scholarly journals BAKTERI RESISTEN MERKURI (Hg) PADA PLAK GIGI PASIEN DENGAN TUMPATAN AMALGAM DI PUSKESMAS BAHU

2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Karen Tizia Mogi ◽  
Billy Kepel ◽  
Widdhi Bodhi

Abstract: Amalgam is an alloy of mercury with various metals which used for dental amalgam fillings since 150 years ago. It is still popular because of it’s strength and durability. However, it also has issue about it’s safety due to releasing of mercury inside oral cavity. Long time of exposure to mercury will result in resistant mercurial. Bacteria have ability to reduce Hg2+ to Hg0 by mercury reductase enzyme, changing toxicity to non-toxic form. We obtained the dental plaque from 5 patients who has been using amalgam for 5 years or more at Puskesmas Bahu. The dental plaque were stored inside the sterile glass tube with 0.9% NaCl solution and then tested for mecury resistant bacteria and identified bacteria. We founded 15 isolates were resistant to mercury. Then we did physiology, morphology, and biochemistry tests.  There are 8 genus of bacterias which has ability to reduce mercury from dental plaque of patient with amalgam fillings. Keywords: Amalgam, Mercury Resistant Bacteria, Dental Plaque   Abstrak: Amalgam merupakan campuran logam, yang diantaranya adalah merkuri sudah digunakan sejak 150 tahun yang lalu oleh kedokteran gigi sebagai penambal gigi berlubang dan sampai sekarang amalgam masih digunakan oleh dokter gigi karena merupakan bahan tambalan yang kuat dan tahan lama. Namun resiko utama amalgam adalah pelepasan uap merkuri yang mungkin terjadi selama penggunaannya di rongga mulut. Penggunaan amalgam ini memicu munculnya bakteri resisten terhadap merkuri dimana bakteri mampu untuk mereduksi ion Hg2+ menjadi Hg0 oleh enzim merkuri reduktase, yang sebelumnya bersifat toksik menjadi kurang toksik. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui bakteri resisten merkuri pada plak gigi pasien dengn tumpatan amalgam. Desain penelitian adalah metode deskriptif eksploratif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 5 koloni bakteri resisten merkuri pada plak gigi dari pasien yang telah menggunakan tumpatan amalgam minimal 5 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Bahu. Spesimen yang didapatkan dimasukkan ke dalam tabung reaksi steril yang berisi larutan NaCl 0.9% segera dibawa ke laboratorium untuk dilakukan uji resistensi merkuri dan identifikasi bakteri. Isolasi isolat bakteri resisten merkuri pada 5 sampel, diperoleh 15 isolat. Selanjutnya dilakukan identifikasi bakteri melalui uji morfologi, uji fisiologi, dan uji biokimia.  Hasil uji yang dilakukan ditemukan 8 genus bakteri yang dapat diidentifikasi. Kata Kunci: Amalgam, Bakteri Resisten Merkuri, Plak Gigi

2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Karen Tizia Mogi ◽  
Billy Kepel ◽  
Widdhi Bodhi

Abstract: Amalgam is an alloy of mercury with various metals which used for dental amalgam fillings since 150 years ago. It is still popular because of it’s strength and durability. However, it also has issue about it’s safety due to releasing of mercury inside oral cavity. Long time of exposure to mercury will result in resistant mercurial. Bacteria have ability to reduce Hg2+ to Hg0 by mercury reductase enzyme, changing toxicity to non-toxic form. We obtained the dental plaque from 5 patients who has been using amalgam for 5 years or more at Puskesmas Bahu. The dental plaque were stored inside the sterile glass tube with 0.9% NaCl solution and then tested for mecury resistant bacteria and identified bacteria. We founded 15 isolates were resistant to mercury. Then we did physiology, morphology, and biochemistry tests.  There are 8 genus of bacterias which has ability to reduce mercury from dental plaque of patient with amalgam fillings. Keywords: Amalgam, Mercury Resistant Bacteria, Dental Plaque  Abstrak: Amalgam merupakan campuran logam, yang diantaranya adalah merkuri sudah digunakan sejak 150 tahun yang lalu oleh kedokteran gigi sebagai penambal gigi berlubang dan sampai sekarang amalgam masih digunakan oleh dokter gigi karena merupakan bahan tambalan yang kuat dan tahan lama. Namun resiko utama amalgam adalah pelepasan uap merkuri yang mungkin terjadi selama penggunaannya di rongga mulut. Penggunaan amalgam ini memicu munculnya bakteri resisten terhadap merkuri dimana bakteri mampu untuk mereduksi ion Hg2+ menjadi Hg0 oleh enzim merkuri reduktase, yang sebelumnya bersifat toksik menjadi kurang toksik. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui bakteri resisten merkuri pada plak gigi pasien dengn tumpatan amalgam. Desain penelitian adalah metode deskriptif eksploratif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 5 koloni bakteri resisten merkuri pada plak gigi dari pasien yang telah menggunakan tumpatan amalgam minimal 5 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Bahu. Spesimen yang didapatkan dimasukkan ke dalam tabung reaksi steril yang berisi larutan NaCl 0.9% segera dibawa ke laboratorium untuk dilakukan uji resistensi merkuri dan identifikasi bakteri. Isolasi isolat bakteri resisten merkuri pada 5 sampel, diperoleh 15 isolat. Selanjutnya dilakukan identifikasi bakteri melalui uji morfologi, uji fisiologi, dan uji biokimia.  Hasil uji yang dilakukan ditemukan 8 genus bakteri yang dapat diidentifikasi. Kata Kunci: Amalgam, Bakteri Resisten Merkuri, Plak Gigi


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Christofel A.N. Tanumihardja ◽  
Billy Kepel ◽  
Widhi Bodhi

Abstract: Amalgam is a popular dental filling due to its cheaper price than other dental fillings. Basically, amalgam is an alloy, consists of two or more metals; one of them is mercury. The unfavorable thing about this alloy is that its vapor in the oral cavity can trigger the development of mercury-resistant bacteria. This type of bacteria has an enzyme called mercury reductase that can reduce Hg2+ to Hg0. 16SsRNA is a gene that contains important information to describe the prokaryotic type. This study was aimed to identify the type of mercury-resistant bacteria from dental plaque of patients with amalgam fillings. Samples were taken from the dental plaques. Isolation of DNA, sequensing of 16SsRNA gene by using PCR, and online BLAST through GenBank NCBI, and finally looking for the closest relative using a phylogenetic tree were performed in the Pharmacy Laboratory, Faculty of Mathematics and Science. The result of BLAST showed 4 types of bacteria, and the closest relative is B. thuringiensis. Conclusion: The type of mercury-resistant bacteria found in dental plaques was Bacillus thuringiensis.Keyword: amalgam, mercury resistant bacteria, dental plaques, 16SsRNA, PCR Abstrak: Amalgam adalah suatu logam campuran yang terdiri dari dua atau beberapa logam yang salah satunya adalah merkuri atau air raksa. Amalgam sebagai bahan tumpatan sampai saat ini masih banyak digunakan oleh dokter gigi karena harganya yang relatif murah. Namun penggunaan amalgam ini dapat melepaskan uap merkuri selama berada di dalam rongga mulut. Penggunaan amalgam ini memicu munculnya bakteri yang resisten terhadap merkuri dimana bakteri dapat mereduksi Hg2+ menjadi Hg0 melalui enzim yang menginduksi merkuri reduktase. 16SsRNA adalah gen yang menampung informasi-informasi penting agar mendeskripsikan jenis-jenis prokariotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri resisten merkuri pada plak gigi pasien pengguna tumpatan amalgam menggunakan metode PCR. Jenis penelitian ialah deskriptif observatif. Sampel diambil dari plak gigi pasien pengguna tumpatan amalgam di Laboratorium Farmasi Fakultas MIPA. Dilakukan langkah-langkah untuk isolasi DNA, sekuensing gen 16SsRNA menggunakan PCR, kemudian dilakukan BLAST secara online melalui GenBank NCBI lalu dicari kekerabatannya menggunakan pohon filogenetik. Hasil BLAST mendapatkan 4 jenis bakteri, dan kekerabatan terdekatnya ialah Bacillus thuringiensis. Simpulan: Jenis bakteri resisten terhadap merkuri pada plak gigi ialah Bacillus thuringiensis.Kata kunci: amalgam, bakteri resisten merkuri, plak gigi, 16SsRNA, PCR


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Intan P.R. Sompie ◽  
Billy J. Kepel ◽  
Fona Budiarso

Abstract: Mercury is one of the most toxic heavy metals. Although it can be harmful for human health, the use of mercury in daily life virtually covers all aspects of human life, including its use as the material for dental amalgam fillings. The mercury in amalgam may enter the body, be absorbed by the digestive tract, and then be excreted through the urine. There are bacteria known to be resistant to mercury. This stduy was aimed to obtain and identify the mercury-resistant bacteria in the urine of patients with amalgam fillings. This was a descriptive-explorative study using urine samples of 2 patients who had used amalgam fillings for at least 6 months at Puskesmas (primary health care) Paniki Bawah. The samples underwent morphology, physiology, and biochemistry tests at the Microbiology Laboratory of Pharmacy FMIPA Sam Ratulangi University. The results showd that there were 3 genus of mercury resistant bacteria that survived in 10 ppm, 20 ppm, and 40 ppm concentrations of mercury, as follows: Bacillus, Klebsiella, and Staphylococcus. Conclusion: There are 3 genus of mercury resistant bacteria in the urine of patients with amalgam dental fillings.Keywords: mercury, amalgam, urine, bacteria, resistant Abstrak: Merkuri merupakan salah satu jenis logam berat berbahaya. Walaupun diketahui memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia, namun pemanfaatan merkuri dalam kehidupan sehari-hari hampir meliputi semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam penggunaannya sebagai bahan tumpatan gigi amalgam. Merkuri dalam amalgam akan masuk ke dalam tubuh, diabsorbsi melalui saluran pencernaan, dan dieskresikan melalui urin. Diketahui bahwa terdapat bakteri yang resisten terhadap merkuri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi bakteri resisten merkuri yang terdapat pada urin pasien dengan tumpatan amalgam. Jenis penelitian ialah deskriptif eksploratif dengan mengambil sampel urin pada 2 pasien yang menggunakan tumpatan amalgam minimal 6 bulan di Puskesmas Paniki Bawah. Sampel diuji secara morfologi, fisiologi, dan biokimia di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi. Hasil penelitian mendapatkan dari berbagai uji yang dilakukan ditemukan 3 genus bakteri resisten merkuri yang bertahan pada konsentrasi merkuri 10 ppm, 20 ppm, dan 40 ppm, yaitu Bacillus, Klebsiella, dan Staphylococcus. Simpulan: Terdapat 3 genus bakteri resisten merkuri pada urin pasien dengan tumpatan amalgam di Puskesmas Paniki Bawah. Kata kunci: merkuri, amalgam, urin, bakteri, resisten


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Regina E.M. Kepel ◽  
. Fatimawali ◽  
Fona Budiarso

Abstract: Mercury, a heavy metal, can be toxic to human body if it is exposed in high concentration. This metal has been used as dental amalgam fillings in dentistry since 150 years ago to reconstruct decayed teeth. Due to continuous exposure of mercury, bacteria inside human body have evolved mechanism of resistance toward higher form of mercury, due to the mer operon that has been charactherized in the plasmid. This study was aimed to find out whether there were mercury-resistant bacteria isolated from the urine of patients with dental amalgam fillings at Puskesmas (Primary health care) Tikala Baru, and identify the mercury-resistant bacteria. This was a descriptive exploratory study. Samples were mercury-resistant bacterial strains in the urine of patients with dental amalgam fillings who visited Puskesmas Tikala Baru. The results of mercury-resistant test showed that there were mercury-resistant bacteria in every concentrations. The morphological, physiological, and biochemical tests obtained 7 mercury-resistant bacterial genus, as follows: Streptococcus, Staphylococcus, Hafnia, Klebsiella, Enterobacter, Escherichia, and Bacillus. Conclusion: There were 7 genus of mercury-resistant bacteria which identified from urine of patient with dental amalgam fillings. Keywords: amalgam, mercury resistant bacteria. Abstrak: Merkuri merupakan suatu logam berat yang dapat bersifat toksik bila terpapar dengan tubuh manusia dalam konsentrasi tinggi. Penggunaan merkuri dalam amalgam telah digunakan dalam bidang kedokteran gigi selama hampir 150 tahun untuk merekonstruksi gigi berlubang. Akibat adanya paparan merkuri secara terus menerus, bakteri dalam tubuh manusia telah mengevolusi mekanisme resisten terhadap bentuk merkuri yang lebih tinggi di lingkungan, disebabkan oleh mer operon yang terkandung dalam plasmid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat bakteri resisten merkuri yang diisolasi dari urin pasien dengan tambalan merkuri di Puskesmas Tikala Baru, serta mengidentifikasi jenis dari bakteri resisten merkuri tersebut. Jenis penelitian ialah deskriptif eksploratif. Sampel yang digunakan ialah koloni bakteri yang resisten terhadap merkuri, yang terdapat dalam urin pasien dengan amalgam yang berkunjung ke Puskesmas Tikala Baru. Dari hasil uji resistensi merkuri, terdapat bakteri resisten merkuri pada setiap konsentrasi. Setelah dilakukan uji morfologi, fisiologi, dan biokimia didapatkan 7 genus bakteri yang resisten terhadap merkuri, yaitu Streptococcus, Staphylococcus, Hafnia, Klebsiella, Enterobacter, Escherichia, dan Bacillus. Simpulan: Terdapat 7 genus bakteri resisten merkuri yang teridentifikasi dalam urin pasien dengan tumpatan amalgam di Puskesmas Tikala Baru. Kata kunci: amalgam, bakteri resisten merkuri


2015 ◽  
Vol 238 (2) ◽  
pp. S163
Author(s):  
I. Bolengo ◽  
P.D. Pigatto ◽  
L. Brambilla ◽  
S. Ferrucci ◽  
F. Pallotti ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document