scholarly journals PENERAPAN COGNITIVE BEHAVIORAL ART THERAPY (CBAT) UNTUK MENURUNKAN AGRESIVITAS PADA REMAJA LPKA X

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 385
Author(s):  
Reza Fahlevi ◽  
Debora Basaria ◽  
Santy Yanuar Pranawati

Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang melibatkan perubahan-perubahan pada aspek biologis, kognitif maupun psikososial. Remaja yang tidak dapat mengelola emosinya secara efektif dapat menyebabkan perasaan tertekan, kemarahan, kurang mampu meregulasi emosi yang selanjutnya menimbulkan berbagai masalah dalam akademik, kenakalan remaja seperti tawuran dan penyalahgunaan obat. Cognitive Behavioral Art Therapy (CBAT) adalah bentuk terapi di mana partisipan terlibat dalam cara berpikir tentang masalah mereka. Partisipan dapat mempersepsikan masalah mereka dari perspektif baru melalui gambar dan sadar terhadap perasaan dan pikirannya. CBAT biasa digunakan dalam praktik untuk memberikan penanganan pada kasus untuk mengatasi masalah emosi dan perasaan seperti marah, cemas, pasca trauma, dan berbagai kelompok depresi dan penyakit kronis. Untuk saat ini, CBAT belum banyak diterapkan dalam penanganan kasus klinis terutama di Indonesia pada kasus agresi pada remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah partisipan dapat mengendalikan rasa marah sehingga dapat menurunkan perilaku agresi yang seringkali ditampilkan dalam bentuk perilaku negatif seperti marah, kasar, mengejek, atau memukul. Desain dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen. CBAT dilakukan sebanyak 10 sesi untuk menurunkan agresivitas. Terdapat 6 partisipan dalam penelitian yang merupakan hasil screening awal dengan menggunakan alat ukur agresivitas buss dan perry, skala moral Kohlberg, Edward Personal Personality Scale (EPPS), serta tes draw a person yang menunjukkan adanya karakteristik agresi yang tinggi pada partisipan. Evaluasi dilakukan dengan mengukur kembali tingkat agresivitas dengan alat ukur agresivitas buss dan perry, dan tes draw a person. Hasil intervensi menunjukkan adanya penurunan pada skala agresivitas keenam partisipan setelah diberikan intervensi CBAT. Adolescence is a transition period between childhood and adulthood which involves changes in biological, cognitive and psychosocial aspects. Adolescents who cannot manage their emotions effectively can cause feelings of depression, anger, lack of ability to regulate emotions which in turn causes various problems in academics and juvenile delinquency such as brawl and drug abuse. Cognitive Behavioral Art Therapy (CBAT) is a form of therapy in which participants engage in ways of thinking about their problems. Participants can perceive their problems from a new perspective through pictures and be aware of their feelings and thoughts. CBAT is commonly used in cases to overcome emotional and feelings problems such as anger, anxiety, post-trauma, and various groups of depression and chronic illness. At present, CBAT has not been widely applied in the handling of clinical cases, especially in Indonesia in cases of aggression in adolescents. The purpose of this study is to help participants control their anger to reduce aggressive behavior that is often displayed in the form of negative behavior such as anger, abusive, bullying, or hitting. The design of this study is quasi-experimental. CBAT was carried out over as many as 10 sessions to reduce aggression. There were 6 participants in the study which were the results of initial screening using measuring tools of buss and perry aggression, Kohlberg's moral scale, Edward Personal Personality Scale (EPPS), and draw a person test that showed high aggression characteristics in the participants. Evaluation is done by measuring the level of aggression using the buss and perry aggression questionnaire, and draw a person test. The results of the intervention showed a decrease in the scale of the aggression of the six participants after being given the CBAT intervention.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document