scholarly journals Isolasi bakteri resisten merkuri pada urin pasien dengan tumpatan amalgam di puskesmas paniki bawah

2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Intan P.R. Sompie ◽  
Billy J. Kepel ◽  
Fona Budiarso

Abstract: Mercury is one of the most toxic heavy metals. Although it can be harmful for human health, the use of mercury in daily life virtually covers all aspects of human life, including its use as the material for dental amalgam fillings. The mercury in amalgam may enter the body, be absorbed by the digestive tract, and then be excreted through the urine. There are bacteria known to be resistant to mercury. This stduy was aimed to obtain and identify the mercury-resistant bacteria in the urine of patients with amalgam fillings. This was a descriptive-explorative study using urine samples of 2 patients who had used amalgam fillings for at least 6 months at Puskesmas (primary health care) Paniki Bawah. The samples underwent morphology, physiology, and biochemistry tests at the Microbiology Laboratory of Pharmacy FMIPA Sam Ratulangi University. The results showd that there were 3 genus of mercury resistant bacteria that survived in 10 ppm, 20 ppm, and 40 ppm concentrations of mercury, as follows: Bacillus, Klebsiella, and Staphylococcus. Conclusion: There are 3 genus of mercury resistant bacteria in the urine of patients with amalgam dental fillings.Keywords: mercury, amalgam, urine, bacteria, resistant Abstrak: Merkuri merupakan salah satu jenis logam berat berbahaya. Walaupun diketahui memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia, namun pemanfaatan merkuri dalam kehidupan sehari-hari hampir meliputi semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam penggunaannya sebagai bahan tumpatan gigi amalgam. Merkuri dalam amalgam akan masuk ke dalam tubuh, diabsorbsi melalui saluran pencernaan, dan dieskresikan melalui urin. Diketahui bahwa terdapat bakteri yang resisten terhadap merkuri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi bakteri resisten merkuri yang terdapat pada urin pasien dengan tumpatan amalgam. Jenis penelitian ialah deskriptif eksploratif dengan mengambil sampel urin pada 2 pasien yang menggunakan tumpatan amalgam minimal 6 bulan di Puskesmas Paniki Bawah. Sampel diuji secara morfologi, fisiologi, dan biokimia di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi. Hasil penelitian mendapatkan dari berbagai uji yang dilakukan ditemukan 3 genus bakteri resisten merkuri yang bertahan pada konsentrasi merkuri 10 ppm, 20 ppm, dan 40 ppm, yaitu Bacillus, Klebsiella, dan Staphylococcus. Simpulan: Terdapat 3 genus bakteri resisten merkuri pada urin pasien dengan tumpatan amalgam di Puskesmas Paniki Bawah. Kata kunci: merkuri, amalgam, urin, bakteri, resisten

2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Debora F. Kambey ◽  
. Fatimawali ◽  
Aaltje E. Manampiring

Abstract: Tooth damage is the main health problem in most of countries. Amalgam is an excellent dental restorative material which has been used in dentistry for 150 years. It consists of liquid mercury and other metal element. The toxic mercury vapor can be released from dental amalgam and then be absorbed and accumulated in tissues and organs. Bacteria in the body of patients with amalgam fillings are exposed by mercury continuously and become resistant. Bacteria detoxify mercury through mer gene (mercuric ion reductase) reduces the toxic mercury ion (Hg2+) into mercury element (Hg0). This study was aimed to know the present of mercury-resistant bacteria and its types in the urine of patients with amalgam fillings at Puskesmas Bahu Manado. Samples were 2 urine samples from patients with amalgam fillings of ≥ 6 months at the Dental Clinic of Puskesmas Bahu Manado. This was a descriptive exploratory study. The result showed that bacteria colonies grew in the medium with 3 different concentrations of mercury as follows: 10 ppm, 20 ppm and 40 ppm of HgCl2. There were 4 genus of bacteria identified through morphology, physiology and biochemistry tests: Bacillus, Escherichia, Streptococcus and Staphylococcus. Conclusion: There were mercury-resistant bacteria of genus Bacillus, Escherechia, Streptococcus, and Staphylococcus in the urine of patients with amalgam fillings at Puskesmas Bahu Manado.Keywords: Mercury-resistant bacteria, amalgam, urine. Abstrak: Kerusakan gigi merupakan masalah kesehatan utama pada sebagian besar Negara. Amalgam merupakan bahan restoratif gigi yang unggul dan telah digunakan dalam kedokteran gigi selama 150 tahun. Amalgam terdiri dari cairan merkuri dan logam lain. Merkuri yang toksik melalui uap merkuri bisa terlepas dari amalgam gigi kemudian diabsorbsi dan diakumulasi dalam jaringan dan organ. Bakteri pada tubuh pasien tumpatan amalgam yang mengalami paparan merkuri bisa menjadi resisten terhadap merkuri. Bakteri mendetoksifikasi merkuri melalui gen mer (mercuric ion reductase) dengan mereduksi ion merkuri beracun (Hg2+) menjadi unsur merkuri (Hgo). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya bakteri resisten merkuri pada urin pasien dengan tumpatan amalgam dan jenisnya di Puskesmas Bahu Manado. Sampel ialah 2 sampel urin dari pasien tumpatan amalgam di Poli Gigi Puskesmas Bahu Manado yang telah menggunakan tumpatan amalgam selama 6 bulan atau lebih. Jenis penelitian ialah deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pertumbuhan koloni bakteri pada media dengan konsentrasi HgCl2 10 ppm, 20 ppm dan 40 ppm. Terdapat 4 genus bakteri yang diidentifikasi melalui uji morfologi, fisiologi, dan biokimia yaitu: Bacillus, Escherichia, Streptococcus, dan Staphylococcus. Simpulan: Terdapat bakteri resisten merkuri dari genus Bacillus, Staphylococcus, Escherichia, dan Streptococcus dalam urin pasien dengan tumpatan amalgam di Puskesmas Bahu Manado. Kata Kunci: Bakteri resisten merkuri, amalgam, urin


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Julia V.F. Bahter ◽  
Billy J. Kepel ◽  
Fatimawali .

Abstract: Metal is very important for human life, albeit, some of them have toxic effects. Mercury is a heavy metal with a high toxicity level. In the field of dentistry, mercury is used as an ingredient of amalgam. The use of amalgam apparently triggers resistant bacteria due to continuous release of mercury since the usage of condensing amalgam in the tooth. This study was aimed to determine whether there were mercury-resistant bacteria in the urine of patients who had amalgam-filling tooth at Puskesmas Tuminting (primary health care) and to identify the types of mercury-resistant bacteria. This was a descriptive exploratory study using urine samples of patients in dental clinic with amalgam fillings minimal for 6 months. The results obtained 30 isolates of mercury-resistant bacteria with 6 genera of bacteria resistant to mercury, as follows: Klebsiella sp, Bacillus sp, Staphylococcus sp, Hafnia sp, Enterobacter sp, and Eubacteria sp. Conclusion: There were mercury-resistant bacteria in the urine of patients with amalgam-filling teeth in the Dental Clinic of Puskesmas Tuminting.Keywords: amalgam, mercury-resistant bacteria  Abstrak: Logam sangat penting bagi kehidupan manusia. Walaupun demikian beberapa jenis logam memiliki efek toksik, salah satunya ialah merkuri. Merkuri tergolong logam berat dengan tingkat toksisitas yang tinggi. Dalam bidang kedokteran gigi, merkuri digunakan sebagai salah satu bahan campuran amalgam. Penggunaan amalgam ternyata memicu bakteri resisten merkuri dikarenakan pelepasan Hg secara terus menerus sejak dilakukan kondensasi amalgam di dalam mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat bakteri resisten merkuri dalam urin pasien yang menggunakan amalgam di Puskesmas Tuminting dan untuk mengidentifikasi jenis bakteri resisten merkuri yang ditemukan. Jenis penelitian ialah deskriptif eksploratif. Sampel penelitian ialah urin pasien di Poli Gigi dengan tumpatan amalgam minimal 6 bulan. Hasil penelitian menapatkan dari 30 isolat bakteri resisten merkuri terdapat 6 genus bakteri yang resisten terhadap merkuri, yaitu: Klebsiella sp, Bacillus sp, Staphylococcus sp, Hafnia sp, Enterobacter sp, dan Eubacteria sp. Simpulan: Terdapat bakteri resisten merkuri dalam urin pasien dengan tumpatan amalgam merkuri di Poli Gigi Puskesmas Tuminting.Kata kunci: amalgam, bakteri resisten merkuri


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Regina E.M. Kepel ◽  
. Fatimawali ◽  
Fona Budiarso

Abstract: Mercury, a heavy metal, can be toxic to human body if it is exposed in high concentration. This metal has been used as dental amalgam fillings in dentistry since 150 years ago to reconstruct decayed teeth. Due to continuous exposure of mercury, bacteria inside human body have evolved mechanism of resistance toward higher form of mercury, due to the mer operon that has been charactherized in the plasmid. This study was aimed to find out whether there were mercury-resistant bacteria isolated from the urine of patients with dental amalgam fillings at Puskesmas (Primary health care) Tikala Baru, and identify the mercury-resistant bacteria. This was a descriptive exploratory study. Samples were mercury-resistant bacterial strains in the urine of patients with dental amalgam fillings who visited Puskesmas Tikala Baru. The results of mercury-resistant test showed that there were mercury-resistant bacteria in every concentrations. The morphological, physiological, and biochemical tests obtained 7 mercury-resistant bacterial genus, as follows: Streptococcus, Staphylococcus, Hafnia, Klebsiella, Enterobacter, Escherichia, and Bacillus. Conclusion: There were 7 genus of mercury-resistant bacteria which identified from urine of patient with dental amalgam fillings. Keywords: amalgam, mercury resistant bacteria. Abstrak: Merkuri merupakan suatu logam berat yang dapat bersifat toksik bila terpapar dengan tubuh manusia dalam konsentrasi tinggi. Penggunaan merkuri dalam amalgam telah digunakan dalam bidang kedokteran gigi selama hampir 150 tahun untuk merekonstruksi gigi berlubang. Akibat adanya paparan merkuri secara terus menerus, bakteri dalam tubuh manusia telah mengevolusi mekanisme resisten terhadap bentuk merkuri yang lebih tinggi di lingkungan, disebabkan oleh mer operon yang terkandung dalam plasmid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat bakteri resisten merkuri yang diisolasi dari urin pasien dengan tambalan merkuri di Puskesmas Tikala Baru, serta mengidentifikasi jenis dari bakteri resisten merkuri tersebut. Jenis penelitian ialah deskriptif eksploratif. Sampel yang digunakan ialah koloni bakteri yang resisten terhadap merkuri, yang terdapat dalam urin pasien dengan amalgam yang berkunjung ke Puskesmas Tikala Baru. Dari hasil uji resistensi merkuri, terdapat bakteri resisten merkuri pada setiap konsentrasi. Setelah dilakukan uji morfologi, fisiologi, dan biokimia didapatkan 7 genus bakteri yang resisten terhadap merkuri, yaitu Streptococcus, Staphylococcus, Hafnia, Klebsiella, Enterobacter, Escherichia, dan Bacillus. Simpulan: Terdapat 7 genus bakteri resisten merkuri yang teridentifikasi dalam urin pasien dengan tumpatan amalgam di Puskesmas Tikala Baru. Kata kunci: amalgam, bakteri resisten merkuri


2008 ◽  
Vol 87 (5) ◽  
pp. 475-479 ◽  
Author(s):  
M.C. Roberts ◽  
B.G. Leroux ◽  
J. Sampson ◽  
H.S. Luis ◽  
M. Bernardo ◽  
...  

Mercury emitted from dental amalgam may select for increased numbers of antibiotic- or mercury-resistant commensal bacteria in patients and increase their risk for bacterial diseases that are resistant to common therapies. We hypothesized that the presence of dental amalgams would increase the level of mercury-, tetracycline-, ampicillin-, erythromycin-, or chloramphenicol-resistant oral and urinary bacteria as compared with levels in children receiving composite fillings. Samples were collected at baseline, 3–6 months after the initial dental treatment, and annually for 7 years of follow-up. There were no statistically significant differences between treatment groups in the numbers of bacteria growing on antibiotic- or mercury-supplemented plates. This study provided no evidence that amalgam fillings on posterior teeth influenced the level of antibiotic- or mercury-resistant oral or urinary bacteria as detected by culture.


2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Karen Tizia Mogi ◽  
Billy Kepel ◽  
Widdhi Bodhi

Abstract: Amalgam is an alloy of mercury with various metals which used for dental amalgam fillings since 150 years ago. It is still popular because of it’s strength and durability. However, it also has issue about it’s safety due to releasing of mercury inside oral cavity. Long time of exposure to mercury will result in resistant mercurial. Bacteria have ability to reduce Hg2+ to Hg0 by mercury reductase enzyme, changing toxicity to non-toxic form. We obtained the dental plaque from 5 patients who has been using amalgam for 5 years or more at Puskesmas Bahu. The dental plaque were stored inside the sterile glass tube with 0.9% NaCl solution and then tested for mecury resistant bacteria and identified bacteria. We founded 15 isolates were resistant to mercury. Then we did physiology, morphology, and biochemistry tests.  There are 8 genus of bacterias which has ability to reduce mercury from dental plaque of patient with amalgam fillings. Keywords: Amalgam, Mercury Resistant Bacteria, Dental Plaque   Abstrak: Amalgam merupakan campuran logam, yang diantaranya adalah merkuri sudah digunakan sejak 150 tahun yang lalu oleh kedokteran gigi sebagai penambal gigi berlubang dan sampai sekarang amalgam masih digunakan oleh dokter gigi karena merupakan bahan tambalan yang kuat dan tahan lama. Namun resiko utama amalgam adalah pelepasan uap merkuri yang mungkin terjadi selama penggunaannya di rongga mulut. Penggunaan amalgam ini memicu munculnya bakteri resisten terhadap merkuri dimana bakteri mampu untuk mereduksi ion Hg2+ menjadi Hg0 oleh enzim merkuri reduktase, yang sebelumnya bersifat toksik menjadi kurang toksik. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui bakteri resisten merkuri pada plak gigi pasien dengn tumpatan amalgam. Desain penelitian adalah metode deskriptif eksploratif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 5 koloni bakteri resisten merkuri pada plak gigi dari pasien yang telah menggunakan tumpatan amalgam minimal 5 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Bahu. Spesimen yang didapatkan dimasukkan ke dalam tabung reaksi steril yang berisi larutan NaCl 0.9% segera dibawa ke laboratorium untuk dilakukan uji resistensi merkuri dan identifikasi bakteri. Isolasi isolat bakteri resisten merkuri pada 5 sampel, diperoleh 15 isolat. Selanjutnya dilakukan identifikasi bakteri melalui uji morfologi, uji fisiologi, dan uji biokimia.  Hasil uji yang dilakukan ditemukan 8 genus bakteri yang dapat diidentifikasi. Kata Kunci: Amalgam, Bakteri Resisten Merkuri, Plak Gigi


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Geby V. Wardalina

Abstract: Amalgam is an ingredient for filling the affected tooth caries. It is a special mixture of metals containing mercury. Mercury is a natural heavy metal that has bad impact on human health. Mercury in amalgam can be released into the oral cavity and absorbed via the digestive tract, and then excreted via urine and feces. This study aimed to obtain the bacteria which were resistant to mercury in feces. This was a descriptive explorative study. Samples were taken from the stool of three patients with amalgam fillings at Dental Clinic Primary Health Center Bahu. The three patients had used amalgam fillings at least 5 years. Samples were tested morphologically, physiologically, and biochemically at the Laboratory of Biotechnology, University of Sam Ratulangi Manado. The results showed that there were 2 genus of mercury-resistant bacteria at mercury concentration of 40 ppm, namely Bacillus sp and Escherichia coli.Keywords: Amalgam, bacteria, feces, mercury Abstrak: Amalgam merupakan bahan untuk merestorasi gigi yang terkena karies. Amalagam adalah jenis logam campur khusus yang mengandung merkuri. Merkuri merupakan logam berat alamiah yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Merkuri pada amalgam bisa terlepas ke kavum oris, diabsorpsi ke dalam saluran pencernaan, lalu diekskresikan melalui urine dan feses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bakteri yang resisten terhadap merkuri dalam feses pada pasien dengan tumpatan amalgam. Jenis penelitian ini ialah deskriptif eksploratif. Sampel feses diambil dari 3 pasien dengan tumpatan amalgam di Poli Gigi Puskesmas Bahu yang telah menggunakan tumpatan amalgam minimal 5 tahun kemudian diuji secara morfologik, fisiologik, dan biokimia di Laboratorium Bioteknologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil penelitian mendapatkan 2 genus bakteri resisten merkuri yang bertahan sampai konsentrasi merkuri 40 ppm, yaitu Bacillus sp dan E. Coli Kata kunci: amalgam, bakteri, feses, merkuri


2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Karen Tizia Mogi ◽  
Billy Kepel ◽  
Widdhi Bodhi

Abstract: Amalgam is an alloy of mercury with various metals which used for dental amalgam fillings since 150 years ago. It is still popular because of it’s strength and durability. However, it also has issue about it’s safety due to releasing of mercury inside oral cavity. Long time of exposure to mercury will result in resistant mercurial. Bacteria have ability to reduce Hg2+ to Hg0 by mercury reductase enzyme, changing toxicity to non-toxic form. We obtained the dental plaque from 5 patients who has been using amalgam for 5 years or more at Puskesmas Bahu. The dental plaque were stored inside the sterile glass tube with 0.9% NaCl solution and then tested for mecury resistant bacteria and identified bacteria. We founded 15 isolates were resistant to mercury. Then we did physiology, morphology, and biochemistry tests.  There are 8 genus of bacterias which has ability to reduce mercury from dental plaque of patient with amalgam fillings. Keywords: Amalgam, Mercury Resistant Bacteria, Dental Plaque  Abstrak: Amalgam merupakan campuran logam, yang diantaranya adalah merkuri sudah digunakan sejak 150 tahun yang lalu oleh kedokteran gigi sebagai penambal gigi berlubang dan sampai sekarang amalgam masih digunakan oleh dokter gigi karena merupakan bahan tambalan yang kuat dan tahan lama. Namun resiko utama amalgam adalah pelepasan uap merkuri yang mungkin terjadi selama penggunaannya di rongga mulut. Penggunaan amalgam ini memicu munculnya bakteri resisten terhadap merkuri dimana bakteri mampu untuk mereduksi ion Hg2+ menjadi Hg0 oleh enzim merkuri reduktase, yang sebelumnya bersifat toksik menjadi kurang toksik. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui bakteri resisten merkuri pada plak gigi pasien dengn tumpatan amalgam. Desain penelitian adalah metode deskriptif eksploratif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 5 koloni bakteri resisten merkuri pada plak gigi dari pasien yang telah menggunakan tumpatan amalgam minimal 5 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Bahu. Spesimen yang didapatkan dimasukkan ke dalam tabung reaksi steril yang berisi larutan NaCl 0.9% segera dibawa ke laboratorium untuk dilakukan uji resistensi merkuri dan identifikasi bakteri. Isolasi isolat bakteri resisten merkuri pada 5 sampel, diperoleh 15 isolat. Selanjutnya dilakukan identifikasi bakteri melalui uji morfologi, uji fisiologi, dan uji biokimia.  Hasil uji yang dilakukan ditemukan 8 genus bakteri yang dapat diidentifikasi. Kata Kunci: Amalgam, Bakteri Resisten Merkuri, Plak Gigi


2015 ◽  
Vol 238 (2) ◽  
pp. S163
Author(s):  
I. Bolengo ◽  
P.D. Pigatto ◽  
L. Brambilla ◽  
S. Ferrucci ◽  
F. Pallotti ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document