scholarly journals Metode Vector Autoregressive (VAR) dalam Menganalisis Pengaruh Kurs Mata Uang Terhadap Ekspor Dan Impor Di Indonesia

Author(s):  
Dwi Reskiyani Febrianti ◽  
Muhammad Arif Tiro ◽  
S. Sudarmin

Abstrak. Metode Vector Autoregressive (VAR) adalah salah satu analisis yang digunakan untuk menganalisis data deret waktu. Data deret waktu dikategorikan menurut interval waktu yang sama, baik dalam harian, mingguan, bulanan, kuartalan, ataupun tahunan. Vector Autoregressive (VAR) merupakan pemodelan yang tidak perlu menentukan variabel endogen dan variabel eksogen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kurs mata uang terhadap ekspor dan impor di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kurs, ekspor, dan impor dari bulan Januari 2014 hingga Desember 2018. Uji stasioneritas dalam penelitian ini menggunakan metode Augmented Dickey Fuller (ADF). Dalam penelitian ini menggunakan differencing terhadap data karena data tidak stasioner pada level. Penentuan panjang lag optimal diperoleh dari nilai Akaike Information Criterion (AIC) yang paling minimum. Estimasi model VAR diperoleh setelah penentuan panjang lag optimal. Uji kausalitas dilakukan dengan uji Causality Granger untuk melihat pengaruh timbal balik antar variabel yang diuji dalam penelitian ini. Terakhir menggunakan uji Impulse Response Function (IRF) untuk menelusuri guncangan atau shock suatu variabel terhadap variabel lainnya. Adapun hasil analisis yang diperoleh menunjukkan terdapat dua hubungan satu arah yaitu kurs mempengaruhi ekspor dan ekspor mempengaruhi impor.Kata Kunci: VAR, Kurs, Ekspor, Impor.

2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 15-33
Author(s):  
Ulul Albab Badru Zaman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Jumlah Uang Beredar dan Jakarta Islamic Index (JII) terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah selama periode Januari 2012-Desember 2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan dari masing-masing variabel. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Vector Autoregressive (VAR) dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 dan Eviews versi 9.0. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: (1) Berdasarkan uji Kausalitas Granger, tidak ada variabel yang menunjukkan hubungan kausalitas dua arah dengan NAB Reksadana Syariah. Akan tetapi, hanya variabel Kurs yang masih menunjukkan hubungan kausalitas satu arah dengan NAB Reksadana Syariah. (2) Berdasarkan uji Impulse Response Function, NAB Reksadana Syariah menunjukkan respons yang tidak stabil terhadap guncangan pada variabel Nilai Tukar Rupiah, Jumlah Uang Beredar dan Jakarta Islamic Index (JII) Akan tetapi, guncangan pada masing-masing variabel cenderung direspons secara positif oleh variabel NAB Reksadana Syariah. (3) Berdasarkan uji Variance Decomposition, variabel yang memberikan pengaruh guncangan terbesar yaitu variabel NAB Reksadana Syariah itu sendiri diikuti dengan Jakarta Islamic Index (JII), Jumlah Uang Beredar, Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi.


2021 ◽  
Vol 2020 (1) ◽  
pp. 146-151
Author(s):  
Adina Astasia ◽  
Surya Wagito ◽  
Fitri Bunga Adelia ◽  
You Ari Faeni

Pertambahan kasus covid-19 di Jakarta dan Jawa Timur menjunjukkan tren yang saling berkesinambungan. Mobilitas penduduk yang tinggi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit di berbagai wilayah. Charu (2017) melakukan studi mengenai penyebaran penyakit influenza di Amerika Serikat selama 2002-2010 dengan hasil bahwa setiap epidemi dapat dikaitkan dengan peristiwa penularan jarak jauh yang akan memicu transmisi selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dinamika pertambahan kasus covid-19 di Jakarta dan Jawa Timur. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah data pertambahan kasus covid-19 di Jakarta dan Jawa Timur dari @kawalcovid-19. Metode Vector Autoregressive (VAR) dengan Impulse Response Function (IRF) dan Variance Decomposition (VDC) dipilih karena mampu menjelaskan respon yang terjadi di suatu wilayah terhadap shock di wilayah itu sendiri dan wilayah lain. Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh positif dan signifikan pertambahan kasus covid-19 di Jakarta terhadap pertambahan kasus covid-19 di Jawa Timur.


2021 ◽  
Vol 29 (1) ◽  
pp. 81-91
Author(s):  
Adina Astasia ◽  
You Ari Faeni

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia sangat pesat beberapa tahun belakangan ini. Namun, market share perbankan syariah masih jauh di bawah harapan. Kajian-kajian teori sebelumnya menyatakan bahwa lingkungan persaingan antar bank, dalam hal ini bank konvensional dan bank syariah, sangat mempengaruhi kinerja bank syariah. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pengaruh kebijakan bank konvensional yang digambarkan dengan tingkat suku bunga (SB) terhadap keuntungan bank syariah yang digambarkan dengan Return on Assets (ROA). Metode analisis yang digunakan adalah Vector Autoregressive (VAR) dengan tambahan analisis Impulse Response Function (IRF) dan Variance Decomposition Analysis (VDC). Hasil analisis menggunakan VAR (1) menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan pada ) jika terjadi shock pada tingkat suku bunga tabungan bank konvensional (SB). Kondisi ini sejalan dengan hasil penelitian  Haron dan Ahmad (2000); Haron (2004), serta Zainol dan Kassim (2012) yang mengemukakan bahwa apabila tingkat suku bunga tabungan bank konvensional meningkat, maka nasabah bank syariah akan beralih ke bank kovensional yang dianggap memberikan keuntungan lebih besar, sehingga keuntungan bank syariah mengalami penurunan. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak semua konsumen bank syariah merupakan konsumen yang loyalis, perbankan syariah dituntut bertindak rasional, yaitu dengan cara menetapkan tingkat bagi hasil yang  kompetitif  terhadap  tingkat suku bunga bank konvensional.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Jacobus Cliff Diky Rijoly

 Pada tahun 1999 pemerintah Indonesia mengimplementasikan peraturan mengenai otonomi daerah, dampak langsung dari implementasi ini adalah setiap provinsi harus mampu mengembangkan pembangunan ekonomi di daerahnya sendiri. Hal ini juga terjadi di Maluku, peningkatan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), yang seharusnya menjadi instrument peningkatan pertumbuahan ekonomi di Maluku. Tapi, faktanya Maluku masih menjadi daerah termiskin ke 4 di Indonesia dan memiliki tingkat pengangguran paling tinggi di Indonesia. Efektifitas realisasi anggaran di duga menjadi permasalahan utama. Sesuai dengan data BPS Maluku mayoritas dari pengeluaran pemerintah yang ada digunakan sebagai pengeluaran/ belanja rutin (83.4%) dan sisanya (29.68%) diganakan sebagai belanja/ pengeluaran Modal, yang seharusnya di gunakan untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi.Penelitian ini menggunakan VAR (Vector Autoregressive) model, untuk mengukur efek daro pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Maluku, data yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan data time series dari tahun 1997-2016 yang besumber dati BPS Maluku.Hasil penelitian menunjukan bahwa pengeluaran pemerintah di tentukan oleh berbagai variabel diantaranya variabel eksogen (Kebijakan Pemerintah Melalui Penerimaan Migas maupun Non-Migas) serta variabel endogen ( PDB dan Pembentukan Modal Tetap). Hasil lain yang menggunakan instrument Impulse Response Function dan Analisis Variance Decomposition seluruh variable dalam jangka pendek dan jangka Panjang memiliki pengaruh positif terhadap Pengeluaran Pemerintah di Maluku.


2014 ◽  
Vol 6 (7) ◽  
pp. 524-531
Author(s):  
Temitope L.A. Leshoro

The repurchase rate (repo rate) is the most common monetary policy instrument that the South African Reserve Bank (SARB) uses to control inflation and endeavours to keep it within the inflation target band of 3% to 6%. This study examines the effect of the repo rate on inflation rate along with other variables using the Impulse-Response Function (IRF) of a Vector Autoregressive (VAR) technique. This study uses quarterly data spanning over the period 1980Q2 to 2013Q3. The response of a shock in repo rate on inflation rate and vice versa is generally positive. The results show that given one standard deviation shock in the repo rate, inflation rate will initially increase up until the second quarter after which it starts to decline, and increases again in the fifth quarter. The results obtained from the VAR granger causality test show that repo rate leads the gross domestic product (GDP) growth and inflation rate. There is bidirectional causality between inflation and repo rate; and the result is the same, even after structural break was accounted for. The VAR shows no evidence of instability and autocorrelation, hence the results are reliable. The study suggests some policy recommendations.


2019 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 231-244
Author(s):  
Vodă Alina Daniela ◽  
Duguleană Liliana ◽  
Dobrotă Gabriela

Abstract Economic growth can be seen as an effect of both fiscal policies and different legislative norms applied at national and macroeconomic level. Investments are a determining factor in the evolution of socio-economic life, influencing also the employment rate. This paper aims to identify the influence of investments on economic growth and employment using the vector autoregressive model (VAR). Based on the quarterly data from Romania, between the first quarter of 2000 and the second quarter of 2018, the Granger causality test and the impulse - response function was applied to identify the effect of the investments on the sustainable development of the Romanian economy. The results revealed that investments in Romania influence the economic growth and, implicitly, the employment. In terms of impulse – response function, a negative relationship between investment and employment was identified, which may be due to the fact that the need for human resources is no longer a priority in some sectors of activity due to technology.


2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 108-113
Author(s):  
Ewa Pawłuszewicz

AbstractThe problem of realisation of linear control systems with the h–difference of Caputo-, Riemann–Liouville- and Grünwald–Letnikov-type fractional vector-order operators is studied. The problem of existing minimal realisation is discussed.


Author(s):  
Mingjie Zhang ◽  
Ole Øiseth

AbstractA convolution-based numerical algorithm is presented for the time-domain analysis of fluidelastic instability in tube arrays, emphasizing in detail some key numerical issues involved in the time-domain simulation. The unit-step and unit-impulse response functions, as two elementary building blocks for the time-domain analysis, are interpreted systematically. An amplitude-dependent unit-step or unit-impulse response function is introduced to capture the main features of the nonlinear fluidelastic (FE) forces. Connections of these elementary functions with conventional frequency-domain unsteady FE force coefficients are discussed to facilitate the identification of model parameters. Due to the lack of a reliable method to directly identify the unit-step or unit-impulse response function, the response function is indirectly identified based on the unsteady FE force coefficients. However, the transient feature captured by the indirectly identified response function may not be consistent with the physical fluid-memory effects. A recursive function is derived for FE force simulation to reduce the computational cost of the convolution operation. Numerical examples of two tube arrays, containing both a single flexible tube and multiple flexible tubes, are provided to validate the fidelity of the time-domain simulation. It is proven that the present time-domain simulation can achieve the same level of accuracy as the frequency-domain simulation based on the unsteady FE force coefficients. The convolution-based time-domain simulation can be used to more accurately evaluate the integrity of tube arrays by considering various nonlinear effects and non-uniform flow conditions. However, the indirectly identified unit-step or unit-impulse response function may fail to capture the underlying discontinuity in the stability curve due to the prespecified expression for fluid-memory effects.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document