari kesalahan dalam pembuatan keputusan. Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kualitas audit, financial distress, debt default terhadap penerimaan opini audit going concern. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia perioda tahun 2011-2015. Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 160 observasi dari 32 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regression logistic. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern. Sedangkan variabel financial distress dan debt default berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern.Kata kunci: Opini Audit Going Concern, Kualitas Audit, Financial Distress, Debt Default


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Ni Komang Yuliani ◽  
I Nyoman Anggaradana

Pengaruh Net Profit Margin, Return On Asset, Likuiditas Terhadap Financial Distress (Studi Kasus Pada Perusahaan Agriculture Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019). Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh net profit margin, return on asset, likuiditas terhadap financial distress. Penelitian dilaksanakan pada sektor agriculture terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah sampel 42 laporan. Metode non probability sampling melalui teknik purposive sampling digunakan untuk penentuan sampel penelitian ini. Jenis data kuantitatif diambil dari laporan tahunan maupun laporan keuangan perusahaan agriculture yang terdapat di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Data sekunder penelitian ini hanya memanfaatkan annual report periode 2017-2019.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi dokumentasi. Serta teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis linear berganda, uji hipotesis dan uji koefisien determinasi. Berdasarkan hasil analisis, secara signifikan net profit margin berpengaruh negatif terhadap financial distress, secara signifikan return on asset berpengaruh positif atas financial distress, likuiditas tidak berpengaruh dan tidak signifikan atas financial distress dan net profit margin, return on asset, likuiditas secara simultan berpengaruh signifikan atas financial distress di sektor agriculture yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci: Net profit margin, Return on asset, Likuiditas, Financial distress, Agriculture


2018 ◽  
pp. 58
Author(s):  
Putu Ayu Putri Sima ◽  
I Dewa Nyoman Badera

Auditor switching didefinisikan sebagai pergantian auditor atau Kantor Akuntan Publik (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan. Pergantian auditor atau Kantor Akuntan Publik dapat disebabkan oleh faktor dari perusahaan maupuun dari auditor itu sendiri. Variabel Independen dalam Penelitian ini adalah Financial Distres dan Audit Fee. Auditor Switching sebagai variabel dependen. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2016. Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sebanyak 144 perusahaan dan diperoleh sampel penelitian sejumlah 25 perusahaan. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling dan teknik analisis data yang digunakan adalah uji analisis deskriptif, analisis regresi logistik (logistic regression) dan Moderating Regression Analysis (MRA). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa financial distress berpengaruh positif pada auditor switching sedangkan audit fee tidak berpengaruh pada auditor switching. Reputasi auditor tidak mampu memoderasi pengaruh financial distress dan audit fee pada auditor switching.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document