scholarly journals MENATA ULANG LAYOUT FASILITAS PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SESUAI KEBUTUHAN GENERASI DIGITAL NATIVE

Author(s):  
Felecia Felecia ◽  
Dian Wulandari ◽  
Siana Halim

Salah satu aspek dalam library quality adalah library as place atau perpustakaan sebagai sebuah tempat.  Sebagai aspek utama yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, library as place perlu mendapat perhatian dari perpustakaan termasuk penataan tata letak atau layout fasilitas perpustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata letak (layout) fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan generasi digital native di Perpustakaan UK Petra.  Karena apabila fasilitas perpustakaan diatur dengan tata letak yang baik maka terjadi peningkatan produktivitas, efisiensi kerja dan tentunya berdampak pada kepuasan pelanggan.  Kepala Perpustakaan dan/ atau pejabat struktural dipilih sebagai responden karena mereka lebih mengetahui hubungan antar bagian dan mengerti kebutuhan generasi digital native yang dilayani saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah systematic layout planning dengan mengadopsi teknik ARC (Activity Relationship Chart) untuk menunjukkan tingkat kepentingan antar departemen/bagian, dan hasilnya akan digunakan sebagai pengganti arus antar departemen/bagian. Alat simulasi komputer yang digunakan adalah CRAFT untuk melakukan perbaikan tata letak fasilitas (re-layout) dengan meminimalkan momen perpindahan antar fasilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu dilakukannya penataan ulang fasilitas perpustakaan UK Petra di setiap lantainya, yang tentu saja re-layout hasil studi ini diuji melalui kuesioner bagi mahasiswa yang adalah generasi digital native dan merupakan pengguna terbesar perpustakaan.

2011 ◽  
Vol 110-116 ◽  
pp. 3952-3956 ◽  
Author(s):  
Anucha Watanapa ◽  
Wisitsree Wiyaratn

In this study, the application of a systematic plant layout planning (SLP) to assist the optimum design of process areas and locations is proposed. The number of machines and space requirement in pulley factory is determined. The operation process chart, flow of material and activity relationship chart have been investigated. The relationships between machines, operation sections and material flow are used to determine the suitable position of each activity. The SLP method has been employed to design the two alternative plant layouts and compare the performances between new layout and present layout in term of material flow. The new plant layout is modified by moving a disassembly and surface finish that significantly decrease the distance of material flow, so it is effective increasing production.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Iveline Anne Marie ◽  
Teofilus Nathanael Chaiyadi

CBA GROUP akan melakukan ekspansi dengan memproduksi bahan HDPE yang selama ini diperoleh dari supplier sebagai bahan campuran untuk memproduksi kantung plastik. Pabrik ini akan dibangun dengan kapasitas awal 182 ton/bulan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tata letak pabrik baru berdasarkan pendekatan Systematic Layout Planning dan melakukan analisis keuangan dalam pembangunan proyek ini. Perancangan tata letak dimulai dengan pembuatan OPC, perhitungan routing sheet, penentuan fasilitas pendukung yang diperlukan serta kebutuhan area untuk tiap fasilitas pabrik. Dilakukan analisis keterkaitan antar fasilitas pabrik secara keseluruhan dengan metode kualitatif. Berdasarkan hubungan kedekatan pada ARC Pabrik, dilakukan perancangan tata letak menggunakan metode Relationship Diagramming untuk mendapatkan rancangan Activity Relationship Diagram (ARD) pabrik sebagai dasar untuk merancang Area Allocation Diagram (AAD) Pabrik. Berikutnya, dirancang 3 alternatif tata letak yang diuji dengan metode scoring berdasarkan jarak terdekat dan menggunakan checklist Material Handling Evaluation Sheet. Setelah layout yang terpilih sudah ditentukan, selanjutnya dilakukan analisis ekonomi yang menghasilkan Harga Pokok Penjualan, Laporan Aliran kas, hasil analisis Breakeven point, Net present value, Payback Periode, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability indeks (MARR) dan analisis sensitifitas. Kata kunci: Tata Letak Pabrik, SLP, Relationship Diagramming, MHES, Analisis Ekonomi


2017 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
Author(s):  
Nofi Erni ◽  
Lamto Widodo ◽  
Yunike Poala

PT. XYZ merupakan perusahaan industri manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan kabel listrik bertegangan rendah.Permasalahan yang ditemukan berkaitan dengan pengaturan tata letak.Tujuan penelitian adalah menghasilkan rancangan tata letak pabrik baru yang efektif dan efisien agar dapat meminimumkan jarak, waktu,dan biaya pemindahan bahan.Perencanaan tata letak dibuat menggunakan pendekatan Systematic Layout Planning.Pengolahan data dilakukan dengan menguji data-data yang telah dikumpulkan untuk digunakan dalam pembuatan diagram alir, Operation Process Chart, Flow Process Chart, routing sheet, Multi Product Process Chart, luas lantai produksi, dan Material Handling Planning Sheet. Metode pendekatan SLP yang digunakan dalam perancangan antara lain: From-To Chart, Activity Relationship Chart, Activity Relationship Diagram, Area Allocation Diagram, dan Material Handling Evaluation Sheet. Selanjutnya, dilakukan analisa hasil dan pembuatan model simulasi tata letak pabrik awal dan tata letak pabrik usulan dengan software ProModel.Pada perbandingan antara tata letak pabrik awal dan tata letak pabrik usulan, diperoleh efisiensi jarak pemindahan bahan sebesar 52% dan biaya pemindahan bahan sebesar 72%. Sedangkan berdasarkan hasil report dari running model simulasi, diperolehwaktu proses produksi (waktu operasi dan waktu pemindahan bahan) pada tata letak pabrik usulanlebih efisien 37% dibandingkan dengan tata letak pabrik awal. Kata Kunci: Tata Letak Pabrik, Pemindahan Bahan, Systematic Layout Planning, Simulasi


2020 ◽  
Vol 38 (10A) ◽  
pp. 1430-1440
Author(s):  
Nrjis Bassem ◽  
Luma A. Al-Kindi

Workshop and factory design is one of the most important problems facing companies to enhance their performance and productivity. Facility layout issue is a fundamental fragment of accommodations planning which have a target of organize all manufacturing entities to be located as a facility having the objective to improve manufacturing processes for an organization. The aim of this paper is to study, evaluate and then creating an improved water filter workshop adopting Muther’s (SLP) Systematic Layout Planning Procedure for increasing production and utilizing spaces. The case study in this paper is a practical one for the existing layout in Al-Faris Company in the water filter workshop. The excited layout is studied and manufacturing processes are explored with flow investigation. Activity relationship graph is molded to develop a novel layout alternative. Analyzing by using SLP technique showed that the results for the proposed layout got 341score; while the current layout got only 281 score based on the manufacturing and facility relations. The results show that, the proposed layout is much better than the existing layout of the workshop as significant reduction in the space of material handling and workflow drive and lead to increase the unit production.


2013 ◽  
Vol 842 ◽  
pp. 695-702
Author(s):  
Ying Wang ◽  
You Rong Li ◽  
Yu Qiong Zhou

To enlarge production to meet the market demand, its nessasery to improve the present facility layout for MTO (Make-To-Order) manufacturing enterprises. This paper tries to design a optimization method based on genetic algorithm for the facility layout of MTO enterprises. Firstly, SLP (systematic layout planning) was applied to analyze the material and non-material flow interrelation of the workshop. Secondly, a relatively optimum layout was determined after using fuzzy hierarchy estimation to evaluate the schemes. Then the scheme was optimized with genetic algorithm. The result shows that the optimized logistics transport load is obviously less than before. This design method based on genetic algorithm (GA) is proved feasible and effective in the optimization of facility layout.


SINERGI ◽  
2015 ◽  
Vol 19 (3) ◽  
pp. 217
Author(s):  
Atikah Attamiimi ◽  
Gelys Annisa Nindri

PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk menggunakan strategi make to stock dalam memenuhi permintaan konsumen. Proses safety stock tehambat dikarenakan penempatan gudang dan penyimpanan bahan baku yang tidak teratur sehingga terjadi backtracking di lantai produksi. Untuk itu, perlu dilakukan perencanaan dan perancangan ulang tata letak fasilitas di lantai produksi untuk lebih efisien. Perlu dilakukan perencanaan dan pengaturan tata letak fasilitas mulai dari perencanaan produk, meliputi proses produksi, kebutuhan mesin, kebutuhan tenaga kerja, kebutuhan ruang sampai dengan analisis biaya menggunakan Activity Based Cost (ABC). Untuk melakukan perbaikan layout maka dibuat 2 alternatif layout yaitu alternatif layout 1 dengan menggunakan ARC dan ARD sedangkan alternatif layout 2 dengan menggunakan from to chart. Berdasarkan hasil analisis dari perbandingan alternatif layout 1 dengan alternatif layout 2 maka didapat bahwa alyernatif layout 1  lebih tepat digunakan sebagai layout perbaikan dari layout PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 34-46
Author(s):  
Lulu Elvira ◽  
Bambang Suhardi ◽  
Rahmaniyah Dwi Astuti

Peralatan dan desain produk yang baik tidak akan berarti jika tidak terdapat perencanaan tata letak fasilitas yang baik. Masalah yang dimiliki oleh PT. Pilar Kekar Plasindo terjadi pada bagian produksi polyethylene kecil. Masalah tersebut disebabkan oleh produksi polyethylene kecil yang memiliki jarak transfer total material yang besar. Masalah-masalah yang terjadi pada produksi polyethylene kecil yaitu jarak antar stasiun, cross-movement, backtracking, dan mesin-mesin rusak yang masih ditempatkan di bagian produksi. Kondisi tersebut membuat biaya penanganan material dan jarak menjadi besar. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan desain tata letak fasilitas produksi yang dapat meminimalkan jarak dan biaya perpindahan material. Metode yang digunakan adalah Systematic Layout Planning (SLP). Pada penelitian ini tiga desain alternatif dibandingkan dan usulan tata letak fasilitas kedua terpilih karena mampu mengurangi total biaya transfer material sebesar 68,2% dan mengurangi jarak transfer material sebesar 59,6% dari tata letak fasilitas awal.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document