scholarly journals Karakteristik Penderita Demam Tifoid di RS. Ibnu Sina Kota Makassar Tahun 2016 - 2017

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 57-68
Author(s):  
Zaidan . . ◽  
Santriani Hadi ◽  
Ilma Khaerina Amaliyah B.

Latar Belakang: Demam Tifoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan merupakan masalah utama kesehatan masyarakat Indonesia. Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) diperkirakan 11-20 juta orang di dunia terkena penyakit demam tifoid dan menyebabkan kematian sekitar 128.000 - 161.000 jiwa. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat karakteristik penderita demam tifoid di rumah sakit Ibnu Sina kota makassar pada tahun 2016-2017. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode total sampling menggunakan data sekunder dari rekam medik. Pada penelitian ini didapatkan jumlah penderita demam tifoid tahun 2016–2017 sebanyak 233 orang. Hasil: Kejadian demam tifoid tertinggi adalah tahun 2016 bulan April sebanyak 26 orang (14,8%) dengan kelompok usia terbanyak yaitu 21-30 sebanyak 80 orang (34,3%), jenis kelamin terbanyak perempuan sebanyak 124 orang (53,2%). Jenis pekerjaan penderita demam tifoid terbanyak yaitu kelompok mahasiswa sebanyak 62 orang (26,6%) dengan gejala subjektif demam sebanyak 233 orang (100%). Pada pemeriksaan lidah kotor positif sebanyak 80 orang (34,3%). Pemeriksaan penunjang diagnosis yaitu pemeriksaan darah rutin didapatkan yang mengalami anemia sebanyak 38 orang (12,5%). Kesimpulan: Gejala subjektif tertinggi yaitu demam dengan pemeriksaan fisis yaitu lidah kotor. Pemeriksaan penunjang diagnosis terbanyak adalah pemeriksaaan darah rutin dan pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan adalah tes widal.

2018 ◽  
Author(s):  
Tesfit Brhane Netsereab ◽  
Meron Mehari Kifle ◽  
Robel Berhane Tesfagiorgis ◽  
Sara Ghebremichael Habteab ◽  
Yosan Kahsay Weldeabzgi ◽  
...  

2017 ◽  
Vol 79 (07) ◽  
pp. 526-527

Coenen M et al. [Recommendation for the collection and analysis of data on participation and disability from the perspective of the World Health Organization]. Bundesgesundheitsblatt Gesundheitsforschung Gesundheitsschutz 2016; 59: 1060–1067 Um eine gleichberechtigte Teilhabe an der Gesellschaft von Menschen mit Behinderung zu ermöglichen, werden zunächst Daten zu vorhandenen Einschränkungen gebraucht. Erst wenn diese detailliert erhoben wurden, können Konzepte zur Beseitigung von Problemen entwickelt werden. Ein standardisiertes Erhebungsinstrument für alle Aspekte der Funktionsfähigkeit fehlte jedoch bisher.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document