scholarly journals PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN DAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN METODE PERPETUAL INVENTORY METHOD DAN ECONOMIC ORDER QUANTITY ( Studi Kasus : Divisi Logistik Rumah Sakit Krakatau Medika Cilegon)

Compiler ◽  
2015 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Gilang Sonar Amanu ◽  
Yuliani Indrianingsih

The accuracy of data is the capital for making a very useful information for the company business continuity. The value of data can be very expensive if it can be made into a good information and the right target. Procurement and inventory data is one of the things to note in particular the logistics division on the company. Therefore it needs a system using a particular method that can be support the data management of goods procurement and it can also help the managers take the decision of stock control. Based on that, it can be developed to integrated system between procurement data processing and the amount of purchasing materials a single web-based application that implement a method of stock record such as perpetual inventory method and economic order quantity method as well as the methods used to support the decision in calculating the amount of inventory to be optimal. Using the development of the decision support system, some errors related to the recording of data on procurement and inaccuracies in determining the amount of inventory can be reduced. Then the company can avoid the material losses.

2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 55-58
Author(s):  
Suradi Suradi ◽  
Andi Haslindah ◽  
Asti Astuti

Pengendalian persediaan (stock control) merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang-barang yang dibutuhkan untuk proses produksi agar terpenuhi secara optimal sehingga proses produksi berjalan dengan lancar dan mengurangi adanya risiko yang akan terjadi seperti kekurangan bahan baku serta perusahaan dapat memperoleh biaya persediaan sekecil-kecilnya yang menguntungkan perusahaan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jumlah bahan baku yang ekonomis dan optimal dalam pengendalian persediaan bahan baku Tapioca Pearl dengan menggunakan metode EOQ. Metode analisis data yang digunakan adalah metode Economic Order Quantity (EOQ), yaitu model jumlah pesanan terhemat digunakan untuk menentukan jumlah barang yang akan dipesan dan frekuensi pemesanan dalam satu tahun, sampel yang dianalisa yaitu tapioca pearl, dengan membandingkan jumlah pemesanan perusahaan dan hasil perhitungan pemesanan EOQ. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan jumlah pemesanan ekonomis sebesar 205,04 kg setiap kali pesan dengan frekuensi pemesanan 4 kali dalam setahun. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode Economic Order Quantity (EOQ), maka perusahaan dapat mengemat biaya persediaan bahan baku sebesar Rp. 299.700,-.


2017 ◽  
Vol 11 (9) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Karzan Mahdi Ghafour

The obligation or the traditional question in inventory models is how much or how many of inventory items to order. In inventory control, the economic order quantity, EOQ is varies from model to another based on the variables and assumptions. This paper develops the EOQ using two deterministic inventory models (Purchases model and production model with shortage) of multi-items when the objective function is subjected to a constrained number of items quantities. The constraints are supposed to be active if the left-hand side does not satisfy the right-hand side condition. Thus, to achieve the new formula of multi-item EOQ in each of the two models with the constraint, Lagrange method have been used. Finally, to provide the proposed model a numerical example has been used.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 98
Author(s):  
Ganda Sirait

Product inventory in pharmacies is one of problem in controlling drug supplies. How to provide an efficientproduct, need the right calculation with the right method. EOQ method shows that there are savings oninventory cost. It is expected in this study was to determine a forecast that the drugs inventory_ control. Theapproach used in this study is quantitative descriptive. Source of data in this research using primery data sourcesobtained directly from the company. Data collection data using documentation and interviews. Data analysis used inthis research using Economic Order Quantity. The forcasting results for ordering efficient drugs in 2019 are: first,Amlodipine 5 mg 10.153 boxes are needed and at a cost of Rp. 12,843,264.00. Second, Simvastatin 20 mg 25.288 boxesare need at the cost of Rp. 30,44,245.00.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 79-88
Author(s):  
Nurul Baiti ◽  
Sulaeman Miru ◽  
Asngadi Asngadi

 The purpose of this study is to find out and analyze the optimal number of purchases each time making an order, knowing the safety stock of raw materials that must be provided and knowing when to re-order raw materials. This type of research is quantitative descriptive research, using the EOQ (Economic Order Quantity) method. The results of this study indicate that when using the EOQ method the economical raw material purchase in 2017 is 426.56 zak with the order frequency of 28 times and the optimum cycle time of each order is 10 days. The number of safety supplies that must be provided is 357.81 zak. The right time to re-order is when the raw material supply is 441.31 zak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis jumlah pembelian yang optimal setiap kali melakukan pemesanan, mengetahui persediaan pengaman bahan baku yang harus disediakan dan mengetahui kapan akan dilakukan pemesanan ulang bahan baku. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa apabila menggunakan metode EOQ pembelian bahan baku yang ekonomis tahun 2017 adalah sebesar 426,56 sak dengan frekuensi pemesanan sebanyak 28 kali dan waktu siklus optimum setiap pemesanan adalah 10 hari. Jumlah persediaan pengaman yang harus disediakan adalah 357,81 sak. Waktu yang tepat untuk mengadakan pemesanan ulang adalah pada saat persediaan bahan baku sebesar 441,31 sak.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Chairul Amni

Perencanaan persediaan bahan baku merupakan salah satu peranan yang sangat penting dalam dunia industri untuk meningkatkan permintaan pasar. Sebuah perencanaan produksi akan berjalan dengan baik jika di dukung dengan adanya persediaan bahan baku yang memadai. Persediaan bahan baku juga memberikan kontribusi biaya yang cukup besar sehingga komponen biaya ini juga perlu untuk dikendalikan. Melihat pentingnya fungsi perencanaan produksi dan pengendalian persediaan bahan baku, maka perlu adanya usaha untuk mengelolanya secara efisien untuk mendapatkan hasil yang optimal. Perencanaan bahan baku merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk mendukung proses produksi, sehingga tidak terjadi masalah seperti keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen, dan pemborosan biaya bahan baku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian bahan baku yang diterapkan serta untuk mengetahui jumlah ekonomis bahan baku pada setiap kali pemesanan yang di analisis dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Dari penelitian ini mendapatkan hasil yang menunjukkan bahwa penggunaan metode EOQ dalam pemesanan bahan baku jauh lebih optimal dan efisien dibanding metode yang selama ini diterapkan, terlihat dari selisih total biaya pemesanan bahan baku pada tepung mencapai 1,21% (404.950 rupiah) selisih pada bahan baku gula 0,02% (4.450 rupiah) dan selisih biaya pada pemesanan ragi dan garam sebesar 14,31% yaitu sebesar Rp. 82.500 untuk Ragi dan Rp. 8.250 untuk selisih pemesanan garam. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode EOQ mempuanyai hasil baik dalam melakukan pemesanan bahan baku sehingga bahan baku untuk produksi tidak mengalami penumpukan dan tidak mengalami kekosongan dalam gudang.


2017 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 710-724
Author(s):  
Dewi Rosa Indah ◽  
Elsayus Yulia Risasti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian persediaan bahan baku pada PT. Tri Agro Palma Tamiang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan metode Economic Order Quantity, stok pengaman dan titik pesan kembali. Berdsarkan hasil analisis Kuantitas pembelian yang optimum menurut kebijakan perusahaan adalah 248,78 Ton pertahun. Sedangkan berdasarkan metode Economic Order Quantity kuantitas pembelian yang optimum adalah 470,68 ton. Frekuensi pembelian yang optimum menurut kebijakan perusahaan adalah 312 kali, sedangkan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity yaitu 165 kali. Total biaya persediaan dengan menggunakan kebijakan perusahaan adalah Rp.5.425.172 setelah menggunakan metode Economic Order Quantity dapat mengefisiensikan besarnya biaya persediaan perusahaan yaitu Rp. 4.482.274. Sementara itu untuk persediaan pengaman dan titik pemesanan kembali menurut kebijakan perusahaan tidak ada, sedangkan menurut perhitungan metode Economic Order Quantity besarnya persediaan pengaman adalah sebanyak 1.106,74 Ton dan titik pemesanan ulang sebesar 1.355,52 Ton.


2019 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Rizki Ahmad Fauzi ◽  
Rudi Hartono

Mengendalikan persediaan dengan tepat bukanlah hal yang mudah. Jumlah persediaan yang terlalu besar akan mengakibatkan timbulnya dana yang dikeluarkan menjadi terlalu besar, selain itu resiko kerusakan bahan baku juga menjadi lebih besar. Namun bila persediaan terlalu sedikit akan mengakibatkan terjadinya kekurangan persediaan yang menghambat proses produksi. Metode pengendalian persediaan yang dibandingkan dalam penelitian ini yakni metode Economic Order Quantity (EOQ). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengendalian persediaan bahan baku benang ada PT. Indonesia Wacoal yang efektif dan efisien agar tercapai hasil produksi yang optimal menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Metode EOQ adalah metode perhitungan yang mengidentifikasi kuantitas pemesanan atau pembelian optimal dengan tujuan meminimalkan biaya persediaan yang terdiri dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Perhitungan data yang digunakan adalah data mulai tahun 2014 hingga Agustus 2016. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa total biaya persediaan bahan baku benang polina polina yang harus dikeluarkan perusahaan lebih besar bila dibandingkan dengan total biaya persediaan yang dihitung menurut metode EOQ. Terjadi penghematan pada tahun 2014 pada benang polina 110 (998) sebesar Rp 3.760.889 tahun 2015 sebesar Rp 2.565.837 dan tahun 2016 sebesar Rp 10.993.200. Pada tahun 2014 pada benang polina 110 (999) sebesar Rp 2.225.378 tahun 2015 sebesar Rp 1.857.287 dan tahun 2016 sebesar Rp 3.928.178. pada tahun 2014 pada benang polina 110 (997) sebesar Rp 3.959.323 tahun 2015 sebesar Rp 4.874.495 dan tahun 2016 sebesar Rp 6.117.023. Kata kunci: Bahan Baku, Economoic Order Quantity, Persediaan


Author(s):  
Ilan Aliasi Zahra

Ketersediaan obat menjadi hal utama pada suatu layanan kesehatan. Fluktuasi pemakaian obat-obatan yang terjadi setiap tahun menjadi kendala bagian gudang obat dalam perencanaan pengadaan di rumah sakit. Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam pembuatan perencanaan bagi setiap organisasi maupun instansi yang membutuhkan. Penting bagi rumah sakit membuat perencanaan persediaan obat untuk mengatasi permasalahan berkaitan dengan ketersediaan alat kesehatan maupun obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meramalkan kebutuhan obat dengan menggunakan teknik-teknik forecasting dan perhitungan nilai Economic Order Quantity. Sebuah forecasting atau tekik peramalan diperlukan, untuk memprediksi kebutuhan obat-obatan pada masa mendatang. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu peramalan time series Arima untuk proses pengambilan prediksi dan perhitungan EOQ. Hasil penelitian ini berupa nilai peramalan kebutuhan obat untuk satu periode mendatang ditunjukan dengan nilai eror model peramalan yang paling kecil, yaitu ARIMA (1.0.0) dengan nilai eror sebesar 13%, serta hasil perhitungan Economic Order Quantity untuk kebutuhan obat pada periode mendatang.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document