scholarly journals STUDI LITERATUR DALAM PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA E- COMMERCE MENGGUNAKAN INDIKATOR - INDIKATOR KINERJA DARI DIMENSI TEKNOLOGI INFORMASI

2021 ◽  
Author(s):  
ahmad maulana

Ciri era revolusi industri 4.0 adalah penggunaan Internet of Things (IoT) yang membutuhkan perubahan model bisnis untuk meningkatkan efisiensi. Oleh karena itu, dunia bisnis melakukan perubahan melalui pemanfaatan e-commerce dalam pelaksanaan serangkaian proses. Sama halnya dengan proses bisnis pada umumnya, model bisnis e-commerce juga membutuhkan partisipasi semua pihak, yang sering disebut dengan supply chain management (SCM). Dengan partisipasi semua pihak dalam jaringan e-commerce supply chain (SC), makadalam hal ini perlu dilakukan pengukuran kinerja supply chain untuk mencapai efektivitas. Perusahaan e-commerce. Artikel ini akan membahas penentuan key performance indicator (KPI) berdasarkan dimensi teknologi informasi untuk mengukur kinerja e-commerce SC melalui studi literatur.

Jurnal PASTI ◽  
2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 80
Author(s):  
Danang Samadi Prasetyo ◽  
Andrean Emaputra ◽  
Cyrilla Indri Parwati

Perkembangan sektor industri dari waktu ke waktu semakin berkembang hal ini bisa dilihat dengan semakin banyak industri-industri yang tumbuh baik itu industri kecil, menengah maupun besar. Peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kerupuk Subur yang bergerak di bidang industri makanan dan distribusi hampir seluruh wilayah Yogyakarta. Industri Kecil dan Menengah (IKM) memiliki banyak stakeholder sehingga memegang peranan penting bagi terciptanya efektifitas dan efesiensi rantai pasok. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja supply chain pada IKM Kerupuk Subur dengan nilai performansi supply chain, kemudian dapat memberikan usulan perbaikan pada IKM Kerupuk Subur dalam meningkatkan performansi kinerja supply chain. Model hierarki Key Performance Indicator awal pengukuran kinerja tersebut disesuaikan dengan kondisi yang ada di IKM Kerupuk Subur untuk mengukur kinerja rantai pasoknya, Tingkat kepentingan atribut kinerja diukur menggunakan metode Analytical Hierarchy Proses berdasar pembobotan dengan kuesoner subjektif dan Snorm De Boer berfungsi untuk menyamakan nilai matriks yang digunakan sebagai indikator yang diukur menggunakan model Supply Chain Operation References (SCOR). Sehingga dari hasil pengukuran tersebut dapat dianalisis proses bisnis dan metrik kinerja yang harus segera dilakukan perbaikan, dari hasil perhitungan diperoleh nilai kinerja IKM Kerupuk Subur sebesar 48.638, yang angka tersebut menunjukan bahwa secara keseluruhan IKM Kerupuk Subur berada dalam kategori marginal, dari 21 Key Porfermance Indicator terdapat 13 Key Performance Indicator yang termasuk didalam kategori merah.


Jurnal PASTI ◽  
2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Shalahuddin Muhammad ◽  
Zulkarnain Zulkarnain ◽  
Deli Silvia

Banyaknya kegiatan manajemen rantai pasok (Supply Chain Management) yang dilakukan oleh PT Pitu kreatif Berkah menyebabkan perusahaan kesulitan dalam memutuskan atribut mana yang harus diprioritaskan ketika melakukan peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja rantai pasok perusahaan dengan menggunakan pendekatan Supply Chain Operation References (SCOR). Key Performance Indicator (KPI) disesuaikan dengan kegiatan rantai pasok perusahaan. Tingkat kepentingan KPI diukur berdasarkan hasil kuesioner subjektif dari para ahli. KPI dengan nilai kinerja terbobot terendah adalah waktu rata – rata persiapan dengan kinerja terbobot 0.91%; sementara KPI tertinggi adalah produk jadi sesuai rencana dengan nilai 9.6%. KPI rantai pasok yang masih perlu ditingkatkan adalah barang jadi yang tersimpan, waktu pengiriman barang pesanan, jumlah penambahan pesanan yang dapat dipenuhi supplier, persentase produk reject selama proses produksi, jumlah insheet perpesanan, dan rata – rata waktu persiapan dengan indikator Average. Nilai total kinerja perusahaan sebesar 89.06%. Nilai ini menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok perusahaan berada pada posisi Good.


2019 ◽  
Vol 112 ◽  
pp. 103127 ◽  
Author(s):  
Celia Garrido-Hidalgo ◽  
Teresa Olivares ◽  
F. Javier Ramirez ◽  
Luis Roda-Sanchez

2014 ◽  
Vol 556-562 ◽  
pp. 6673-6676 ◽  
Author(s):  
Jia Tang

Since the 1960s, the competition between enterprises has been replaced by the competition between supply chains because of rapid economic development. For the purpose of enhancing the competitiveness of supply chain by improving the level of supply chain management, the resources of enterprises in supply chain should be integrated and optimized, and then managed uniformly. Inventory management is the most important part of supply chain management. The inventory models what we are using have many limitations. The effectiveness of implementation often depends on the accuracy of the accuracy of “market demand forecast”. In order to reduce the reliance on “market demand forecast” accuracy to improve the efficiency of supply chain inventory management, we need to have further research on this theory by used of Internet of things to explore right model.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document