scholarly journals TRANSMISI VIRUS COVID-19 DARI IBU HAMIL KE JANIN : SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 85-93
Author(s):  
Claudia Leniensi ◽  
Catur Wulandari ◽  
Eka Vicky Yulivantina ◽  
Galuh Tunggal Prastiti

Jumlah pasien dengan Covid-19 terus meningkat, sehingga kesehatan maternal dan neonatal mendapatkan dampak. Pemerintah menerapkan kebijakan dan surat edaran tentang upaya pencegahan dan penanganan virus Covid-19, termasuk masalah maternal dan neonatal dengan Covid-19. Masyarakat juga telah menerapkan peraturan pemerintah. Metode dalam penelitian ini literature review jurnal dengan jenis systematic literature review dari database PubMed, Google Scholar, dan Cochrane. Sampel penelitian ini merupakan jurnal yang sudah dilakukan critical apprasial yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Hasil literature review menunjukkan jurnal tahun 2020 dipublikasi secara internasional dan desain penelitian case report. Ibu hamil melahirkan sectio caesaria pada usia kehamilan ≥ 37 minggu. Ibu melakukan pemeriksaan swab (RT-PCR) untuk menegakakn diagnosa. Sebagian besar bayi lahir laki-laki dengan berat badan lahir lahir ≥ 2500 gram. Semua bayi melakukan isolasi mandiri dalam keadaan baik dengan apgar skor ≥ 7 pada menitpertama dan kelima. Komplikasi yang terjadi prematuredan dilakukan pemeriksaan swab (RT-PCR) pada nasofaring. Hasil labolatorium transmisi virus Covid-19 dari ibu hamil ke janin negatif. Hasil labolatorium tidak terdapat asam nukleat virus Covid-19 pada sampel plasenta, darah tapi pusat, cairan ketuban, tenggorokan dan feses. Hasil pemeriksaan labolatorium transmisi vertikal virus Covid-19 dari ibu hamil ke janin negatif.

2013 ◽  
Vol 25 (4) ◽  
pp. 642-645 ◽  
Author(s):  
Marta Mosca ◽  
Chiara Tani ◽  
Maria Elena Filice ◽  
Linda Carli ◽  
Andrea Delle Sedie ◽  
...  

Author(s):  
Jordina Rincon-Torroella ◽  
M Harrison Snyder ◽  
Deepa J. Galaiya ◽  
Meaghan Morris ◽  
Jon D. Weingart ◽  
...  

e-CliniC ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Jason Rampengan ◽  
Johnny Rompis ◽  
Valentine Umboh

Abstract: COVID-19 is spreading at an extremely rapid rate and can affect all age groups, albeit, information about clinical symptoms and laboratory examinations of COVID-19 I in neonates is still quite limited. This study was aimed to determine the clinical symptoms, radiographic examinations especially CT-scans, and laboratory tests that could appear in neonates suffering from COVID-19. This was a literature review study using three databases, namely Pubmed, Clinical Key, and Google Scholar. The keywords used were Covid-19 / SARS-CoV-2 AND Neonatus AND sign and symptoms AND laboratory. The selection based on inclusion and exclusion criteria, obtained 15 case report studies, three retrospective studies, one observational study, and one cohort study. The review revealed that the most frequent clinical features that appeared were fever (54.8%), dyspnoea (35.4%), and cough (29%). Meanwhile, for CT-Scan radiographs, there were 14 of 31 neonates (45.2%) did not show any abnormalities or normal. The most frequent abnormal image was ground glass opacity (GGO) (29%). Among laboratory examinations, lymphopenia was the most common abnormality (32.2%). Moreover, leukocytosis, leukopenia, thrombocytopenia, increased PCT, AST, etc. could also occur. Of all the reviewed literatures, there were no death cases of neonates died due to COVID-19. In conclusion, fever, dyspnea, cough, and lymphopenia are the most common findings as well as GGO in the CT-Scan radiograph.Keywords: COVID-19, neonates Abstrak: COVID-19 menyebar dengan sangat pesat dan dapat menjangkiti semua kelompok usia namun informasi mengenai gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium terhadap kelompok neonatus masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran klinis, pemeriksaan radiografi khususnya CT-Scan, dan pemeriksaan laboratorium yang bisa muncul pada neonatus dengan COVID-19. Jenis penelitian ialah literature review dengan pencarian data menggunakan tiga database yaitu Pubmed, Clinical Key, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan yaitu Covid-19/ SARS-CoV-2 AND Neonatus AND sign and symptom AND laboratory. Hasil seleksi berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi mendapatkan 15 penelitian case report, tiga retrospective study, satu observational study, dan satu cohort study. Hasil kajian menunjukkan bahwa gambaran klinis yang paling sering muncul ialah demam (54,8%), sesak (35,4%), dan batuk (29%). Pemeriksaan radiografi CT-Scan, neonatus yang tidak menunjukkan kelainan (normal) terdapat pada 14 dari 31 neonatus diamati (45,2%), sedangkan kelainan yang sering muncul ialah ground glass opacity/GGO (29%). Pada pemeriksaan laboratorium, limfopenia merupakan kelainan tersering (32,2%), sedangkan leukositosis, leukopenia, trombositopenia, peningkatan PCT, AST, dll juga bisa terjadi. Dari semua literatur yang dikaji, tidak ditemukan kasus kematian neonatus akibat COVID-19. Simpulan penelitian ini ialah gambaran klinis yang paling sering muncul pada neonatus ialah demam, sesak, dan batuk, limfopenia, dan GGO pada CT-Scan.Kata kunci: COVID-19, neonatus


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 33-37
Author(s):  
L. V. Tsoy

The present review describes pathogenetic mechanisms and clinical features of COVID-19 associated delirium. Potential factors leading to the named condition and pathophysiological chains were described elaborately, including older adults’ manifestation analysis based on the latest clinical studies. A systematic literature review was conducted in the following databases: PubMed, Scopus, e-library, Google Scholar and others.


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 503-510
Author(s):  
Bahtiar Yusuf Habibie

Dispepsia adalah sindrom yang terdapat pada saluran pencernaan atas dan  dijumpai di seluruh dunia. Banyak faktor yang dapat menyebabkan dispepsia seperti riwayat riwayat keluarga, makanan, riwayat penyakit,  pola hidup, dan juga  faktor psikologis. Tujuan dilakukannya literature review ini adalah untuk memberikan informasi terkait terapi pada dispepsia dengan benar. Sumber referensi pada literature review ini meliputi 20 artikel yang didapat dengan melakukan literature searching di Sumber NCBI, Google scholar dan 4 buku yang semuanya dipublikasikan dalam rentang tahun 2000-2020. Literature sarching tersebut dilakukan dengan menggunakan kata kunci dispepsia, terapi farmakologi, dan tatalaksana dan filter berupa rentang publikasi tahun 2000-2020. Hasil yang ditemukan dari literature searching ini adalah 7301 artikel yang kemudian dipilih 20 artikel dan 4 buku berdasarkan informasi yang dibutuhkan. Referensi yang telah didapatkan kemudian dianalisis dengan metode systematic literature review yang mencakup kegiatan mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengembangkan penelitian dengan topik tertentu secara sistematis. Hasil literature review in menunjukkan bahwa Terapi farmakologi yang dapat digunakan pada dispepsia adalah obat golongan, PPI (lansoprazol, omeprazole), antagonis H2 (simetidin, ranitidine, nizatidin, atau famotidine), antasida, dan juga dapat diberikan kombinasi antara ketiga obat tersebut. Terapi lain yang dapat dilakukan adalah pemberian kombinasi dengan antibiotik pada dispepsia yang disebabkan oleh H. Pylori


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document