scholarly journals Quantification and classification of low back pain severity based on Aberdeen low back pain scale

2015 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 92-97
Author(s):  
Kumkum Pandey ◽  
Deepa Vinay

Occupational low back pain (LBP) remains the leading safety and health challenge for many industries. The present study was focused to evaluate the physical demands of the manual material handling task in terms of back pain to assess the potential risk of injury. This investigation measures the prevalence of low back pain of rice mill workers in Rudrapur block, District Udhamsingh Nagar, Uttarakhand. Sixty workers, extensively involved in manual material handling (MMH) task (including, loading, unloading, stacking, filling carrying of rice or paddy sack etc.) were investigated for the presence of low back pain and associated personal and workplace risk factors and symptoms. The severity, intensity; frequency, duration and medication of low back pain was assessed utilizing the ‘Aberdeen Low Back Pain Scale’ developed by Ruta and Garratt (1994) on the basis of scoring in terms of light, moderately light, heavy , very heavy and extremely heavy back pain. The interpretation of scores revealed that 18.33 % respondents were falling under the category of moderately light pain (M), 66.66 % respondents were under heavy back pain (H), only 15 % were under the category of very heavy back pain (V), whereas none of the respondents were under the category of light pain (l) and extremely heavy pain (E). It was concluded that there remains an interest in developing integrated models to predict LBP among Rice mill workers using ergonomic and psychosocial factors as well as control strategies to reduce risk of injury.

Sebatik ◽  
2021 ◽  
Vol 25 (1) ◽  
Author(s):  
Nur Miswari ◽  
Lina Aulia ◽  
Rizqi Wahyudi

Aktivitas penanganan bahan secara manual masih banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari saat melaksanakan sebuah pekerjaan. Ketidak ergonomis pekerjaan manual material handling (MMH) akan menimbulkan risiko keluhan muskuloskeletal disorder (MSDs). Selain dapat menyebabkan risiko-risiko muskuloskeletal, pekerjaan MMH dapat meningkatkan kelelahan otot lokal akibat banyaknya kontraksi otot yang terlibat dan low back pain (LBP). Aktivitas mengangkat dan membawa galon air secara pada gedung bertingkat tentu menjadi tugas yang cukup berat. Penelitian ini dilakukan terhadap aktivitas MMH mengangkat dan membawa air kemasan galon dengan menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) untuk menilai postur aktivitas MMH dan  mengklasifikasikan dalam tingkatan risiko. Untuk analisis tekanan pada sendi antara lumbal lima dan sacral pertama (L5/S1) dilakukan dengan software prediksi kekuatan dan ketahanan statis tubuh. Hasil yang diperoleh dari penilaian postur dengan metode RULA aktivitas MMH pengangkatan dan membawa galon air mineral secara manual pada gedung bertingkat adalah nilai 7 (tujuh) yang masuk dalam kategori risiko tinggi sehingga perlu adanya perbaikan segera. Hasil analisis gaya tekan L5/S1 pada sikap kerja MMH yaitu sebesar 1644N untuk posisi angkat dan 2475N saat membawa. Usulan perbaikan yaitu posisi tubuh agar tetap tegak, mengurangi sudut yang terbentuk agar memperkecil momen gaya, menggunakan alat bantu material handling lifting secara mekanis maupun elektrik agar pekerjaan MMH tidak menggunakan kekuatan operator yang berlebihan baik saat mengangkat maupun membawa beban.


2014 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Ni Made Yunita Sari Dewi ◽  
Rino Andias Anugraha ◽  
Yusuf Nugroho ◽  
M. Fadli Setiawan ◽  
Ayren Tantri Sofan

Manual material handling memiliki cedera berisiko tinggi seperti low back pain. PT ABO FARM adalah perusahaan yang bergerak di bidang agrikultur, khususnya dalam ekspor biji sayuran. Salah satu proses ekspornya ialah proses pengangkutan biji dari gudang ke stasiun kerja kolektor di PT ABO FARM. Hasil observasi menunjukkan bahwa menghilangkan material dalam proses loading seperti mengambil, membawa, dan menempatkan karung biji ke dalam truk pick-up pada koleksi stasiun kerja dilakukan secara manual dan kurang ergonomis. Material dipindahkan dalam karung biji dengan berat rata-rata 55 kg. Penelitian ini bermaksud untuk merancang metode manual material handling dalam proses loading agar lebih ergonomis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan biomekanika dan lifting equation yang direkomendasikan oleh NIOSH dalam perancangan fasilitas. Metodeperancangan manual material handling dilakukan dengan membuat perbaikan untuk posisi pegangan pada wadah yang diusulkan dan melakukan pengujian beberapa alternatif metode manual material handling dengan parameter yang dihasilkan oleh gaya tekan L5/S1. Hasil dari pengujian beberapa alternatif metode dari hasil manual material handling lebih ergonomis. Hal tersebut ditunjukkan oleh penurunan gaya tekan L5/S1 terhadap setiap kegiatan dalam proses loading dan mengakibatkan penurunan sebesar 97.7% dari 276,2 N menjadi 12168 N. Dalam proses membawa, gaya tekan berkurang sebesar 85.7% dari 9213 N menjadi 1320.8 N. Dan untuk proses menempatkan, gaya tekan berkurang sebesar 78.7% dari 7109 N menjadi 1541.6 N.


2020 ◽  
Author(s):  
Julita Megawati Sitohang

Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di Rumah Sakit. Pelayanan keperawatan tersebut harus memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan keperawatan yang profesional. Pada saat ini secara umum pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh rumah sakit masih belum terstandarisasi. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan pada kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dan masih kurangnya sistem pengelolaan pelayanan keperawatan. Salah satu diantaranya adalah bahwa sebagian perawat masih belum mengenal dan memahami prinsip-prinsip ergonomi. Tenaga perawat merupakan salah satu sumber daya manusia di rumah sakit yang memiliki jumlah yang cukup besar dan memiliki peranan yang cukup menentukan dalam pelayanan di rumah sakit. Masalah ergonomi di dunia industri sangat signifikan dampaknya, hal ini dikaitkan dengan banyaknya aktifitas kerja yang dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia. Aktifitas ini diantaranya yaitu manual material handling yaitu pekerjaan yang menggunakan tenaga manusia yang meliputi mengangkat, mendorong, menarik, mengangkut, menaikkan, menurunkan suatu objek dari suatu tempat atau dimensi serta beban tertentu. Perawat merupakan tenaga kesehatan di rumah sakit, memiliki tugas yang sangat bervariasi, antara lain mengangkat dan mendorong pasien. Posisi yang salah atau tidak ergonomis dalam melakukan pekerjaan sering menimbulkan ketidaknyamanan yang salah satunya adalah low back pain. Seorang perawat yang mengalami low back pain akan terganggu produktivitas kerjanya. Produktivitas kerja yang menurun pada akhirnya akan berdampak pada kualitas pelayanan pasien.


2018 ◽  
Vol 25 (6) ◽  
pp. 583-596 ◽  
Author(s):  
Michael Lukas Meier ◽  
Andrea Vrana ◽  
Petra Schweinhardt

Motor control, which relies on constant communication between motor and sensory systems, is crucial for spine posture, stability and movement. Adaptions of motor control occur in low back pain (LBP) while different motor adaption strategies exist across individuals, probably to reduce LBP and risk of injury. However, in some individuals with LBP, adapted motor control strategies might have long-term consequences, such as increased spinal loading that has been linked with degeneration of intervertebral discs and other tissues, potentially maintaining recurrent or chronic LBP. Factors contributing to motor control adaptations in LBP have been extensively studied on the motor output side, but less attention has been paid to changes in sensory input, specifically proprioception. Furthermore, motor cortex reorganization has been linked with chronic and recurrent LBP, but underlying factors are poorly understood. Here, we review current research on behavioral and neural effects of motor control adaptions in LBP. We conclude that back pain-induced disrupted or reduced proprioceptive signaling likely plays a pivotal role in driving long-term changes in the top-down control of the motor system via motor and sensory cortical reorganization. In the outlook of this review, we explore whether motor control adaptations are also important for other (musculoskeletal) pain conditions.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document